27 – THE WEDDING

I WILL PROTECT YOU

Shaendy’s POV

Aku menundukkan kepala diruang makan dimana kedua kakakku menatapku setelah mendengar penjelasanku kenapa tiba-tiba Woohyun membatalkan semua rencana pernikahan dan perjanjian merger. Choonjae oppa bergerak kearahku kemudian memelukku. “Are you okay now?” tanyanya. Aku mengangkat kepalaku tak mempercayai apa yang dikatakannya. “Oppa mempercayaiku? Bukankah oppa mendengar kalau Woohyun mengatakan dia mendapatiku sedang selingkuh dengan Kris?” tanyaku.

“Gadis bodoh. Kau pikir sejak kapan kami mengenalmu. Sejak saat aku menatap dunia ini dengan kedua matamu, kami sudah mengenalmu dan mencintaimu. Tentu kami sudah bisa membedakan kapan saat kau berbohong dan saat kau jujur pada kami.” Ujar Chanyeol oppa, Aku bergerak memeluk kedua oppaku yang kini bersisian memelukku. “Gomawo oppa. Maaf aku merusak semuanya.” Ujarku.

“Yang penting kau selamat. Aku tak percaya dia melakukannya. Aku pikir dia bermartabat.” Ujar Choonjae oppa. “Lelaki akan kehilangan martabatnya saat buta akan cinta.” Ujar Chanyeol oppa membalas Choonjae oppa. Aku terkikik, memahami sesuatu, karena keduanya tengah perang dingin memperebutkan hati sahabatku, Park Chorong. “Kau mencintai Kris huh?” Tanya Chanyeol oppa. Aku mengangguk, “Lebih banyak dari aku mencintai oppa.” Jawabku.

Choonjae oppa sudah menjitak kepalaku, “Bagaimana kau bisa mencintai lelaki lain lebih dari kau mencintai kami. Andwae! Aku tak setuju kalau kau mau menikah dengan Kris.” Ujarnya. Aku terkikik. “Ngomong-ngomong soal pernikahan. Dari pada kita malu kalau pernikahannya batal, padahal sudah tinggal 5 hari lagi. Bagaimana kalau kita tetap adakan pernikahannya. Toh semua yang mengurus kan kita berdua, Choonjae.” Ujar Chanyeol oppa.

“Chanyeol oppa… jangan bilang kalau…”

***

Kris’s POV

tumblr_mufca1Qwyn1qhmxnlo1_500.jpg

Aku menatap perempuan dialtar yang tengah senyum kearahku. Buket bunga yang dipegangnya terdiri dari lili putih dan mawar putih. Senyumnya mengembang indah. “Hey my best man. Kenapa kau menatap calon istriku seperti itu?” ujar seseorang sambil menyikut rusukku, aku meringis kesakitan. “Choonjae-ya.. kekanakan sekali. Lagipula Jessica itu sahabatku.” Ujarku. “Arraso.” Ujar pria itu dengan senyumnya yang mengembang.

“Kau tak menyesal Park Chorong memilih Chanyeol?” tanyaku, karena bagaimanapun dia pernah menyukai Park Chorong. Dia menggeleng, “Aniyo. Tak pernah menyesal. Justru aku yang menyesal kalau aku menikahinya hanya karena aku marah karena Jessica menyukaimu.” Jawabnya. Aku meninju bahunya, “Hei… aku dan dia sudah lama berlalu dan dia jatuh cinta padamu, bukan padaku.” Ujarku. Choonjae terkekeh.

“Lihat-lihat…adikku cantik bukan?” katanya sambil kembali menyikut rusukku. Aku mengikuti arah pandangnya, Shaendy menjadi pendamping pengantin untuk Chorong dan Jessica. Senyum Shaendy tak berhenti, terlihat bahagia karena kedua kakaknya menikah dihari yang sama. Di hari yang seharusnya dia yang menikah.

“Ah, sebentar lagi giliranku. Kau sudah siap my best man?” tanyanya. Aku mengangguk.

***

Shaendy’s POV

“Hey princess wanna hear my advice?” seseorang mencolek bahuku, aku menatapnya kemudian tersenyum, “What?” tanyaku. Seseorang itu tampak ragu sejenak kemudian berbisik padaku, “You should say no if Kris ask you to marrying him. I swear he is ing .” Ujarnya. Aku tertawa terbahak. Dia menemaniku duduk sambil ikut tertawa denganku. Aku tak menyangka ternyata selama ini Luhan yang notabene adalah sahabat Kris adalah teman kecil Choonjae dan Chanyeol oppa selama kami di Beijing dulu. Dialah best man Chanyeol oppa yang menemaniku di altar tadi.

tumblr_muf8h3gt4o1selo85o1_500.jpg

“Aku yakin kau membuat cerita konyol tentangku, Luhan.” Suara Kris mengejutkan kami. Tiba-tiba saja dia sudah duduk disebelah kiriku. Meraih gelas wine yang kupegang, “You already promise will not drinking when I am not around you. Remember?” tanyanya. Aku terkekeh, “Tapi aku sedang bersama Luhan oppa.” Jawabku. “Yah terutama jangan minum disebelah dia. Aku yakin dia akan memakanmu.” Ujarnya. Aku tertawa kembali mendengar kalimatnya.

