Failed mission

Dangerous Couple

Malam harinya suzy menunggu hyunseung pulang dan akhirnya hyunseung pun tiba 

 
"Hyunseung kau darimana saja ?" Tanya nyonya jang namun ternyata hyunseung sedang mabuk berat ia berbicara tak jelas dan tubuhnya terhuyung jatuh suzy dan nyonya jang segera menahan tubuh hyunseung 
 
"Astaga oppa! Eommonim bagaimana ini?" 
 
"Penjaga !! Ahjumma !!" Panggil nyonya jang yang tak mampu menahan tubuh hyunseung 
 
"Cepat bantu, bawa hyunseung kekamar" ujar nyonya jang pada penjaga rumahnya dan ahjumma 
 
"Suzy apa kalian bertengkar? Kenapa hyunseung sampai mabuk-mabukan seperti itu?" 
 
"Tidak eommonim kami baik-baik saja , aku sendiri tidak tau mengapa hyunseung oppa mabuk-mabukan seperti itu" 
 
"Ini pasti karena wanita itu lagi! Yasudah ayo kita lihat kekamarnya" 
 
Suzy dan nyonya jang masuk kedalam kamar hyunseung yang sudah terbaring diranjang dan memejamkan matanya , nyonya jang dan suzy menutup hidung mereka dengan tangan mereka karena aroma alkohol yang sangat kuat dari tubuh hyunseung 
 
"Eommonim, aku tidak kuat dengan baunya!" 
 
"Lalu bagaimana kau harus menggantikan pakaiannya kau istrinya" 
 
"Tapi aku tidak mau eommonim, aku pusing mencium aromanya" 
 
"Suzy" panggil nyonya jang karena suzy berlari keluar akhirnya nyonya jang yang menggantikan pakaian hyunseung dan mengelap tubuhnya dengan kain kecil yang sudah dibasahi air hangat 
 
"Hyuna.." Gumamnya , nyonya jang mengerutkan keningnya mendengar perkataan hyunseung yang bahkan dalam keadaan tak sadar pun anaknya tetap menyebut nama hyuna 
 
Wanita itu benar-benar telah merusak putraku, lihatlah sebelumnya dia tidak pernah mabuk-mabukkan seperti ini! 
 
"Eommonim!!" Tiba-tiba suzy berteriak karena mendapatkan telfon dari ibu seohyun jika adiknya yaitu bomi masuk rumah sakit karena rumah mereka dimasuki perampok  
 
"Apa ?!! Yasudah ayo kita kerumah sakit sekarang nak" 
 
"Tapi bagaimana dengan hyunseung oppa?" 
 
"Yasudah kalau begitu biar eommonim saja yang kesana dan kau disini menjaga hyunseung" 
 
"Baiklah eommonim hati-hati dijalan" 
 
"Iya sayang" nyonya jang pun segera pergi dengan tergesa-gesa bersama supir pribadinya 
 
Pagi harinya hyunseung terbangun dan perlahan membuka kedua matanya kepalanya terasa berputar ia merasa mual dan pusing lalu ia melirik suzy yang tertidur disampingnya 
 
"Oppa? Kau sudah bangun.." 
 
"Apa yang terjadi? Kenapa kepalaku pusing sekali" 
 
"Semalam kau mabuk" tiba-tiba suzy mendekat dan memberikan pelukan hangat pada hyunseung namun seperti biasanya hyunseung malah menatapnya aneh seakan dia adalah wanita gila lalu menghindarinya 
 
"Mabuk?" Hyunseung terdiam mencoba mengingatnya dan ia teringat bahwa memang kemarin ia menghabiskan waktunya di club dan terlalu banyak minum membuatnya mabuk ia sengaja melakukan itu agar fikirannya lupa tentang hyuna tapi itu semua hanya sesaat dan kini ia kembali lagi teringat pada hyuna 
 
"Oppa kepalamu masih pusing ? Aku bawakan susu hangat ya" 
 
"Tidak, tidak perlu.. Aku bisa mengambilnya sendiri" 
 
Hyunseung mulai merasa risih dengan sikap suzy yang terlihat sangat persis bahkan sama dengan apa yang dulu sering hyuna lakukan , lalu ia melirik pakaiannya yang sudah berganti dengan piyamanya 
 
"Siapa yang mengganti pakaianku?" 
 
