Part 9

Thank You (Bahasa Indonesia)

Apdeeeeetttt!!! T^T,, setelah sekian lama saya anggurin ini fic.... sorry sorry :(

Banyak hal yang harus dikerjakan, karena saya terlalu banyak misi (?) LOL. Aku harap setelah dianggurin 3 bulan *sigh* masih ada yang mau baca fic ini dan memberikan komentar *huhuhu*. Kalau pada lupa ini cerita sebelumnya apa, baiklah akan saya kasih 'cerita sebelumnya' dulu,kkk.

 

Cerita sebelumnya: Pada akhirnya, Shin Hyesung berhasil mengajak Ji Hyunjung untuk pergi ke Lotte World. Dengan bantuan dari Dongwan, dia berhasil membeli sebuket bunga matahari dan bersiap pergi menjemput Hyunjung. Sayangnya, dia tidak tahu bahwa ada sebuah sedan hitam yang mengikutinya dari belakang....

 

Nah.... udah ah, gitu aja :p
Selamat membacaaaaaa :*** (selamat membaca tulisan aneh ini -_-)

------------------------------------------------------------------------------------

Aku menghentikan mobil di parkiran rumah sakit dan mengambil handphone dari saku celanaku. Aku menatap layar handphone ku sebelum menekan tombol bergambar sebuah surat dan aku pun mulai mengetik pelan.

          Hyunjung-ssi... aku sudah sampai, aku berada di parkiran sekarang.

Sejenak aku merasa ragu apakah harus mengirimkan pesan ini atau tidak.

          “Hyungjung-ssi.. apakah ini terasa begitu formal? Bukankah dia memanggilku oppa?” gumamku pelan dan entah mengapa....aku merasa wajahku memanas! Ugh... aku memang terlalu bodoh hingga merasa malu sendiri dengan pikiranku.

Aku segera menghapus pesan tersebut dan menggantinya.

          Hyunjung-ah, aku sudah sampai di rumah sakit^^

Aku kembali berpikir, jika aku mengirimkan pesan seperti ini...bukankah..masih terlalu dini untuk terlihat akrab?

Aku menggigit bibir bawahku dan seketika aku merasa sedikit...frustrasi?

          “ Arrgghh! terserah! Aku tidak peduli!”

klik

sent

          “ YA TUHAAAAN! Apa yang sudah aku lakukan??? bagaimana dia merasa tidak suka dengan isi pesanku? Bagaimana jika itu terlihat berlebihan??!!! AAARRGGHHH!!!!”

          “ Bodoh! Bodoh! Kau bodoh Shin Hyesung!!!”

Aku mengetuk kepalaku ke stir mobil berkali-kali dan menyumpahi kelakuan bodohku ini. Bagaimana jika dia tidak menghiraukan isi pesanku? Bagaimana pada akhirnya dia membatalkan janji ini??

Beep Beep

Seketika aku mengangkat kepalaku dan segera mengambil handphone yang tadinya secara tidak sadar aku lempar ke bangku samping. Aku bisa merasakan tanganku gemetaran, bibirku kering secara tiba-tiba, jantungku  berpacu dengan sangat keras, dan dengan menyipitkan mataku aku membuka pesan masuk dari Hyunjung.

          Baiklah, aku segera ke luar...

Mataku sedikit melebar dan entah mengapa cengiran yang dari bibirku pun merekah. God! dia tidak marah! dan Hyunjung tidak membatalkan janji hari ini!!!

Aku mengepalkan tanganku dan mengacungkannya dengan sangat bersemangat!

          “YESSS!!!”

DUAK!

Arrggh! Dan aku bisa merasakan kepalan tangankku menyentuh langit-langit mobil dengan sangat keras dan rasa sakit mulai mengitari jemariku. Yup! Sempurna! Aku meringgis kesakitan dan meniup pelan tanganku, hingga aku melihat sosok Hyunjung yang keluar dari rumah sakit dan terlihat kebingungan mencari keberadaanku.

Aku segera membuka pintu mobil tapi anehnya pintu tidak bisa terbuka! Hingga aku menyadari bahwa aku masih belum membuka kunci penutup pintunya. Oh ya,... kau memang cerdik Shin Hyesung...

Setelah pintu terbuka, aku melihat pantulan diriku dari kaca spion dan merapikan sedikit poniku sebelum melambai dan meneriakkan nama Hyunjung.

          “ Hyunjung-ah!!” teriakku dan gadis itu segera melihat ke arahku serta memberikan senyuman cerahnya. Tuhan.. dia sungguh manis..

