5 - A KISS

I WILL PROTECT YOU

Shaendy's POV

Aku mengerjap-ngerjapkan mataku tidak percaya dimana aku berada sekarang. Disebelahku tidak ada seorangpun. Aku ditinggalkan didalam Range Rover hitam "milik" Kris. Aku baru saja terbangun, sepanjang perjalanan tadi aku tertidur. Saat kulirik pergelangan tanganku aku mendapati jarum jam sudah menujukkan jam 4 pagi. Jadi aku sudah tertidur sekitar 6 jam.

"Good morning." Pintu kiri mobil terbuka, kepala Kris melongok dan menujulurkan kantong McD. Wajahnya dihiasi senyum. Aku tahu dia kelelahan karena menyetir hingga ke tempat ini. "Your breakfast. Mau atau tidak?" tanyanya. Aku meraih kantong yang ternyata beirisi burger ayam dan burger vege.

"Kita dimana?" tanyaku sambil mengunyah burger ayam dan mengembalikan burger vege pada Kris. Kris meletakkan dua pepsi di dashboard yang dipegangnya dan meraih burger yang aku sodorkan. "Wasaga. Aku kangen pantai ini. Sejak menginjak korea dan pulang ke Canada kemarin sore, aku belum kemana-mana." jawabnya sambil menatap deburan ombak Wasaga.

Aku membuka jendela mobil, merasakan angin dari laut yang masuk. Dingin tapi menenangkan. Mobil yang kami kendarai saat ini tengah terparkir di pantai berpasir putih. Pantai Wasaga. Aku belum pernah kesini meskipun tinggal di Ottawa sejak lama. Aku justru lebih familiar dengan daerah Victoria atau sekalian Greenland.

Aku memejamkan mata dan tersenyum, menikmati pagi terindah dalam hidupku. Pagi dimana aku merasa bebas untuk pertama kalinya. Dengan pria terganteng sedunia.

***

Kris's POV

Aku melirik wajah perempuan disampingku. Matanya terpejam, namun bibirnya tersenyum bahagia. Tangannya masih memegang burger. Perlahan dia meneteskan air mata. Ah, kenapa lagi kau ? tanya hatiku.

"Ini." kataku sambil mengulurkan tisu. Dia membuka matanya dan menatapku, "Bibirmu penuh saus." tambahku. Dia meraih tisu itu dan mengusap lumuran saus disudut bibirnya. "Sekalian bisa kau gunakan untuk menghapus air matamu." ujarku pelan. Perlahan aku menangkap gerakannya yang menghapus air matanya.

"Hiks.. hiks... hiks..." dia menangis sesegukan. "Kau kenapa sih?" tanya Kris. Dia masih menangis, "Aku hanya terharu bisa kabur dari dua oppaku. Merasakan kebebasanku yang pertama." jawabnya sambil memakan burgernya. Bibirnya semakin belepotan saus.

"Bersihkan bibirmu." ujarku gemas. Aku tidak tahan dengan bibir yang menyerupai bentuk hati dengan sempurna itu. Dia mengusap bibirnya dengan tisu. Ahhhh gadis ini memancingku atau bagaimana sih? bibirnya masih berlumuran saus!

***

Shaendy's POV

Entah apa yang mebuatku terhanyut dan entah apa yang menghantam kepalanya pagi ini, lelaki terganteng sedunia ini kini tengah menciumku. Dia mengecup ujung bibirku. Cukup lama. Namun dia kemudian melepaskan kecupan itu, seperti menyadari sesuatu.

"Maaf." ujarnya singkat lalu beranjak dari mobil. Aku masih tertegun dengan ciuman singkat namun hangatnya. Itu ciuman apa ya tadi? Kenapa aku menikmatinya? Aku meraih pintu mobil membukanya, meninggalkan burger didalamnya, tanpa menutup pintunya aku sudah berlari mengejar Kris.

dan.. Plak!!!

***

Kris's POV

"Maksudmu apa hah menciumku seenaknya?" tanya perempuan didepanku setelah menamparku dengan sempurna. Tangannya kuat juga. Kurasakan aliran darah yang tadi sempat berhenti dipipi kiriku kini mulai bergerak lagi. Aku menatapnya tajam.

"Aku hanya tidak sengaja. Aku sudah bilang maaf." ujarku. Dia menggeram karena kesal kemudian mendorong tubuhku. "Gak usah membantuku lagi! Jangan menghubungiku!" teriaknya. kemudian dia berlari menjauh. Meraih tas dan sepatunya dari dalam mobilku. Kakinya melangkah menuju jalanan dan memanggil taxi.

"Bagaimana kalau kau yang nantinya menghubungiku?" teriakku dari tempatku terduduk, tepat saat pintu taxinya tertutup. Aku menghela nafasku. Awal yang bodoh Kris.

***

Shaendy's POV

"Bagaimana kalau kau yang nantinya menghubungiku?" aku mendengar kalimat terakhirnya tepat saat pintuku hampir tertutup. Ahhh kau bodoh Shaendy! Bagaimana kau mau lari dari perjodohan itu? Kau butuh Kris! Aku memukul-mukul kepalaku yang tidak sakit. Hari yang buruk untuk kebebasan pertamaku.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
riezaimar #1
Chapter 28: bayangin kris pake kemeja putih tangan panjang yg digulung sampe siku trus sambil gendong anak. aackk.. suami idaman. nice story sil. can’t wait to read your another ff " i am your fans" ;D
ilabya2 #2
interesting