Escape

Give Me Your Love
Please Subscribe to read the full chapter

“Kalau kau menyerah, maka aku akan bergerak. Aku akan mulai memperjuangkan perasaanku mulai sekarang. Tidak seperti dirimu, aku tidak akan menyerah soal Soojung mulai sekarang.”

 

Jongin mengerjapkan kedua kelopak matanya. Ditatapnya Luhan begitu tajam. Mencoba mencari keseriusan dari lelaki itu. “Kau menyukai Soojung?” tanya Jongin penasaran.

 

Luhan hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Jongin. Pemuda itu mengembuskan napas pelan sebelum mulai membuka suara. Memberikan jawaban yang ingin didengar oleh Jongin. “Aku mencintainya, Kim Jongin. Sejak dulu. Dan tidak ada yang mengalahkan perasaanku yang murni ini.”

.

.

.

.

Perkataan Luhan beberapa waktu yang lalu sangat mengganggu Jongin. Pemuda berkulit tan itu masih berada dalam masa gundah gulananya akibat sang pujaan hati tenyata sudah bertunangan dengan lelaki lain. Sialnya, orang itu adalah Oh Sehun, sahabat Jongin sendiri. Dan peluang Jongin untuk mempertahankan Soojung sangat kecil. Mengingat gadis itu sudah kecewa kepadanya dan juga mengingat bahwa Sehun adalah cinta pertama Soojung. Jongin yakin sekali pasti mudah untuk Soojung menerima Sehun. Tetapi, pernyataan perasaan Luhan benar-benar mencengangkan. Pemuda itu bahkan dengan tegas membanggakan perasannya untuk Soojung. seolah tengah menyindir Jongin yang tidak berani berjuang.

 

Bukan. Bukan karena Jongin pengecut. Dia hanya terlalu takut menyakiti hati Soojung sekali lagi.

 

“Apa yang sedang kau pikirkan, Kim Jongin?”

 

Jongin tersentak saat merasakan seseorang menepuk pundaknya. Keningnya mengerut begitu menyadari siapa pelakunya. Dia Xi Luhan. Pemuda bermata rusa itu menatap Jongin dengan pandangan mengejek. Seringaian kecil juga tidak lekang dari wajahnya. Jika ditilik kembali, Jongin mengira bahwa pemuda yang satu ini tengah merencanakan sesuatu yang beresiko dan berbahaya.

 

“Masih ada waktu 30 menit lagi sebelum acara dimulai,” gumam Luhan sambil mengecek jam tangannya. Pemuda itu lantas memasukkan telapak tangan ke dalam saku celana. Memandang lurus kepada Jongin seolah menantang. “Kutanyakan sekali lagi kepadamu, Kim Jongin. Apakah kau berniat untuk melepaskan Soojung dan sama sekali tidak memperjuangkan perasaanmu?”

 

Jongin membatu saat mendengar pertanyaan Luhan. Sekali lagi Luhan menanyakan hal itu. Dan Jongin rasa ini adalah pertanyaan Luhan yang terakhir kali.

 

“Jika kau masih ingin melepaskan Soojung, maka aku akan merenggut Soojung. Sudah kubilang bukan jika aku menyukainya,” ungkap Luhan dengan pandangan meremehkan. “Dan aku tidak sepengecut dirimu,” katanya lagi.

 

Jongin meresapi kata-kata Luhan. Baik-baik dia memikirkan resiko untuk tetap mempertahankan Soojung. Luhan benar, seharusnya dia tidak menyerah. Seharusnya Jongin berjuang untuk mendapatkan Soojung kembali. Sayang semua sudah terlambat. Jongin tidak mampu memutar waktu untuk mecegah semua yang akan terjadi nanti. Sebentar lagi Soojung akan resmi bertunangan dengan Oh Sehun.

 

“Tidak ada kesempatan lagi, Lu. Meski aku ingin,” ucap Jongin. Membuat Luhan mendecih malas.

“Bagaimana jika aku mengatakan bahwa masih ada satu kesempatan untukmu, Kim Jongin?”

 

Jongin memandang Luhan lekat. Menantikan apa yang akan Luhan katakan.

 

“Bawa lari Soojung, atau aku yang akan membawanya lari.”

 

O0O

 

Soojung duduk di sebelah bangku depan sebuah mobil dengan gelisah. Berkali-kali gadis itu menatap ke luar jendela. Mencoba mencari sosok Luhan yang seharusnya sudah segera tiba. Soojung jadi meragukan apa yang dijanjikan Luhan. Pemuda itu menjanjikan untuk membantunya terlepas dari Sehun dengan memawanya kabur. Tetapi, pemuda itu tidak terlihat semenjak tadi.