Hyunjung segera berjalan ke arahku dan aku perlahan mendekatinya. Ketika kami bertemu dan bertatapan, aku tidak bisa  mengeluarkan sepatah kata pun karena, sungguh aku kehilangan kata-kata untuk mendeskripsikan penampilan Hyunjung di hadapanku ini. Dia sedikit berdandan, aku bisa melihat bibirnya berwarna jingga, dan dia memakai dress! Tidak terlalu pendek atau panjang, dress berwarna putih gading ini panjangnya sebatas lututnya dan dia memakai cardigan merah muda yang lembut. Rambutnya yang biasa dikuncir ke belakang kini terurai manis dan sangat cantik dengan jepitan rambut di bagian kiri rambutnya.

          “...H-hai..” akhirnya...hanya kata itu yang keluar dari bibirku.

          “ Hai...” ucapnya sambil tersenyum lalu merunduk. Aku bisa melihat semburat jingga di pipinya. Nafasku kembali tercekat dan membuatku harus mengatur nafas untuk membuatku kembali tenang.

          “ Um..apakah biasanya kau selalu berpakaian seperti ini di rumah sakit?” tanyaku ketika merasa sudah sedikit tenang. Hyunjung mengangkat wajahnya dan menggeleng pelan.

          “ Tidak..aku biasanya memakai pakaian yang aku kenakan ketika datang ke cafemu.. Tapi...yah..teman-temanku menyuruhku berpakaian seperti ini ketika aku mengatakan pada mereka bahwa aku akan ke Lotte World.. Padahal dengan baju ini membuatku susah bergerak.. Apa aku ganti saja?”

          “ Jangan!” ucapanku lebih cepat keluar dari mulutku sebelum otakku berpikir jernih dan membuatku ingin sekali terjun bebas dari atas tebing.

          Hyunjung sepertinya kaget mendengar ucapanku karena dahinya berkerut, “ Kenapa?” tanyanya kemudian.

tentu saja karena kau sangat cantik sekali... Hal itu yang ingin kukatakan namun.. Ya Tuhan..aku tidak mungkin mengatakan hal tersebut.

          “ Um..k-karena..karena kau..terlihat berbeda..dan aku suka melihatnya...” HAH! Sekarang apa yang keluar dari mulutku dan aku sudah tidak tahu harus bereaksi seperti apa! Di saat seperti ini kuakui memang sangat sulit untuk menggunakan logika dengan baik!

Tapi...gadis di depanku ini..menunduk malu dan membuat jantungku kembali berpacu

          “ dan..kau sangat cantik sekali..” langsung saja aku menutup mulutku, wajahku memanas dan kakiku terasa lemas.. Shin Hyesung apa yang sudah kau lakukan! tapi anehnya, aku merasa...lega?

Hyungjung semakin menunduk, mengipasi wajahnya dan untuk beberapa detik kami hanya terdiam, dengan pikiran masing-masing...

          “ Ka-kalau begitu...le-lebih baik kita segera masuk saja ke dalam mobil...p-panas...”

Aku langsung menuju mobil dan membuka pintu sebelah kanan, di bangku pengemudi.

Aku tersenyum melihat Hyunjung yang berjalan perlahan dan terus mengembangkan senyumannya. Aku terus memperhatikan Hyunjung hingga dia masuk dan duduk dengan nyaman, dan tentu saja..aku harus selalu tersenyum,ah..tidak...aku tanpa sadar terus tersenyum. Aku cukup sering melakukan hal ini ketika mengantar pulang para klien dari bar, namun aku tidak merasa segugup, dan anehnya, merasa sebahagia ini ketika membuka pintu mobil dan menutupnya kembali.

Aku segera masuk ke dalam mobil, duduk di bangku pengemudi dan mengenakan sabuk pengaman. Aku melirik ke arah Hyunjung dari kaca depan mobil dan dia juga melakukan hal yang sama. Tuhan...sekarang apa yang harus aku lakukan??

          “ Oh ya..apa kau sudah makan siang? Jika belum, mungkin kita bisa berhenti di restoran terdekat.” tanyaku, dan masih melirik ke arahnya lewat kaca depan..aku masih belum sanggup untuk melihat langsung ke arahnya.

          “ Ah...sudah...setengah jam yang lalu bersama teman-temanku. Oppa sendiri?”

Dang! Dia memanggilku dengan sebutan oppa lagi...

          “Yah...aku juga sudah makan siang tadi...”

Bohong! Aku hanya makan satu rol kimbab untuk sarapan dan tidak bisa menelan apapun lagi karena aku terlalu gugup hari ini.

          “Baiklah....kalau begitu, kita berangkat!” ucapku pelan dan mulai menyalankan mesin mobil. Tuhan... semoga hari ini berjalan dengan lancar dan menyenangkan.

**

Author POV

          “ Boguen-ah! Hyesung-ssi sudah berangkat!” suara Lee Jonghyun terdengar cukup keras dan membuat Kim Bogeun yang sedari tadi terkantuk-kantuk menjadi sadar dan membuka matanya dengan lebar.

