20 – AN ACTING

I WILL PROTECT YOU

Kris’s POV

Aku mendapatinya sedang berjalan sumringah disamping laki-laki yang diakuinya sangat dia benci, waktu itu. Tangannya memegang lengan Woohyun, terlihat jemari lentiknya memamerkan sebentuk cincin dengan berlian merah, jadi kau menerimanya sekarang Shaendy? Setelah aku menyatakan aku jatuh cinta padamu?

“Selamat ya Jessica. Terima kasih mengundangku dengan Woohyun. Ah ya… maaf, aku tadi sekalian mengajak Choonjae oppaku, tak kusangka ternyata oppaku yang jarang dekat dengan perempuan ini, malah janjian dengan teman baik Woohyun-ssi.” Ujar Shaendy sambil mengerling perempuan dibelakangnya.

“Park Chorong???” ujar Jessica tercekat. Aku menoleh menghadapi Jessica yang pucat pasi melihat perempuan yang menggandeng Choonjae. Ah ya, aku baru ingat kalau Park Chorong adalah saingan Jessica dalam segala hal. Popularitas, gaya berbusana, bahkan usaha buktiknya. Skimming cepat diotakku. Park Chorong, terkenal sebagai Blake Livelynya Korea. Aktif di yayasan social anak dibawah UNICEF, memiliki beberapa butik yang selalu menjadi A-list dari designer ternama dalam dan luar negeri. Dan disebut-sebut sebagai Society-swannya Korea.

“Jessica onnie, ah selamat ya. Maaf aku terlambat, aku harus mengatur nafas dan hatiku untuk bertemu pria ini.” Kata Chorong tersipu sambil mengamit lengan Choonjae. Bahkan Choonjae tampak tersenyum lebar. “Kau ini memang selalu begitu ya tiap kita bertemu.” Ujar Choonjae. “Ah ya, Jessica, kudengar dari adikku kemarin kau memberikan undangan pernikahan kita? Memang kita merencanakan menikah? Kita saja baru 3 kali bertemu.” Tambah Choonjae.

Aku mengamati situasi, sedang apa yang terjadi diantara manusia yang tampak ingin saling menusuk. Aku menatap bergantian antara Jessica dan Shaendy. Jessica yang pucat dan Shaendy yang tampak lebih “hidup”, auranya memancarkan sebuah kemenangan. Sekilas aku menangkap tatapan Shaendy yang juga menatapku kemudian dia mengabaikanku. “Choonjae oppa, kau jahat sekali, jangan berkata seperti itu dong, Jessicas onnie kan cuma ingin lebih akrab denganku. Makanya dia berkata seperti itu.” Ujar Sahendy sambil mengibaskan tangan lentiknya ke Oppanya, gesture untuk menghentikan topic pembicaraan.

Aku menghela nafasku, menangkap sesuatu yang ganjil apakah ini sebuah permainan baru?

***

Shaendy’s POV

tumblr_mqm5d30mw31rvddrzo1_500.jpg

Aku terkikik geli menikmati tiap Chonnjae Oppa dan Chorong membahas ulang bagaimana wajah Jessica tadi saat kami menghampirinya. Kami sudah meninggalkan acara itu, lebih memilih untuk menikmati sore ini dengan meneguk wine-wine di Sky-lounge langganan Woohyun. Bahkan Woohyun menyebutnya sebagai Wine-wine solutions, istilah ternorak yang diakuinya pernah dibacanya dalam sebuah novel milik sahabatnya dari Jakarta.

Aku menangkap tangan Oppaku masih memegang erat tangan Chorong sejak tadi, “Oppa sepertinya kau cocok dengan Chorong.” Ujarku memberikannya kode kearah tangannya. Tapi dasar Oppaku memang hidden-cassanova didalam keluarga kami, dia malah memegang tangan Chorong dengan santainya, justru Choronglah yang pertama kali melepaskan.

“Well, Woohyun bercerita banyak tentangmu Shaendy. Dia sepertinya benar-benar jatuh cinta padamu.” Ujar Chorong. Aku tersedak saat meneguk wineku, tidak mempercayai apa yang aku dengar, aku menatap Woohyun yang melemparkan pandangan mengingatkan sesuatu pada Chorong, “Waeyooo… kau sejak pertama kali bertemu dengannya selalu bercerita tentang Shaendy sepanjang hari, membuatku capek mendengarmu curhat ditelepon. Belum lagi katamu yang harus menjaga sikapmu didepan Shaendy, berpura-pura jadi.. awwwww…” Kalimat Chorong terputus.

