I kill her

Dangerous Couple
"Oppa kau ingin tambah?" 
 
"Tidak .. Aku sudah kenyang ini sangat cukup, sup ayam ginsengmu memang sangat enak terimakasih sayang" (sup ayam ginseng makanan khas korea yang biasa dimakan di musim panas) 
 
 
Hyuna tersenyum kecil dan mengangguk sambil membereskan piring-piring kotor 
 
 
"Bagaimana jika kita jalan-jalan keluar ?"
 
"Hm? Sudah malam begini mau kemana oppa ?" 
 
"Sudah nanti lagi mencuci piringnya , ayo lebih baik sekarang kita jalan-jalan sebentar" 
 
 
Hyunseung membawa hyuna ke sebuah taman yang cukup jauh dari apartementnya taman yang cukup ramai saat malam hari dan bisa melihat indahnya bulan dan bintang 
 
 
"Oppa , sebelumnya aku tidak pernah tau ada taman ini di seoul , indah sekali !"
 
"Iya sayang, dulu ibuku sering membawaku kemari saat aku masih kecil" 
"Oppa , apa kau merindukan ibumu?"
 
 
Hyunseung menarik nafasnya dalam dan mengangguk kecil 
 
"Lalu kenapa tidak kembali kerumah ? Setidaknya menemui ibumu, ibumu pasti akan sangat senang"
 
"Aku ingin , tapi .. Ayahku, aku malas bertemu dengannya , aku membencinya kau tau itu kan"
 
"Ya oppa aku tau" Hyuna merebahkan kepalanya di dada hyunseung dan memandang langit indah dimalam hari itu dengan penuh kasih sayang 
 
 
Mereka pun berjalan-jalan melihat-lihat ternyata ada festival malam disana , banyak yang menjual cemilan khas korea dan juga menjual pernak-pernik yang beragam disana 
 
 
"Wah oppa kita sangat beruntung malam ini, ternyata ada festival malam" 
 
"Iya sayang ayo kesana" 
 
"Oppa ! Lihatlah permen kapas itu besar sekali" 
 
 
Hyunseung tersenyum lalu berjalan meninggalkan hyuna dan membelikannya untuk hyuna 
 
 
"Whahaha daebak (luar biasa) ,untukku?" 
 
"Iya" 
 
"Ayo kita foto" Hyuna mengeluarkan ponselnya dan mereka berfoto bersama dengan permen kapas besarnya 
 
 
Setelah puas bermain disana , hyuna pulang dengan membawa boneka bear yang besar karena hyunseung berhasil memainkan permainan menembak anak kelinci mainan tentu saja ia sudah sangat ahli melakukannya hingga mereka memutuskan untuk pulang dan hyuna yang kelelahan tertidur di dalam mobil saat menuju perjalanan pulang 
 
 
"sayang" Hyunseung mengecup kening hyuna hingga membangunkannya 
 
"Sudah sampai, ayo" 
 
"Sudah sampai ya ? Eum aku tertidur" hyuna menggeliat kecil lalu membawa boneka besarnya 
 
 
Tiba-tiba langkah hyuna terhenti 
"Hyuna ? Ada apa ?"
 
Hyuna tiba-tiba membalikkan tubuhnya kebelakang dan melihat kekiri dan kekanan membuat hyunseung bingung dan mengikuti arah pandangan hyuna 
 
 
"Hyuna ?"
 
"Ya ?"
 
"Ada apa ? Kau mencari apa ?"
 
"Oppa , perasaanku tidak enak.. Entahlah" 
 
"Yasudah ayo"
 
 
Hyunseung merangkul hyuna memasuki lift namun hyuna masih terlihat gelisah dan tiba-tiba saja berteriak didalam lift membuat orang-orang yang ada didalam lift terkejut dan menatap aneh pada hyuna 
 
 
"Maaf .." Ujar hyunseung pada orang-orang yang kini menatapnya aneh 
 
"Hyuna ada apa ?" Tanya hyunseung saat mereka sudah keluar dari dalam lift itu 
 
"Oppa , tiba-tiba tadi aku merasa ada seseorang yang menusukku" 
 
"Menusukmu? Siapa ?"
 
Hyuna menggelengkan kepalanya dengan wajahnya yang mulai cemas hyunseung segera menarik hyuna kedalam pelukannya 
 
 
"Tenanglah, ayo kita masuk" 
 
 
 
Apartement 
 
 
Hyunseung masih terjaga dengan memeluk hyuna , hari ini hyuna terlihat sangat gelisah sebenarnya hyunseung juga merasa cemas karena ia sendiri tau dugaan kekasihnya itu terkadang sering menjadi kenyataan , hyunseung tak bisa tidur ia terus memikirkan apa yang akan terjadi tapi apa pun itu ia tak akan membiarkan siapa pun menyakiti hyuna 
 
 
Lelah dengan fikirannya hyunseung akhirnya tertidur , ia kembali terbangun saat hyuna tiba-tiba bangun dan duduk 
 
 
"Hyuna ? Ada apa sayang?"
 
