Lost

Dangerous Couple

Hyunseung mulai cemas ponsel hyuna tidak aktif dan sampai saat ini belum juga kembali 

 
Hyuna... Kau dimana!!
 
"Apa jangan-jangan.. Ah tidak ! Tidak-tidak.. Anak buah choi tidak akan mungkin bisa membawa hyuna , hyuna pasti bisa menjaga dirinya sendiri dari anak buah choi, tapi.. Kemana hyuna ? Kenapa sampai semalam ini belum kembali juga ?" 
 
 
Tapi perasaannya masih cemas ia khawatir jika ternyata benar hyuna dibawa oleh anak buah choi akhirnya ia memutuskan menghubungi jessie 
 
 
"Ya hallo seungi?"
 
"apa hyuna ada disana ?"
 
"Hyuna ? Tidak, dia tidak ada disini hyunseung , ada apa ? Kalian baik-baik saja kan ? Apa kalian bertengkar?"
 
"Tidak kami tidak bertengkar, tapi tadi siang dia bilang akan pergi ke supermarket tapi sampai saat ini hyuna belum kembali"
 
"Hyunseung ini sudah tengah malam, tidak mungkin hyuna masih berkeliaran disupermaket , pasti terjadi sesuatu pada hyuna kau harus mencarinya"
 
 
Jessie benar, pasti terjadi sesuatu pada hyuna 
 
"Terimakasih jessie , jika ternyata anak buah choi membawanya kesana tolong segera hubungi aku"
 
"Aku pasti akan menghubungimu"
 
"Ne gomawo" 
 
 
Hyunseung segera pergi dengan mobilnya mencari hyuna ke supermarket namun tentu saja supermarket itu sudah tutup sejak sore tadi 
 
 
"Hyuna kuharap kau baik-baik saja sayang , kau dimana" 
 
 
 
"Hyunaa ? Hyuna !" Hyunseung segera keluar dari dalam mobilnya dan mengejar wanita yang sangat mirip perawakannya dari belakang ia memeluknya erat 
 
"Lepaskan kau siapa ?!"
 
 
Hyunseung terkejut dan langsung melepaskan pelukannya ternyata wanita itu bukanlah hyuna 
 
"Ahh maafkan aku nona , saya .. Eum sedang mencari kekasih saya maaf saya salah orang" 
 
 
"Hyunaa kau dimana.." Gumamnya sambil mengacak rambutnya frustasi
 
 
 
 
Pukul 08.48am ksl
Apartement 
 
 
Hyunseung terbangun saat suara ponselnya berbunyi keras berkali-kali seperti tak akan berhenti sebelum ia mengangkatnya , dengan mata yang terpejam Hyunseung yang tertidur disofa tanpa mengganti pakaiannya berusaha mencari arah suara benda berisik yang mengganggu tidurnya itu hingga menemukannya lalu ia menempelkan ponselnya ditelinganya tanpa melihat siapa yang menghubunginya 
 
 
"Hyunseung, aku memiliki kabar tentang boss" 
 
 
Hyunseung mengernyit lalu melihat ponselnya ternyata jessie yang menghubunginya 
 
 
"Ada apa dengannya ? Aku tidak mau peduli lagi dengannya kenapa kau menelfonku?"
 
"Tapi hyuna menghilangkan?!"
 
 
Seketika kedua matanya yang masih terpejam langsung terbuka lebar saat mendengar nama hyuna 
 
 
"Apa hubungannya dengan hyuna ?!"
 
"Boss menghilang sejak kemarin , dan begitupun dengan hyuna kan ? Bagaimana jika ternyata kepergian boss adalah pergi membawa hyuna ? Apa kau tidak berfikir kesana ?!"
 
"Apa ?!"
 
 
Hyunseung mengepal kuat ponselnya ia tak akan pernah bisa memberi ampun lagi pada choi jika sampai itu semua benar jika sampai ternyata benar choi yang membawa hyuna pergi
 
 
Dengan amarah yang membeludak hyunseung mencari choi kerumahnya disana ada beberapa penjaga rumah yang langsung menghadang hyunseung 
 
 
"Hyunseung?! Kenapa kau kemari? Lebih baik kau pergi kau akan dalam masalah" 
 
 
"Tidak ! Aku harus bertemu dengan choi ! Dia telah membawa kekasihku!"
 
 
"Kekasihmu? Maksudmu hyuna ?"
 
