Arti sebuah mimpi

Dangerous Couple

Perlahan hani membuka pintu kamar hyuna dan melihat hyuna yang tertidur pulas ia berniat untuk memberitahukan kabar baik tapi rasanya ia tak mau mengganggu hyuna yang terlihat sangat lelap 

 
"Hani apa hyuna didalam ?" Tanya bambam dan suaranya yang keras itu membuat hyuna terbangun 
 
"Ssut ! Kau ini kenapa berisik sekali hyuna sedang tidur didalam" bisik hani namun hyuna dapat mendengarnya 
 
"Oh jinjja? Mianhae aku tidak tau dia sedang tidur" 
 
"Hani?" Tanya hyuna 
 
"Tuh kan lihatlah akibat ulahmu hyuna jadi bangun" 
 
Bambam hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal dan merasa tak enak, hyuna turun dari ranjangnya dan menghampiri mereka 
 
"Kau sudah pulang,oh ada bambam.." 
 
"Hallo hyuna ... Eum maaf mengganggu tidurmu ya" 
 
"Tidak apa-apa lagi pula aku sudah tidur terlalu lama sepertinya" 
 
"Jadi kau belum makan?" Tanya hani 
 
Hyuna menggelengkan kepalanya 
 
"Aigoo kenapa kau tak makan? Hyuna kau itu harus makan yang banyak , bagaimana pun juga kau itu kan sedang mengandung kau harus banyak makan" ujar hani 
 
"Iya maafkan aku, tadi aku merasa sangat lelah dan mengantuk lalu aku tertidur" 
 
"Hani kalau begitu kau buatkan makan malam untuknya jangan mengomel seperti nenek-nenek saja" ujar bambam 
 
"Nenek-nenek?! Siapa yang kau bilang nenek-nenek huh?!" 
 
Bambam melindungi dirinya dengan kedua tangannya karena hani yang memukulinya hyuna hanya tertawa kecil melihat tingkah mereka 
 
"Yasudah hyuna tunggu sebentar ya aku akan buatkan kari untukmu" 
 
"Aniya tidak perlu hani aku bisa melakukannya sendiri" 
 
"Tidak jangan.. Kau harus banyak istirahat karena besok .. Kau bisa bekerja!" 
 
"Bekerja ?! Sungguh?" 
 
Hani mengangguk berkali-kali ia pun merasa senang hyuna dapat diterima bekerja di restorannya bersama bambam 
 
"Syukurlah mulai besok aku bisa bekerja , hani terimakasih banyak" Hyuna berdiri untuk memeluk hani dan hani membalas pelukannya namun tiba-tiba bambam malah ikut berpelukan dengan mereka yang pastinya langsung mendapatkan protes dari hani 
 
"Ya ya !" 
 
"Bambam" 
 
"Ne hyuna ?"
 
"Apa hubunganmu dengan hani? Apa kalian pasangan kekasih?"
 
Lalu tiba-tiba bambam tertawa terbahak-bahak membuat hyuna bingung apa dia salah bicara ? 
 
"Ke kenapa tertawa ?" 
 
"Aigoo maafkan aku.. Tapi ini sungguh lucu, aigoo maaf maaf.. Aku dan hani bukan pasangan kekasih, kami berteman sudah snagat lama .. Yaa begitulah jadinya kami sudah sangat dekat"
 
"Aah begitu.. Hm tapi hati-hati berawal dari teman lama-lama jadi cinta" 
 
"Cinta ? Pada wanita itu? Hahaha aigoo kau ini lucu sekali" 
 
"Aku serius.. Karena dulu aku pernah mengalaminya" 
 
"Uh? Jinjjaa?" Lalu tiba-tiba bambam terlihat serius, hyuna menganggukan kepalanya karena ia teringat pada chanyeol yang dulu juga teman dekatnya dan akhirnya menjadi kekasihnya 
 
"Aigoo bagaimana jika itu terjadi ya" bambam kembali menggaruk kepalanya yang tak gatal itu namun lagi-lagi ia malah tertawa 
 