 
Hyuna menatap hyunseung tatapan yang penuh waspada dan cemas tanpa menjawab pertanyaan hyunseung hyuna segera mengambil pistol di dalam laci mejanya dan mengarahkannya pada pintu kamar 
 
 
Melihat kepanikan hyuna, tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi hyunseung pun langsung mengambil senjatanya, dan benar saja tiba-tiba segerombollan orang mendobrak pintu kamar mereka dan senjata menodongkan senjata mereka hingga pistol mereka berhadapan dengan pistol yang hyuna dan hyunseung pegang 
 
 
"Siapa kalian ?! Dan apa yang kalian inginkan?!" Tanya hyuna
 
"Kami ditugaskan membawa kalian! Turunkan senjata kalian atau terpaksa aku membunuhmu!" Ujar pria yang mengenakan topeng itu 
 
"Membunuh kami?! Oh tunggu.. Hey! Kenapa kau mengenakan topeng kami?! Aaah aku tau.. Kalian pasti anak buah choi kan?! Kalian siapa ? Apa kalian anak baru ?! Kalian fikir bisa mengalahkan senior kalian?!" 
 
"Mudah" jawab salah satu dari mereka 
 
 
Hyuna tertawa kecil lalu melirik hyunseung yang masih dengan wajah tanpa ekspresinya 
 
"Oppa kau dengar dia ? Dia bilang mudah mengalahkan kita , sorry tapi gelar dangerous couple masih menjadi milik kami dan akan selamanya begitu" tanpa banyak bicara lagi hyuna menembak tepat dikedua kaki pria itu lalu mereka saling berbalas tembakan 
 
Karena keributan itu penjaga apartement pun langsung masuk dan mengamankan anak buah choi , karena memang keahlian anak buah choi tidak bisa diremehkan dua orang penjaga terluka parah namun saat mendengar sirine polisi mereka langsung melarikan diri namun mereka terlambat karena polisi segera menahan mereka dan menyangka mereka adalah si dangerous couple yang selama ini menjadi incaran dan sangat membahayakan karena kebetulan mereka memakai topeng yang dulu sering hyuna dan hyunseung pakai 
 
 
"Maaf tuan dan nyonya atas kejadian ini, kami sungguh meminta maaf kami akan mengganti rugi untuk semuanya, apa nyonya dan tuan terluka ?" Tanya manager apartement itu 
 
"Kami baik-baik saja , kami tidak terluka" jawab hyunseung 
 
"Ya.. Tapi bisa kau lihat barang-barang kami menjadi korbannya , kau jelas harus menggantinya" lanjut hyuna 
 
"Iya nyonya pasti kami akan mengganti semuanya atas kerugian ini, sekali lagi maafkan kami" 
 
"Iya iya gwaenchana (tidak apa-apa)"jawab hyuna 
 
 
 
🕷🕷🕷
 
 
Hyuna dan hyunseung memilih untuk membeli rumah mereka sendiri hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pindah dan tinggal dirumah mereka sendiri hari ini adalah hari pertama mereka tinggal di rumah baru mereka sendiri 
 
 
"Oppa , kamar ini nantinya akan aku ubah menjadi seperti taman kanak-kanan saat aku memiliki egi (bayi)"ujarnya 
 
"Egi?"
 
Hyuna mengangguk cepat dengan excitednya ia melihat seluruh ruangan kamar yang cukup besar itu ia membayangkan anaknya nanti akan tinggal disana 
 
 
"Kau menginginkan bayi ?" Tanya hyunseung 
 
"Tentu saja aku mau" 
 
"Ets ! Tapi tidak! Aku tidak mau jika sekarang! Kau harus menikahiku dulu" sergah hyuna cepat
 
 
Hyunseung tertawa kecil dan memegang kedua bahu hyuna hingga hyuna menatapnya 
 
 
"Tentu saja sayang aku pasti akan segera menikahimu lalu memiliki anak" 
 
 
Hyuna mengangguk cepat dan memeluk hyunseung dengan erat 
 
"Tapi oppa, berjanjilah padaku.. Kita akan berhenti mencuri dan melakukan hal lainnya yang berbau kejahatan saat kita menikah nanti" 
 
"Aku berjanji"
 
"Sungguh?" Hyuna mengacungkan ujung jempol kelingkingnya dan hyunseung menyatukan dengan jari kelingkingnya
 
 
Hyunseung menggendong hyuna dengan romantisnya seperti layaknya pasangan pengantin yang baru saja menikah hyunseung membawa hyuna masuk kedalam kamar baru mereka dan menidurkannya dengan sangat perlahan seakan hyuna adalah barang berharga yang mudah pecah , hyunseung mengelus lembut pipi hyuna dan mereka saling bertatapan sesaat dengan tersenyum penuh arti namun saat hyunseung baru akan menggoda hyuna , tiba-tiba saja hyuna menolaknya membuat hyunseung mengernyit 
 
 
"Ada apa ?"
 
"Aku tidak mau" 
 
"Kenapa ?"
 
Hyuna menutup bajunya yang sudah hyunseung buka setengah tubuhnya lalu menggeleng-gelengkan kepalanya 
 
 
"Kenapa ? Apa kau sudah memiliki pria lain?" 
 
 
Hyuna langsung menutup mulut hyunseung dengan sebelah jari telunjuknya 
"Jangan bicara yang tidak-tidak"
 
"Lalu , kenapa ?"
 
"Aku hanya takut kau bosan jika kita terlalu sering melakukannya , lagi pula kan kita akan menikah .. Aku ingin kau jangan menyentuhku sampai kita menikah"
 
"Apa ? Tapi bagaimana bisa ?"
 
