What's wrong with me?

Give Me Your Love
Please Subscribe to read the full chapter

Kenapa terasa aneh saat memikirkan Jongin? –Jung Soojung

Aku mencium Jung Soojung –Kim Jongin

Apa yang sudah kulakukan? –Oh Sehun

 

 

Soojung membalikkan tubuhnya hingga kini tidur terlentang. Matanya mengerjap pelan sambil menatap langit-langit kamarnya. Gadis itu berulang kali mengonta-ganti posisi tidurnya, tetapi kedua kelopaknya enggan untuk terpejam. Bayangan yang dilaluinya hari ini datang silih berganti. Mengganggu otaknya yang terus saja menyuruhnya untuk tidur. Tapi, nyatanya otaknya tidak cukup mampu memberi komando kepada kedua matanya untuk terpejam barang sebentar saja.

Soojung menghembuskan napasnya pelan. Sejenak ada perasaan sesak menghinggapi dadanya. Rasa sesaknya berbeda dengan yang sudah sering dialami Soojung. Ini bukan rasa sesak yang sama ketika Sehun menolaknya berkali-kali. Rasa sesak ini menjalar ke hatinya. Membuat si jantung bekerja sedikit tidak normal dan seperti ada ratusan kembang api yang meletup-letup di perutnya. Sensasi aneh yang cukup menyenangkan.

Tanpa sadar Soojung menyentuh bibirnya. Di sanalah Jongin menciumnya. Bahkan sampai sekarang Soojung masih bisa merasakan bibir Jongin yang bergerak lembut melumat bibirnya. Terasa manis. Membuat Soojung terpikir untuk membayangkannya lagi dan lagi.

 

Eh?

 

Soojung kembali mengerjap. Pikiran apa yang baru saja melintasi otaknya? Kesannya dia begitu mengharapkan kalau pemuda itu –Kim Jongin akan menciumnya lagi. Soojung menggeleng pelan. Tidak, dia tidak boleh berpikiran macam-macam. Bisa saja Jongin hanya terbawa suasana. Atau mungkin dia memang sengaja menggoda Soojung. Pemuda itu kan termasuk dalam golongan cassanova. Mencium seseorang bukan menjadi hal aneh baginya. Tapi bagi Soojung?

Sekali lagi Soojung menghembuskan napasnya. Itu adalah ciuman pertamanya. Dan Soojung cukup menyesal karena Jongin yang telah mengambil first kiss-nya. Sesuatu yang Soojung jaga sampai saat ini untuk seseorang yang memang ditakdirkan untuknya. Tadinya untuk Sehun, tapi beberapa waktu terakhir ini Soojung mulai memikirkannya kembali. Entah kenapa dia semakin yakin untuk melepas Sehun. Yah, meski Soojung sendiri belum menyampaikan niatnya ini kepada sang ayah.

Ayah, ya? Soojung baru teringat. Sudah lama sejak meninggalnya sang ibu, Soojung menjaga jarak dengan sang ayah. Terlebih sejak mengetahui kalau dirinya bukan anak kandung dari kedua orang tuanya. Dan hubungannya semakin renggang sejak ayahnya memutuskan menikah lagi. berharap Soojung akan melupakan kesedihan dan rasa bersalahnya sejak ditinggal sang ibu. Namun, nyatanya tidak berhasil. Soojung tidak menyukai ibu tirinya. Apalagi mengingat sang ibu tiri hobi sekali membangun pencitraan di depan ayahnya.

Sejak saat itulah Soojung berubah. Tidak adalagi Soojung yang ceria. Yang ada hanya Soojung yang dingin dan penuh obsesi. Karena awalnya dia pikir mempunyai segalanya,  mengetahui bahwa yang menjadi miliknya terenggut begitu saja, membuat hati Soojung berubah keras. Terlebih dengan keputusan sang ayah untuk menikah lagi. Soojung semakin merasa tidak memiliki apapun lagi. Yang tersisa hanyalah Sehun. Oleh karena itu Soojung berusaha mati-matian menjaga Sehun agar tetap menjadi miliknya, meski dengan menghancurkan orang lain.

Soojung tertawa sendiri mengingat berbagai hal yang sudah dilaluinya, termasuk obsesinya pada Sehun. Jika dipikir-pikir, semuanya sedikit berubah sekarang. Dia tidak lagi terlalu mengharapkan Sehun. Yah, dia memang benar-benar sudah lelah. Apalagi semenjak dia mengenal Jongin. Sejak pemuda itu berada di sekitarnya Soojung merasa ada yang berbeda pada dirinya. Meski sering membuatnya kesal, Jongin juga sering menghiburnya, membuatnya tersenyum. Dan Soojung merasa lebih terbuka saat bercerita dengan Jongin. Contohnya hari ini, dia bahkan menceritakan semua masa lalunya pada Jongin.

Soojung menarik kedua sudut bibirnya, “Kim Jongin,” gumamnya begitu pelan sambil memegangi dadanya.

Kembali Soojung merasakan hal yang aneh. Jantungnya berdetak di luar kendali. Dan itu terjadi setiap Soojung menyebut nama Jongin.

 

Ada apa dengan dirinya?

 

O0O

 

Jongin menguap lebar begitu memasuki kelasnya. Secara perlahan pemuda itu mengusap pelan kelopaknya. Dia memang kurang tidur. Dan semua berkat apa yang dilakukannya kemarin. Jongin mengacak rambutnya dengan kasar. Bagaimana bisa mencium bibir seorang Jung Soojung mempengaruhinya hingga seperti ini?

