Twelve

Unloved
Please Subscribe to read the full chapter

Taeyeon menggandeng tangan jiyeon sambil menggoyang goyangkannya, ia terus menatap wajah jiyeon yang tersenyum lebar sambil memakan permen kapas raksasanya. Matanya tak berhenti mengagumi betapa jiyong sudah merawat putri mereka dengan sangat telaten dan baik, jiyeon sangat pengertian dan cantik, sayang ia tak mengenalinya dari awal, seandainya ayahnya tak menghancurkan cerita mereka, mungkin semuanya tak akan serumit ini.

"Enak jiyeon-a?" Tanya taeyeon

Jiyeon mengangguk riangnya.

"Bib- um... eomma? Um.. jiyeon harus panggil apa ya.." ucap jiyeon sambil mencubit permen kapasnya.

Taeyeon berjongkok di hadapan putrinya, lalu mengelus kedua pipinya.

"Jiyeon mau panggil apapun tak apa, tak masalah sayang" jawab taeyeon

Jiyeon berfikir sebentar.

"Eo-eomma" jawab jiyeon

Taeyeon tersenyum lebar.

Mereka kembali mencari wahana wahana yang ingin di coba jiyeon, taeyeon melakukan semua hal yang diinginkan putrinya, membelikannya berbagai macam souvenir dan makanan, tak lupa mengabadikan setiap momen mereka lewat foto.

"Aku akan mengantar jiyeon pulang, tolong smskan alamatnya"

Taeyeon mengirim pesan pada jiyong.

Sekarang sudah pukul 10 malam dan jiyeon sudah tertidur nyenyak di bangku belakang, hari ini cukup melelahkan untuknya, setelah melihat pertengkaran irene dan jiyong ia juga harus melihat pertengkaran kedua orang tuanya. Tapi setidaknya hari ini ia tahu siapa ibu kandungnya, dan bisa menghabiskan hari bersamanya.

"Kenapa dia tak menjawab pesanku" gumam taeyeon.

Ia membuka tas yang dibawa jiyeon, dan menemukan sebuah buku kecil berwarna ungu didalamnya.

Banyak nomor telepon tertulis di dalam buku itu, nomor satu adalah jiyong dan yang ke dua adalah irene, baru neneknya, seunghyun, miyeong dan anggota keluarga lainnya. Taeyeon mencoba menghubungi salah satu dari mereka, ia memutuskan untuk menghubungi seunghyun.

"Um.. choi seunghyun-ssi? Annyeonghaseyo, ini aku kim taeyeon" sapa taeyeon ragu

"Ada apa kau menelpon ku malam malam begini?" Tanya seunghyun

"Begini...um.. sebenarnya hari ini aku pergi jalan jalan bersama jiyeon-"

"Jiyeon?! Kwon jiyeon keponakan ku?! Kenapa? Apa dia sakit?!" Tanya seunghyun panik

"Tidak tidak, bukan seperti itu. Tadi aku mengirim pesan pada jiyong, tapi dia tak membalasnya jadi aku menghubungi mu. Maaf" ucapnya

"Jiyong pasti masih di kantornya, tadi ada berita mendadak soal penurunan harga saham jadi dia pasti sedang sibuk sekarang. Kalau kau mau memulangkan jiyeon, kau bisa mengantarnya ke rumahku. Aku akan mengirimkan alamatnya" jawab seunghyun

"Baiklah, akan ku antar dia kesana"

"Ah! Tidak tidak. aku yang kesana, dimana kau?" Kata seunghyun

Taeyeon mengernyitkan keningnya.

"Tak apa apa aku akan mengantarnya, istirahatlah" jawab taeyeon

"Jangan datang ke rumah ini, aku yang akan kesana. Kirimkan lokasimu, aku berangkat sekarang" jawab seunghyun lalu mengakhiri telepon nya.

****

Malam itu gerimis menghujani kota Seoul, seoul yang masih padat dengan kendaraan dan orang orang di jalanan.

"Dimana kau? Kenapa kau pergi begitu saja joohyun-a?" Jiyong menelpon irene dari dalam ruangan di dalam kantornya.

"....kenapa kau menelponku? Ada hal penting yang harus kau katakan?" Tanya joohyun

"Kenapa kau melakukan ini?

"Aku? Kenapa? Oppa mau berlari padaku sekarang? Oppa bisa mencintaiku selamanya dan melupakan taeyeon eonni? Kalau begitu aku akan berhenti sekarang, aku tak akan membiarkanmu pergi padanya. Apa itu maumu?"

Jiyong tak menjawabnya.

"Tidak kan? Kalau begitu cepatlah pergi padanya dan jangan melihat kebelakang lagi. Karena kalau kau tetap berpegang padaku mungkin aku tak akan bisa melepaskanmu lagi" lanjut irene lalu menutup telepon nya.