 
"Hyuna tidak ada disini hyunseung, kenapa kau mencarinya kemari ? Boss tidak membawa hyuna kemari bahkan sudah dua hari ini boss tidak pulang" 
 
 
Benarkah choi tidak ada dirumahnya ? Lalu kemana dia ?
 
 
"Kalian tidak berbohong padaku?" Tanya hyunseung dengan menatap tajam pada keda anak buah yang berjaga didepan gerbang tinggi itu 
 
 
"Tentu hyunseung, kau ahli dalam melihat seseorang yang sedang berbohong atau tidak kau bisa melihat kata-kata kami apakah kami berbohong?"
 
 
Hyunseung pun mengerti memang sedari tadi ia tak merasa jika kedua anak buah choi yang juga temannya sedang berbohong padanya lalu jika memang itu semua benar , dimana hyuna ? Kemana dia ? 
 
 
"Baiklah maafkan aku"
 
"Tapi hyunseung, jika memang hyuna menghilang itu memang agak mengkhawatirkan walaupun hyuna bisa menjaga dirinya tapi bagaimana jika dia sedang lengah , dan dugaanmu juga bisa saja benar jika boss yang membawa hyuna , tapi boss tidak membawanya kemari sungguh" 
 
 
"Ya , aku cemas sesuatu terjadi padanya , terimakasih atas perhatian kalian aku permisi" 
 
 
"Ne hati-hati hyunseung!"
 
 
Hyunseung kembali masuk kedalam mobilnya dan mencari hyuna 
 
Hyuna tidak pernah pergi selama ini dariku dan juga ponselnya tidak aktif , aku sangat yakin sesuatu terjadi padanya 
 
Namun saat hyunseung akan pergi tiba-tiba mobil choi muncul dibelakang mobilnya, hyunseung segera keluar begitupun dengan choi 
 
 
"Choi ?!"
 
"Hyunseung? Ada apa kau kemari ?" Tanya choi dengan tatapan tajamnya 
 
 
"Kembalikan hyuna brengsek!" Hyunseung yang hendak menghajar choi langsung ditahan oleh anak buah choi 
 
 
Hyuna ? Memangnya kemana hyuna ? Apa dia menghilang? Aaah sepertinya dia sedang salah paham denganku, lebih baik aku memanfaatkan keadaan ini
 
 
"Aaah hyuna ? Yaa hyuna.. Hyuna , dia memang bersamaku"
 
 
Hyunseung membulatkan kedua matanya dan kembali hendak menghajar choi namun lagi-lagi tertahan oleh anak buah choi 
 
 
"Jadi hyuna tidak memberitahumu jika dia bersamaku? Aigoo kasihan sekali , padahal aku sudah memberikan dia kesempatan untuk memberitahumu jika dia ada bersamaku, kau tau apa artinya itu hyunseung? Itu artinya dia sudah tidak menganggapmu, dia sudah memilihku jang hyunseung.." Choi tersenyum licik ia puas melihat kemarahan hyunseung 
 
 
"Hyuna tidak mungkin mengkhianatiku !"
 
 
"Tidak mungkin? Lalu kau fikir apa yang dilakukannya saat ini? Dia pergi padaku, dan memilihku lalu apa dia menghubungimu? Tidak kan? Sudahlah.. Terima saja keputusannya, sampai jumpa" choi kembali masuk kedalam mobilnya 
 
 
"Dimana hyuna ?!! Brengsek !! Kau tidak akan selamat choi !" 
 
 
Choi membuka kaca mobilnya lalu membuka kaca mata hitamnya dan tersenyum licik 
"Kau sudah kalah hyunseung"
 
 
"Lepaskan!!" Setelah mobil choi masuk anak buahnya langsung melepaskan pegangannya pada hyunseung 
 
 
Kurang ajar !! Jadi benar hyuna bersamanya ?! Aku tidak pernah menyangka kau ternyata melakukan ini padaku hyuna ! 
 
 
 
Hyuna mondar-mandir di kamarnya mencoba mencari jalan keluar dari masalahnya ini dan yang pertama-tama bagaimana caranya ia untuk menghubungi hyunseung 
 
 
Hyuna yakin sekali jika didepan kamarnya masih ada seorang penjaga yang menjaganya agar tidak kabur 
 
 
Tapi bagaimana jika dia sudah tidak berdiri didepan kamarku? Ya lebih baik aku pastikan 
 
 
Dengan perlahan hyuna membuka pintu kamarnya namun tatapannya bertubrukan dengan penjaga itu membuat hyuna hanya tersenyum kecil 
 
 
"Ada apa agasshi?"
 