"Ne ? Itu.. Aku , aku yang menggantinya, karena semalam kau mabuk berat jadinya aku yang menggantikan pakaianmu" 
 
"Gomawo"
 
Suzy tersenyum dan mengangguk ia merasa senang mendengar kata-kata itu keluar dari mulut hyunseung 
 
Hyunseung yang sudah membersihkan tubuhnya langsung turun kebawah untuk sarapan namun ia merasa tak melihat ibunya 
 
"Dimana ibu?" Tanya hyunseung pada ahjumma yang menyiapkan sarapan pancake mentega untuknya 
 
"Nyonya masih dirumah sakit tuan"
 
"Rumah sakit ?? Apa yang terjadi?? Apa ibu sakit lagi?!" 
 
"Tidak tuan.. Ibu tadi malam kerumah sakit karena bomi agasshi tertusuk benda tajam oleh perampok yang masuk kedalam rumah mereka" 
 
"Rumah seohyun kerampokan?" 
 
"Iya tuan tadi malam" 
 
Aku tau penjagaan dirumah seohyun dan orangtuanya itu sangat ketat tapi bagaimana bisa perampok masuk kedalam rumahnya, pasti perampok itu bukan orang biasa pasti mereka sudah ahli melakukannya 
 
"Oppa aku mencarimu ternyata kau sudah disini" ujar suzy yang baru saja turun dari kamarnya lalu duduk disamping hyunseung 
 
"Yak.. Oppa kau mau kemana ??" Tanya suzy karena tiba-tiba hyunseung pergi 
 
Suzy berlari mengejar hyunseung dan berjalan disampingnya 
 
"Oppa kau mau kemana ?!" 
 
"Rumah sakit" 
 
"Menjenguk bomi?" 
 
Hyunseung hanya mengangguk untuk jawabannya 
 
"Aku ikut" 
 
Hyunseung tak menjawab dan membiarkan Suzy ikut bersamanya kerumah sakit, mereka pun sampai dirumah sakit dan langsung memasuki ruangan dimana bomi dirawat dan belum sadarkan diri 
 
"Hyunseung" ucap seluruh orang yang ada didalam ruangan itu yang tak lain seohyun dan kedua orang tuanya lalu nyonya jang melihat hyunseung yang tiba 
 
"Bagaimana keadaannya?" Tanya hyunseung 
 
"Bomi belum sadarkan diri nak, kau sudah sarapan?" Tanya nyonya jang 
 
"Sudah bu, ibu kudengar kau kemari sejak tadi malam , ibu sudah sarapan?" 
 
"Tidak nak, ibu bisa sarapan nanti ibu tidak nafsu makan sebelum bomi sadarkan diri" 
 
"Gwaenchana.. Kami menjaga bomi kau bisa makan dulu atau pulanglah .. Keadaanmu belum pulih" ujar ibu seohyun 
 
"Tapi bagaimana jika terjadi sesuatu pada bomi.. Aku tidak akan tenang" 
 
"Kita akan terus berdoa untuk kesembuhannya , sudah jangan membuatku cemas lebih baik kau pulang dan istirahatlah, kau semalaman disini sebaiknya sekarang kau istirahat" 
 
"Baiklah, aku pulang dulu mengantar ibu kerumah" ujar hyunseung 
 
"Hyunseung" panggil seohyun 
 
"Bisakah nanti kita bicara sebentar?" 
 