"Aaah sudahlah itu tidak mungkin.. " gumamnya
 
setelah hani selesai membuatkan kari instant untuk hyuna dan bambam hyuna pun kembali ke kamarnya setelah bambam pulang dan hani pun masuk kedalam kamarnya hyuna merasa sangat senang akhirnya ia mendapatkan pekerjaan bagaimana pun saat pergi dari apartment hyuna tak membawa banyak uangnya ia harus bekerja untuk bisa menghidupi dirinya dan juga calon anaknya ia pun tak mungkin jika harus tinggal dirumah hani ia berfikir untuk mengumpulkan uang dan menyewa sebuah apartement kecil
 
Kau pasti bisa hyuna , apa yang kau takutkan ? Semuanya akan baik-baik saja walaupun tanpa Hyunseung oppa , lagi pula aku kan pernah mati suri itu adalah hal yang paling menyeramkan jadi sekarang apa yang harus aku takutkan ? 
 
Hyuna merebahkan tubuhnya diatas ranjang yang berukuran cukup besar itu lalu ia memejamkan kedua matanya tiba-tiba saja ia bermimpi sedang berada disebuah gedung mewah seperti sebuah acara pernikahan yang mewah dan besar dan ia tiba sebagai seorang tamu 
 
Aku dimana ? Undangan pernikahan siapa ini? 
 
Hyuna terus berjalan melangkah di atas karpet merah itu ia melirik kekiri dan kekanan melihat banyaknya tamu yang berbahagia disana sedangkan hyuna kebingungan sebenarnya dia ada dimana dan pernikahan siapa ini hingga ia melihat kedua mempelai itu langkahnya terhenti air mata mulai memenuhi kedua rongga matanya bibirnya pun terasa membeku seketika 
 
"Hyun.. Hyunseung oppa?" Gumamnya 
 
Ini pernikahan Hyunseung oppa ? Tapi.. Bersama siapa ?
 
Lalu seorang mempelai wanita yang membelakanginya akhirnya membalikkan tubuhnya dan terlihatlah wajah cantik mempelai wanita itu yang tak lain adalah dirinya sendiri 
 
Aku ??!!
 
Ia melihat kedua mempelai itu terlihat sangat bahagia terlihat dari wajah dan sorot mata mereka jika keduanya sangat bahagia dengan pesta pernikahan mereka namun tiba-tiba datang beberapa orang polisi yang membuat para tamu kebingungan dan cemas dan para polisi itu mendekati kedua mempelai hyuna bisa melihat dirinya yang ketakutan disana tapi tunggu.. Polisi-polisi itu tidak membawa hyuna melainkan hanya membawa hyunseung seorang, ibu ayah dan seohyun menangis melihat polisi itu membawa paksa hyunseung sedangkan hyuna yang sebagai mempelai hanya bisa diam tak melakukan apa pun lalu ia pingsan tak sadarkan diri membuat para undangan tamu pun langsung mendekati hyuna 
 
Apa ini?! Kenapa jadi seperti ini ?! Kenapa pesta pernikahanku jadi kacau seperti ini?!
 
"Hyunseung oppa ! Andwae! Jangan bawa kekasihku !!! Jangan !" Teriak hyuna namun percuma saja tak ada yang bisa mendengarnya 
 
Lalu tiba-tiba seorang anak kecil yang tampan dan manis mendekati hyuna 
 
"Kau? Kau bisa melihatku?" Tanya hyuna 
 
"Tentu, kenapa eomma disini?" 
 
Hyuna mengerutkan keningnya dengan sebutan anak itu padanya 
 
"Apa kau bilang? Aku eommamu?"
 
Anak kecil bermata indah itu hanya tersenyum dan mengangguk kecil lalu sebelah tangannya mengelus lembut pipi hyuna yang masih terduduk lemas diantara kerumbunan para tamu yang tidak bisa melihatnya 
 
"Eomma jangan menangis, aku akan selalu menjagamu, aku menyayangimu eomma" 
 
"Hyuna ! Hyuna bangunlah!" 
 
Hyuna pun segera terbangun dari tidurnya dan melihat hani sudah duduk disampingnya dengan wajah cemasnya 
 
"Hyuna ada apa ? Kau bermimpi?"
 
Dengan nafas yang masih tersengal-sengal hyuna mencoba menenangkan dirinya akan mimpi anenhnya tadi 
 
"Hani.. Kenapa kau disini? Apa aku mengigau?" 
 
"Iya kau berteriak dan memanggil nama seseorang dengan sebutan oppa.. Apa itu suamimu?" 
 