“Kenapa sih kau menendang kakiku? Sakit tau.” Ujar Chorong pada Woohyun. Woohyun hanya mendengus masam dan meminum winenya. Aku tersenyum kearah Chorong yang mengerling, sepertinya aku menyukai yeojja ini, satu lagi sahabatku selain Tiffany sepertinya.

***

Kris’s POV

Acara Jessica sudah selesai 3 jam yang lalu, semua sudah dibersihkan dari venue, tapi aku masih menatap Jessica yang sedang menenggak bergelas-gelas martini. Aku menghampirinya, “Jadi kau jatuh cinta dengan Choonjae?” tanyaku. Dia menatapku marah, “Pergi Kris. Pergi!” usirnya. Aku tetap berdiri, menanti pengakuannya, “Akui saja, kau betul-betul jatuh cinta saat ini.” Tanyaku. Jessica menatapku, perlahan pipinya yang memerah karena pengaruh martini meleleh karena air matanya.

Dia terisak pelan, aku masih ebrdiri, enggan memberikan pelukan untuk menenangkannya. “Kau tidak memelukku?” tanyanya disela isaknya. Aku menggeleng, “Aku tidak ingin melakukannya, entahlah.” Ujarku, dia menatapku. “Kau jatuh cinta untuk yang kedua kalinya Kris?” tanyanya. Aku tersenyum atas kalimatnya yang mengalihkan dari pertanyaanku untuknya. Aku mengambil duduk tak jauh darinya, menarik martini dan gelas yang dipegangnya, menuang sedikit martini dan meneguknya cepat. Jessica mengawasiku, wajahnya penuh raut penasaran.

“Ya, aku jatuh cinta untuk kedua kalinya. Setelah Crystal, aku tak pernah merasa seperti ini. Meskipun denganmu, maaf Sica.” Ujarku. Jessica mengangguk setuju dengan kalimatku, “Arrayoooo… karena aku mencintaimu dengan sepenuh hati. Jujur kau cinta keduaku setelah dengan Donghae. Kau menghapus semua luka, tapi entahlah, menyadari kau mencintai Crystal sampai mau berpura-pura menyukaiku rasanya makin lama menghapus rasa yang aku miliki padamu. Dan yahhhh aku mencoba berkali-kali selingkuh tapi kau selalu memaafkanku. Kenapa sih Wu Yifan kau tak melepasku? Itu yang selalu aku tanyakan.” Ujarnya. Aku masih menatapnya, tersenyum sedikit.

“Lalu aku mencoba melarikan diri saat kudengar dari Tiffany dan Luhan bahwa kau sedang membantu seorang ‘putri’ di Canada dari sebuah perjodohan. Aku kabur ke New Zealand dan bertemu dengan seseorang. Aku jatuh cinta pada seseorang itu, karena dia tidak mengenaliku sebagai Artis, dia menolongku karena aku seorang yeojja. Aku jatuh cinta, dan betapa kagetnya aku ternyata dia kakak dari ‘putri’ yang sedang kau coba selamatkan. Maka entah kenapa aku masih cemburu dan melakukan semua ini.” Lanjutnya.

“Dan hari ini aku benar-benar bodoh memintamu melakukan semua ini. Kau bersedia melakukan semua ini karena untuk melindungi Shaendy, melindunginya dari selembar foto yang aku pegang, untuk menjaga nama baiknya. Ternyata ‘trap’ yang aku buat malah berbalik menyerangku. Aku patah hati Kris.” Katanya sendu. Aku menulurkan tangan dan menepuk-nepuk pelan puncak kepalanya. “Jatuh cinta memang sakit ya.” Ujarnya, aku mengangguk. “Maaf membuatmu terluka karenaku Jessica.” Ujarku. Dia mengangguk, menghindari tepukan tanganku.

“Kau harus memepetahankan cintamu kalau begitu Kris. Kau sudah pernah kehilangan sekali, jangan sampai kau kehilangan untuk yang kedua kali.” Ujarnya. Aku mengangguk dan meneguk martini langsung dari botolnya. Aku perlu alcohol malam ini. Sebanyak mungkin jika bisa.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
riezaimar #1
Chapter 28: bayangin kris pake kemeja putih tangan panjang yg digulung sampe siku trus sambil gendong anak. aackk.. suami idaman. nice story sil. can’t wait to read your another ff " i am your fans" ;D
ilabya2 #2
interesting