She is The Next Target

Give Me Your Love
Please Subscribe to read the full chapter

Jung Soojung berjalan di sepanjang koridor sekolahnya sambil menundukkan kepala. Gadis itu semakin mengeratkan pegangan di tas gendongnya saat semua memandang dirinya. Mereka memandangi Soojung begitu remeh. Melihat Soojung sebagai sosok alien yang keberadaannya tidak diharapkan.

Soojung menarik napasnya dalam-dalam saat hendak membuka pintu lokernya.

 

Bruk.

 

Puluhan sampah plastik dan kertas jatuh dari sana. Soojung tahu siapa yang melakukan ini semua. Tentu saja teman-teman satu sekolahnya. Menjadikan loker Soojung sebagai tempat sampah dan menjajalkan sampah-sampah itu di lokernya merupakan kegiatan rutin teman-temannya. Soojung tak pernah absen menemukan setumpuk sampah yang memenuhi lokernya. Tetapi dia bisa apa? Protes? Yang ada dirinya akan semakin terjerembab dalam masalah. Dan Soojung harus menghindari sumber masalah.

Soojung dengan tenang membersihkan lokernya. Membawa sampah-sampah itu dan membuangnya ke tempat yang tepat. Dia mengabaikan semua cibiran yang diarahkan padanya. Soojung sudah kebal. Bahkan mendengar cibiran, sindiran, dan mungkin olok-olok dari teman-temannya sudah dianggap angin lalu oleh Soojung.

Setelah menyelesaikan kegiatan rutinnya dan mengambil sejumlah buku di lokernya, Soojung segera beranjak menuju kelasnya. Dalam hati gadis itu terus membatin, semoga saja hari ini lekas berlalu.

.

.

.

.

.

.

Tak jauh dari keberadaan Soojung tadi, seseorang tengah mengamatinya dari jauh. Merekam semua kegiatan rutin yang dilakukan gadis itu tadi. “Targetmu ternyata bukan hanya nerd, Jong. Dia juga korban bully.” Seseorang yang lain tampak berkomentar di sebelahnya.

“Ckks, rasanya ini sulit sekali. Semoga cepat selesai dan tuntas.”

 

O0O

 

Soojung menyuapkan makan siangnya tanpa selera. Meski mungkin rasa makanannya tidak buruk, bagi Soojung tetap saja terasa hambar. Kedua lensa kecokelatan miliknya menyapu seluruh sudut kantin. Semua siswa tampak menikmati santap siang mereka dengan suka cita. Tak urung mereka bercengkerama ria sekedar untuk melepas penat seusai pelajaran tadi.

Soojung menghembuskan napasnya berat. Kondisi di sekitarnya benar-benar berbeda 180 derajat dari yang dialaminya. Soojung, dia menikmati santap siangnya seorang diri di sudut kantin. Tak seorang pun mendekati mejanya. Tak seorang pun menghiraukan dirinya. Lagi pula siapa juga yang mau berurusan dengannya. Seorang nerd yang bahkan keberadannya pun tidak diinginkan.

“Boleh aku duduk di sini?”

Soojung merasa ada yang bertanya padanya. Dia mendongak dan mencari tahu siapa orang yang akhirnya mau mengajaknya bicara. Dan kedua netranya menangkap kedua lensa kecokelatan lain yang indah. Penuh pesona. Dan jika tak berhati-hati, mungkin Soojung akan terjebak ke dalamnya.

Soojung menatap sosok di hadapannya itu dengan ekspresi datar. Kemudian di pandanginya setiap penjuru kantin. Mencari letak kosong di sana. Bagaimanapun juga Soojung harus menghindari orang ini. Memang tadi dia kesepian. Dia ingin juga punya teman berbagi cerita saat istirahat. Teman yang menemaninya makan siang. Tetapi bukan dengan orang yang satu ini. Berurusan dengannya akan membuat Soojung semakin terlilit masalah.