Aku memanggil nama seseorang? Apa tadi aku mengigau memanggil nama hyunseung oppa ? 
 
"Apa aku menyebut nama Hyunseung?"
 
"Aah iya benar.. Kau memanggil-manggil nama itu, hyuna.. Kau kenapa ?" 
 
"Maafkan aku karena telah mengganggu tidurmu hani.. Aku hanya entahlah.. Aku sendiri tidak mengerti" 
 
"Gwaenchana lagi pula aku belum tidur , yasudah aku ambilkan minum dulu ya" 
 
"Terimakasih hani"
 
Hyuna memegang jidatnya yang berkeringat sebenarnya apa arti dari mimpiku tadi ? Lalu hyuna memegang perutnya ia tiba-tiba saja menangis 
 
Anakku, apa tadi benar kau yang hadir dimimpi eomma ? Kau mencoba untuk menguatkan eomma kan ? Eomma yakin sekali.. Anak yang tadi muncul dimimpi eomma itu adalah kau , kau sangat tampan dan baik hati, terimakasih karena kau telah mencoba menguatkan eomma sayang
 
"Hyuna ini.. Omo kau menangis???" 
 
"Aniya.." Hyuna segera menghapus air matanya dan mengalihkan wajahnya 
 
"Hyuna.. Gwaenchana? Kau kenapa ?"
 
"Maaf hani... Aku.. Belum bisa menceritakannya sekarang padamu" 
 
"Begitu.. Aigoo tak apa kau bisa ceritakan padaku kapan pun kau mau" 
 
"Sekali lagi terimakasih banyak hani kau sudah sangat baik padaku" 
 
"Iyaa.. Yasudah ini diminumlah dulu teh hangatnya, agar kau lebih tenang" 
 
 
🍂🍂🍂
 
"Naah sekarang kalian akan segera menikah ibu akan menyewa gedung yang besar dan mewah untuk kalian dan sekarang kalian pilihlah dulu pakaian pengantin kalian ingin seperti apa" 
 
"Wah eommonim ini sangat bagus.. Ya ampun aku tidak bisa memilih semuanya bagus!" Ujar Suzy yang melihat-lihat foto gaun untuk pernikahan
 
Sedangkan hyunseung hanya diam tanpa berkata sedikit pun tatapannya tetap kosong  menatap kebawah memikirkan apakah ia telah mengambil keputusan yang tepat,dan dimana hyuna saat ini apakah hyuna benar sudah melupakannya 
 
Aku tak akan menahan hyuna jika memang dia sudah tidak ingin bersamaku, walaupun aku belum bisa merelakannya .. Hyuna dimana pun dirimu saat ini , kuharap kau tau jika aku selalu mencintaimu aku tak akan pernah bisa melupakan setiap kenangan manis kita selama ini 
 
"Hyunseung oppa? Menurutmu bagaimana dengan yang ini?" Tanya suzy menunjukkan salah satu pakaian pengantin berwarna silver yang mewah 
 
Hyunseung masih terdiam ia tak begitu mendengar ucapan suzy karena terlalu sibuk dengan fikirannya 
 
"Hyunseung oppa!"
 
Hyunseung tertegun dan langsung menatap suzy dengan kesalnya 
 
"Jangan memanggilku dengan sebutan seperti itu" ujar hyunseung 
 
"Uh? Memangnya kenapa ?" 
 
Karena hanya hyuna yang selama ini selalu memanggilku dengan sifat manjanya aku sangat merindukannya 
 
"Oppa ? Ada apa ?"
 
"Tidak ada apa-apa"
 
"Kalau begitu pilihlah mana yang kau mau aku akan mengikutimu saja" 
 
"Tidak , kau saja" ujar hyunseung dengan malasnya 
 
"Hyunseung kau jangan bersikap seperti itu pada suzy nak, kau akan menjadi suaminya kau jangan memperlakukan calon istrimu seperti itu" 
 
Hyunseung membuang nafasnya panjang dan tidak menjawab apa pun 
 
Aku tau pasti Hyunseung oppa masih teringat pada wanita itu! Menyebalkan ! Aku punya cara agar Hyunseung oppa melupakan wanita itu! Ya .. Aku harus melakukannya tidak ada cara lain 
 