Hyunseung tertegun melihat ekspresi seohyun yang begitu serius seakan memang ada hal yang sangat penting yang harus dibicarakan 
 
Setelah mengantar ibunya hyunseung kembali kerumah sakit untuk menemui seohyun 
 
"Kalian mau kemana?" Tanya suzy saat melihat hyunseung dan seohyun hendak pergi berdua
 
"Sudahlah jangan banyak bertanya ada hal penting yang harus kubicarakan dengannya" jawab seohyun 
 
"Hal penting apa ? Aku juga kan harus tau sekarang ini aku istrinya"
 
Seohyun memutar malas kedua matanya dan menarik hyunseung pergi meninggalkan suzy yang terus memanggil mereka 
 
Mereka pun sampai di tempat yang cukup sepi dirumah sakit itu 
 
"Sebelumnya.. Aku tidak yakin akan mengatakan ini padamu" 
 
"Ada apa ?" 
 
"Ini .. Berhubungan dengan bomi dan kedua penjahat yang semalam masuk kedalam rumahku" 
 
"Hyunseung.. Semalam aku eomma dan appa melihat sendiri kami memergoki kedua perampok itu sedang berada didalam kamar bomi dan saat itu keadaan bomi sudah diikat dan bersimbah darah, dan hal yang mengejutkan lainnya adalah.. Aku yakin sekali aku tidak salah dengar karena aku yakin jika keduanya adalah perempuan dan salah seorang dari mereka tidak sengaja memanggil temannya dengan nama.." 
 
Hyunseung masih terdiam mendengarkan penjelasan seohyun namun tiba-tiba ia terliha ragu untuk mengatakannya 
 
"Siapa ?" Tanya hyunseung 
 
"Hyu.. Hyuna" 
 
Hyunseung membulatkan kedua matanya begitu pun dengan suzy yang ternyata menguping pembicaraan mereka 
 
Hyuna ?! Apa yang di maksud adalah hyuna mantan kekasih hyunseung oppa itu?! Jadi .. Jadi dia adalah penjahat?!!! 
 
Suzy langsung terlihat cemas dan kini ia baru mengerti arti ucapan hyuna pada malam itu saat hyuna membawanya ketempat sepi didalam mobil hyuna mengatakan jika satu-satunya yang berbahaya disana hanyalah dia 
 
Astaga ! Aku harus memberitahukan ini pada eommonim!! Lalu ia pun segera pergi dari tempat itu
 
"Hyuna ? Tapi bagaimana mungkin hyuna melakukannya" 
 
"Kenapa tidak mungkin? Kau kan yang mengatakan sendiri padaku saat itu jika kalian berdua adalah dangerous couple!" 
 
Hyunseung segera menutup mulut seohyun dengan sebelah tangannya 
 
"Apa yang kau lakukan kau bisa membuat orang mengetahui siapa diriku" bisik hyunseung 
 
"Maafkan aku, tapi aku merasa sangat kesal dan tidak terima jika memang benar perampok yang mencoba membunuh adikku adalah hyuna, kau harus menemukannya dan meminta penjelasannya hyunseung, jika tidak.. Aku yang akan melaporkannya ke polisi" 
 
Hyunseung terkejut ia tak menyangka seohyun akan berfikir untuk melakukannya 
 
"Jangan lakukan itu kumohon aku akan mencarinya dan meminta penjelasannya aku yakin aku mengenalnya hyuna tak akan membunuh siapa pun, pasti itu hanya kecelakaan" 
 
"Apa pun itu yang jelas saat ini adikku sedang kritis, aku ingin bertemu dengannya" 
 
"Baiklah, tapi kumohon jangan pernah melaporkannya pada polisi"
 
"Tapi ayahku sudah melaporkan ini ke polisi" 
 
"Iya aku tau , tapi setidaknya kau jangan memberitahukan pada polisi atau ayahmu siapa perampok yang mendatangi rumahmu, lagi pula belum tentu perampok itu benar hyuna"
 
"Baiklah, tapi cepatlah temukan hyuna dan pertemukan aku dengannya" 
 
"Akan aku usahakan"
 
