Serious?

Give Me Your Love
Please Subscribe to read the full chapter
Kau serius dengan Jung Soojung, Jongin?

 

 

Kyungsoo terus mengganti channel televisi dengan malas. Pemuda bermata bulat itu menghela napas sebentar. Acara televisi di akhir pekan tidak terlalu menarik minatnya. Kyungsoo merasa dia membutuhkan hiburan lain.

 

“Jongin.”

 

“Hum?”

 

“Aku bosan.”

 

“Ya sudah, pulang saja sana.”

 

Kyungsoo mendengus kesal. Moodnya tidak membaik sama sekali. Di tambah dengan Jongin yang sama sekali tidak mempedulikannya. Dia sudah menyengajakan main ke rumah Jongin untuk mengurangi rasa bosan, eh malah Jongin sibuk sendiri. Pemuda itu malah sibuk dengan ponselnya. Kyungsoo mengamati Jongin dengan seksama. Pemuda berkulit tan itu tampak asyik berkirim pesan singkat entah dengan siapa. Senyumnya terkembang berkali-kali. Sepertinya Jongin senang sekali.

 

“Teman kencan baru lagi, huh?”

 

Jongin menoleh ke arah Kyungsoo. Tersenyum layaknya seorang idiot, dan menggeleng pelan. “Bukan begitu. Baru target, belum sampai teman kencan.”

Kyungsoo mengernyit. Pasalnya akhir-akhir ini Jongin tidak terlihat sedang mendekati seorang gadis, kecuali Jung Soojung tentunya. Tapi, masa Soojung yang membuat Jongin sampai seperti ini?

“Yak, Do Kyungsoo,” seru Jongin kesal karena ponselnya baru saja dirampas paksa oleh Kyungsoo.

Kyungsoo sesegera mungkin memutar tubuhnya hingga Jongin kesulitan meraih ponselnya kembali. Dengan gerakan cepat, Kyungsoo mengecek ponsel Jongin dan semua pesan yang ada di sana.

 

From: My Angel

Berhentilah mengirimiku pesan, Jongin. Urusi saja tugasmu. Belajarlah lebih keras, aku akan mengecek hasil belajarmu besok.

 

Alis Kyungsoo tertaut sempurna. Pemuda itu mengerjap sebentar guna mencerna segala situasi yang terjadi. Melihat Kyungsoo yang termenung, memberi kesempatan pada Jongin untuk mendapatkan ponselnya kembali.

 

“My Angel? Siapa?”

 

“Soojung,” jawab Jongin tanpa beban. Pemuda itu lantas mengabaikan tatapan aneh yang dilayangkan Kyungsoo padanya. Jongin lebih memilih membalas pesan dari Soojung dan menggoda gadis itu.

 

“Jongin?”

 

“Hum?”

 

“Kau serius pada Soojung, ya?”

 

Jongin terdiam sebentar. Mengerjap pelan, lantas menatap Kyungsoo dengan aneh. “A-apa? Apa maksudmu dengan ‘serius’?” tanya pemuda itu kemudian.

Kyungsoo mengedikkan bahunya sebentar. “Maksudku, perlakuanmu pada gadis yang kau kencani berbeda dengan yang kau lakukan pada Soojung. Kesannya seperti kau serius saja pada gadis itu. Jadi, kupikir…” Kyungsoo menggantung kalimatnya. Dia juga masih ragu dengan dugaannya.

 

“Kau pikir apa?”

 

Kyungsoo menarik napasnya dalam-dalam. Menyiapkan segala kemungkinan, seperti Jongin akan mengelak dan membantah dugaannya. “Kupikir kau jatuh cinta pada gadis itu, dalam artian yang sebenarnya”

Jongin membuka mulutnya. Tidak menyangka kalau Kyungsoo mampu berpikiran demikian. Pemuda itu lantas menggeleng sambil mengibaskan telapak tangannya. “Tidak, Kyungsoo. Pemikiranmu itu aneh sekali.”

Kyungsoo menghembuskan napasnya pelan. Nah, benar bukan? Jongin akan langsung membantah perkataannya. Meski Kyungsoo yakin kalau Jongin hanya segan mengakuinya. “Terserah padamu, sih mau mengakuinya atau tidak. Tapi, jangan sampai nanti menyesal saja,” kata Kyungsoo dengan cueknya.

Jongin termenung memikirkan perkataan Kyungsoo. Entah kenapa kalimat terakhir yang Kyungsoo utarakan begitu mengganggunya. Menyesal?

 

O0O

 

Soojung menoleh ke kanan dan ke kiri. Memastikan kalau tidak ada orang yang memperhatikannya. Gadis itu lantas menghembuskan napas pelan.

“Kenapa kau takut sekali?”

Soojung segera saja menatap tajam lawan bicaranya itu, “Memangnya kau tidak takut ketahuan bicara denganku, Luhan?”

Luhan memutar bola matanya, “Ayolah, Soojung. Yang takut berbicara denganku di sekolah itu adalah dirimu. Dan itu semua juga karena sepupuku itu, tunanganmu.”

Soojung terdiam. Yang dikatakan Luhan memang benar adanya. Yang selama ini menjauhi Luhan di sekolah adalah dirinya. Sedang Luhan hanya menuruti kemauan Soojung saja. Sudah berulang kali Luhan mengingatkannya tentang itu. Namun, kelihatannya Soojung selalu melupakan fakta yang satu itu.

 

“Jadi, apa yang ingin kau bicarakan, Lu?” tanya Soojung to the point.