 
Kenapa dia senyum-senyum sendiri seperti itu? Apa yang sedang difikirkan wanita manja itu? Fikir seohyun yang duduk disamping nyonya jang
 
 
"Nah selamat bekerja di restoran kami hyuna-ssi disini kau hanya perlu mencatat dan mengantarkan pesanan saja" ujar sang manager restoran itu 
 
"Ne saya mengerti kamsahamnida" 
 
"Hyuna selamat bekerja ya jika ada yang tidak kau mengerti kau bisa tanyakan padaku" ujar bambam 
 
"Ne bambam terimakasih" 
 
"Oh hyuna .. Satu lagi" tiba-tiba hani mendekatkan dirinya dan berbisik pada hyuna 
 
"Boss tidak mengetahui jika kau sedang hamil" 
 
"Apa ?!"
 
"Iyaa bagaimana lagi.. Jika aku mengatakan kau sedang mengandung boss pasti tidak akan menerimamu menjadi pegawainya" 
 
"Aaah begitu, baiklah" 
 
Hari demi hari hyuna menjalani pekerjaannya dengan baik ia tak mengalami kesulitan atau apa pun ia merasa nyaman bekerja disana walaupun terkadang ia merasa mual mencium aroma daging mentah tapi hyuna berusaha untuk menahan rasa mualnya 
 
Tiba-tiba saat hyuna mengantarkan pesanan pada pembeli hyuna langsung berlari kecil ke dapur membuat hani cemas 
 
"Hyuna ada apa ?" 
 
"Mian, aku merasa mual mencium aroma daging mentah itu" 
 
"Aigoo yasudah lebih baik kau istirahat saja dulu" 
 
"Tidak aku baik-baik saja , hanya merasa mual sedikit aku hanya butuh air hangat saja setelah itu aku pasti baik-baik saja" 
 
"Baiklah ini minumlah" hani segera membawakan air hangat untuk hyuna 
 
"Sudah merasa lebih baik?" 
 
"Ne , gomawo hani" 
 
"Ne yasudah istirahatlah sebentar lalu kau kembali bekerja" 
 
"Baiklah aku akan duduk disini sebentar lalu aku akan kembali bekerja" 
 
"Iya , yasudah aku kembali bekerja dulu ya hari ini pembeli sangat banyak"
 
Hyuna duduk disebuah kursi kecil ia mengelus perutnya yang terasa sakit 
 
Kenapa mendadak sakit seperti ini? Sayang tolong mengertilah eomma sedang bekerja , ah astaga kenapa sakit sekali 
 
"Kau.. Apa yang kau lakukan disini? Kenapa tidak bekerja ?" Tanya manager disana yang melihat hyuna duduk didapur seorang diri 
 
Hyuna terkejut dan langsung berdiri namun akibat gerakannya yang terlalu cepat perutnya menjadi sangat sakit ia pun terjatuh manager wanita itu pun terkejut dan mendekati hyuna 
 
"Omo hyuna Gwaenchana? Kau sakit ? Jika kau sakit kenapa tidak mengatakan padaku? Lebih baik kau istirahat kau pulang saja atau ingin aku antar ke dokter ?" 
 
Aku tidak mungkin mengatakan pada sajangnim jika aku sedang mengandung , aku harus mengatakan apa 
 
"Hyuna ?! Hyuna kau kenapa ?" Tanya hani 
 
"Hani, kenapa kau tidak mengatakan padaku jika hyuna sakit ?" Tanya manager restoran itu yang tak lain adalah Lee Chaelin 
 
"Maaf sajangnim.. Eum hyuna memang sedang tidak enak badan"
 
Lalu hyuna kembali meringis kesakitan pada perutnya 
 
"Apa kau sedang datang bulan?" Tanya cl 
 
Hyuna tak mampu untuk menjawab perutnya terasa sangat sakit dan akibat sakit yang luar biasa ia pun tak sadarkan diri 
 
"Astaga hyuna! Ayo bawa dia kemobilku kita bawa kerumah sakit" 
 
"Baik sajangnim" 
 
 
🍂🍂🍂
 
Hyunseung termenung di dalam kamarnya ia teringat pada hyuna ia duduk dipinggir ranjang dengan kedua tangan memegangi ponsel hyuna 
 
Kau dimana hyuna ? Apa kau baik-baik saja ? 
 