          “ Ah! Benar! Hyung, terima kasih kau membangunkanku!” ucap Bogeun dan segera mungkin menyalakan mesin mobil dan mengendarainya menuju suatu tempat yang disebutkan oleh Tuan Muda mereka, ah...lebih tepatnya mengikuti ke arah manapun Shin Hyesung pergi.

          “Hyung...” gumam Bogeun pelan dan matanya selalu fokus pada mobil di depannya.

          “Mmm..” jawab Jonghyun datar dan mulai mengotak-atik kamera di tangannya.

          “ Kau yakin kita harus melakukan hal ini?”

Jonghyun menoleh ke arah Bogeun dan mengerutkan dahinya, “maksudmu?”

          “ Yah..menguntit orang seperti yang saat ini kita lakukan..aku merasa..sedikit berdosa dengan Hyesung-ssi.”

Jonghyun menghela nafas dalam-dalam dan menepuk pundak Bogeun dengan pelan.

          “ Ini perintah Tuan Muda, dan kita harus mematuhinya.. Aku sudah bekerja bersama dengannya hampir 9 tahun, dan kau baru 9 bulan... aku sudah terbiasa dengan tugas semacam ini..”

          “ Maksudmu, selama 9 tahun kau selalu menjadi stalker untuknya?” tanya Bogeun tidak percaya dan matanya semakin membesar

          “ Bukan..bukan menjadi stalker..kau tahu, mencari tahu tentang apa yang ingin diketahui oleh Tuan Muda. Ku rasa menjadi mata-mata seperti itu merupakan hal yang menyenangkan! Hahahaha” Jonghyun tertawa cukup keras dan disambut dengan wajah ketakutan dari Bogeun.

          “ Tapi hyung...bukankah kau merasa Tuan Muda terlalu....umm..terobsesi dengan Hyesung-ssi?”

Plak! Pukulan yang cukup keras mendarat di kepala Bogeun dan membuat si pengemudi menjadi kaget serta menyebabkan mobil sedikit oleng.

          “Hyung~~! Sakit....!” rengek Bogeun dan kini berhasil mengendalikan mobilnya kembali.

          “ Kau berpikiran buruk tentang Tuan Muda! Jika kau mengenalnya cukup lama, kau pasti akan mengerti apa yang dipikirkannya.. Tuan Muda itu sangat perhatian pada teman-temannya dan kau tahu, Hyesung-ssi adalah orang yang paling tertutup terhadap Tuan Muda. Tuan Muda sama sekali sulit memahaminya dan mereka baru bekerja sama selama 2 tahun. Bukan salah Tuan Muda jika dia ingin mengetahui apa yang Hyesung-ssi lakukan bukan? Dia akan secara diam-diam memberikan saran atau bahkan blak-blakan mengenai apa yang seharusnya Hyesung-ssi lakukan. Hanya saja...Hyesung-ssi selalu memperlakukan Tuan Muda dengan buruk... apa dia tidak tahu kalau Tuan Muda selalu mengkhawatirkannya...” ucap Jonghyun panjang lebar dan memandang lurus ke arah mobil di depannya.

Bogeun mengangguk pelan dan memutuskan untuk tidak berkomentar apapun.. Yah..dia hanya perlu mengenal Tuan Mudanya lebih dalam..

**

Dua pasang mobil masuk beriringan di area parkir Lotte World. Pada mobil pertama, keluar sosok pemuda yang tersenyum riang dan membuka pintu mobil di sebelah kiri dan keluarlah seorang gadis cantik dengan wajahnya berseri.

          “ Wow... sudah lama sekali aku tidak ke sini..” ucap gadis yang bernama Hyunjung itu pelan sambil menatap kagum beberapa wahana yang akan segera ia lihat.

          “ Kau pernah ke sini sebelumnya? Aku bahkan tidak pernah..hahaha.. ini pertama kalinya bagiku dan aku sedikit gugup” pemuda yang bernama Hyesung menjawab kalimat Hyunjung tadi sambik membentulkan poni depannya yang sedikit berantakan karena angin.

          “ Yep... sudah lama sekali, terakhir adalah ketika liburan sekolah bersama keluargaku, um..6 tahun yang lalu...hahaha”

          “ Wah..cukup lama juga ya.. ayo, kita segera masuk!” seru Hyesung bersemangat sambil memberikan tiket masuk ke penjaga di hadapan mereka.

Tanpa mereka sadari, dua orang yang sedari tadi mengikuti mereka dan menunggu hingga mereka masuk, segera keluar dari mobil dengan membawa kamera dan satu ransel di punggung mereka. Mereka secara perlahan berjalan, dan untunglah..kali ini mereka berdua tidak mengenakan jas hitam lengkap dengan kacamata, tapi seperti sepasang anak muda lainnya yang ingin bermain dengan setelan jeans, topi, dan kaus berwarna cerah.