"Itu urusanmu, pokonya kau harus melakukannya .. Ini juga sebagai hukuman karena oppa sudah berani-beraninya membawa wanita lain kedalam apartement saat aku tidak ada"
 
"Jika aku tidak berhasil?"
 
"Jika oppa tidak berhasil.. Aku tidak akan memaafkanmu, dan aku tidak mau menikah  denganmu"
 
"Uh? Jangan seperti itu , itu terlalu sulit" 
 
Hyuna mengangkat kedua bahunya acuh
"Terserah.. Itu hukuman untukmu" 
 
"Baiklah.. Apa berlaku mulai besok?"
 
"Ani, malam ini" 
 
"Apa ?! Ayolah..."
 
"Ani, pokonya ini hukuman untukmu, kau hanya boleh menciumku dan tidak lebih , arra ?"
 
Dengan berat hati hyunseung mengangguk walaupun ia merasa berat menyetujuinya bagaimana bisa sehari saja tidak menyentuh hyuna ? Ia akan gila
 
 
 
Distrik Gangnam house 
 
"Oppa , bangunlah" 
 
Hyunseung membuka sedikit matanya lalu kembali memejamkannya
 
 
"Oppa!"
 
"Wae?" (Kenapa?)
 
"Bangun!"
 
"Aku malas" 
 
"Malas ?!"
 
"Eum" jawab hyunseung sambil tetap memejamkan kedua matanya dan meringkuk di balik selimutnya 
 
"Oppa... Kenapa ? Apa kau sakit? Oppa tidak pernah malas sebelumnya"
 
"Eum"
 
"Jinjja ?! (Benarkah?) Oppa kau sakit ??" 
 
 
Hyunseung mengangguk kecil , hyuna memegang dahi dan pipi hyunseung bergantian 
 
"Tidak panas .. Apa yang kau rasakan oppa ?"
 
"Ini yang sakit" hyunseung mengarahkan tangan hyuna pada kemaluannya hyuna langsung menarik tangannya dan memukul pelan tubuh hyunseung 
 
"Menyebalkan !"
 
"Memang menyebalkan , dan ini sangat menyiksa" 
 
Hyuna memutar malas kedua matanya
"Bangunlah oppa! Aku sudah membuatkan sarapan" 
 
"Ani (tidak), aku lemas" 
 
"Oppa !!!" Hyuna menarik telinga hyunseung seperti layaknya ibu yang membangunkan anaknya yang malas untuk pergi kesekolah 
 
 
"Ah appa!! (Sakit!!)" Ringis hyunseung 
 
"Makannya bangun ! Ayo, aku sudah memasak untukmu" 
 
 
Hyunseung yang sudah duduk dimeja makan dengan malasnya , ia hanya sesekali melirik hyuna yang sedari tadi sibuk menyiapkan masakannya kemeja makan hyunseung terus memperhatikan hyuna yang mengenakan tengtop hitamnya dan celana pendeknya 
 
 
Dia yang mengatakan untuk aku jangan menyentuhnya tapi malah mengenakan pakaian seperti itu bagaimana aku bisa tahan dengan hukuman ini? Aah jinjja ini sangat menyiksa 
 
 
Hyuna dengan memegang piring dikedua tangannya mengernyit melihat hyunseung yang melamun dan menggeleng-gelengkan kepalanya 
 
 
Ada apa dengannya?
 
 
"Oppa, ada apa ?"
 
"Eung? Oh .. Tidak" 
 
Hyuna menyimpan bimbimbap buatannya diatas meja dan hyunseung segera menghabiskannya , hyuna yang duduk disamping hyunseung hanya menatap tanpa berkedip melihat hyunseung dengan cepatnya memakan nasinya seperti dirinya tidak mendapatkan makanan selama sebulan 
 
 
"Oppa.. Pelan-pelan" 
 
Hyunseung hanya mengangguk sebagai jawabannya namun hyunseung tetap memakan sarapannya dengan cepat 
 
 
 
🌸🌸🌸
 
 
Berkali-kali hyuna melihat jam dinding rumahnya hyunseung belum juga pulang ia tak berani untuk terus menanyakan dimana kekasihnya itu , sepandai-pandainya ia berkelahi ia tetap tidak berani untuk membantah kekasihnya itu 
 
Hyuna mondar-mandir sambil memegang ponselnya berharap hyunseung menelfonnya atau memberikannya kabar 
 
 
Kemana sebenarnya hyunseung oppa ? Apa yang dilakukannya diluar sana ? Atau .. Jangan - jangan .. Hyunseung oppa kembali menyewa wanita-wanita itu?! Ah tidak tidak ! Hyunseung oppa kan sedang dalam masa hukuman, oppa tidak mungkin melakukannya lagi 
 
 
Terdengar suara bell hyuna berlari kecil ke arah pintu dan membukanya ternyata benar itu adalah hyunseung 
 
 
"Oppa, kau dari mana saja ?" Tanya hyuna dengan raut sedihnya 
 
 
Tiba-tiba hyunseung mengeluarkan bucket bunga mawar merah dan kotak berisi cincin bermata berlian kecil yang indah dan elegant 
 
 
"Oppa? Ini.."
 