Lalu tiba-tiba ponsel hyuna berbunyi hyunseung mengernyit melihat nomor yang tak dikenalnya itu 
 
Ia pun mengangkatnya dan mendengar suara seorang pria disana 
 
"Yoboseo ? Hyuna?"
 
"Hyuna ? Kau mendengarku?" Tanya pria itu lagi 
 
"Kau siapa ?" Tanya hyunseung 
 
"Oh maaf.. Apa kau kekasihnya hyuna ?"
 
"Ya , kau siapa ? Ada apa menelfon hyuna malam-malam seperti ini?" 
 
"Maafkan aku, tapi aku perlu bicara dengannya tidak lama .. Bisakah?" 
 
"Hyuna sedang pergi dia meninggalkan ponselnya" 
 
"Aah begitu, pantas saja dia tidak membalas pesanku"
 
"Kau sebenarnya siapa ? Ada hubungan apa dengan hyuna ?"
 
"Aku chanyeol, aku temannya hyuna" 
 
"Chanyeol? Maaf tapi aku seperti pernah mendengar namamu, oh aku ingat kau pria yang waktu itu mengirim pesan pada hyuna benar?" 
 
"Iya itu aku .. Maaf mengganggu kalau begitu jika hyuna sudah kembali tolong sampaikan padanya untuk membalas pesanku ya, terimakasih selamat malam" 
 
"Eum" jawab hyunseung dengan singkat lalu chanyeol pun memutus telfonnya 
 
Suara pria itu terdengar tidak takut padaku , aku sudah menduga jika pasti hyuna memang tidak memiliki hubungan apa pun dengan pria ini , tapi.. Kemana sebenarnya hyuna pergi? Kemana aku harus mencarinya 
 
Lalu hyunseung mengecek pesan yang chanyeol kirimkan padanya 
 
-hyuna bisakah malam ini kita bertemu? Ada hal yang ingin aku ceritakan , oh iya brandalan yang saat itu kau beri pelajaran mereka kembali lagi tapi mereka seperti ketakutan saat melihatku hahaha.. Ini semua karena kau, gomawo sekarang aku merasa tenang pergi kemana pun- 
 
Pesan macam apa ini? Tidak penting sekali.. 
 
"Tapi tunggu, dia bilang brandalan yang sudah hyuna beri pelajaran? Hyuna .. berkelahi? Tanpa sepengetahuanku?" 
 
Lalu ponsel hyunseung berbunyi ia merasa sangat malas untuk mengangkatnya karena suzy yang menelfonnya , hyunseung tak mengangkatnya namun ponselnya terus berdering tanpa henti sebelum ia mengangkatnya sepertinya ponselnya akan terus berbunyi akhirnya dengan malasnya ia mengangkat panggilan suzy 
 
"Ada apa ?" Tanyanya dengan malas 
 
"Oppa ! Tolong aku!" 
 
"Suzy? Ada apa ?" 
 
"Tolong aku oppa ! Cepat datang ke apartementku ! Palliwa (cepat) !!"
 
"Baiklah aku akan segera kesana" Hyunseung memutus telfonnya dan segera berangkat ke apartement suzy 
 
Tak butuh waktu lama hyunseung pun tiba di apartement suzy ia pun segera menekan bell kamar apartement suzy dan suzy pun membukanya 
 
Hyunseung dengan nafasnya yang tersengal-sengal karena berjalan cepat mengerutkan keningnya melihat suzy baik-baik saja bahkan ia malah tersenyum pada hyunseung 
 
"Ada apa ? Apa yang terjadi ?" 
 
"Oppa , kau benar kesini .. Kau mencemau ?" Tanya suzy dengan manjanya 
 
"Apa maksdumu?! Katakan apa yang terjadi?!" 
 
"Oppa masuklah dulu"suzy menarik hyunseung agar masuk kedalam apartementnya dan mendorongnya ke sofa 
 
"Suzy apa yang kau lakukan?" 
 