 

Luhan menatap Soojung dalam-dalam. Jika begini, maka ada kemungkinan kalau dia akan berbicara serius. “Kenapa kau masih berdandan seperti ini, Soojung? Bukankah kau bilang sudah lelah dengan Sehun? Termasuk dengan semua syarat yang diajukannya?”

Soojung mengigit bibirnya sendiri. Memalingkan muka segera. Takut terintimidasi oleh Luhan. “Aku tidak tahu. Hanya merasa nyaman dengan dandanan seperti ini saja,” jawab gadis itu sekenanya.

Luhan mengernyit. Bagaimana Soojung bisa mengatakan nyaman berdandan ala nerd  seperti ini. Dia bahkan sebelumnya begitu frustasi dengan harus berpenampilan seperti ini. “Kau yakin?”

Soojung mengangguk tanpa ragu, “Aku memang lelah pada Sehun, Lu. Tapi, aku tidak mau terlihat kalah. Akan kubuktikan pada Sehun jika aku mampu bertahan. Bahwa dia salah menilaiku. Bahwa aku adalah gadis gigih yang cenderung keras kepala. Pokoknya apapun akan kulakukan untuk membuatku menang, meski tidak terlalu berharap jika Sehun membalas perasaanku. Aku benar-benar sudah tidak peduli mau Sehun menerimaku atau tidak.”

Luhan tercengang dengan kata-kata yang dilontarkan Soojung. Soojung terlihat berbeda. Dan setelah sekian lama mengenal Soojung, Luhan baru pertama kali melihat Soojung seserius ini. Segigih ini. Entah mengapa, gadis ini terlihat lebih kuat dari sebelumnya. Apakah ada sesuatu yang mempengaruhi Soojung?

“Baiklah,” kata Luhan akhirnya. “Terserah padamu saja, Soojung. Dan perlu kau tahu, kalau aku akan selalu mendukung keputusanmu,” lanjut pemuda itu sambil mengusap puncak kepala Soojung penuh sayang.

Soojung tersenyum, “Terima kasih, Luhan. Kau memang yang terbaik.”

Luhan tersenyum sambil menatap getir Soojung. Benar, dia memang selalu berusaha jadi yang terbaik untuk Soojung. Tapi sayang, yang terbaik malah tidak bisa meraih hati gadis itu.

 

O0O

 

Jongin menatap Soojung sambil memangku dagunya. Kedua alis pemuda itu saling tertaut, dan bibir tebalnya tampak sedikit merengut. Sekelebat bayangan memenuhi pikiran Jongin. Membuatnya terpaksa mengingat memori yang tidak dia sukai.

 

Jongin tadi melihat Luhan sedang mengusap puncak kepala Soojung di balik pohon besar di kebun sekolah.

 

Parahnya lagi, Jongin melihat keduanya saling melempar senyuman. Jongin sedikit tidak rela. Bagaimana bisa Soojung menunjukkan senyumannya yang begitu manis pada Luhan. Senyumnya itu hanya milik Jongin.

 

Eh? Jongin mengerjap pelan. Miliknya?

 

Kenapa juga dia bisa berpikiran demikian. Tidak mungkin kan kalau yang Kyungsoo bilang menjadi kenyataan. Jika dia benar-benar serius pada Soojung. Sungguh itu adalah hal mustahil yang paling tidak ingin Jongin akui. Dia tidak pernah menggunakan hati saat mendekati targetnya. Begitupun dengan Soojung.

Iya, Jongin berpikirnya begitu. Tapi, dia memang merasa aneh. Yang diperbuatnya selalu  untuk membuat gadis itu bahagia dan tidak terluka lagi. Bukan hanya untuk menarik perhatian Soojung lagi seperti sebelumnya. Jadi, dia benar-benar serius, huh?

 

“Jongin?”

 

“Eh?” Jongin kembali mengerjap lalu memasang senyuman yang cukup lebar pada Soojung. Tidak mau ketahuan sedang melamun.

“Apa yang kau pikirkan? Dari tadi aku rasa kau tidak memperhatikan penjelasanku,” dengus gadis itu seraya menutup bukunya. “Kau bosan belajar?” tanyanya.

Jongin mengusap tengkuknya. Merasa tidak enak pada Soojung. Yah, memang terkadang dia merasa bosan saat belajar. Tetapi, yang dari tadi membuatnya terus melamun bukanlah karena hal itu. Melainkan karena hal lain yang sungguh mengaganggunya. Soal kedekatan Luhan dengan Soojung. Setahu Jongin keduanya tidak dekat, atau mungkin tidak s

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rizkyginting #1
Chapter 30: akhirnya kaistalnya balekan lagi
amiisiltya #2
Chapter 38: Demi apa luhan sedih bangeeeett. Kasian luhan :"""
affexions
#3
Chapter 38: wow!! that was so sad:( goodjob authornim... aku suka side-storynya walaupun agak sedih juga
ysmnfrh #4
Chapter 35: Plot twist bgt ga nyangka bakal kaya gini. Bagus ceritanya thorrr
viannafe #5
Chapter 37: Thor izin minta psswrdnya dong. Maaf jika gangguin
viannafe #6
Chapter 33: Hyeyeon kok bilang gitu deh. Kan kasian soojong dijelekin
viannafe #7
Chapter 30: Smga sehun rela ngelepaskn soojong. Kaknya jongin digelarnya nenek sihir. Keke
viannafe #8
Chapter 35: Aduh. Kasian bangat Luhan. Sehunie kok jd begini
kyuhyun12 #9
Chapter 36: Aku harap kaistal berakhir bahagia jangan sad ending please
kyuhyun12 #10
Chapter 35: Kerennn kaka ff nya