"Eum? Aniya .. Aku.. Hanya bosan, aku mau ke dapur mengambil minuman" 
 
"Biar ahjumma saja yang mengambilkannya"
 
"Mwo? Tapi kenapa ? Aku kan hanya ingin ke dapur saja memangnya aku bisa apa dirumah ini? Sudahlah kau jangan khawatir aku akan menjadi anak yang baik aku tak akan kabur"
 
"Maaf agasshi tapi ini perintah dari tuan" jawabnya tegas 
 
Hyuna memutar malas kedua matanya lalu kembali menutup pintu dengan kasar 
 
 
"Menyebalkan!" Gerutunya lalu ia kembali duduk diranjangnya mencoba memikirkan apa yang harus ia lakukan 
 
 
Tak lama kemudian hyuna kembali membuka pintunya dan kembali bertatapan dengan penjaga itu 
 
 
"Ahjussi, apa kau memiliki keluarga?" Bisiknya 
 
Penjaga rumah itu mengernyit mendengar pertanyaan hyuna yang terasa aneh baginya , penjaga itu hanya mengangguk sebagai jawabannya 
 
"Anakmu berapa ?"
 
"Dua" jawabnya 
 
"Kau .. Bekerja disini karena uang kan?"
 
 
Penjaga itu semakin mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan demi pertanyaan hyuna 
 
 
"Iyakan ? Kau tau tidak aku ini memiliki kekasih.. Aku sangat mencintainya dia pun begitu dia pasti khawatir padaku saat ini, apa kau tega membiarkanku terpisah dari kekasihku ?"
 
 
Penjaga itu malah terdiam bahkan tidak memberikan ekspresi apa pun 
 
Dasar orangtua keras kepala !!! tak ada cara lain.. 
 
 
"Ahjussi, memangnya ayahku membayarmu berapa ? Kau tau aku bisa membayarmu jauh lebih banyak ! Dua kali lipat? Atau lima kali lipat?! Aku akan membayarmu jika kau membantuku pergi dari sini" 
 
"Maaf agasshi saya tidak bisa melakukannya"
 
"Apa ?! Jadi kau tidak percaya jika aku memiliki uang ?!"
 
"Bukan begitu agasshi" 
 
"Ah sudahlah.. Kau pernah mendengar dangerous couple ?"
 
"Jangan sebut nama mereka agasshi mereka orang yang sangat berbahaya" 
 
 
Hyuna menyunggingkan ujung bibirnya 
"Jika kau tau mereka membahayakan , jangan bermain-main dengan mereka"
 
 
"Maka dari itu agasshi jangan pernah berususan dengan mereka karena mereka terkenal sangat kejam"
 
"Jika kau tau kenapa kau masih memancing amarahku?!"
 
"Maksud agasshi?"
 
 
Hyuna kembali memutar malas kedua matanya 
"Ahjusii tau siapa aku?"
 
"Ya , anda adalah putri tuan kim" 
 
"Kau benar dan tak ada yang salah dengan itu, tapi kau tau ? Aku adalah dangerous couple dan kekasihku sudah menungguku disana maka dari itu jika kau tidak ingin dalam masalah lepaskan aku atau keluargamu pun akan jadi taruhannya" 
 
 
Namun penjaga itu malah terlihat seperti menahan tawanya seakan-akan melihat hyuna sedang mencoba untuk berbohong dan mengarang cerita agar bisa dibebaskan 
 
 
Hyuna merasa kesal dan tersinggung penjaga tua ini tidak mempercayai ucapannya dan satu-satunya cara agar dia percaya adalah dengan membuktikannya sendiri 
 
 
Dengan gerakan cepat hyuna menendang kaki penjaga itu hingga lututnya terjatuh menyentuh lantai lalu hyuna memegang kuat kedua tangan penjaga itu kebelakang dengan sebelah tangannya dan sebelah tangannya lagi berada di tepat urat bagian leher penjaga itu 
 