          “ Boguen-ah..apakah kau pernah ke wahana bermain sebelumnya?” tanya Jonghyun yang kini sedang memberikan tiket kepada penjaga.

          “ Iya.. ketika masih SMA aku cukup sering pergi bersama dengan teman-temanku..kalau kau hyung?”

          “ Um...aku..tidak pernah sekalipun...Bogeun-ah..jika pada akhirnya...aku...gagal melakukan misi ini...aku..percayakan padamu...” Jonghyun menatap Bogeun dengan serius sambil memegang erat kedua pundaknya. Untuk beberapa detik mereka hanya diam hingga Bogeun mengangguk pasti dan Jonghyun menghela nafas lega.

          “ Baiklah! Misi dimulai!” seru Jonghyun dan tanpa mereka sadari, beberapa orang yang melewati mereka memberikan pandangan bingung dan aneh.

................

Berbicara tentang Hyesung dan Hyunjung...

          “ Wahana mana yang paling kau suka? Aku akan mengikuti keinginanmu..yah...karena aku memang tidak pernah mencoba satu wahana pun sebelumnya,haha” ucap Hyesung sambil menatap Hyunjung yang entah mengapa matanya terlihat berbinar ketika melihat wahana di sekeliling satu persatu.

          “ Roller coaster! Untuk pemanasan! Bagaimana?” jawab Hyunjung dengan riang sambil menunjuk ke arah ‘kereta berjalan dengan kencang dan orang-orang berteriak dengan keras’ yang kini melaju di hadapan mereka. Hyesung menenguk ludah dan membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

          “Itu untuk pemanasan? Apa kau yakin?” tanya Hyesung yang masih menatap ‘kereta’ tersebut.

          “ Yep! Kau tahu, biar adrenalin kita terpacu dan pada akhirnya membuat kita semakin bersemangat! Bagaimana? Aku sudah lama sekali tidak menaiki itu!”

          “Tuhan... bagaimana bisa aku menolak gadis dihadapanku yang terlihat sangat bersemangat dan mata yang berbinar-binar. Kali ini, ditambah kilauan cahaya entah dari mana yang membuat mataku silau.. Aku butuh kacamata hitam untuk melihat gadis ini atau mataku akan buta...” batin Hyesung dalam hati

Hyesung menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, “ Baiklah kalau begitu...” ucapnya pasrah

          “ Benarkah? Ayo kita segera ke sana!” sebuah tangan mencengkeram tangan Hyesung dan menariknya. Hyesung terkejut namun segera menyadari bahwa itu adalah tangan Hyunjung yang saat ini sangat bersemangat! Hyesung berusaha menyeimbangkan diri agar tidak oleng dan jatuh, tapi entah mengapa, dia merasa sedikit bahagia dan sebuah senyuman mengembang dari bibirnya.

**

Mengetahui Hyesung dan Hyunjung akan menaiki wahana roller coaster, duo Bogeun dan Jonghyun segera berlari menuju ticket box wahana tersebut dan membeli dua tiket di bagian depan. Hyesung dan Hyunjung berada tepat 200 meter dari mereka dan mereka segera menaiki roller coaster yang baru saja berhenti dan memaksa pengunjung yang baru selesai menaikinya untuk keluar segera. Tidak peduli akan omelan dan gerutu dari pengunjung tersebut, Bogeun dan Jonghyun segera melaksanakan apa yang harus mereka lakukan.

          “ Hyung, aku sungguh tidak tahu bagaimana cara memasangnya! Ini terlalu kecil!” keluh Bogeun yang kini sedang dengan panik memasang kamera kecil di belakang kursinya.

          “ Biar ku pasang” ucap Jonghyun segera dan memasang benda kecil tersebut.

          “ Wow... hyung... kau luar biasa...” sahut Bogeun dengan takjub

          “ Aku sudah melakukan hal ini selama 9 tahun, Bogeun-ah” dan Jonghyun selesai memasang kamera tersebut. Bogeun benar-benar merasa kagum dengan kemampuan Hyung-nya.

          “ Tapi, apakah kau yakin Hyesung-ssi dan Hyunjung-ssi akan duduk di belakang kita?” tanya Bogeun yang kini bersiap memasang sabuk pengaman dan dibantu oleh petugas yang baru saja menemui mereka.

          “ Aku yakin, aku sudah memberi tahu kepada petugas di ticket box untuk memberikan mereka kursi di belakang kita dengan alasan mereka adalah salah satu teman kita” ucap Jonghyun dan bingung dengan apa yang harus dilakukannya dengan sabuk pengaman hingga pada akhirnya petugas lain membantunya.