 

Tunggulah di sini sebentar. Harus ada yang kuurus. Kau percaya padaku, bukan?

 

Soojung mendengus kesal. Dia tidk bisa untuk tidak percaya pada Luhan. Terlebih mengingat perasaan Luhan kepada Soojung. Soojung yakin sekali bahwa Luhan akan memperjuangkan dirinya kali ini. Tidak seperti seseorang yang bahkan tidak berniat memberikan penjelasan apapun pada Soojung mengenai kesalahannya. Dia terkesan pasrah. Dan Soojung tidak mau nasibnya bergantung pada lelaki seperti itu.

 

Klek. Buk.

 

Soojung menoleh senang ketika merasakan bahwa seseorang baru saja memasuki mobil yang dinaikinya. Tetapi, kesenangan Soojung tidak berlangsung lama. Semua karena Soojung menyadari bahwa orang yang memasuki mobil ini bukan Xi Luhan. Melainkan sang mantan kekasih –Kim Jongin.

 

“Apa yang kau lakukan di sini, Kim Jongin?!” seru Soojung nyaris meledak. Gadis itu lantas berusaha mendorong Jongin untuk keluar dari mobil. “Seharusnya Luhan yang berada di sini! Keluar kau sekarang!” seru Soojung terus mendorong tubuh Jongin untuk bergerak keluar.

 

Jongin mendesah kasar. Dengan cepat diraihnya kedua pergelangan tangan Soojung. Dicengkeramnya begitu kuat hingga gadis itu tidak mampu lagi berkutik. “Dengarkan aku dulu, Soojung! Dengar!”

 

Bentakan Jongin sukses membuat Soojung bungkam. Gadis itu mengunci bibir rapat-rapat meski terus menatap Jongin dengan pandangan tajam. “Aku di sini karena Luhan, mengerti? Jika kau tidak ingin tertangkap oleh Sehun, maka menurutlah kali ini saja. Kumohon,” ucap Jongin lebih lembut.

Perlahan cengkeraman Jongin pada pergelangan tangan Soojung mengendur. Hingga Soojung dapat melepaskan diri. Gadis itu segera beralih dengan menyandarkan diri pada kursi yang didudukinya. Diam-diam Jongin tersenyum. Soojung sudah sedikit lebih tenang sekarang. Itu artinya dia sudah siap dibawa ke manapun oleh Jongin.

.

.

.

.

Bawa dia lari dari pertunangan ini, Jong. Ini satu-satunya kesempatanmu. Aku tidak akan membantumu lagi lain kali.

.

.

.

Kata-kata Luhan sebelum ini terus menggema dalam benak Jongin. Satu kesempatan lagi. Dan Jongin tidak akan menyia-nyiakan ini. Kim Jongin tidak akan pernah lagi melepaskan Jung Soojung. Itu janji Jongin.

 

O0O

 

“Siaaal!!!”

 

Sehun melempar semua barang yang ada didekatnya. Kamarnya berantakan, nyaris seperti kapal pecah. Tidak jauh beda dengan kondisi Sehun saat ini. Pemuda berkulit putih itu terlihat kacau dengan setelan jas yang berantakan, rambut acak-acakan, wajah kusut, dan mata memerah. Kedua lensa kelamnya memancarkan berbagai emosi yang membuncahi hatinya. Dia marah, kecewa, terluka. Bagaimana bisa Soojung meninggalkan Sehun seperti ini? Padahal sebentar lagi Sehun akan selangkah lebih dekat untuk menjadikan Soojung sebagai miliknya. Tapi, semua sia-sia. Soojung bahkan kabur sebelum Sehun memulai semua ini.

 

Bruk.

 

Sehun menjatuhkan diri sambil memegangi dadanya yang terasa sesak. Terkesan melankolis memang. Meratapi nasib dan menangisi kepergian sang pujaan hati. Tetapi, Sehun tidak tahu lagi harus berekspresi seperti apa. Ini terlalu menyakitkan ketika ternyata dirimu tidak diinginkan lagi oleh sang terkasih. Sehun menyadari jika Soojung tidak menginginkannya lagi. Semua terlambat.

 

“Menghancurkan kamarmu bukanlah penyelesaian masalah yang dewasa, Sehun-a.”

