Mine

Give Me Your Love
Please Subscribe to read the full chapter

Tetapi, adikku sudah terlanjur menidurinya, kakek Oh.

 

Suasana hening sejenak. Mereka semua yang hadir pada acara pertunangan Soojung dan Sehun tampaknya memerlukan waktu yang cukup lama untuk meresapi sesuatu yang baru saja Hyeyeon sampaikan. Tetapi, tidak lama kemudian pendengaran Hyeyeon mampu menangkap kasak-kusuk di setiap sudut ruangan. Gadis itu tersenyum tipis. Tampaknya apa yang direncanakannya berhasil.

 

“Jangan sembarangan bicara, nona Kim Hyeyeon,” suara kakek Oh terdengar pertama kali. Memecah hiruk pikuk yang memenuhi ruangan tempat mereka berada. “Jangan berbicara tanpa bukti. Asal kau tahu saja, yang kau lakukan itu telah merusak nama baik calon tunangan cucuku.”

Hyeyeon tak sedikitpun menghapus senyumnya. Pun dia tetap menatap kakek dari Oh Sehun itu dengan begitu berani. Kim Hyeyeon bukanlah gadis yang bodoh. Dia tentu sudah mempersiapkan segalanya. Termasuk bukti yang memperkuat apa yang disampaikannya barusan. Dengan tenang Hyeyeon memberi tanda pada sang sekretaris untuk melakukan aksinya. Juga dia sempat mencuri pandang ke arah Jongin yang menatapnya penuh tanya. Tetapi, Hyeyeon hanya mengedipkan sebelah matanya. Seolah mengatakan pada Jongin bahwa adik lelakinya itu tidak perlu mengkhawatirkan apapun.

.

.

.

“Oh, bukankah itu dirimu, Jongin!” suara Baekhyun terdengar begitu keras. Cukup untuk membuat beberapa orang tersentak dan mengikuti arah pandang pemuda itu. Menatap sebuah potret di layar monitor yang sebelumnya menampilkan kedua pasangan yang seharusnya berbahagia –Soojung dan Sehun.

 

“Siapa yang kau peluk, Jong?” kedua mata Lay memicing. Dan rahangnya nyaris jatuh ketika mengenali sosok seorang gadis yang tertidur dalam dekapan Jongin. “Itu Soojung, huh?”

 

Jongin tidak menjawab pertanyaan itu sama sekali. Juga tidak melakukan gerakan untuk membenarkannya. Tetapi, Jongin memang mengakui jika potret yang ditayangkan adalah dirinya dan Soojung. Itu potret mereka ketika tidur di apartemen Jongin. Tidur sambil berpelukan. Dan Jongin berani bersumpah jika dia tidak menyentuh Soojung lebih jauh lagi. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya Hyeyeon mendapatkan potret ini. Kecuali jika sang kakak memang memiliki kegemaran untuk mengamati seluruh aktivitas Jongin selama ini.

Hyeyeon sendiri tentu menyadari tatapan penuh tanya yang dilayangkan Jongin kepadanya. Juga tatapan penuh tuntutan. Setelah ini sang adik tercinta pasti akan lebih cerewet lagi mengomelinya. Apalagi mengetahui fakta bahwa Hyeyeon sudah memasang CCTV di setiap sudut apartemen Jongin. Sudah dipastikan Jongin akan mengamuk. Tetapi, Hyeyeon tidak peduli. Yang jadi fokus utama saat ini adalah misi Hyeyeon membantu Jongin untuk menggagalkan pertunangan Sehun dan Soojung.

 

“Jadi, bisa kakek simpulkan sendiri melalui foto itu. Dua orang yang berbeda jenis kelamin, dalam satu ruangan yang sama, berdua, di atas ranjang?”

 

“Cukup!” Tuan Jung menginterupsi sebelum Hyeyeon mengatakan semakin jauh. Sudah cukup Soojung dipermalukan melalui fotonya dan Jongin. Tidak lagi dengan semua perkataan Hyeyeon yang dianggap tuan Jung sebagai bualan semata.

 

“Jangan lagi kau mengatakan apa yang bisa mempermalukan putriku. Jangan berkata sembarangan!” tuan Jung memperingatkan.

 

“Benar, Hyeyeon,” kini kakek Oh melibatkan diri dalam percakapan. “Mungkin mereka memang tidur di ranjang yang sama. Tetapi, belum tentu mereka melakukan hal yang tidak pantas. Lihat saja, mereka masih mengenakan pakaian. Utuh, tidak ada yang tanggal.”

 

Hyeyeon terkekeh mendengarkan pembelaan kakek Oh. Tanpa diduga olehnya, ternyata kakek dari Oh Sehun itu cukup sulit untuk diprovokasi. “Yah, itu benar. Tapi, bukan berarti mereka tidak melakukan itu di lain waktu, bukan?”