"Oppa kau ingin minum apa ?" Tanya suzy dengan manjanya 
 
"Katakan saja apa yang terjadi , kenapa kau terdengar panik ditelfon tadi" 
 
"Oh itu.. Mian" tiba-tiba suzy mendekatkan dirinya bahkan dengan beraninya suzy yang hanya mengenakan dress super mini dan transfaran itu duduk dipangkuan hyunseung 
 
"Suzy apa yang kau lakukan ? Menjauhlah" 
 
"Menjauh? Kau yakin ingin aku menjauh ? Apa .. Kau tidak ingin menikmati malam ini ?" Suzy mulai merayu hyunseung sebelah tangannya membelai lembut pipi hyunseung dan hendak mencium bibir hyunseung 
 
Hyunseung mengalihkan wajahnya sebagai pria normal ia cukup terangsang akibat perlakuan suzy yang begitu liar namun ia sama sekali tak beniat untuk membalas perlakuan suzy bahkan bercinta dengannya ia tak akan bisa melakukannya jika bukan dengan hyuna seorang 
 
"Hyunseung oppa.. Kita akan segera menikah, tak lama lagi juga aku akan menjadi milikmu kan.. Jadi tak apa sentuhlah aku" bisik suzy tepat ditelinga hyunseung namun hyunseung mendengarnya malah terlihat risih dan kesal hyunseung segera mendorong kecil suzy dan berdiri 
 
"Jadi kau berbohong ?! Sebenarnya kau baik-baik saja kan ?!" 
 
"Oppa.. Tenanglah kenapa kau marah-marah.. Ayo kemari duduklah aku akan membuatmu menyadari jika wanita itu tidak lebih baik dari diriku" 
 
"Kau tidak pernah lebih baik dari hyuna , dan satu hal lagi .. Aku mau menikah denganmu karena ibuku, bukan karena aku mencintaimu, ingat jangan pernah berfikir kau bisa lebih baik dari hyuna karena hyuna tak pernah memberikan tubuhnya pada pria yang tidak mencintainya seperti dirimu" 
 
Namun tiba-tiba Suzy menarik paksa hyunseung untuk kembali duduk disofa 
 
"Kau tak akan pergi kemana pun ! Hyunseung oppa ! Apa kau tidak sadar apa kau buta ?! Aku ini sangat mencintaimu! Apa tidak bisa kau membalas cintaku sedikit saja ?!! Apa kau tidak bisa menghargai cintaku sedikit pun huh?!!!" 
 
Tiba-tiba suzy berlari masuk kedalam kamarnya lalu tak lama kemudian ia kembali dengan sebuah botol kecil ditangannya lalu dengan cepat ia menyemprotkannya tepat diwajah hyunseung 
 
"Suzy !! Apa ini !" 
 
Lalu tak lama kemudian hyunseung pun mulai mengantuk ia benar-benar tak mampu menahan rasa kantuknya hingga akhirnya ia tertidur 
 
Maafkan aku hyunseung oppa, aku tidak memiliki cara lain...
 
Suzy segera mendekati hyunseung dan perlahan ia mencium bibir hyunseung dengan lembut lalu membuka satu persatu kancing kemeja hyunseung lalu ia pun turun untuk membuka kancing celana jeans yang hyunseung kenakan 
 
Aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya tapi bagaimana lagi aku terpaksa aku tidak mau kehilanganmu oppa Pokonya kau harus menjadi milikku! 
 
Saat suzy akan menurunkan celana hyunseung tanpa terduga hyunseung kembali terbangun dengan susah payahnya ia mencoba membuka kedua matanya dan melihat suzy yang sedang melucuti pakaiannya 
 
"Suzy.. Apa.. Apa yang kau lakukan.." Ujarnya dengan mencoba memfokuskan pandangannya 
 
Hyunseung oppa ?! Kenapa dia sadar ?!! 
 
Suzy mempercepat menarik celana hyunseung namun hyunseung menahannya dan mendorong suzy dengan kasar 
 
"Wanita macam apa kau huh?! Kau memang cantik.. Dan dengan pakaian seperti itu lelaki mana pun pasti akan tidur denganmu tapi.. Tidak denganku.. Semua yang ada didalam diriku ini .. Hanya milik kekasihku! Kim hyuna.." Hyunseung berbicara seperti bergumam namun suzy bisa mendengarnya dengan jelas 
 