 

Sehun mendongak. Di ambang pintu sudah ada Luhan yang berdiri sambil menjajalkan telapak tangan di saku celana. Pandangan Luhan sama tajam dengan dirinya. Tidak ada celah simpati untuk Sehun, karena sejak awal Luhan memang tidak pernah memberikan rasa simpatinya. Toh, perlakuan Sehun kepada Luhan tidak terlalu baik juga.

 

“Seharusnya kau sudah tahu jika ini akan terjadi, Oh Sehun,” ucap Luhan dengan lugasnya. “Kau sudah menyia-nyiakan Soojung sebelum ini. Jadi, jangan harap dengan mudah dia kembali kepadamu. Soojung tidak memiliki apapun yang tersisa untukmu,” lanjutnya lagi.

Sehun mengeram marah. Diraihnya kerah kemeja Luhan. Dicengkeramnya begitu kuat hingga membuat pemuda bermata rusa itu nyaris tercekik. Tetapi, Luhan masih memandang Sehun dengan tenang. “Menyerahlah, Sehun. Soojung bukanlah untukmu,” bisik pemuda itu.

 

“Aku tidak akan menyerah! Soojung adalah milikku!” teriak Sehun marah. Hidungnya memerah. Kembang-kempis menunjukkan emosi yang meluap.

 

“Dia bukan milikmu. Hati Soojung adalah milik Kim Jongin!” suara Luhan tidak kalah keras. Membuat Sehun mengatupkan rahangnya rapat. Menggertakkan gigi dengan kesal. “Dan sekarang Soojung sudah berada di tangan yang tepat.”

Kedua bola mata Sehun melebar. Apa Luhan tadi bilang? Ditangan yang tepat? Mungkinkah jika Jongin nekat membawa lari Soojung dari Sehun? Dan bagaimana bisa Luhan tahu? Mungkinkah jika pemuda yang satu ini membantu pelarian Soojung?

 

“Kau ada di balik semua kejadian ini, bukan?” desis Sehun penuh amarah. “Katakan kalau ini semua karena ulahmu, Xi Luhan!”

 

Luhan terkekeh lantas dengan sekali hentakan melepaskan diri dari cengkeraman Sehun. Pemuda itu memandang Sehun penuh tantangan. “Yah, ini semua adalah pekerjaanku. Karena aku tidak perah rela memberikan Soojung-ku pada seseorang yang ambisius seperti dirimu,” ungkapnya dengan jujur.

 

“Brengsek!” umpat Sehun sambil mengarahkan tinjunya. Tetapi, Luhan berhasil menghindar hingga tubuh Sehun yang kini terhuyung hingga nyaris terjatuh.

 

Luhan merasa kasihan dengan kondisi Sehun saat ini. Sebenarnya penyelesaian yang tepat dalam masalah ini adalah dengan Sehun melepaskan Soojung. Merelakan gadis itu berbahagia dengan yang lain. Seperti yang dilakukan Luhan saat ini. “Kau hanya perlu merelakannya, Oh Sehun. Berhentilah menjadi lelaki yang menyedihkan,” gumam Luhan sebelum berbalik untuk pergi meninggalkan Sehun.

 

Namun, belum lama melangkah, Luhan berhenti. Kedua bola matanya melebar saat melihat satu sosok yang dihormatinya berdiri dengan tatapan tajam penuh tuntutan. Luhan meneguk ludahnya kasar. Bibirnya bergetar mengucapkan satu sebutan, “Ka-kakek.”

 

O0O

 

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rizkyginting #1
Chapter 30: akhirnya kaistalnya balekan lagi
amiisiltya #2
Chapter 38: Demi apa luhan sedih bangeeeett. Kasian luhan :"""
affexions
#3
Chapter 38: wow!! that was so sad:( goodjob authornim... aku suka side-storynya walaupun agak sedih juga
ysmnfrh #4
Chapter 35: Plot twist bgt ga nyangka bakal kaya gini. Bagus ceritanya thorrr
viannafe #5
Chapter 37: Thor izin minta psswrdnya dong. Maaf jika gangguin
viannafe #6
Chapter 33: Hyeyeon kok bilang gitu deh. Kan kasian soojong dijelekin
viannafe #7
Chapter 30: Smga sehun rela ngelepaskn soojong. Kaknya jongin digelarnya nenek sihir. Keke
viannafe #8
Chapter 35: Aduh. Kasian bangat Luhan. Sehunie kok jd begini
kyuhyun12 #9
Chapter 36: Aku harap kaistal berakhir bahagia jangan sad ending please
kyuhyun12 #10
Chapter 35: Kerennn kaka ff nya