          “ Kau benar-benar jenius, Hyung” Bogeun mengangkat kedua jempolnya dan terus memandang takjub kepada Jonghyun

Jonghyun tersenyum puas dan bangga, “ tentu saja”

Tak lama, Hyesung dan Hyunjung tiba di kursi mereka dan petugas segera datang untuk memasang sabuk pengaman.

          “ Hyung mereka datang” bisik Bogeun

          “ Iya..kita harus bersikap wajar dan pura-pura tidak mengenal mereka. Jangan melihat ke belakang, OK?” Jonghyun membalas ucapan Bogeun dengan bisikan juga, sementara jantungnya berpacu dengan sangat cepat karena terlalu cemas, bukan karena dua orang di belakang mereka..melainkan ini adalah pertama kalinya dia menaiki roller coaster.

Bogeun mengangguk patuh dan tidak menyadari sedikitpun bahwa patner di sebelahnya mulai gelisah dan mengeluarkan keringat dingin. Yah.. sebenarnya bukan hanya Jonghyun yang mengalami hal tersebut, Shin Hyesung pun merasakan hal yang sama. Cemas, takut, gelisah, dan sedikit demi sedikit mukanya pucat pasi. Akan tetapi, karena harga diri sebagai seorang laki-laki, dia berusaha menyembunyikannya dan bersikap santai di hadapan Hyunjung.

          “ Kau..kau tidak takut?” tanya Hyesung setelah beberapa kali menghela nafas untuk membuatnya rileks

          “ Takut? Tidak..justru aku sangat bersemangat!” seru Hyunjung dengan riang

Hyesung meneguk ludah sekali lagi, dan ketika kereta mulai bergerak perlahan, jantungnya seakan berhenti berdetak untuk beberapa detik.

Hingga, kereta pun melaju dengan sangat kencang....

...............

...............

          “ GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!”

**

Hyesung duduk di bangku taman dan menunduk lesu, mukanya masih sangat pucat dan seluruh anggota tubuhnya tidak bisa digerakkan, lemas. Hyunjung datang tergopoh-gopoh sambil membawakan sebotol air mineral dan sebatang cokelat.

          “ Oppa... minum dan makanlah cokelat ini..” ucap Hyunjung dan seketika Hyesung mengambil kedua benda tersebut dari tangannya.

Hyesung meneguk air dengan perlahan dan dengan tangan yang masih bergetar. Selesai minum, ia menatap cokelat di tangannya dan membuka lalu menggigitnya.

          “ Oppa... ma..maafkan aku.. aku tidak tahu jika kau..” belum sempat Hyunjung menyelesaikan perkataannya, Hyesung langsung saja berdiri dan berlari dengan sangat kencang menuju... toilet.....

          “ Oppa...!”

Hyesung terus berlari dan tidak menghiraukan teriakan Hyunjung yang memanggilnya, hingga ketika masuk ke pintu toilet, dia bertabrakan dengan seseorang yang juga sedang terburu-buru. Mereka bertabrakan dengan sangat keras dan menyebabkan keduanya jatuh tersungkur.

          “ Sial...” gerutu Hyesung dan ketika ia ingin sekali memaki orang yang telah menabraknya (padahal mereka saling bertabrakan), keinginan tersebut segera buyar ketika dorongan dari perutnya membuat Hyesung kini berlari dan masuk ke dalam sebuah toilet (yang untung saja kosong).

Hal yang sama juga dilakukan oleh orang yang menabrak Hyesung (dari sudut pandang Hyesung) dan masuk ke dalam toilet sebelah. Tanpa dikomando, terdengar suara erm...yang tidak begitu enak didengar dari keduanya.

          “ HUEEEEKKKK!!!”

**

Hyesung keluar dari toilet dengan wajah yang payah. Wajahnya yang memang semula sudah putih, kini lebih putih lagi tanpa warna. Dengan tertatih ia berjalan menuju wastafel dan membasuh wajahnya dengan air.

Pintu toilet sebelahnya ikut membuka dan keluarlah sosok orang yang terlihat sama payahnya bergerak menuju wastafel di sebelah Hyesung. Hyesung mengamati orang tersebut lewat cermin wastafel.

          “ Jonghyun hyung?”

Orang yang dipanggil dengan sebutan ‘Jonghyun hyung’ tiba-tiba tegang dan tidak bergerak sedikit pun.

          “ Jonghyun hyung? Hei... apa yang kau lakukan di sini?? Jangan-jangan... “ Hyesung mencengkeram bahu Jonghyun dengan kasar dan membuat laki-laki di hadapannya semakin terdiam dan ngeri.

