Three
Unloved"Selamat pagi dok, ada seorang pasien di ruang UGD mencarimu" sapa seorang suster sesaat setelah aku memasuki unit rumah sakit.
"Bawakan aku catatan kesehatannya" kataku
"Namanya Choi Seunghyun, 29 tahun. Dia terluka di bagian tangan dan tulang rusuk, sudah di beri anastesi tapi kesadarannya masih tak berkurang, sekarang dia ingin bertemu dengan dokter kim taeyeon" tutur seorang resepsionis.
"Choi seunghyun? Aku baru mendengar namanya. Apa ada yang salah dari hasil CT scannya?"
"Tidak ada dok, tulang rusuknya retak, tapi sudah di tangani residents" jawabnya
"Lalu untuk apa aku menemuinya?"
"Dia ingin bicara, katanya ini penting. Tentang masa lalu? Aku tak begitu yakin, dok"
****
"Jiyong-a, jiyeon ingin pergi ke taman lagi" ibu memanggilku.
Masalah ini, masalah itu. Kemarin aku bertemu dengannya, yang membuatku terkejut, dia tak mengenali ku lagi. Tapi untunglah jiyeon merasa nyaman padanya, jiyeon bukan anak yang mudah dekat dan nyaman pada orang yang baru di temuinya, mungkin orang orang benar, darah lebih kental daripada air. Tak ada yang bisa membohongi diri bahwa dia adalah ibu dari anakku.
"Appa! Appa!" Itu putri kecilku.
"Jiyeon? Mau main dengan appa?"
"Appa~ eomma~ mmm~" dia menyenandungkan lagu yang sering ku nyanyikan untuknya. Itu lagu tiga beruang.
"Jiyeon suka lagu itu? Mau appa nyanyikan?"
Jiyeon menggeleng
"Eomma eomma!"
"Dari semalam dia terus menyebut nyebut itu, mungkin dia ingin bertemu dengannya, jiyong-a" itu ibuku.
"Aku bertemu dengannya kemarin. Dia tak mengenali ku. Tak mungkin dia mengenali jiyeon"
"Taeyeon itu seorang ibu. Tak mungkin dia tak mengenali anaknya sendiri, temui dia jiyong-a. Setidaknya biarkan jiyeon bersama ibunya sebentar. Aku juga seorang ibu, seandainya kau hilang atau bahkan operasi plastik, aku masih akan mengenalimu"
"Kubilang dia tak mengenali ku! Aku tak akan membiarkan putri ku terluka hanya karena wanita itu! Berhenti membicarakannya!"
****
"Mana pasien yang ingin menemuiku?" Tanyaku
"Disebelah sana dok, choi seunghyun"
Aku menghampirinya
"Anda terlihat baik baik saja, ada yang anda keluhkan?" Tanyaku
"Kau terlihat baik baik saja sekarang. Baguslah. Temanku banyak menderita karenamu"
"Permisi? Apa aku salah dengar?"
"Tidak. Teman ku banyak menderita karenamu.
Comments