Hyunseung berlutut didepan hyuna dengan menyodorkan kotak kecil berisi cincin itu dan sebelah tangannya memegang bucket bunga 
 
"Hyuna , maukah kau menjadi pendamping hidupku selamanya ? Kumohon menikahlah denganku"
 
 
Hyuna menutup mulutnya dengan kedua tangannya kedua matanya berbinar dan berkaca-kaca ia tak menyangka setelah tiga tahun bersama akhirnya hari ini tiba juga, hyuna mengangguk dan mengambil bucket bunga itu hyunseung menghembuskan nafasnya lega dengan senyum senangnya, hyunseung meraih sebelah tangan hyuna dan memasukan cincin itu kejari manisnya 
 
 
"Aku akan segera menikahimu sayang" hyunseung menarik hyuna kedalam pelukannya dan mencium keningnya
 
 
Hyuna terdiam dipelukan hyunseung ia masih tidak percaya akhirnya ia akan menikah dengan pria yang sangat dicintainya selama ini hyuna menangis haru dipelukan hyunseung 
 
 
 
🌵🌵🌵
 
 
Hyunseung yang sedang mengurus clubnya yang baru saja ia rintis mendapatkan panggilan dari nomor yang tidak ia kenal
 
 
"Yoboseo?" (Hallo? Panggilan untuk mengangkat telfon)
 
"Hyunseung?"
 
"Ya, maaf kau siapa ?"
 
"Hyunseung, kau tidak mengenal suaraku? Ini aku seohyun"
 
"Ahh kau.. Maafkan aku,ada apa ?"
 
"Hyunseung, ibumu sakit keras"
 
"Apa ?! Lalu bagaimana keadaannya ?"
 
"Keadaannya tidak bisa dibilang baik, keadaannya sangat buruk setiap hari ibumu memanggil namamu sepertinya bibi sangat merindukanmu hyunseung, bisakah kau pulang? Kumohon demi ibumu"
 
 
Pulang? Tapi.. Aku tidak bisa , aku akan menikah dengan hyuna dan aku tidak mungkin membawa hyuna pulang kerumah, tapi apa boleh buat.. Sepertinya aku akan membawa hyuna dan mengenalkannya pada keluargaku bagaimana pun juga hyuna akan segera menjadi istriku
 
 
"Baiklah, aku akan pulang" 
 
"Benarkah?! Baiklah hyunseung.. Kami semua menunggumu!"
 
"Ne (ya), terimakasih seohyun"
 
 
Aku harus segera pulang dan membawa hyuna ikut bersamaku 
 
 
"Hyunaa ?"
 
"Neee ?"
 
Hyuna yang sedang membereskan rumah itu langsung melepas sarung tangannya dan berlari kecil menghampiri hyunseung 
 
"Oppa ? Kau sudah pulang? Aku belum memasak apa pun" 
 
"Tidak apa-apa sayang" Hyunseung memegang kedua bahu hyuna dan menatapnya penuh arti dengan senyumnya yang terlihat jelas diwajahnya 
 
"Oppa ada apa ?"
 
"Hyuna , aku ingin mengenalkanmu pada keluargaku"
 
"Mwo? Mengenalkanku pada keluargamu? Tapi.. Apa kau yakin oppa ? Bukankah.. Eum kau.."
 
"Iya aku tau hubunganku dengan keluargaku memang tidak baik, tapi tadi seohyun menelfonku jika ibuku sakit parah dan ingin bertemu denganku, ini kesempatanku untuk mengenalkanmu pada keluargaku khsusnya ibu, kau mau kan ?" 
 
 
Hyuna menggigit bibir bawahnya ragu 
"Hyuna sayang kau akan menjadi istriku, kau harus mengenal keluargaku .. Bukankah kita sudah berjanji untuk menjalani kehidupan normal saat sudah menikah ? Iya kan?"
 
 
Hyuna mengangguk kecil dan tersenyum 
"Baiklah oppa, aku mau" 
 
 
Hyunseung tersenyum kecil dan mencium bibir hyuna lalu memeluknya , hyuna selalu merasa nyaman saat hyunseung memeluknya rasanya tiada hari tanpa hyunseung yang selalu memeluknya penuh kasih sayang 
 
 
"Oppa , apa kita harus membawa semua ini? Kita kan hanya akan menginap beberapa hari saja disana"
 
"Iya sayang aku tau, tapi apa salahnya membawa semuanya kan? Siapa tau nanti kau merasa betah disana dan ingin menginap lebih lama lagi dan lebih dekat dengan ibuku, ibuku itu orang yang ramah dan baik kau akan merasa nyaman bersamanya"
 
Hyuna hanya mengangguk dan membantu hyunseung membereskan pakaian-pakaiannya kedalam koper 
 
 
Tak memakan waktu cukup lama mereka sampai dihalaman rumah hyunseung disana mereka langsung disambut hangat oleh keluarga namun disana tidak ada ayah karena ternyata memang kedua orang tua hyunseung sudah lama tak tinggal bersama namun mereka belum bercerai 
 
 
"Ibu?" Hyunseung mengernyit melihat ibunya baik-baik saja wajahnya cerah tubuhnya sehat 
 
Apakah mereka membohongiku???
 
