Seven
Unloved"Oppa! Aku sudah sampai!"
"Kau sudah di bandara?"
"Mm, jangan lupa bawa jiyeon ku saat kemari!"
"Baiklah, tunggu disana, aku jemput jiyeon dan langsung menjemput mu"
****
Jiyeon berlari berhambur ke pelukan ayahnya sambil menangis. Hari ini ia memakai babydoll biru muda dengan pita kecil di rambutnya.
"Appaaa!!" Rengek jiyeon
"Ada apa? Kenapa jiyeon menangis?" Jiyong mengusap rambutnya
"Kotak makanku diambil!!! Appa!! Dia nakal!!" Jiyeon masih terus menangis
"Tak apa apa, kita beli lagi ya?" Jiyong berusaha menenangkan nya
"Aku mau yang itu! Itu masakan nenek!!"
"Jiyeon-a, dengar, jiyeon tahu tidak sekarang kita mau pergi kemana?"
Jiyeon menggeleng sambil menghapus air matanya
"Kita pergi ke bandara sekarang, kita jemput seseorang yang special" kata jiyong
"Mommy?" Ucap jiyeon
Jiyong mengangguk lalu membawa jiyeon masuk kedalam mobil sport nya.
****
Seorang wanita dengan setelan classic sedang duduk diatas kopernya sambil memainkan smartphone yang di pegangnya.
Crop jacket jeans dan dress cokelat selutut membalut tubuh mungilnya, rambut sebahu dan kaca mata hitam menambah kesan 'fashionable' pada dirinya.
"Mommy!!" Teriak seorang anak perempuan dari kejauhan
"Jiyeon-aaaaaaa!" Wanita itu menyambut pelukan anak perempuan itu sambil terus menggoyangkan tubuhnya
"Uwaaaah! Cantik! Cantiiiiik sekali!! Appa pasti suka!" Kata jiyeon sambil menyentuh wajah wanita itu dengan kedua tangannya.
"Jiyeon juga cantik! Mana appa?" Tanya wanita itu
"Itu!" Jiyeon menunjuk kearas seorang lelaki berpenampilan casual yang sedang melambaikan tangan padanya.
Wanita itu menggandeng tangan jiyeon dan menghampirinya.
"Oppa!" Katanya sambil memeluk erat tubuh jiyong.
"Kau baik baik saja bae joohyun?" Kata jiyong masih sambil memeluknya.
"Irene, panggil aku irene. Sekarang aku sudah jadi designer oppa!" Kata wanita itu
"Kau cantik sekali, ayo kita pergi" ucap jiyong sambil membawa barang irene.
Jiyeon memegang erat tangan irene sambil terus tersenyum gembira.
"Mommy! Sekarang kita makan ya? Kita makan daging sapi! Mommy suka daging sapi, ya kan?" Kata jiyeon
"Umm~ okay?" Jawab irene sambil terus menggenggam tangan kecil itu.
Sesampainya di mobil jiyeon yang kelelahan tertidur pulas dipangkuan irene, sambil terus memegang erat tangannya. Irene mengelus rambutnya sayang, sambil terus menatap wajah malaikat kecil di hadapannya.
"Saat kau pergi waktu itu, jiyeon mengamuk tak berhenti. Kau tahu?" Kata jiyong sambil terus menyetir
Irene tersenyum
"Aku juga sangat kesepian tanpan jiyeon, aku merindukannya" jawab irene
"Oppa tak merindukan ku?"
Jiyong menatapnya lewat kaca spion sambil tersenyum
"Tentu saja aku merindukanmu, kenapa kau bicara begitu?" Katanya
"Sekarang semua study ku sudah selesai, aku sudah menjadi designer terkenal. Aku bukan anak kecil lagi"
"Lalu?"
"Oppa ingat? Dulu kau bilang kalau semua studyku sudah selesai dan aku sudah meraih mimpi ku, kau akan datang pada ku, apa kau lupa?" Ucapnya
Jiyong terdiam
"Jiyeon sangat menyukaiku, dia bahkan memanggilku 'mommy' itu berarti dia sudah menganggapku sebagai ibunya. Lalu apa yang kau tunggu?" Kata Irene
"Joohyun-a, tak semudah itu supaya aku bisa menepati janjiku" ucap jiyong
Irene masih mengelus rambut jiyeon sambil mendengarkan perkataan jiyong.
"Kalau memang hanya ada wanita itu dihatimu, tak bisakah aku memiliki jiyeon?" Kata Irene
Jiyong tersenyum
"Terimakasih untuk selalu menyayanginya" ucap jiyong
"Apa yang dia lakukan padamu sampai kau tak bisa melupakannya?" Tanya Irene
Jiyong menggeleng
"Apa kalau aku punya lelaki lain oppa akan cemburu?"
"Tentu saja, adik perempuan ku harus tetap bersama ku, benarkan?"
"Aku bukan adikmu, bodoh. Nyalakan musiknya aku tak ingin bicara lagi, bangunkan aku kalau sudah sampai Seoul" kata irene sambil menutup matanya.
****
Bae Joohyun, wanita 27 tahun, sangat dekat dengan jiyeon karena sejak jiyeon lahir Joohyun sudah dekat dengan jiyong, mereka teman masa kecil yang sangat akrab. Jiyeon sangat menyayanginya, karena joohyun selalu memperlakukannya seperti putrinya sendiri.
"Kita sudah sampai!" Jiyong membangunkan irene yang tertidur sambil memeluk jiyeon
"Joohyun-a, kita sudah sampai, ayo makan"
Jiyeon membuka matanya perlahan.
"Kita sampai? Mommy, ayo makan" kata jiyeon
Jiyeon mengecup pipinya
"Oh jiyeon-a, sudah sampai?" Irene terbangun karena kecupan jiyeon
"Dasar tukang tidur, ayo turun kita makan" jiyong membukakan pintunya.
Mereka sampai di sebuah restaurant galbi, jiyeon melompat lompat kegirangan sambil masuk kedalam restaurant.
"Aku masih lelah, rentang waktu paris-korea terlalu banyak. Jetlag ini akan membunuhku" kata Irene
"Kau baik baik saja? Duduk lah" jiyong mendudukannya di kursi
"Minumlah dulu"
"Mommy, sakit?" Tanya jiyeon sambil memegang tangannya
Irene menggeleng
"Oppa, antar aku ke rumah sakit ya? Aku harus suntik vaksin karena kemarin sempat ada virus di paris dan sepertinya aku perlu suntikan vitamin hari ini" bisik irene pada jiyong
Jiyo
Comments