“Tidak ada tempat kosong,” jelas orang tadi seolah tahu bahwa keberadaannya tidak diharapkan gadis berkacamata ini. “Teman-temanku bahkan sudah berpencar untuk mencari tempat kosong. Ku lihat mejamu cukup luas untuk berbagi denganku,” lanjutnya tak lupa menyunggingkan senyum manis di akhir kalimat.

“Diam berarti kau mengijinkanku duduk di sini.”

Soojung menghela napasnya pelan. Untuk beberapa detik tadi dia memang sedang berpikir. Memikirkan apa yang sebaiknya dia lakukan. Tetapi, orang yang duduk di hadapannya ini tidak sabaran dan langsung saja memutuskan sepihak.

“Hei, aku Kim Jongin. Kau Jung Soojung, bukan? Kita sekelas, sebagai informasi saja.”

Soojung diam saja. Gadis itu kembali fokus ke santap siangnya. Dia tahu, tentu saja tahu siapa itu Kim Jongin. Soojung tentu saja hafal siapa saja yang menjadi teman sekelasnya. Mungkin saja pemuda itu yang baru menyadari kalau memiliki teman sekelas seperti Soojung. Dari yang Soojung tahu, cassanova yang satu ini tidak terlalu peduli siapa saja yang menjadi teman sekelasnya. Yang dia pedulikan hanya bagaimana cara untuk dapat mengencani gadis-gadis cantik dan y.

“Hei, kau tidak mendengarku?” suara Jongin kembali hadir memasuki pendengaran Soojung. Gadis itu memang sesaat mengabaikan keberadaan Jongin. Mengabaikan setiap kalimat yang dilontarkan pemuda itu.

“Huh, kau ini pendiam sekali,” komentar Jongin sambil menopang dagunya. Sekali lagi Soojung tetap diam dan mengabaikan pemuda itu. Gadis berkacamata itu buru-buru ingin lekas menghabiskan makanannya.

“Ternyata kau manis juga yah.”

Soojung hampir saja menyemburkan makanan yang ada di mulutnya saat mendengar yang satu itu dari bibir Jongin. Pemuda itu hanya menanggapi ekspresi tak percaya Soojung dengan senyuman manis. Dan jika Soojung adalah gadis normal, maka senyum itu pasti membuatnya terpesona. Tetapi, Soojung bukan gadis normal. Dia malah menganggap Jongin terlihat konyol saat memamerkan senyumnya.

Tubuh Soojung rasanya merinding detik itu juga. Berpasang-pasang mata memandanginya dengan tatapan tajam dan tidak suka. Dan rata-rata para gadislah yang memberikan tatapan seperti itu. Ayolah, Soojung baru saja berbagi meja dengan sang idola sekolah, Kim Jongin. Salah satu personel geng EXO, geng terpopuler di sekolahnya. Mana ada yang suka melihat dirinya dekat dengan Jongin.

“He..he..hei.. Kau mau ke mana?” Jongin terkejut karena tiba-tiba Soojung berdiri dan berniat meninggalkannya.

“Yak,

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rizkyginting #1
Chapter 30: akhirnya kaistalnya balekan lagi
amiisiltya #2
Chapter 38: Demi apa luhan sedih bangeeeett. Kasian luhan :"""
affexions
#3
Chapter 38: wow!! that was so sad:( goodjob authornim... aku suka side-storynya walaupun agak sedih juga
ysmnfrh #4
Chapter 35: Plot twist bgt ga nyangka bakal kaya gini. Bagus ceritanya thorrr
viannafe #5
Chapter 37: Thor izin minta psswrdnya dong. Maaf jika gangguin
viannafe #6
Chapter 33: Hyeyeon kok bilang gitu deh. Kan kasian soojong dijelekin
viannafe #7
Chapter 30: Smga sehun rela ngelepaskn soojong. Kaknya jongin digelarnya nenek sihir. Keke
viannafe #8
Chapter 35: Aduh. Kasian bangat Luhan. Sehunie kok jd begini
kyuhyun12 #9
Chapter 36: Aku harap kaistal berakhir bahagia jangan sad ending please
kyuhyun12 #10
Chapter 35: Kerennn kaka ff nya