          “ Di mana dia???!” teriak Hyesung

          “ Si..siapa?” suara Jonghyun terdengar sangat ketakutan. Mana mungkin dia berani melawan Shin Hyesung yang terkenal dengan tendangan taekwondo memutarnya. Yah...dia pernah merasakannya satu kali setahun yang lalu ketika dia bersama Tuan Muda Eric mencari tahu rumah yang baru saja dibeli Shin Hyesung.

          “ Siapa lagi kalau bukan E.R.I.C” Hyesung memberikan penekanan ketika menyebutkan nama Eric.

          “ Tu..Tuan Muda.. E..Eric tidak bersama kami...aku berani bersumpah, Hyesung-ssi!” Jonghyun berusaha melepaskan cengkeraman Hyesung dari bahunya. Hyesung menatap dalam ke mata Jonghyun, berusaha mencari apakah yang dikatakan pria di depannya ini kebenaran atau bohong.  30 detik kemudian, Hyesung melepaskan Jonghyun dan wajahnya melembut, namun masih sedikit keraguan dari matanya.

          “ Baiklah....aku percaya padamu” saat itu juga Jonghyun melepas nafas dengan sangat panjang.. lega.

          “ Tapi.. kenapa kau ada di sini? Bukannya kau harus selalu menemani Tuan Mudamu kemanapun dia pergi?” Hyesung kembali menyalan keran air dan membasuh wajahnya kembali.

          “ A..aku..ke sini bersama Bogeun. Kami sedang diberikan libur, dan memilih untuk bermain di Lotte World saja karena jika ke luar kota terlalu jauh. Tuan Muda Eric juga saat ini sedang beristirahat di rumah bersama Gomdori. Semua pekerja di rumahnya juga diberikan libur, jika kau tidak percaya kau bisa tanyakan kepada Jangeon hyung.”

Hyesung tersenyum mendengar jawaban Jonghyun.

          “ Aku mempercayaimu... jika kau berbohong pun..kau tahu kan apa yang akan terjadi padamu?” Shin Hyesung berkata dengan santai namun terasa sebuah ancaman dari perkataannya.

          “ A..aku..tahu.. Hyesung-ssi” Jonghyun kembali meneguk ludah untuk kesekian kalinya dan berharap Tuhan masih mau melindunginya saat ini.

          “ Oh ya, dimana Bogeun?”

**

          “ Jadi, kalian benar-benar datang ke sini berdua saja ya?” Hyesung kali ini menatap lekat Bogeun yang sejak tadi tidak mampu untuk menutup mulutnya yang terbuka karena terlalu terkejut.

          “ I..iya Hyesung-ssi..” Bogeun mencoba bersikap tenang dan sesekali dia melirik ke arah Jonghyun untuk menanyakan  apakah kita ketahuan??? yang disambut gelengan pelan dari Jonghyun.

          “ Oppa!!” Hyunjung yang sedari tadi menunggu Hyesung berjalan mendekat dan terlihat sangat khawatir.

          “ Oppa! Kau tidak apa-apa? Apakah perutmu masih sakit? Masih mual? Apakah tadi kau muntah?” bertubi-tubi pertanyaan yang dikeluarkan oleh Hyunjung mau tidak mau membuat wajah Hyesung yang pucat menjadi merah padam. Dia malu, terutama ketika ada orang lain yang melihat kejadian tersebut.

          “ Ah..ti..tidak..aku sudah tidak apa-apa..” jawab Hyesung dan beberapa kali menggigit bibir bawahnya, menahan malu.

          “ Hhha.... syukurlah... Um.. oppa, siapa mereka? Kenalanmu?” kini mata Hyunjung beralih pada dua sosok yang masih berdiri kaku.......ketakutan?

          “ Ah.. Oh! Ya.. mereka adalah Kim Bogeun dan Lee Jonghyun. Mereka bekerja dengan Eric, kau masih ingat? Salah satu dari segerombolan orang aneh yang datang ke cafe dulu?” Bogeun tampak sedikit tidak setuju ketika mendengar kata aneh yang merujuk kepada Tuan Mudanya. Namun, hal itu segera hilang ketika ia mendapat tatapan membunuh dari Hyesung.

          “ Ah! Aku ingat! Iya..mereka aneh, tapi mereka sangat lucu! Semuanya tampan-tampan. Host yang luar biasa. Terutama yang berkulit gelap...ah, dia yang bernama Eric bukan? Hehehe” Hyunjung yang tanpa mempedulikan perasaan Hyesung terus saja memuji host-host tampan, terutama Eric. Hyesung sedikit kesal dan memajukan sedikit mulutnya yang mungil. Bogeun dan Junhyung tahu jika Hyesung sedang kesal dan mereka berusaha untuk lari dari suasana ini.

          “ Aa... Hye..Hyesung-ssi, sepertinya kami harus segera kembali.. sudah sore dan kami masih mau berjalan-jalan ke tempat lain sebelum waktu libur kami habis..” ucap Jonghyun cepat dan hanya dibalas anggukan pelan dari Hyesung.