Suzy terkejut dan menitikkan air matanya ia tak menyangka hyunseung benar-benar menolaknya dan rasa cintanya pada hyuna benar-benar besar hingga dalam keadaan setengah sadar saja hyunseung tetap mengingat hyuna dan menolak mentah-mentah wanita yang ingin bercinta dengannya 
 
Aku benar-benar merasa cemburu pada hyuna .. Ia beruntung sekali mendapatkan pria setia seperti hyunseung oppa, tapi sekarang aku benar-benar merasa bersalah dan menyadari jika rasa cinta hyunseung oppa pada hyuna sangat besar
 
"Dan .. Sekarang.. Hyuna sudah pergi.." Gumam hyunseung 
 
"Apa ? Hyuna pergi? Tapi kenapa oppa?" 
 
"Dia marah padaku.. Karena dia berfikir aku sering menemuimu dan.. Aku.." Hyunseung dengan setengah kesadarannya ia melihat kedua telapak tangannya dan tersenyum pedih 
 
"Aku.. Mendorongnya hingga terjatuh lalu hyuna pergi meninggalkanku.. Aku tidak tau dimana dia sekarang.. Aku membutuhkannya aku mencintainya" 
 
Suzy tertegun melihat hyunseung menitikkan air matanya baru kali ini ia melihat hyunseung terlihat begitu menderita dibalik wajah temboknya itu baru kali ini suzy melihat hyunseung begitu lemah tak berdaya tanpa hyuna 
 
Hyuna pergi? Dan .. Akulah alasannya dia pergi .. Aku benar-benar merasa bersalah sekarang, aku tidak tega melihat hyunseung oppa seperti ini aku harus mencari hyuna , ya benar.. Aku harus mencarinya dan membujuknya untuk kembali pada hyunseung oppa
 
 
🍂🍂🍂
 
"Hyuna kenapa kau tidak mengatakan jika ternyata kau sedang mengandung ?" Tanya Chaelin 
 
"Maafkan saya sajangnim , saya yang bersalah" ujar hani yang duduk dikursi belakang mobil 
 
"Aku tidak bicara denganmu hani-ya"
 
"Oh.. Ne joesonghamnida sajangnim"
 
"Hyuna ?" 
 
"Maafkan saya sajangnim.. Saya terpaksa tidak mengatakan jika saya sedang mengandung karena .. Hani bilang jika sajangnim tau saya sedang mengandung pasti sajangnim tidak akan menerima saya bekerja di restoran" 
 
"Karena memang prosedurnya seperti itu, tapi... Yasudahlah.. Mau di apakan lagi , tapi hyuna jika sampai boss mengetahui kau sedang hamill aku tak bisa melakukan apa pun" 
 
"Ne sajangnim maafkan saya" 
 
"Hyuna .. Maaf sebelumnya, tapi.. Resikonya sangat besar jika sampai boss mengetahui kau sedang mengandung bukan hanya kau tapi aku pun pasti akan dipecat" 
 
"Dipecat?" 
 
"Iya, karena aku telah menerima seorang wanita hamil sedangkan sudah jelas prosedurnya aku tidak boleh memasukkan seorang wanita yang tengah hamil untuk bekerja direstoran, maafkan aku hyuna" 
 
"Ne sajangnim.. Memang aku yang salah.. Saya tidak ingin karena kesalahan saya anda jadi dipecat, kalau begitu lebih baik saya mengundurkan diri" 
 
"Hyuna .. Kau jangan khawatir jika kau memang membutuhkan pekerjaan aku memiliki pekerjaan untukmu" ujar caelin 
 
"Benarkah sajangnim?"
 
Chaelin tersenyum dan mengangguk kecil sambil tetap fokus pada stir mobilnya , hyuna melirik hani yang duduk dibelakangnya tersenyum padanya 
 
 
Pukul 10.45pm ksl
Jalanan kota seoul
 
"Naah hyuna , kau jangan cemas Chaelin sajangnim memang baik .. Mungkin sekarang kau akan mengundurkan diri tapi tadi kau dengarkan jika Chaelin sajangnim sudah menyiapkan tempat baru untukmu bekerja" 
 
"Iya hani aku sangat beruntung karena di kelilingi orang-orang yang baik" ujar hyuna namun tiba-tiba hani mengerem mobilnya secara mendadak hingga tubuh mereka terpental kedepan 
 