 
"Kau tau berapa panjang dan tajamnya kukuku ini? Kukuku ini juga sangat mahal, kau tau tidak aku menghabiskan beberapa uangku hanya untuk merawatnya namun sepertinya jika kau masih saja melawan terpaksa kukuku ini harus melakukan tugasnya .." Lalu hyuna mendekatkan bibirnya tepat ditelinga penjaga itu dan berbisik "untuk menusuk lehermu hingga kau akan mati.. Perlahan"
 
 
"Agasshi apa yang anda lakukan.. Lepaskan saya" ujarnya dengan wajah yang sudah memerah
 
"Aku akan mengabulkan permintaanmu jika kau membantuku pergi dari rumah ini"
 
"Tidak agasshi , saya tidak akan melakukan itu"
 
"Kau tau? Kekasihku tidak pernah memperbolehkan aku untuk membunuh dan aku selalu mengikuti keinginannya tapi sepertinya kali ini aku terpaksa membantah ucapannya" 
 
"Hyuna !" 
 
 
Hyuna terkejut saat melihat ayahnya sudah pulang dan melihat hyuna yang hampir saja membunuh anak buahnya 
 
 
"Hyuna lepaskan !apa yang kau lakukan ?!" 
 
Mendengar keributan itu anak buah ayahnya yang lain membantu penjaga itu untuk lepas dari hyuna 
 
 
"Lepaskan !" Hyuna meronta agar dilepaskan namun mereka langsung memaksa hyuna masuk kedalam kamarnya 
 
 
Sudah cukup hyuna menjadi anak manis yang menurut pada ayahnya selama dua hari ini , ia harus kembali pada statusnya sebagai dangerous couple yang berbahaya ia benar-benar marah orang-orang ini sudah memancing kemarahannya , hyuna langsung menarik kedua pria yang memegangnya itu hingga kedua orang itu saling membentur satu sama lain, kedua tangannya yang masih dipegang oleh kedua penjaga itu mencoba melepaskannya dengan menendang kemaluan kedua penjaga itu dengan lututnya hingga mereka melepaskannya dan meringis kesakitan namun saat hyuna akan berlari keluar kamarnya muncullah anak buah yang lainnya hyuna tak mau berdiam dan berakting sebagai wanita lemah lagi ia menghabisi seluruh anak buah ayahnya itu dengan mudahnya , ayahnya terkejut ia tak pernah menyangka putrinya pandai berkelahi dan bahkan gerakannya terlihat sudah sangat ahli 
 
 
"Hyuna ? Kau.. Kau benar putriku kan ?" Tanya ayah dengan ekspresi terkejutnya 
 
 
Hyuna tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya 
"Ya , tapi tidak lagi" 
 
 
Hyuna segera berlari secepat mungkin keluar dari rumah itu dan dengan mudahnya memanjat gerbang tinggi rumahnya 
 
 
Karena tidak memegang uang sama sekali dan tidak memegang ponsel hyuna terpaksa berjalan kaki menuju apartementnya yang jaraknya sangatlah jauh 
 
 
Berjam-jam lamanya hyuna berjalan menuju apartementnya hingga akhirnya ia sampai hyuna merasa sangat senang akhirnya ia bisa lolos dari ayahnya dan kembali pada hyunseung rasa lelahnya hilang seketika saat kakinya sudah menginjak gedung apartement mewah itu rasanya ia ingin langsung menemui hyunseung dan memeluknya erat namun kedua kakinya sangat terasa lemas dan lelah 
 
 
"Oppaa" Hyuna menekan bell apartementnya ia terkejut bukannya hyunseung yang membukanya melainkan seorang wanita yang tak ia kenal 
 
 
"Maaf , kau siapa ?" Tanya wanita itu 
 
Hyuna mengerutkan keningnya menatap pada wanita itu yang bahkan mengenakan pakaian sangat minim , kedua matanya mulai berkaca-kaca walaupun ia belum mendengar langsung dari hyunseung siapa wanita ini dan mengapa bisa ada di apartementnya 
 
 
Tanpa menjawab pertanyaan wanita itu hyuna berjalan masuk dan menghampiri hyunseung yang tertidur di ranjang tanpa mengenakan pakaian sama sekali 
 
 
"Oppa !" Teriak hyuna dan akhirnya air matanya terjatuh 
 
 
Hyunseung terbangun dan melihat hyuna sudah berdiri diambang pintu dengan wajah yang sudah memerah dan air mata yang berlinang 
 
"Hyuna ?" Gumamnya ia tak percaya hyuna kembali 
 
 
"Apa yang kau lakukan?! Kau brengsek!!!" Hyuna melempar barang yang ada didekatnya pada hyunseung 
 
 
"Hyuna ! Hentikan !" 
 