          “ Wah... bukan hanya Tuan Mudanya saja yang tampan, bahkan orang yang bekerja untuknya pun semuanya tampan!” kicau Hyunjung setelah dua bodyguard Eric tersebut pergi, dan tentu saja hal itu membuat Hyesung semakin kesal. Hyesung segera berjalan meninggalkan Hyunjung yang kaget dengan perubahan sikap dari Hyesung.

          “ Op..Oppa!! kau mau kemana??” Hyunjung segera berlari mengejar Hyesung dan mendapati wajah pria di hadapannya sedang sangat kesal.

          “ Oppa, kenapa kau kesal?” tanya Hyunjung dan dijawab oleh diamnya Hyesung.

Satu ide terpintas di kepala Hyunjung, dan dia berniat untuk menggoda Hyesung.

          “ Oppa, apa kau kesal karena aku memuji teman-temanmu?”

Merasa ketahuan, Hyesung tampak sedikit terkejut namun berusaha untuk tenang.

          “ Ti..tidak..mana mungkin aku kesal akan hal itu..aku..aku hanya tidak suka kau memuji Eric. Dia adalah orang yang tidak kusukai. Mendengar namanya saja membuatku kesal” sergah Hyesung

          “ Um? Kau yakin? Kau kesal karena aku menyebut nama Eric-ssi orang yang paling tidak kau sukai, atau karena aku memuji teman-temanmu terutama Eric-ssi di hadapanmu?” Hyunjung berusaha menahan tawanya melihat wajah Hyesung yang semakin merah padam.

          “ Hentikan! Aku tidak suka keduanya!” teriak Hyesung yang disambut tawa dari Hyunjung.

          “ Ya!! Jangan tertawa!”

          “ Oppa! Kau sangat lucu! Aku ingin sekali mentraktirmu makan es krim!” dan tanpa sempat Hyesung menjawab, Hyunjung segera menarik lengan Hyesung.

**

          “ Oppa, hari ini sangat menyenangkan! Waw! Aku merasa seperti anak kecil lagi,hehe”

Saat ini mereka berdua berada di depan rumah Hyunjung.

          “ Benarkah? Aku merasa sangat senang sekali kalau begitu” ucap Hyesung dan tersenyum lembut.

          “ Yah..walaupun kau muntah-muntah sehabis naik roller coaster dan membuat dirimu sungguh tidak keren saja itu,hehe” kekeh Hyunjung

          “ Hei...hentikan..aku malu mengingat hal itu....” wajah Hyesung kembali memerah.

          “ Hahaha.. oppa, aku sangat suka melihat wajahmu yang memerah,hehe”

          “ Ya! Ya! Hentikaaaann!” Hyesung tidak tahu lagi harus bagaimana menghilangkan warna merah yang semakin merona di wajahnya.

          “ Hahaha, baiklah.. Oppa, aku masuk dulu. Sampai jumpa besok di cafe! Aku pasti singgah ke sana” ucap Hyunjung  sambil melambai ke arah Hyesung sebelum membuka pintu rumah dan masuk ke dalam.

          “ Baiklah..sampai jumpa..” sahut Hyesung dan membalas lambaian Hyunjung hingga gadis itu masuk ke dalam rumahnya.

Hyesung terus menunggu di depan rumah Hyunjung beberapa menit, dan kemudian dia mengambil handphone dari kantung celananya.

          “ Oppa, ada apa?” tanya Hyunjung di balik telepon

          “ Ada barangmu yang tertinggal”

          “ Oh ya? Baiklah...aku segera keluar

klik, dan telepon pun terputus. Jantung Hyesung berdetak sangat cepat seketika itu juga. Terlebih ketika pintu depan terbuka dan Hyunjung berdiri di hadapannya.

          “ Apa barangku yang tertinggal, Oppa?. Aku rasa semua barangku ada di dalam tasku.” tanya Hyunjung dengan tatapan bingung.

Hyesung menarik nafas dalam-dalam dan tersenyum, “ Ada di dalam mobil, aku ambilkan dulu, OK?”

 Hyesung menuju ke mobilnya dan membuka pintu belakang. Ia tersenyum melihat pada sebuah benda di hadapannya. Lalu ia mengambil benda yang merupakan buket bunga matahari yang tadi siang ia pesan di toko bunga milik Dongwan. Hyesung berjalan perlahan mendekati Hyunjung yang terlihat sangat terkejut hingga menutup mulutnya yang terbuka lebar.

          “ Oppa.....” Hyunjung seperti kehabisan kata-kata dan menatap tidak percaya.

Hyesung berhenti di depan Hyunjung dan menyodorkan buket bunga matahari tersebut.