 
Hyuna terlihat gugup dan hyunseung menyadari itu, hyunseung melirik hyuna yang berdiri disampingnya dan memegang sebelah tangannya 
 
 
"Tersenyumlah, kau sangat cantik seperti malaikat saat tersenyum" bisiknya , hyuna memberikan senyum terbaiknya lalu mengikuti langkah hyunseung 
 
 
"Hyunseung???! Anakku?!" Ibu terlihat sangat bahagia bagaimana tidak selama tiga tahun lamanya mereka berpisah dan hyunseung sama sekali tak pernah pulang kerumah dan tidak ada yang mengetahui kabarnya, ibu memeluk hyunseung dengan erat dengan menangis dipelukannya 
 
 
"Hyunseung.. Ibu sangat merindukanmu nak, kau kemana saja ? Kenapa kau tega sekali pada ibu dengan meninggalkan ibumu ini nak" 
 
 
Hyunseung melepaskan pelukan ibunya dan tersenyum kecil
"Maafkan aku bu, tapi aku juga merindukanmu" 
 
"Hyunseung.. Kau ingat padaku?" Tanya wanita yang berdiri disamping ibu hyunseung 
 
 
Hyunseung mengernyit mencoba mengingatnya dan akhirnya ia ingat
 
 
"Aah iya aku ingat, kau suzy? Anaknya tuan bae kan?"
 
Suzy tersenyum dengan manisnya dan mengangguk
"Senang kau masih mengingatku"
 
Hyunseung hanya menjawabnya dengan satu anggukan dan senyuman kecil lalu melirik hyuna yang berdiri disampingnya 
 
 
"Oh ibu, kenalkan ini hyuna"
 
"Hyuna imnida (memperkenalkan nama), senang bertemu dengan anda" ujar hyuna dengan sopannya 
 
Nyonya jang tersenyum ramah sebagai balasannya 
"Kau cantik sekali , apa kau temannya hyunseung?"
 
 
Hyuna melirik hyunseung yang juga meliriknya
"Ibu, hyuna ini .. Adalah calon istriku"
 
 
Tiba-tiba nyonya jang membulatkan kedua matanya dan ekspresi wajahnya terlihat tidak suka dengan ucapan hyunseung 
 
 
"Calon istri ??"
 
"Iya bu, hyuna adalah kekasihku dan aku akan segera menikahinya"
 
"Tunggu, sejak kapan kalian berpacaran ?" 
 
"Sudah tiga tahun kami berpacaran bu, ada apa ?"
 
"Jadi selama tiga tahun kau menghilang, kau tinggal bersamanya ?!" Tiba-tiba nyonya jang meninggikan suaranya membuat suasana disana menjadi tegang
 
"Iya bu, selama ini aku bersamanya" jawab hyunseung yang tetap terlihat tenang 
 
Tiba-tiba nyonya jang menatap hyuna dengan tatapan tidak menyukai 
"Jadi kau yang telah membawa anakku selama ini?! Aaah.. Pasti kau juga kan yang telah meracuni fikiran putraku agar dia lupa pada keluarganya ?! Benarkan?"
 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya begitu pun dengan seohyun yang berdiri disamping suzy ia tak menyangka niatnya untuk membantu mempertemukan kembali hyunseung dengan ibunya malah Jadi seperti ini 
 
 
"Ibu, apa yang ibu bicarakan?!"
 
"Hyunseung.. Pasti wanita ini bukan wanita yang baik-baik , jika tidak bagaimana bisa dia tidak memintamu untuk pulang kerumah dan malah tinggal bersamamu huh? Dan apa ? Kau mau menikahi wanita seperti dia ?!" 
 
 
Hyuna hanya menunduk berusaha menahan mati-matian air matanya ia merasa benar-benar buruk dihadapan ibu kekasihnya sendiri ia merasa benar-benar tak memiliki harga diri 
 
 
"Cukup !" Semua terkejut saat hyunseung meninggikan suaranya dengan tatapan penuh amarahnya pada nyonya jang 
 
 
"Aku pulang karena aku mendapatkan kabar jika ibu sakit! Dan aku membawa hyuna kemari agar ibu mengenal calon istriku, bukannya malah memperlakukannya seperti ini, tapi tidak masalah.. Jika ibu memang tidak menyukainya tapi aku mencintainya melebihi apa pun, dan aku tidak mau dan tidak akan pernah tinggal dengan orang yang tidak menerima calon istriku" ujar hyunseung tanpa menunjukkan emosinya dan hanya berkata dengan dingin namun tatapan yang mematikan sangat memperlihatkan jika dirinya adalah mantan pembunuh bayaran dan mafia yang sangat membahayakan sekali pun pada ibunya sendiri 
 
 
"Hyuna ayo" Hyunseung memegang erat sebelah tangan hyuna yang sedari tadi hanya menunduk dan menariknya pergi dari sana 
 
 
"Hyunseung!! Hyunseung jangan pergi !! Hyunseung!!!" Teriak nyonya jang , suzy berusaha menenangkan nyonya jang sedangkan seohyun masih diam ditempatnya ia benar-benar merasa bersalah pada hyuna dan hyunseung 
 
 
"Keterlaluan !!! Kenapa ibuku sendiri malah mencaci maki wanita yang kucintai !!" Hyunseung terus berteriak dengan emosinya didalam mobil dengan melaju sangat cepat sampai hyuna merasa ketakutan karena hyunseung yang melajukan mobilnya tidak terkendali 
 
 
Hyunseung terdiam dan mendengar isakan tangis hyuna , ia melirik hyuna dan memegang dagu hyuna agar menatapnya 
 
 
"Kau menangis? Maafkan aku sayang" ujarnya suaranya melemah saat melihat air mata hyuna terjatuh 
 
Hyuna menepis pelan tangan hyunseung yang memegang dagunya dan memalingkan wajahnya , hyunseung benar-benar merasa marah dan membenci ibunya sendiri , ia sangat mencintai hyuna dan tidak akan pernah ia biarkan siapa pun membuatnya menangis dan kali ini hyuna menangis membuat dirinya terasa diinjak-injak ia merasa tak terima dengan semua ini 
 
 
Aku tidak akan pernah kembali lagi kerumah ! Aku tidak akan pernah mengampuni orang-orang yang sudah membuat kekasihku terluka sumpahnya
 
 
 
Hyunseung dan hyuna berpelukan diatas ranjang hyuna menelunglupkan seluruh wajahnya di dada hyunseung yang memeluknya namun ia tak bisa tidur , Hyunseung yang juga belum tidur beberapa kali mendengar helaan nafas kekasihnya 
 
 
"Hyuna ?"
 