Setelah itu ia mengambil semua barangnya dari lemari dan memasukannya kedalam koper koper yang ada di sampingnya. Ia tak ingin pergi, ia ingin disini, tetap melihat jiyong dan jiyeon nya. Tapi kalau dia melakukan itu ia akan terus berada diantara jiyong dan taeyeon, sebagai seorang pengganggu.

"Agassi, kenapa semua bajunya dimasukan kembali ke koper? " kata seorang wanita yang masuk kedalam kamarnya.

"...a-ah, tidak. Sepertinya banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan di paris, ahjumma jaga rumah baik baik ya?" Jawab irene

"Agassi, ada apa?" Wanita separuh baya itu duduk di sampingnya, ia adalah wanita yang mengurusnya sejak kecil, karena ayah dan ibunya selalu sibuk bekerja.

Irene menatap wanita itu nanar. Ia tak sanggup lagi tersenyum, rasanya ia ingin mengeluarkan semua beban yang ada di hatinya sekarang.

Irene bersandar di pundaknya, mencoba untuk tetap tak menangis, tapi saat tangan wanita itu menyentuh kepalanya air matanya sudah tak bisa terbendung lagi.

"Kenapa menangis irene-a?" Kata wanita itu lembut.

"Terimakasih sudah mau menemaniku dari aku kecil ahjumma, kau tahu kan aku sangat menyayangimu?" Kata irene sambil memeluk wanita itu

"Kenapa kau berkata seperti itu? Memangnya ada apa? Jiyong membuatmu menangis lagi?" Tanyanya

Irene menggeleng

"Aku harus pergi ke paris lusa, mungkin aku tak akan kembali untuk waktu yang sangat lama. Banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan disana, jadi ahjumma tolong jaga jiyeon ku ya? Jaga eomma appa dan oppa juga" ucapnya

"Joohyun-a?" Panggil wanita Itu lembut

"Mau ku bantu membereskan ini?" Lanjutnya, irene menghapus air matanya dan tersenyum.

****

Seunghyun sudah menjemput jiyeon dari tempat yang dijanjikan taeyeon, ia masih merasa aneh ketika melihat keponakan kesayangannya pergi bersama taeyeon, ini hanya terasa asing baginya.

"Paman, mommy ada di rumah?" Tanya jiyeon yang baru saja terbangun.

"Um.. tidak, appa juga masih di kantor. Jadi paman akan menemani jiyeon dan nenek dirumah, tak apa kan jiyeon-a?" Kata seunghyun

"Jiyeon mimpi mommy tadi.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Ashleybswt #1
I couldn't understand it. I have nothing against the story because it sounds interesting. I just don't want to be like one of those people who demand things. I do hope many more readers will read this.
kpop_poppop #2
gitae
kpop_poppop #3
Chapter 1: gitae
Mommiii #4
Chapter 25: Ahhhhhhh udh end gk kerasa........ thanks eonni udh mau nyelesain ff ini.....love u........terus berkarya eonni!!!!! Fighting*nihcommentbanyakamettitik(.)ny)
JiyongTheG2 #5
Chapter 20: Aigoooohh, poor Minho.. Whatever.
Brengsek bnget main kecup kecup seenaknya, Tae jga sama ajah malah diem, ish >.<
G, ku harap kmu bisa move on (awalnya aku minta dri Tae ke Irene, eh skarang jdi bgini) dan memiliki kluarga yg bahagia, treat Tae kaya Tae yg kmu cintai dlu but + Irene yg ga pernah kmu ungkapkan..
Thanks Author-nim, cmungut cmungut eaaa.
LOL, fighting!!! ^^
Mommiii #6
Chapter 20: Woww Ji-yong ngajak tae eonni nikah!!!! Btw aku ngerasa ini kependekan Thor, fighting!!!
Mommiii #7
Chapter 19: Thanks updatenya authornim
kimNamkinh #8
Chapter 19: woaahhh kata-kata Taeyeon yg trakhir bisa bikin hati gue menclosss XD
hahaa
thanks for update :)
JiyongTheG2 #9
Chapter 19: Aigoooooohhhh, it's chaotic now :'(
They both wrong, they both tired, they should figure out and fix everything together with patient, sacrifice time for each other love <3
Thanks Author-nim, fighting smangat smangat!!! ^^
Hope G can move on, so he and Tae can get together again being happy family..
I'm miss GTae sweet moments~~
JiyongTheG2 #10
Chapter 18: Sedih bnget lah..
Knpa hrus mninggal :'(
Poligami boleh ya? Boleh dong..
Biar smuanya bahagia, aku ga ship Minho with Irene jga soalnya, LOL.
Thanks Author-nim, fighting fighting fighting!!!
FF GTae Indo yg jalan trus cuma ini, keren.