"Hyuna , bagaimana ini?" Tanya hani karena ternyata ada beberapa orang yang mencegat mereka dan bahkan menyodorkan pistol
 
Ya ampun, seandainya hani tidak disini aku akan mengatakan pada mereka siapa aku ini jadi aku tidak perlu repot-repot memberikan pelajaran pada orang-orang menyedihkan ini
 
"Hani jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja" 
 
"Benarkah hyuna ? Tapi apa yang sekarang harus kita lakukan ?!" Tanya hani dengan paniknya 
 
"Keluar kalian !" Ujar salah seorang berandalan itu 
 
Hyuna memutar malas kedua matanya dan membuka kunci mobilnya , hani membulatkan kedua matanya dan menarik tangan hyuna yang hendak keluar 
 
"Hyuna ! Apa yang kau lakukan ! Jangan gila !" 
 
"Tenanglah" ujar hyuna dengan santainya ia tersenyum kecil dan keluar dari mobil itu 
 
"Serahkan uang kalian dan juga mobil ini!" 
 
"Aku tidak punya uang" jawab hyuna dengan santainya 
 
"Bohong ! Cepat berikan pada kami atau kutembak !" 
 
Hyuna memperhatikan pistol yang dipegang oleh berandal jalanan itu sedangkan hani yang masih berada didalam mobil menatap penuh ketakutan didalam sana 
 
Namun tiba-tiba saja hyuna tertawa tebahak-bahak membuat hani bingung namun perasaan cemasnya tetap tidak hilang 
 
"Apa yang lucu ?!" Tanya brandalan itu 
 
Hyuna menarik pistol yang berada ditangan berandalan itu hingga tepat menempel didahi hyuna 
 
"Hyuna ! Apa yang kau lakukan !" Teriak hani 
 
"Tembaklah.." Ujar hyuna dengan santainya dan tetap mengunyah permen karetnya 
 
"Jika ada pelurunya" lanjut hyuna lalu ia kembali tertawa 
 
Para berandalan itu terkejut bagaimana bisa hyuna mengetahui jika pistol mereka kosong dan tidak ada pelurunya Karena mereka tidak tau mereka telah membuat masalah dengan siapa 
 
Hyuna meludahkan permen karetnya tepat diwajah berandalan itu hingga membuat berandalan itu marah dan hendak memukul hyuna namun mereka kalah cepat dengan gerakan cepat hyuna sudah memukulnya terlebih dahulu dengan sangat kuat hingga tersungkruk ke jalanan lalu salah seorangnya lagi mencoba melawan hyuna namun tetap pada akhirnya hyunalah yang menjadi pemenangnya 
 
"Hyuna ???" Hani yang masih berada didalam mobil membulatkan kedua matanya dan tubuhnya kaku dengan mulut yang menganga ia tak menyangka hyuna bisa berkelahi bahkan dalam keadaannya yang tengah mengandung 
 
Sebenarnya siapa wanita ini? Kenapa dia pandai berkelahi???
 
Setelah para berandalan itu pergi hyuna kembali masuk kedalam mobil dan dengan santainya memakai sitbellnya 
 
"Ada apa ?" Tanya hyuna saat baru menyadari jika hani masih diam menatapnya tanpa berkedip 
 
"Hani?" 
 
Hani segera tersadar dan mengedipkan kedua matanya berkali-kali 
 
"Hyuna , kau.. Tadi.. Itu kau.. Kau bisa berkelahi?" 
 
Hyuna tertawa kecil 
"Memangnya aneh sekali ya jika wanita hamil bisa berkelahi? Sudahlah.. Sekarang sudah aman kan, lebih baik kita pulang sebelum mereka kembali dan memanggil teman-temannya, apa kau mau diculik oleh mereka lalu setelah mengambil seluruh uang dan mobilmu kau dibuang ke sungai?" 
 
"Mwo ?! Aniya aniya!!!" Hani segera menekan gasnya dan melaju cepat menuju rumah
 
Hani sepertinya benar-benar tidak bisa berkelahi, aku harus selalu bersamanya aku cemas terjadi sesuatu padanya jika dia pergi seorang diri ditengah malam seperti ini 
 
Astaga !!! Ternyata aku berteman dengan wanita yang sangat pandai berkelahi ini hebat !!! Waah daebak !!!
 
 
 
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..