 
Tiba-tiba hyuna diam dan seperti berpura-pura tidur, hyunseung tersenyum kecil ia tau hyuna berpura-pura tidur agar dia tak banyak bertanya , hyunseung mengelus kepala hyuna dan mencoba tertidur 
 
 
Hyunseung terbangun karena sedari tadi hyuna tak bisa diam 
"Hyuna ? Kau belum tidur ?"
 
 
Hyuna terlihat sangat sedih matanya terlihat sudah sangat mengantuk namun ia tak bisa tidur terlalu banyak fikiran yang berputar didalam kepalanya 
 
 
"Ada apa ?" Hyunseung memegang kedua pipi hyuna 
 
"Oppa, aku rasa .. Lebih baik kita sudahi saja hubungan kita" 
 
 
Hyunseung terkejut setengah mati mendengar keputusan hyuna yang tiba-tiba itu , hyunseung langsung melepaskan tangannya dari pipi hyuna dan menatapnya dingin 
 
"Kenapa kau ingin berpisah denganku?"
 
"Oppa, ibumu tidak menyukaiku.. Dan aku rasa semuanya benar, yang dikatakan ibumu benar aku memang wanita yang tidak baik, seharusnya dari dulu aku memintamu untuk pulang bukannya kau malah tinggal bersamaku dan .."
 
"Hyuna cukup" 
 
"Dari awal bukan kau yang memisahkanku dengan keluargaku tetapi memang aku yang ingin pergi dan aku kan yang membawamu pergi bukannya kau , dan lagi pula selama ini aku sangat bahagia bersamamu aku tidak memerlukan apa pun lagi karena aku sudah memilikimu tolong jangan pernah berfikir yang tidak-tidak , ayo tidur ini sudah malam" Hyunseung menarik hyuna kedalam pelukannya dengan kepala hyuna yang tertidur diatas dada hyunseung 
 
 
Hyuna bisa mendengar detak jantung hyunseung yang berderak cepat ia tak tau apakah ini karena hyunseung emosi ? Tapi sebenarnya tidak, hyunseung terlalu terkejut saat hyuna mengatakan ingin berpisah dengannya itu adalah hal paling menakutkan untuknya dibandingkan ia harus membunuh 
 
 
 
seharian ini hyuna terlihat murung ia mencuci piring dan melakukan pekerjaan lainnya layaknya ibu rumah tangga yang baik , masih ada banyak hal yang harus ia lakukan dirumah baru mereka yang besar itu 
 
 
"Oppa ? Kau mah kemana ?" 
 
"Aku .. Eum ada perkerjaan" 
 
"Pekerjaan? Tapi kenapa oppa tidak pernah membicarakannya denganku?"
 
"Ya .. Tadinya aku ingin mengatakannya padamu tapi .. Seharian ini kau terlihat sedang tidak mau bicara , jadi .. Maafkan aku" 
 
Hyuna tersenyum pahit dan mengangguk 
"Maafkan aku oppa"
 
"Tidak apa sayang, aku yang minta maaf aku sangat menyesal telah membawamu bertemu ibuku, aku pergi dulu" Hyunseung mengecup kening hyuna dan pergi 
 
 
Hyuna merasa bersalah karena seharian telah mendiamkan hyunseung bagaimana pun juga hyunseung tidak salah ia pun tak tau kejadiannya akan menjadi seperti ini , hyuna berniat untuk membuat hyunseung senang dengan membuatkan makanan kesukaannya yaitu cheong guk jang (Cheonggukjang merupakan salah satu jenis tauco kedelai ala Korea yang dibuat dalam dalam jangka pendek dan biasa dijuluki sebagai tauco kedelai cepat)
 
 
Setelah berkutat dengan masakannya hyuna segera membersihkan dirinya dan memakai pakaian tidur berwarna biru langit yang baru dibelinya ia mengenakan parfume dan berdandan tipis , ia tersenyum kecil sambil menatap dirinya dipantulan cermin 
 
 
Apa pun itu aku harus membuat hyunseung oppa senang, aku tidak boleh membuatnya sedih 
 
 
Hyuna melirik jam dinding yang menunjukan pukul tujuh malam ia tersenyum melihat masakannya sudah siap diatas meja lalu mengirimkan pesan pada hyunseung 
 
 
-oppa, aku sudah memasak makanan kesukaanmu jadi jangan makan diluar, saranghae- 
 
 
Hyuna kembali tersenyum menunggu kehadiran hyunseung dan melihatnya akan memakan masakannya dengan lahap karena ia tau hyunseung sangat menyukai makanan ini, perlahan wajah cerianya menghilang kala hyunseung belum juga kembali hyuna melirik jam dari ponselnya menunjukkan pukul sembilan malam hyuna melihat masakannya yang mulai dingin ia pun kembali menghangatkannya lalu melihat ponselnya hyunseung belum juga membalas pesannya 
 