Jika memang benar dia adalah hyuna mengapa dia melakukan ini? Atau jangan-jangan hyuna kembali menjadi anak buah choi? Tidak ini tidak boleh terjadi aku harus melindungi hyuna , tapi bahkan sampai saat ini aku tidak tau dimana hyuna berada
 
 
🍂🍂🍂
 
Hyoyeon duduk dikursi kecil disamping ranjang hyuna yang masih tak sadarkan diri 
 
"Hyuna.. Saradarlah" 
 
Lalu tak lama choi pun tiba dengan paniknya dan segera menghampiri mereka melihat keadaan hyuna 
 
"Apa yang terjadi ? Dan bagaimana keadaannya?"
 
"Kami ketahuan saat membobol rumah keluarga so , lalu tak sengaja hyuna menusuk perut putri dari tuan so dan kami kabur tapi hyuna terjatuh" 
 
"Lalu bagaimana kandungannya?" 
 
"Beruntungnya dokter mengatakan kandungannya baik-baik saja boss" 
 
Anak yang ada didalam kandungan hyuna sangat kuat, aku yakin pasti saat anaknya nanti lahir dia akan sekuat ibunya 
 
"Yasudah kalau begitu kau kembali ke markas aku yang akan menjaganya, dan soal misi itu aku tidak menganggap kalian gagal kalian tidak akan mendapatkan hukuman dan aku akan tetap membayar kalian, lalu setelah itu biar anak buahku yang lain untuk menjalankan misi ini, misi ini harus tetap berjalan" 
 
"Baik boss terimakasih banyak" 
 
"Ya , sekarang kau bisa pergi" 
 
"Baik boss saya permisi" hyoyeon pun pergi meninggalkan choi sendiri diruangan itu menjaga hyuna yang masih tak sadarkan diri 
 
 
Dua jam kemudian hyuna tersadar dan melihat choi yang duduk disampingnya tertidur dengan posisi duduk 
 
Kenapa dia ada disini.. 
 
Hyuna terbatuk dan membuat choi terbangun
 
"Oh hyuna kau sudah sadar" 
 
"Kenapa kau disini? Dimana hyoyeon?" 
 
"Hyoyeon sudah kusuruh kembali kemarkas"
 
"Aku ingin pulang" 
 
"Tidak bisa kau harus tetap disini kondisimu masih terlalu lemah" 
 
"Aku tidak lemah" 
 
"Maksudku bukan kau yang lemah tapi kesehatanmu" 
 
Hyuna membuang nafasnya kasar dan kembali menatap choi 
 
"Lalu bagaimana dengan misi itu?" 
 
"Jangan fikirkan itu aku akan menyuruh anak buah yang lainnya untuk melanjutkannya" 
 
"Apa ? Tapi kau tidak bisa melakukannya, penjagaan disana tidak main-main, sama saja kau akan mengorbankan anak buahmu yang masih baru itu jika kau menyuruh mereka kesana" 
 
"Tapi aku harus tetap melakukannya , aku ingin membalaskan dendam pada so byung hun dan merampas habis uangnya" 
 
"Terserah apa pun yang kau ingin lakukan tapi jangan korbankan anak buahmu yang masih baru itu, mereka belum berpengalaman dan kau akan memberatkan mereka dengan misi yang sulit, kau gila" 
 
"Baiklah, kalau begitu aku sendiri yang akan melakukannya" 
 
"Kenapa ? Kenapa kau tidak tunggu aku saja untuk sembuh dan aku yang akan melakukannya lagi" 
 
"Tidak" 
 
"Apa maksudmu ? Kau tidak percaya aku mampu melakukannya?" 
 