"Kau bajingan !!! Kenapa kau tega sekali huh?! Dasar brengsek aku membencimu !!" Hyuna terus melempari hyunseung dengan barang-barang didekatnya 
 
 
Hingga wanita itu menahan tangan hyuna dan mendorong hyuna keras hingga terjatuh kelantai 
 
"Yah ! Berhenti! Kau ini siapa ?! tiba-tiba datang dan kau marah-marah ! Pergilah !! Apa kau wanita gila ?!"
 
 
Hyunseung mengalihkan wajahnya rasanya ia tak sanggup melihat hyuna diperlakukan seperti itu tapi ia juga rasanya sudah tak mau lagi melihat hyuna yang ia ketahui telah mengkhianatinya 
 
 
Hyuna kembali menitikan air matanya melihat hyunseung sama sekali tak membelanya dan malah memalingkan wajahnya dengan acuh 
 
 
"Jadi ini? Oppa.. Kau .. Kenapa kau tega sekali oppa ? Aku fikir kau adalah pria yang akan selalu setia padaku dan tidak akan pernah membiarkan siapa pun menyakitiku" lirihnya 
 
 
"Kau ini siapa ?! Pergilah !" Wanita itu menarik hyuna dengan kasar , namun karena tubuhnya yang terasa lemas karena berjalan cukup jauh hyuna hanya bisa pasrah dengan perlakuan kasar wanita itu padanya hingga wanita itu kembali mendorong hyuna dan tak sengaja kepala hyuna terbentur pada ujung meja sangat keras 
 
 
Hyunseung terkejut dan langsung berlari kecil menghampiri hyuna yang meringis kesakitan dengan memegangi kepalanya yang ternyata sudah mengeluarkan darah 
 
 
"Apa yang kau lakukan ?!" Ujar hyunseung pada wanita itu  
 
"Tapi.." Saat wanita itu hendak membela dirinya hyunseung segera mengeluarkan uang dari dalam dompetnya pada wanita itu 
 
 
"Pergilah!! Mau apa lagi?! Aku sudah membayarmu kan ?!" 
 
 
Wanita itu terlihat kesal dan akhirnya pergi dan menutup kasar pintunya , hyunseung terkejut melihat tangan hyuna sudah berlumuran darah hyunseung segera berlari mengambil kotak obatnya dan mengobati luka hyuna sedangkan hyuna sama sekali tak mengatakan apa pun ia hanya diam dan membiarkan hyunseung mengobati lukanya ia masih tak menyangka hyunseung melakukan ini padanya ia terlalu percaya pada hyunseung dan sangat mencintainya tapi ternyata hyunseung tak sebaik yang ia kira 
 
 
"Hyuna ?" Tanya hyunseung saat ia sudah selesai mengobati luka hyuna
 
 
Hyuna masih diam dengan air matanya yang semakin mengalir deras 
 
 
Aku muak dengan lelaki ini, aku benci padanya!! 
 
 
Hyunseung memegang kedua pipi hyuna dan menatap wajahnya menatap kedua matanya namun hyunseung terkejut saat hyuna memalingkan wajahnya 
 
 
Dengan lemasnya hyuna mencoba berdiri namun ia terlalu lemah hingga tubuhnya terhuyung dan jatuh dipelukan hyunseung hingga tak sadarkan diri 
 
 
 
Hyuna tersadar dengan kepalanya yang terasa pusing dan sakit ia melihat hyunseung yang tertidur disampingnya , hyuna berusaha untuk bangun dan pergi dari sana ia sudah tak mau lagi tinggal dengan pria yang sudah mengkhianatinya
 
 
Merasakan pergerakan pada ranjang hyunseung terbangun dan melihat hyuna yang berjalan dengan lemasnya menuju pintu 
 
 
"Hyuna" Hyunseung langsung menghampiri hyuna namun hyuna langsung menepis tangan hyunseung yang memegang bahunya 
 
 
"Tolong, jangan sentuh aku" 
 
"Hyuna kau mau kemana ?"
 
"Bukan urusanmu! Mulai sekarang kita putus !" 
 