Hyuna kembali menyimpan masakannya diatas mangkuk putih itu dan menyimpannya di atas meja makan lalu duduk menunggu hyunseung hingga akhirnya ia malah tertidur dengan kepala menelungkup di atas meja dan kedua tangannya ia jadikan bantalan untuk kepalanya 
 
 
Hyuna terbangun dan hyunseung belum juga pulang hyuna berlari kecil kedalam kamar berharap hyunseung sudah ada disana ternyata ranjang besar berwarna cream itu masih rapih , hyuna merengut dan melihat jam di ponselnya menunjukkan pukul empat pagi hyuna mulai merasa cemas sekaligus kesal ia akhirnya menelfon hyunseung namun hyunseung mematikan ponselnya , hyuna melihat masakan yang kemarin ia buat yang sudah dingin ia menitikan air matanya melihat masakannya yang ia buat dengan sepenuh hati untuk kekasihnya kini sudah tidak bisa dimakan karena makanan ini tidak bertahan lama , berharap melihat hyunseung akan memakannya dengan lahap tapi nyatanya hyunseung malah belum juga kembali 
 
 
Terdengar suara bell berbunyi , hyuna yang tertidur disofa terbangun dan langsung membukakan pintunya ternyata itu adalah hyunseung
 
 
"Hyuna, maafkan aku .. Aku.."
 
"Kau darimana saja oppa?" Tanya hyuna dengan wajah tanpa ekspresinya
 
"Aku.. Bekerja" 
 
"Bekerja? Apa yang kau kerjakan sampai tidak pulang?" 
 
"Maaf, aku tidak bisa memberitahumu" 
 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya ia tak menyangka hyunseung menyembunyikan sesuatu darinya bahkan disaat mereka akan menikah , hyuna hanya tersenyum tipis dan meninggalkan hyunseung berjalan ke meja makan dan mengambil mangkuk berisi masakannya yang dengan berat hati harus ia buang ke wastafel, hyunseung melihat hyuna yang sedang membuang makanannya ia benar-benar merasa bersalah pasti kemarin hyuna sudah memasakan sesuatu untuknya 
 
 
"Hyuna ?"
 
"Oppa maaf aku mengantuk" Hyuna berjalan masuk kedalam kamar dan merebahkan dirinya diatas ranjang dengan memunggungi pintu hingga ia bisa melepaskan air matanya yang sedari tadi tertahan 
 
 
Maafkan aku hyuna , aku tidak bisa mengatakannya sekarang.. Tapi nanti mungkin saat yang tepat aku akan memberitahukan semuanya padamu
 
 
Sudah tiga hari berturut-turut hyunseung pulang larut malam bahkan pulang pagi dan tidak juga memberitahukan pada hyuna sebenarnya apa yang ia lakukan membuat hyuna penasaran dan curiga ia pun merasa kesal karena hyunseung yang tak juga memberitahunya apa yang ia lakukan 
 
 
Hingga akhirnya hyuna menyelidikinya sendiri ia mengikuti kemana hyunseung pergi dengan kemampuan memata-matainya ia berhasil mengikuti hyunseung hingga sampai di sebuah rumah besar dan mewah 
 
 
Rumah siapa ini? Pasti ada yang tidak beres! 
 
 
Hyuna mengikuti hyunseung, ia terkejut melihat hyunseung masuk kedalam rumah itu dengan diam-diam seperti saat dulu mereka merampok rumah mewah atau bank , hyuna menunggu hyunseung keluar dari rumah itu dengan bersembunyi dibelakang mobil yang terpakir dekat rumah itu , hingga akhirnya hyunseung keluar dengan tergesa-gesa dan setengah berlari 
 
 
Apa yang sebenarnya oppa lakukan? Kenapa dia pergi kerumah itu dengan diam-diam ?! Apa jangan-jangan hyunseung oppa kembali merampok?! 
 
 
Tiba-tiba terdengar suara tembakan sebanyak dua kali dan kali ini hyuna sangat yakin hyunseung bukan membobol rumah itu untuk mengambil hartanya melainkan untuk membunuh pemilik rumah itu 
 
 
Oppa aku tidak menyangka kau melanggar janji kita untuk tidak melakukan ini lagi! 
 
 
Hyuna merasa sangat marah dan kecewa pada hyunseung dengan cepat ia kembali kerumahnya dengan taksi , hyuna menunggu didalam rumah hingga akhirnya hyunseung kembali 
 
 
Hyuna langsung berdiri dari sofanya dan melihat hyunseung yang berjalan masuk 
 
"Hyuna ? Kau belum tidur ? Dan kenapa pintunya tidak dikunci?" 
 
"Sudah ?"
 
"Apa maksdumu?"
 
"Sudah membunuh orangnya ?"
 
 
Hyunseung terkejut ia membeku ditempatnya bagaimana hyuna mengetahui semua itu??? 
 
 
"Kau terkejut kan kenapa aku bisa tau semua itu?! Oppa ! Kenapa kau masih melakukannya huh?!"
 
"Hyuna .. Ini.."
 
"apa ?! Kita sudah berjanji untuk tidak melakukannya lagi tapi kenapa kau masih membunuh? Kenapa kau masih melakukannya oppa ??!" 
 
