Curious
Give Me Your LoveSehun menutup latopnya sedikit keras setelah tidak mendapatkan pencerahan sama sekali. Sang ayah baru saja menyuruhnya membuat proposal untuk proyek baru perusahaan mereka. Dan alur pikir Sehun buntu. Dia sudah tidak bisa memikirkan ide lain.
Pip.
Sehun mengalihkan perhatiannya saat ada pesan masuk di ponselnya. Sebelah alisnya terangkat ke atas begitu mengetahui siapa yang memulai chat grup EXO.
Kimkaaa : Aku dapat jackpot kali ini.
PCY : Ckks. Jangan berbelit-belit Jong. Katakan saja apa maksudmu
Kimkaaa : Jung Soojung berterimakasih padaku.
Lu_han : Oh
Kimkaaa : Hanya itu -_____-
Baekkie : Waw..
Junmy30N : Great
BigKris : Execellent.
Kimkaaa : Kalian menyebalkan -_____-
Kimkaaa : Aku serius… dia bahkan tersenyum sambil mengucapkan ‘sampai jumpa besok’ padaku.
L_a_y : kau benar-benar serius?
Kimkaaa : Kau pikir?
Zitao : Itu baru yang namanya berita. Aku kira kau hanya membual.
Kimkaaa : -_____-
Lu_han : Dia… benar-benar tersenyum padamu?
Kimkaaa : Iya, manis sekali. >.<
Baekkie. : Wah, uri Jongin jatuh cinta.
Kimkaaa : Aniya…
PCY : wohohoho… cassanova kita takluk pada nerd…
Hunnie : Berisik.
Sehun mematikan ponselnya sesaat setelah mengetikkan pesan pertama dan terakhirnya. Dengan sedikit malas pemuda berkulit putih itu membanting ponselnya ke kasur. Dia membenamkan wajah ke bantal sambil menarik napas dalam-dalam. Tak lama kemudian dia membalik tubuhnya. Menatap langit-langit kamarnya sambil menerawang.
Sehun mendesis sinis mengingat pesan Jongin tadi. Jung Soojung, tersenyum pada Jongin? Ckkks, bul.
“Kali ini topeng apa lagi yang kau pasang nona Jung?” gumam Sehun sinis. Bersamaan dengan itu dirinya menutup mata. Berniat melupakan semua bebannya hari ini.
O0O
Sehun memandang datar ke dalam lokernya. Dipandanginya sebuah kotak bekal yang diletakkan di sana. Dengan sedikit malas Sehun mengambil memo yang ada di atasnya.
Makan dengan baik, Sehunnie… Semoga harimu menyenangkan… ^^
Sehun menyeringai tipis saat membaca pesan yang tertulis di memo itu. Tanpa perasaan diremasnya memo tersebut hingga tak berbentuk lantas membuangnya ke sembarang tempat.
“Jangan buang sampah sembarangan Oh Sehun.”
Sehun menoleh dan mendapati Jongin yang tengah memungut sampahnya. Pemuda berkulit tan itu membuka kembali remasan sampah yang dibuang Sehun dengan penasaran. “Dari pengagum rahasiamu lagi?” Pemuda itu tampak menyeringai jahil ke arah Sehun.
Sehun diam saja, tak berniat membalas pertanyaan Jongin. “Jika kau mau ambil saja seperti biasanya.”
“Woaahh, kau baik sekali, Sehunnie. Terlepas dari tingkahmu yang terkadang menyebalkan,” ungkap Jongin. Dia mengambil kotak bekal Sehun dengan senang hati.
“Ckkks, mau kuambil lagi itu darimu, huh?”
Jongin segera menjauhkan kotak bekal yang ada di tangannya dari jangkauan Sehun. “Eiits, yang sudah diberikan ke orang lain jangan kau minta lagi, Hun. Itu etikanya.”
Sehun memutar bola matanya malas. “Terserah.”
O0O
Soojung terus saja mengaduk makan siangnya tanpa selera. Seperti biasa, dirinya selalu sendirian di sudut kantin. Menikmati santap siangnya seorang diri. Tapi, kali ini Soojung merasa semakin tidak bersemangat. Gadis itu menghela napasnya berkali-kali. Berharap bebannya ikut lepas bersama dengan karbon dioksida yang dihembuskannya. Tetapi nyatanya hal itu tidak dia kunjung rasakan. Sepertinya oksigen yang dihirupnya selalu memberikan beban yang baru hingga dirinya harus menghela napas panjang lebih sering.
“Kenapa tidak dimakan?”
Soojung mendongak untuk melihat siapa yang baru saja bersuara. Soojung terlihat sedikit jengah begitu menyadari siapa yang sudah duduk di hadapannya. Seseorang yang akhir-akhir ini terus saja mengganggunya. Beredar di sekelilingnya dan membuat hidup tenangnya jadi sedikit lebih rumit.
Comments