Hyunseung membulatkan kedua matanya rasanya kini ia yang kehilangan tenaganya rasanya jauh lebih sakit ketimbang saat ia mengetahui choi yang mengatakan jika hyuna ada bersamanya karena kini ia mendengar sendiri semuanya dari mulut hyuna yang ingin berpisah dengannya
 
 
Hyuna terus berjalan dengan lemasnya menuju pintu dan hyunseung sama sekali tak menahannya hyunseung masih diam ditempatnya dengan hatinya yang hancur 
 
 
Hyuna sudah berada di depan lift dengan air mata yang terus berlinang namun saat ia akan memasuki lift yang sudah terbuka hyunseung langsung menahan tangannya 
 
 
"Lepaskan aku hyunseung!" 
 
"Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi" gumamnya lalu segera menarik paksa hyuna untuk kembali masuk kedalam apartementnya 
 
 
Setelah berhasil membawa hyuna masuk hyunseung melepaskan hyuna yang terus meronta agar dilepaskan 
 
 
"Apa yang kau lakukan ?! Aku sudah tidak ingin tinggal denganmu! Aku tidak mau bersamamu lagi !" Saat hyuna hendak membuka pintu hyunseung kembali menahannya namun hyuna langsung melayangkan pukulan diwajah hyunseung hingga hyunseung terjatuh kelantai 
 
 
Namun ia tetap tak akan membiarkan hyuna pergi lagi ia memegang kuat kedua tangan hyuna dan menariknya paksa kedalam kamar dan menjatuhkannya ke atas ranjang dengan kedua tangan hyuna yang dipegangi kuat oleh hyunseung dibelakang tubuhnya 
 
 
Hyunseung menindih tubuh hyuna yang menelungkup diranjang dan hyuna tetap berusaha meronta 
 
 
"Lepaskan akuu!" 
 
 
Hyunseung menitikan air matanya tanpa hyuna ketahui ia tak pernah memperlaukan hyuna seperti ini ia tak pernah memperlakukan hyuna dengan kasar dan ini semua membuat hatinya sakit 
 
 
 
"Kau tidak dengar ?! Lepaskan aku! Percuma saja kau memaksaku seperti ini! Aku sudah tidak mau tinggal atau hidup bersamamu ! Untuk apa kau memaksaku jika aku sudah tidak mau !" 
 
 
Hyunseung sama sekali tak menjawab dan malah semakin mempererat genggaman tangannya yang memegang kedua tangan hyuna dari belakang 
 
 
Hyuna terdiam dan saat ia diam ia bisa merasakan hyunseung terisak , hyuna sampai terkejut apakah hyunseung menangis ? 
 
 
 
🌵🌵🌵
 
 
Dalam satu ranjang itu keduanya duduk berjauhan dan berdiam diri , hyuna sibuk dengan fikirannya begitu pula dengan hyunseung 
 
 
"Hyuna, oppa" Keduanya membuka suara bersamaan 
 
"Kau saja dulu"
 
"Siapa wanita tadi ?" Tanya hyuna tanpa menatap hyunseung dan hanya memainkan kulit di dekat jarinya ia merasa gugup takut mendengar jawaban yang tidak diinginkannya 
 
"Hanya wanita bayaran" 
 
 
Hyuna mengernyit lalu menatap kesal pada hyunseung 
"Jadi kau menyewa wanita itu ?! Wae ?! Apa kau tidak puas denganku ?!" 
 
"Bukan.. Tidak seperti itu" 
 
"Lalu seperti apa ?! Apa kau sudah bosan denganku ?! Kau keterlaluan aku menghilang kau bukannya cemas padaku kau malah menyewa wanita bayaran !"
 
"Aku mencemaskanmu hyuna" jawabnya pelan seperti bergumam 
 
"Bohong ! Jika kau mencemau kenapa malah bercinta dengan wanita lain ?! Apa kau sudah tidak waras oppa?!"
 
"Karena kau yang pergi dariku !" 
 
Hyuna terkejut karena hyunseung meninggikan suaranya 
 
"Apa maksudmu ?"
 
"Kau pergi pada choi kan ?!"
 
"Choi ?!! Apa maksudmu ?! Aku ini kemarin bertemu dengan ayahku dan dia membawaku pulang ! Aku tidak bisa melakukan apa pun aku tidak bisa melawannya aku dipaksa pulang bersamanya dan dia membuang ponselku! Dan aku mencoba untuk bisa keluar dari rumah itu ! Lalu apa hubungannya dengan choi ?!"
 