 

“Noona!” suara Jongin terdengar menginterupsi. Kedua matanya memerah menahan marah. Dia menghargai kerja keras Hyeyeon untuk membantunya. Tetapi, tidak dengan cara seperti ini. Soojung-nya Jongin adalah gadis yang terhormat. Tak pantas jika dipermalukan seperti ini.

 

“Diamlah anak nakal,” Hyeyeon balas mencibir. “Aku sedang mengurus masalahmu sekarang. Diam dan menurut saja, mengerti.”

 

Jongin mendengus kesal. Dalam hati dia merutuki keputusannya untuk meminta bantuan pada Hyeyeon. Ini bukan lagi bantuan. Tetapi, penjerumusan ke arah yang tidak benar. Hyeyeon baru saja menjerumuskan Jongin ke neraka. Tingkat terbawah lagi.

 

“Jangan kau pikir aku akan terpengaruh, nona Kim. Aku mempercayai Soojung sepenuhnya,” ujar kakek Oh tetap pada pendiriannya.

 

Hyeyeon menyeringai kecil. Cukup sulit, untuk mempengaruhi kakek Oh. Masih ada satu cara lagi. Dan jika ini tidak berhasil juga, maka Hyeyeon menyerah.

Didekatinya kakek Oh dengan langkah perlahan. Dengan volume lebih kecil, Hyeyeon menyampaikan sesuatu yang mungkin mampu mengubah pendirian kakek Oh. “Yah, mungkin Soojung seperti apa yang kakek percayai. Tetapi, publik sudah tidak lagi mempercayainya. Dan kakek akan menjadikannya calon pendamping pewaris Hwangje Group?”

 

Kekek Oh terdiam. Merenungi apa yang dikatakan oleh Hyeyeon. Apa yang gadis itu benar adanya. Ini bukan lagi masalah kepercayaan semata. Tetapi, juga masalah reputasi. Apa yang akan terjadi jika dia tetap menjadikan Soojung sebagai bakal calon cucu menantunya? Mungkin orang di luar sana mulai akan membuat lelucon bahwa pewaris Hwangje Group mendapatkan sisa dari pewaris WG Group. Itu tidak boleh terjadi.

 

“Jadi, bagaimana kakek? Masih menerima Soojung?”

 

“Itu….”

 

“Hentikan!” Tuan Jung bersuara dengan geram. Pandangannya menatap lurus ke arah kakek Oh dan berganti pada rekannya sejak lama, Oh Daehun.

“Saya tahu apa yang akan anda katakan, tuan Oh. Saya cukup tahu diri,” ujar tuan Jung dengan tegas. “Dan saya rasa semua sudah dapat dimengerti. Putri saya mempermalukan keluarga anda, bukan? Maafkan saya. Tetapi, saya percaya kepada Soojung. Dan saya tidak mungkin menyerahkan putri kesayangan saya kepada keluarga yang tidak mempercayainya.”

 

“Tuan Jung….”

 

“Maaf,” tuan Jung sekali lagi menyela. “Pertunangan ini dibatalkan.”

 

Hyeyeon tersenyum penuh kemenangan. Pandangannya langsung diarahkan kepada sang adik yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berada. Misi berhasil.

 

O0O

 

“Kenapa noona melakukannya, huh?”

 

Hyeyeon memutar bola matanya malas. Sudah dia duga bahwa kali ini pun Jongin akan terus merecokinya dengan segala macam bentuk protes. Hyeyeon sudah mempersiapkan diri. Hanya saja dia tidak menyangka bahwa Jongin akan semengganggu ini.

“Kan yang penting aku sudah membantumu.”

 

“Bantuan macam apa itu?” Jongin berseru dengan kesal. “Noona malah memperburuk situasi yang ada. Aku tidak yakin jika ayah Soojung akan menyerahkan putrinya begitu saja kepadaku. Aku sudah dicap sebagai lelaki yang buruk sekarang ini.”

 

Hyeyeon mengatupkan bibirnya rapat. Kelopak matanya mengedip cepat. Apa yang Jongin katakan ada benarnya. Sekarang, banyak orang akan membicarakan mengenai hubungan Jongin dan Soojung. Dan karena foto yang diperlihatkannya, mungkin anyak spekulasi yang timbul. Ini tentu akan berdampak pada kehidupan Jongin dan Soojung juga berdampak pada bisnis yang mereka kelola. Oh, Hyeyeon tidak memikirkan sampai ke sana sebenarnya.

 

“Kau baru menyesalinya sekarang, bukan?”

 

“Tidak,” Hyeyeon menyangkal dengan cepat. Otaknya segera berputar untuk mencari penyangkalan yang masuk akal. “Mungkin kau dapat menggunakan kekacauan ini untuk membuat sebuah perjanjian dengan tuan Jung. Perjanjian bisnis dengan latar belakang perjodohan?”

 

“Itu berarti aku sama saja seperti Sehun, noona.”