Luhan melempar pandangan kesal tapi kemudian bergabung denganku untuk menertawai joke Kris. “Apa aku melewatkan sesuatu disini?” Tanya Tiffany yang kini sudah bersama Nichkhun, suaminya. “Yah kau melewatkan betapa konyolnya dua orang direktur perusahaanmu, Tiff.” Ujarku. “Aku selalu tahu mereka berdua pengacau. Harusnya ditambah Lay, biar lengkap Three--keteers.” Ujar Tiffany sambil mendentingkan gelas winenya kerarah Luhan.

Menyenangkan sekali bersama mereka saat ini, sahabat-sahabatku. Keluarga baruku.

***

Kris’s POV

Beberapa minggu kemudian…

tumblr_muf8ncIips1rkcvhmo1_500.jpg

Aku menatap perempuan yang paling aku cintai tengah memandangi burung dara yang tengah menatuk-matuk biji jagung di taman kota, tempat aku berjanji dengannya. Dia duduk dibangku kayu, senyumnya merekah. Gaun putihnya sangat indah membungkus tubuhnya. “Hey sweetheart…” panggilku. Dia menoleh padaku, tersenyum untukku. Aku berjongkok didepannya. Memeriksa lutut dan siku-sikunya. “Kau kenapa Duizhang?” tanyanya bingung. Aku masih mengangkat telapak kakinya, berpura-pura mengecek sesuatu.

Lalu menelusuri wajahnya dengan jari-jariku yang panjang. “Kau kenapa sih?” Tanyanya sekali lagi. Aku meraih dagunya, sekali lagi pura-pura mengecek sesuatu. “Dammit Wu Yifan.. kalau kau tak segera menjelaskan kau kenapa mengecekku seperti ini lebih baik aku pergi.” Ujarnya kesal sambil beranjak berdiri. Aku meraih kedua tangannya cepat, menahannya berdiri, memaksanya duduk dengan cengkeraman tanganku dibahunya. “Spill it duizhang.” Katanya lagi. Wajahnya sudah memerah karena marah. Aku tersenyum.

“Are you feeling sick?” tanyaku. Dia menggeleng, “I feel extremely wonderful Wu Yifan.” Jawabnya. Aku meraih dagunya, “Kau yakin tidak merasa sakit?” tanyaku. Dia menatapku penasaran. “Sebenarnya kenapa? Apa yang terjadi?” tanyanya bingung. “Just wondering, are you feeling sick after falling from heaven my angel?” tanyaku sambil mengecup punggung tangannya. Pipinya memerah. Lalu tangannya dengan kepalan lemahnya memukul-mukulku.

“Ishhhh dasar playboy! Womanizer! I hate you Wu Yifan.” Ujarnya.

“I love you.”

Spontan pukulannya berhenti. Aku meraih tangannya, menyematkan sebentuk cincin dijari manis kanannya, cincin dengan batu zamrud hijau melengkapinya. Dia menatapku. Perlahan air matanya meleleh, “So, ini apa Wu Yifan?” tanyanya. Aku bergerak mengecup keningnya, “Will you marry me, Shaendy?” tanyaku setelah semua kepercayaan diriku terkumpul. Keheningan menyelimuti kami.

“Kau tahu, tadi Luhan oppa mengatakan untuk tidak menerimamu saat kau melamarku.” Ujarnya. Aku tersenyum, “Tapi kau akan menerimaku kan?” tanyaku, mengenggenggam erat tangannya. Dia terdiam.

“I swear I love you Wu Yifan… but..”

“Are you going to say ‘no’?” tanyaku. Dadaku tiba-tiba sesak.

“Kris… I am sorry. I should say no. Sorry. I love you. Really love you.” Ujarnya, tangisnya bertambah deras. Aku menghela nafasku.

“Okay. I got it.” Jawabku muram. Dia mendongak menatapku. Pipi dan matanya sudah sembab karena air matanya.

“Don’t you want to hear my reason to saying no?” tanyanya. Aku menatapnya kemudian mengangguk.

“Come closer so I can whispering that reason for you. And I just can tell once and never repeat that. So listen me please.” Ujarnya. Aku mengangguk. Rasanya sakit sekali harus menerima kenyataan bahwa aku ditolak oleh perempuan yang paling kucintai. Teringat janjiku pada Jessica kalau aku akan mengejar cinta keduaku ini dan tak akan melepasnya. Haruskah aku bertahan?

Aku mendekatkan telingaku kebibirnya, bersiap mendengarkan kalimat-kalimat pahitnya. “Kris, I ….” Mataku terbelalak demi mendengarnya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
riezaimar #1
Chapter 28: bayangin kris pake kemeja putih tangan panjang yg digulung sampe siku trus sambil gendong anak. aackk.. suami idaman. nice story sil. can’t wait to read your another ff " i am your fans" ;D
ilabya2 #2
interesting