Hyunseung terdiam kini ia mengetahui yang sebenarnya walaupun choi sudah mengatakan cerita versinya tapi hyunseung jauh lebih percaya pada kekasihnya 
 
 
"Jadi .. Kau bertemu dengan ayahmu?"
 
"Iya , kemarin disupermaket tiba-tiba aku bertemu dengan appa , dia memaksaku ikut dengannya dan aku dikurung dirumah ! Dia juga membuang ponselku, tapi aku akhirnya bisa kabur dari rumah dan haru berkelahi dengan anak buahnya terlebih dahulu, aku tidak membawa uang aku berjalan kaki kesini ! Dan saat aku sampai aku malah disambut oleh seorang wanita murahan dan melihat kekasihku telanjang ! Kau keterlaluan !"
 
"Maaf sayang, aku tidak tau semua itu kau pergi menghilang begitu saja dan ponselmu mati, aku mendatangi rumah choi dan dia mengatakan jika kau memang bersamanya dia bilang kau pergi kepadanya, itu sebabnya aku kecewa padamu dan mencoba menyewa wanita untuk aku tiduri tapi ternyata tetap saja aku tidak bisa merasakan apa yang biasanya aku rasakan denganmu bahkan aku sama sekali tidak sanggup menidurinya karena aku selalu teringat padamu, aku tidak mencintai wanita itu atau siapa pun"
 
 
Hyuna menitikan air matanya dan mendekat memeluk hyunseung, hyunseung pun membalas pelukan hyuna dengan erat
 
"Oppa, maafkan aku telah membuatmu cemas, aku tidak mungkin pergi pada choi aku tidak akan melakukan itu" 
 
"Maafkan aku juga hyuna karena telah dengan mudahnya mempercayai bajingan itu, aku senang akhirnya kau kembali , mulai sekarang aku akan menjagamu kemana pun" hyunseung mencium kening hyuna yang tertutup perban yang melingkar di kepalanya 
 
 
 
Pukul 11.11am ksl
Apartement 
 
 
"Kau mau kemana sayang?" Tanya hyunseung yang sedang memainkan laptopnya diruang tengah melihat hyuna sudah keluar dari kamar dengan pakaian santainya 
 
"Ke supermarket, karena kejadian kemarin aku kan jadi tidak jadi membeli apa pun" 
 
"Aku antar" dengan semangatnya hyunseung masuk kedalam kamarnya dan mengganti pakaiannya untuk mengantar hyuna pergi ke supermarket
 
 
"Oppa , menurutmu malam ini aku masak sup apa ? Ayam atau daging sapi?" Hyuna menimbang-nimbang keputusannya dengan melihat antara daging ayam dan sapi dihadapannya 
 
"Hm rasanya malam ini aku ingin makan sup ayam ginseng, bagaimana menurutmu ?"
 
"Oke kalau begitu aku ambil ini" Hyuna meminta pada pelayan itu untuk mengambilkannya satu ekor ayam yang sudah dipotong-potong 
 
 
"Hyunseung?" 
 
 
Hyuna dan hyunseung langsun menatap wanita yang sudah berdiri disamping hyunseung tiba-tiba wanita itu memeluk hyunseung membuat hyuna merasa sangat cemburu dan kesal 
 
 
"Seohyun ?" 
 
"Iya , kau ingat padaku kan ?? Kau kemana saja ? Aku sangat merindukanmu, orang rumah pun semuanya merindukanmu" 
 
 
Orang rumah ? Siapa wanita ini ? Hyuna masih diam menatap wanita itu dengan bingungnya karena ia tak pernah melihat wanita itu sebelumnya 
 
 
Melihat raut bingung kekasihnya itu hyunseung mengerti dan langsung mengenalkan wanita itu 
 
 
"Sayang.. Kenalkan ini seohyun , adik sepupuku" 
 
"Aah .. Ne hyuna imnida" 
 
"Seohyun imnida, kau kekasih hyunseung ? Cantik sekali, tapi kepalamu kenapa ?" Tanya seouhyun yang melihat perban dikening hyuna
 
"Ah ini, aku.. Tidak sengaja membentur meja" jawab hyuna 
 
"Aah begitu, tapi itu tidak membuat pesonamu hilang, kau sangat cantik"
 
"Terimakasih" jawab hyuna dengan senyum manisnya 
 
"Hyunseung, kau semakin tampan.. Kapan kau akan pulang? Ibu dan ayahmu pasti akan sangat senang jika kau pulang, bagaimana jika kita pulang sekarang?" 
 