"Hyuna dengarkan aku, ya aku memang masih melakukannya"
 
"Jadi benarkan ?! Selama tiga hari ini kau sering pulang pagi karena melakukan pembunuhan ?! Lalu apa lagi ?? Kenapa kau tega sekali padaku oppa ?!"
 
"Hyuna maafkan aku, tapi aku harus melakukannya"
 
"Harus ?! Kenapa ?? Apa alasannya ??!"
 
"Karena mereka adalah anak buah choi yang selama ini mengikuti kita hyuna! Aku harus melenyapkan mereka!"
 
"Apa maksudmu? Si.. Siapa maksudmu?!"
 
"Jessie" 
 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya 
"Apa ?! Kau membunuh jessie unnie ?!!!"
 
 
Hyunseung memalingkan wajahnya dan mengangguk lemah , hyuna berjalan cepat menghampiri hyunseung dan mendorongnya keras dengan air matanya yang mulai mengalir 
 
"Oppa wae ?!!! Ada apa denganmu?! Apa kau sudah tidak waras huh?! Kenapa kau membunuh jessie unnie ?! Dia selalu membela kita oppa!"
 
"Tidak hyuna !"
 
"Kau salah! Jessie tidak pernah ada di pihak kita ! Selama ini dia memiliki dendam pada kita!"
 
"Oppa apa maksudmu?!"
 
"Kau ingat tugas pertama kita ?! Saat kita membobol rumah mewah itu dan tidak sengaja seorang wanita melihat kita dan aku menembaknya kau ingat ?!"
 
"Dia adalah adik jessie, dan jessie mengetahui kita yang telah membunuh adiknya" lanjutnya
 
 
Hyuna membelalakan kedua matanya tubuhnya terasa lemas dan bergetar hal yang selama ini tidak pernah ia ketahui 
 
 
"Dan apa kau tau ?! Jessie juga yang memberitahu keberadaanmu pada ayahmu, dia mengikutimu ke supermarket dan disitulah dia memberikan informasi keberadaanmu pada ayahmu hyuna, bahkan saat pada malam itu anak buah choi masuk kedalam apartement kita pun jessie yang selama ini mengikuti kita dan memberikan informasi pada choi dan anak buahnya" 
 
 
Hyuna terduduk lemas disofa dengan wajahnya yang masih terlihat bingung dan tidak menyangka akan hal ini , jessie yang selama ini sudah ia anggap sebagai kakanya sendiri ternyata memiliki maksud lain dan memiliki dendam padanya 
 
 
Hyuna menutup seluruh wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis 
 
 
"Jessie unnie.. Maafkan aku sungguh aku tidak tau jika wanita itu adalah adikmu" tangisnya 
 
Hyunseung berjalan mendekati hyuna dan menariknya kedalam pelukannya 
"Sudah, semuanya sudah terjadi..."
 
 
Keesokan harinya hyuna yang sedang merapihkan rumah tertegun saat mendengar acara televisi yang menayangkan berita hari ini
 
 
Berita terkini, ternyata buronan yang sangat ditakuti dan berhaya yang kita kenal dengan Dangerous Couple ternyata belum ditemukan, pihak berwajib sangat yakin jika pria yang tertangkap dengan mengenakan topeng seperti yang dikenakan Dangerous Couple itu bukanlah pemilik asli dari topeng itu, lalu dimana keberadaan mereka ? Pihak berwajib masih berupaya untuk mencari keberadaan mereka, namun untuk masyarakat diingatkan untuk jangan khawatir dan takut karena pihak berwajib akan terus berupaya untuk menangkap yang diduga pasangan kekasih ini
 
 
Apa? Jadi polisi sudah tau jika mereka bukan dangerous couple ? Tidak.. Ini tidak bisa dibiarkan aku harus memberitahu oppa
 
 
"Oppa..angkatlah telfonnya!!!" Gerutunya
 
Berkali-kali hyuna mencoba menelfon hyunseung namun hyunseung tidak juga mengangkat panggilannya hingga ia kembali mendengar berita lanjutan di channel yang lain 
 
 
A: Yang saya dengar katanya polisi sudah berhasil menangkap satu dari pasangan dangerous couple itu
 
B: apakah yang tertangkap itu pasangan wanita atau prianya ?
 
A: maaf saya belum bisa mengkomfirmasi untuk itu, ini semua masih ditindak lanjuti dan akan segera dikonfirmasikan pada media jika semuanya sudah selesai 
 
 
Hyuna membulatkan kedua matanya mendengar pernyataan pria itu apa tadi katanya ?!!! Salah seorang sudah tertangkap ?!! Lalu hyuna langsung teringat pada hyunseung ia mulai cemas jika ternyata orang yang dimaksud itu benar hyunseung 
 
 
"Hyunseung oppa tertangkap? Tidak.. Tidak mungkin.. Tidak.. Hyuna tidak , tenanglah hyunseung oppa baik-baik saja" Hyuna mencoba menenangkan dirinya sendiri 
 
Namun perasaannya masih tak tenang ia kembali mencoba menghubungi hyunseung namun tetap hyunseung tidak mengangkat panggilannya 
 
 
"Oppa.. Tidak.. Ini tidak mungkin!!!" Kedua mata hyuna berkaca-kaca dan ia mulai panik tubuhnya mulai terasa lemas 
 
 
Apa yang harus aku lakukan ?? Oppa! Andwae!!
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..