"Bukan , aku tidak mau kau kembali terluka aku percaya kau mampu melakukannya hanya saja sekarang keadaannya berbeda kau sedang hamil dan aku tidak mau terjadi sesuatu padamu atau kandunganmu" 
 
Hyuna tertegun ia tak pernah menyangka sedikit pun jika choi benar-benar mengkhawatirkan dirinya dan juga bayinya 
 
Hyuna tak menjawab apa pun dan hanya memalingkan wajahnya sesaat keadaan disana pun hening hingga ponsel hyuna berbunyi 
 
"Maaf bisa kau ambilkan ponselku" ujar hyuna yang meminta choi mengambilkan ponselnya yang berada di dalam tasnya 
 
"Yoboseo?" 
 
"Hyuna-ya kau dimana apakah kau sedang sibuk?" Tanya hani 
 
"Aku.. Eum.. Ya .. Aku sedang bekerja" 
 
"Uh? Bekerja malam-malam seperti ini? Apa yang kau kerjakan?"
 
"Aku.. Ya .. Aku sedang dapat tugas malam, ada apa hani?" 
 
"Aah begitu, begini .. Boss memintaku untuk menelfonmu lagi dan memintamu untuk bertemu dengannya, hyuna dia sangat menyebalkan aku sudah beralasan padanya jika aku tidak pernah berhubungan atau bertemu lagi denganmu tapi dia terus saja memaksa katanya ada hal yang sangat penting"
 
"Gwaenchana hani, aku akan menemuinya" 
 
"Jinjja ? Hm aku rasa kalian mulai berteman baik" 
 
"Tidak juga"
 
"Yasudah kalau begitu aku akan mengatakan pada boss dan aku akan memberitahukan padamu nanti dimana kalian akan bertemu oke" 
 
"Ne gomawo hani" 
 
"Ne cheonmaneyo(sama-sama)" 
 
"Ada apa ?" 
 
"Tidak ada apa-apa , hanya temanku" 
 
"Bisakah hari ini juga aku keluar dari sini?" 
 
"Tidak bisa kau.." 
 
"Kumohon" 
 
Ucapan Choi terhenti saat hyuna memotong ucapannya dengan tatapan memohonnya
 
"Baiklah" 
 
Hyuna tersenyum kecil dan itu membuat choi merasa tenang dan bahagia 
 
Hyuna pun diperbolehkan keluar dari rumah sakit pada siang harinya dan segera menemui suzy 
 
Suzy yang terlihat gelisah melihat hyuna yang berjalan kearahnya ia segera berlari kearah hyuna 
 
"Hyuna ! Gawat !" 
 
"Ada apa ?" 
 
"Hyunseung oppa di tangkap polisi!" 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya jangan-jangan polisi sudah mengetahui siapa hyunseung oppa? Kalau begitu pasti saat ini juga polisi sedang mencariku?
 
"Apa ?! Tapi kenapa ??" 
 
"Ini semua salahmu" ujar suzy 
 
"Salahku?" 
 
"Iya salahmu! Ayahmu yang melaporkan hyunseung ke polisi karena ayahmu menuduh hyunseung oppa jika dia yang telah menculikmu, makannya aku ingin bertemu denganmu dan kau katakan pada polisi jika hyunseung oppa sama sekali tidak pernah menculikmu!" 
 
"Baiklah, ayo kita sekarang kesana"
 
Suzy dan hyuna pun segera pergi ke kantor polisi setelah sampai disana hyuna melihat kedua orang tuanya bahkan orang tua hyunseung berada disana 
 
Tiba-tiba saja hyuna merasa gugup melihat kedua orang tuanya 
 
"Hyuna ???" Ujar nyonya kim saat melihat hyuna yang berdiri disamping suzy hendak memasuki kantor 
 
Nyonya kim langsung menghampiri hyuna dan memeluknya erat dan menangis dipelukan hyuna 
 
"Hyuna .. Putriku.. Kau kemana saja, tiga tahun kau meninggalkan eomma, eomma sangat sedih nak" 
 
"Maafkan aku" ujar hyuna namun seperti bergumam 
 
"Yah ! Akhirnya kau datang juga ! Cepat katakan pada polisi jika putraku tidak pernah menculikmu !" Ujar nyonya jang 
 
"Bisakah kau tidak berteriak pada putriku ?! Jaga sikapmu!" 
 