"Maaf seohyun, aku tidak bisa" 
 
"Eung? Wae ?"
 
"Karena.. aku sudah memiliki kehidupanku yang baru dengannya" Hyunseung merangkul bahu hyuna sedangkan hyuna hanya tersenyum canggung 
 
"Ya bawa saja dia kerumah bagaimana ?" 
 
"Tidak bisa seohyun, maafkan aku" 
 
 
Seohyun terlihat sedih dulu ia adalah saudara yang paling dekat dengan hyunseung dan ia sangat merindukannya 
 
"Baiklah, tapi bisakah aku meminta nomor telfonmu? Aku tak yakin kita bisa bertemu lagi seperti ini" 
 
 
Hyunseung tersenyum dan mengangguk lalu memberikan nomor telfonnya 
 
 
"Tapi seohyun bisakah kau berjanji padaku untuk jangan memberitahu ayah dan ibu jika kau bertemu denganku?"
 
Seohyun membuang nafasnya panjang dan mengangguk
"Baiklah.. Oh hyuna.. Hyunseung ini pria playboy, tapi sepertinya sekarang dia sudah berubah .. Dia sepertinya sangat mencintaimu" 
 
"Tanpa kau memberitahunya dia sudah tau" jawab hyunseung, hyuna hanya tersenyum malu dan mengangguk kecil 
 
"Baiklah aku kemari bersama eomma , kalau begitu aku pergi dulu ya sebelum eomma melihatmu" 
 
"Ne"
 
"Sampai jumpa hyunseung, hyuna.." 
 
"Ne sampai jumpa" 
 
 
"Oppa ? Dia cantik ya"
 
"Ya , dia saudaraku yang selalu mengerti aku, aku juga merindukannya" 
 
"Lalu kenapa oppa tidak kembali saja kerumah?"
 
"Tidak bisa sayang, karena.." 
 
"Hm?" 
 
Hyunseung tak melanjutkan kata-katanya ia tak mungkin mengatakan pada hyuna alasan yang sebenarnya selain Karena memang dirinya yang selalu bertengkar dengan ayahnya , ternyata memang sedari dulu hyunseung sudah dijodohkan dengan seorang wanita teman dari ayahnya 
 
 
"Oppa , gwaenchana?"
 
 
"Maaf nyonya ini ayamnya" 
 
"Ah ne, kamsahamnida" Hyuna segera mengambil ayam yang sudah dipotong-potong itu kedalam troli yang dibawanya 
 
"Oppa ayo"Mereka pun kembali berjalan mencari kebutuhan mereka untuk sebulan kedepan
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 25: Makasih thor! Makasih udah buat ending kayak gini T.T
Troubleshipper #2
Lega dkit sih hyuna hyunseung udah kmbali. Tapi feelingku mslh msih bnyak... T.T
Troubleshipper #3
Chapter 19: Trouble.. Trouble.. Mssalah mkin bnyak thor.. Ane bperr T.T
Troubleshipper #4
Chapter 14: Saya yg sakit hati hyunseung mau nikah T.T.
Troubleshipper #5
Chapter 13: Wlwkwk.. Ngakak subuh2 pas baca "kantung" hyuna. Btw, happy birthday unni.
Exquisitely #6
Great Looking Plot~
Troubleshipper #7
Chapter 10: Ah... Author jdi balik ke chap 1 lagi kannn.. Ah chanyeol siapa?? Hahaha..
Troubleshipper #8
Chapter 9: Aku pikir ini chap penuh dgn kesedihan.. Tapi ternyata diluar dugaaan. Emosi reader dibuat naik turun.. Daebak author! Gomawo udh updte..
Troubleshipper #9
Chapter 6: Diawal udah dibuat ketawa pas hyunseung oppa jadi malas karena hukumannya.. Aku sukses banget bayangin wajahnya, hahha.. Tapi diakhir dibuat khawatir juga, ah entahlah thor.. Yg pnting Next.. Hehe
Troubleshipper #10
Chapter 3: Tiap dialog mereka, feel nya dapet bgt.. Ucapan hyunseung terkesan dingin, agak cuek.. Tp syang sama hyuna. Wkwk, aku sok tau..

Smgt thorr..