 

Hyeyeon mengangguk pelan. Benar juga. Jika menggunakan cara licik semacam itu, maka Jongin tidak jauh berbeda dari Sehun. Tetapi, dari pada itu semua ada sesuatu yang cukup mengganggu Hyeyeon.

 

“Jongin,” Hyeyeon menatap sang adik dengan penuh rasa takut. “Ada satu yang luput dari persiapan kita.”

 

Kening Jongin mengerut, menandakan tengah memahami apa yang Hyeyeon maksud.

 

“Kurasa appa  dan eomma sudah mengetahui semuanya. Persiapkan dirimu, Jongin.”

 

Ahh, Jongin nyaris melupakan keduanya. Pemuda berkulit tan itu lantas mendengus kesal seraya mengacak surai kelamnya. Sial, kali ini Jongin benar-benar tidak akan selamat.

 

O0O

 

“Kenapa kakek tidak melakukan apapun?” Sehun berteriak dengan kesal. “Seharusnya kakek membujuk paman Jung untuk tidak membatalkan pertunanganku dan Soojung!”

 

Kakek Oh masih mengabaikan protes yang dilayangkan oleh Sehun. Lelaki tua itu dengan santainya melewati Sehun begitu saja. Seakan menganggap sang cucu kesayangan tidak ada di sana.

 

“Kakek!”

 

“Berhentilah merengek, Oh Sehun!”

 

Tetapi, seberapa besar usaha untuk mengabaikan Sehun, tidak berhasil juga. Sehun terlalu berisik. Dan tidak mau mengalah sebelum mendapat tanggapan dari semua keluh kesahnya. Dari semua protes yang dilayangkannya.

 

“Kau merengek seperti apa juga tidak akan mengubah keadaan. Pertunangan sudah dibatalkan.”

 

Telapak tangan Sehun mengepal kuat. Kepalanya menggeleng. Mengelak semua keputusan dari tuan Jung tadi, juga keputusan sang kakek. Dia sudah berjalan sejauh ini. Mana bisa dia menyerah. “Tidak. Ini tidak boleh terjadi. Soojung itu milikku, selamanya akan menjadi milikku.”

 

“Sehun.”

 

“Aku mencintainya kakek. Aku tidak bisa melepaskannya.”

 

Kakek Oh membuang napasnya kasar. Dia tidak menyangka saja jika sang cucu begitu keras kepala. “Lalu kau mau apa? Apa kau mau kakek memohon pada tuan Jung agar pertunangan tetap dilanjutkan? Lalu apa? Kau akan dipermalukan semua orang Sehun.”

Sehun terdiam, masih menantikan kelanjutan ucapan sang kakek. “Aku mempercayai Jung Soojung. Tetapi, publik tidak. Semua akan memandang bahwa kau menerima bekas pewaris WG Group. Mau dibawa ke mana reputasi kita jika begitu?”

Sehun menatap lurus ke arah sang kakek. Tidak menyangka saja jika kakeknya ini masih mementingkan reputasi perusahaan dan keluarga dibanding dengan kebahagian Sehun. “Persetan dengan reputasi. Apapun yang terjadi aku akan mendapatkan Soojung kembali,” katanya sembari berjalan meninggalkan sang kakek. Pergi menuju ke kamarnya.

 

Kakek Oh mendengus kesal. Ada kekhawatiran saat Sehun berkata demikian. Rasanya seperti de javu. Perasaannya sama saat putra pertamanya bersikeras membawa wanita yang dicintainya dan buah hati mereka untuk tinggal di kediaman keluarga Oh. Kakek Oh menentangnya saat itu. Seperti yang terjadi sekarang ini.

Semoga saja Sehun tidak melakukan hal bodoh. Semoga saja nasibnya tidak sama dengan sang putra pertama. Semoga kakek Oh tidak kehilangan Sehun kali ini.

 

O0O

 

Tuan Jung memijat pangkal hidungnya hingga memerah. Tetap

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rizkyginting #1
Chapter 30: akhirnya kaistalnya balekan lagi
amiisiltya #2
Chapter 38: Demi apa luhan sedih bangeeeett. Kasian luhan :"""
affexions
#3
Chapter 38: wow!! that was so sad:( goodjob authornim... aku suka side-storynya walaupun agak sedih juga
ysmnfrh #4
Chapter 35: Plot twist bgt ga nyangka bakal kaya gini. Bagus ceritanya thorrr
viannafe #5
Chapter 37: Thor izin minta psswrdnya dong. Maaf jika gangguin
viannafe #6
Chapter 33: Hyeyeon kok bilang gitu deh. Kan kasian soojong dijelekin
viannafe #7
Chapter 30: Smga sehun rela ngelepaskn soojong. Kaknya jongin digelarnya nenek sihir. Keke
viannafe #8
Chapter 35: Aduh. Kasian bangat Luhan. Sehunie kok jd begini
kyuhyun12 #9
Chapter 36: Aku harap kaistal berakhir bahagia jangan sad ending please
kyuhyun12 #10
Chapter 35: Kerennn kaka ff nya