"Menjaga sikapku? Untuk apa ?! Untuk apa aku menjaga sikapku dihadapan anakmu yang liar ini!" 
 
"Yeobo sudah! Jangan membuat pertengkaran disini! Hyuna.. Kemari nak, kau harus memberikan kesaksian pada polisi jika hyunseung tidak menculikmu" ujar tuan jang 
 
"Baik abeonim"
 
"Hyuna apa yang kau lakukan ?! Kau tidak boleh melakukannya bagaimana pun juga hyunseung yang telah membawamu pergi selama ini! Kau tidak boleh membebaskannya!" Ujar tuan kim 
 
"Yah ! Dasar pria tua menyebalkan ! Sudah kukatakan jika putraku tidak pernah menculik putrimu ! Putrimu saja yang tidak punya harga diri !" Ujar nyonya jang 
 
"Jaga ucapanmu!" Bentak nyonya kim 
 
"Permisi maaf tuan nyonya mohon jangan membuat keributan disini, jika tidak silahkan anda keluar" ujar staff polisi disana 
 
"Hyuna ! Sudah ayo kita pulang ! Kau pulang bersama kami !" Tuan jang menyeret hyuna untuk pergi dari sana dan membawanya pulang walaupun hyuna menolak 
 
"Eommonim bagaimana ini jika hyuna pergi dan tidak memberikan kesaksian hyunseung oppa akan tetap ditahan" ujar Suzy 
 
"Aku akan terus mengejar anak itu agar dia membebaskan putraku!" Ujar nyonya jang
 
Namun dalam diamnya tuan jang memperhatikan perut hyuna yang terlihat besar ia yakin hyuna pasti tengah mengandung dan feelingnya mengatakan jika anak yang hyuna kandung adalah anak dari putranya 
 
"Appa lepaskan ! Aku harus membebaskan hyunseung!" 
 
Namun tuan jang tetap menyeret hyuna dan tak melepaskan tangannya yang memegang kuat lengan hyuna 
 
"Tidak ! Dia memang pantas mendapatkannya ! Dia harus dipenjara ! Sudah ayo kita pulang !" 
 
"Tunggu ! Tunggu tuan kim" panggil tuan jang dan mereka pun membalikkan tubuhnya menatap tuan jang yang berjalan ke arah mereka
 
"Ada apa lagi?! Percuma saja aku tidak akan membiarkan hyuna membebaskan hyunseung!" 
 
"Tidak bukan itu.. Hanya bisakah saya bicara sebentar dengan hyuna ?" 
 
"Untuk apa ? Kau ingin meracuni fikiran putriku?!" Tanya nyonya kim 
 
"Maaf nyonya kim tidak seperti itu, ada hal penting yang harus saya tanyakan" 
 
"Eomma appa, kumohon.." Pinta hyuna 
 
"Baiklah, tapi jangan berbuat macam-macam dengan putriku" akhirnya tuan jang melepaskan tangan hyuna dan membiarkan hyuna berbicara dengan tuan jang 
 
"Yeobo! Apa yang kau lalukan?! Kenapa kau membiarkannya ?!" Ujar nyonya kim 
 
"Sudahlah, mereka hanya akan mengobrol sebentar tapi jika sampai hyuna membebaskan hyunseung aku tidak akan tinggal diam" 
 
Tuan jang membawa hyuna menjauh dari tuan dan nyonya kim untuk menanyakan hal yang sedari tadi memenuhi seisi kepalanya 
 
"Nak.. Bisakah aku menanyakan sesuatu padamu?" 
 
"Ne abeonim" 
 
"Hyuna , apa kau sedang mengandung ?" 
 