Langkah Jongin tiba-tiba saja berhenti. Kedua netranya tertumpu pada satu objek yang tengah duduk sambil membaca buku di kursi paling belakang di sudut kelas. Tanpa sadar Jongin mengamatinya lekat-lekat. Mengamati setiap inci wajah cantik sosok itu yang tertutupi oleh kedua lensa kacamata tebal. Alisnya yang terukir sempurna, bulu mata lentik, pipi putih yang terkesan pucat, hidung mancung, dan ….. bibir yang menggoda untuk dikecup.

 

Glek.

 

Jongin menelan salivanya susah payah. Sekali lagi bayangan bagaimana dirinya mencium Soojung tempo hari terlintas. Jongin memang mengingatnya dengan jelas. Mulanya dia mungkin hanya terbawa suasana. Tapi, Jongin tidak menampik jika ada rasa aneh saat mencium Soojung. Ada perasaan hangat yang ingin dia salurkan pada Soojung.

 

“Kim Jongin, sampai kapan kau mau terus berdiri di situ?”

 

Suara seseorang menginterupsi lamunan Jongin. Pemuda itu segera saja berbalik dan mendapati sang guru tengah menatapnya dengan aneh. O-oh, Jongin terlalu lama berdiri dan melamunkan Soojung hingga tidak sadar kalau jam pertama akan segera di mulai.

Jongin membungkukkan sedikit tubuhnya sebagai bentuk penyesalan. Lalu kembali melangkahkan kaki menuju bangkunya. Sekilas Jongin dapat melihat Soojung menatapnya. Melihat itu, Jongin malah menyunggingkan senyum lebar. Membuat si gadis mengerjap pelan lantas memalingkan mukanya. Dan hal itu membuat Jongin mengulum bibirnya untuk tidak tertawa. Jung Soojung terlihat meggemaskan ketika salah tingkah.

Di sisi lain, ada seseorang yang terus mengepalkan tangannya kuat-kuat. Sedari tadi dia tentu menyadari apa yang Jongin lihat. Dia bahkan menatap Jongin dan Soojung bergantian secara diam-diam. Bibirnya terkatup sempurna. Urat rahangnya sedikit menonjol seolah meredam emosi. Bahkan dia mengabaikan sapaan Jongin ketika pemuda itu duduk di sampingnya. Siapa lagi kalau bukan Oh Sehun?

 

O0O

 

Srek.

 

Soojung mengerjap pelan, seolah kembali dari lamunan panjangnya. Begitu sadar ternyata sudah ada yang duduk tepat di hadapannya dengan senyuman menawan seperti biasanya, Kim Jongin.

 

“Hai, Soojung,” sapa Jongin untuk hari ini. Dia tidak sempat menyapa Soojung seperti biasanya karena sedikit terlambat tadi.

 

Soojung kembali mengerjap. Sekali lagi dia merasakan ada yang aneh saat melihat Jongin tersenyum seperti itu. Ada getaran halus menelusup ke sanubarinya. Dan lagi tanpa sadar Soojung melihat bibir tebal Jongin yang tersenyum lebar. Soojung menelan salivanya bulat-bulat. Adegan di panti asuhan kembali melintasi otaknya. Membuat Soojung memalingkan muka, salah tingkah.

 

Srek.

 

Kali ini Jongin yang dibuat mengerjap kebingungan. Tanpa mengucapkan apapun, Soojung meninggalkannya sendirian. Di sini di meja kantin yang di tempati Soojung tadi.

 

“Sepertinya dia menghindarimu,” sebuah celetukan mampir, membuat Jongin mengurungkan niatnya memanggil Soojung. Tiba-tiba saja sudah ada Junmyeon dan Kris duduk di kedua sisi sebelah bangku Jongin.

“Bukankah kalian kemarin berkencan?” Jongin mengangguk guna menjawab pertanyaan Junmyeon. “Tapi, kok aku tidak melihat kemajuan. Sekarang dia malah terlihat menjauhimu,” komentar Junmyeon sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

Jongin termenung. Menjauh? Benarkah Soojung sedang berusaha menjauhinya? Tapi kenapa?

 

“Apa kemarin sudah terjadi sesuatu? Misalnya kau memperkosanya?” Jongin membulatkan kedua bola matanya saat mendengar pertanyaan Kris.

Pemuda itu dengan cepat menggeleng, “Tidak. Asal kalian tahu, aku cassanova terhormat. Dan aku bersih dari tindak pelecehan seperti itu. Aku tidak pernah melecehkan Soojung. Aku hanya….” Jongin menggantungkan penjelasannya. Dirinya kembali mengi

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rizkyginting #1
Chapter 30: akhirnya kaistalnya balekan lagi
amiisiltya #2
Chapter 38: Demi apa luhan sedih bangeeeett. Kasian luhan :"""
affexions
#3
Chapter 38: wow!! that was so sad:( goodjob authornim... aku suka side-storynya walaupun agak sedih juga
ysmnfrh #4
Chapter 35: Plot twist bgt ga nyangka bakal kaya gini. Bagus ceritanya thorrr
viannafe #5
Chapter 37: Thor izin minta psswrdnya dong. Maaf jika gangguin
viannafe #6
Chapter 33: Hyeyeon kok bilang gitu deh. Kan kasian soojong dijelekin
viannafe #7
Chapter 30: Smga sehun rela ngelepaskn soojong. Kaknya jongin digelarnya nenek sihir. Keke
viannafe #8
Chapter 35: Aduh. Kasian bangat Luhan. Sehunie kok jd begini
kyuhyun12 #9
Chapter 36: Aku harap kaistal berakhir bahagia jangan sad ending please
kyuhyun12 #10
Chapter 35: Kerennn kaka ff nya