Hyuna terkejut dan tatapannya langsung bertemu dengan kedua mata tuan jang yang menatapnya serius 
 
"Hyuna , Gwaenchana.. Kau bisa mengatakannya padaku, aku tidak akan mengatakan pada siapapun"
 
Hyuna mengangguk kecil dengan ragunya 
 
"Dan apakah anak itu adalah anak dari hyunseung?" 
 
Hyuna kembali terkejut dan bingung untuk menjawab apa tapi walaupun begitu tuan jang sudah mengetahui jawabannya 
 
"Aku sudah tau hyuna , walaupun kau diam tapi aku tau jawabannya , anak yang kau kandung itu benar anak hyunseung kan?" 
 
Hyuna kembali mengangguk kecil dan tidak berani menatap mata tuan jang, kedua tangan tuan jang memegang bahu hyuna dan ia tersenyum kecil membuat hyuna akhirnya menatapnya 
 
"Pada awalnya aku memang bukan type ayah yang selalu mendukung keputusan putraku, aku selalu memarahinya bahkan menghukumnya tapi itu semua agar putraku menjadi pria yang dewasa dan bertanggung jawab, apakah hyunseung mengetahui ini?" 
 
Hyuna menggelengkan kepalanya dan kembali tertunduk 
 
"Tapi abeonim.. Kumohon jangan katakan ini pada hyunseung oppa" 
 
"Hm? Kenapa ?" 
 
"Aku tidak bisa .. Aku tidak mau karena diriku pernikahan hyunseung oppa hancur , kumohon" 
 
Namun tak disangka tuan jang malah kembali tersenyum kecil 
 
"Aku tau kau masih sangat mencintainya" 
 
"Ne ?" 
 
"Aku tau semuanya dari matamu nak, aku bisa melihatnya , kau mengkhawatirkannya kau juga masih sangat mencintainya" 
 
"Ti.. Tidak abeonim kau salah" 
 
"Kau tidak bisa berbohong , kedua matamu yang berbicara padaku" 
 
"Hyuna , kau tau jika hyunseung juga sangat mencintaimu" 
 
"Tapi aku rasa saat ini hyunseung oppa sudah tidak mencintaiku dan sudah melupakanku abeonim" 
 
Tuan jang tertawa kecil 
"Tidak hyuna , kau salah besar jika berfikir seperti itu" 
 
Hyuna mengerutkan keningnya menatap bingung pada tuan jang 
 
"Kau tau? Saat pernikahannya dia malah hendak pergi hanya untuk mencarimu, dia ingin meninggalkan begitu saja pernikahannya" 
 
"Apa ? Hyunseung oppa melakukan itu?" 
 
"Iya , dan kau tau itu artinya hyunseung masih sangat mencintaimu" 
 
Hyuna membuang nafasnya panjang dan tersenyum kecut 
 
"Tapi abeonim apa pun itu.. Tetap kami tidak bisa bersama lagi, hyunseung oppa sudah menikah dan aku.. Aku tidak mungkin kembali padanya" 
 
"Hyuna .. Saat ini kau sedang mengandung cucuku, dan aku mau kau menjaganya dengan baik" 
 
Hyuna tertegun ia tak menyangka tuan jang menganggap anak yang saat ini dikandungnya adalah cucuknya 
 
"Aku akan menyayangi anak itu apa pun yang terjadi karena bagaimana pun dia adalah cucuku, jadi keputusan ada padamu jangan sampai anakmu yang menjadi korban" 
 
"Yasudah kalau begitu kembalilah pada orangtuamu, jangan cemaskan hyunseung, kami akan berusaha untuk membebaskannya" 
 
Hyuna tak dapat lagi menahan air matanya ia benar-benar merasa terharu dengan kebaikan tuan jang yang bahkan sudah menganggap anak didalam kandungannya ini adalah memang cucuknya 
 
"Terimakasih banyak abeonim" 
 
"Ne jagalah kesehatanmu dan juga bayimu, hubugi aku jika terjadi sesuatu" tuan jang menarik hyuna kedalam pelukannya seperti hyuna adalah anak perempuannya sendiri
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..