          “ Untukmu, Ji Hyunjung. Gadis manis yang selalu bercahaya seperti matahari...” ujar Hyesung lembut dan tersenyum sangat manis.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
shinfly
i don't know will update "hyung and I" story or not..because..i'm not to motivate to write it :'(

Comments

You must be logged in to comment
feelgyo #1
Chapter 17: Akhirnya bs komen pnjang2 disni~ hihihihi~~ c:
dah kangen berat sama fic yg satu ini >.<

okay, waktunya komentar~~ ♬..╰(′▿`)╮ ♬..╰(′▿`)╮ ♬

*ambil ancang2*

HUEEEEEEEEEEEE......TIDAAAAAAAKKKK.....TIDAAAAAKKKK.....TIDAAAAKKKKK....KENAPAAAA???? KENAPAAAA YIM?? (۳˘̩̩̩Д˘̩̩̩)۳
Apa salahnya Hyesung? Kenapa bs begini?? Maknya kn udh ngasi darah...kenapa yim?? Kenapa??? (۳˘̩̩̩Д˘̩̩̩)۳
kn kesian Junjinnya Yim....kesian jg ama host yg lain....hikss hiksss *salahfokus*

Ini pst gara2 Hyunjung!!!!! Щ(ºДºщ)

Aku ga prcaya bs nangis bolak/i dihari valentine OTL
knp di 2crita yg kubaca hari ini (satunya pnya junu), syungnya hrs mati dgn tragis???? (TДT)

Btw ini masi ada episode trakhir ya? Aku udh ga sanggup ngebacanya yim.....sedih bgt suer....
Kamu hrs bayar ini pake The Host Yim. Harus! (҂˘̀^˘́)9

Anyway, makasi deh yim buat airmata ini. Makasi udh bikin mewek dihari yg cerah tnpa hujan. Makasi kamu udh buat maknya Hyesung nangis nyesel (puas bgt dibagian ini xD). And lastly, makasi udh update Ayim~ <3
Liya_Heartless
#2
baru nemu ini fanfic, dan alhamdulilah bukan yay! jarang ada fic yg straight, indonesia lagi xd
clumsyblue
#3
Chapter 16: Woohooo sinetronnya berlanjuutt~~~

HantuSyung imut banget cobaa... Sini nak, main sama kakak, hantuin kakak aja boyeeh XDDD #ditendang
Idem sama ipil buat emaknya syung. Kenapa sadar di detik2 terakhiiirrrr? jdsakgdsakjdgska!!! Kenapaaaaaaaa? ? ? Terus syung kenapa menghilang? Kenapaaaaaaaaaaaaaaaa? ? ? ? ?

*cough*
Ayiimm, tengkiu udah diapdet yaaa~~~ *tjium panas*
feelgyo #4
Chapter 16: Tjih! Akhirnya nie sinetron ada kelanjutannya juga *tatap sinis penulisnya*

Sejujurnya Yim, diawal chapter aku ngakak bgt. Hyesung bener2 polos ya. Dicuekin belalang aja bs sedih(?). Pffttt...
And....... I love this chapter!!! So much!!!! Much!! Much!! Much!!! Kecuali dibagian ending. :P

Omaigottt, ini cerita bs bikin jantung mau copot! Pelis jgn 'tamatin' Hyesung dulu!!! The host yg lain blm sempat marah2 ke Syung, perkara doi bawa motor ga hati2. TT^TT
Huuuhh, maknya Hyesung (ato Hyunjung) ngeselin bgt deh! Knp hrs sadar didetik-detik trakhir?? Knp??? Knp??? *goncang2 penulisnya* *bakar rumah sakitnya* #anarkis

Pelis emaknya aja, jgn Syung... *maap, trlalu bias* XDD
Eniweyyyy, I hope this sinetron(?) tidak melakukan pembunuhan, sebab pembunuhan itu adalah tindakan keji, tindakan kriminal yang melanggar undang-undang yang berlaku dinegara kita. Ganbatte!! XD

PS: Ayim yg baikhati, baikbudi, rajin menabung, dan tidak sombong, pelis update secepatnya yak. Peluk cium dari rider paporit(?) <3
Elreya
#5
Chapter 16: Yeay~ You're come back Unnie :) Ah jangan bikin Hyesung meninggal, Kasian Hyunjung sama Ommanya let them be happy Unnie. Ayolah masa aku mau UN harus liat Angst mulu sih jadi please banget Yaaaa Unnie~ Kangen juga ga liat Unnie update kekeke
shin-pads
#6
Chapter 15: Duuuh ><

Jangan dibikin angst dong. Jangan dimatiin Pilkyo-nyaa ㅠㅠ
shin-pads
#7
Chapter 2: Akhirnya nemu juga fict dengan bahasa Indo! Huraaayyyy! *lemparbuketkamboja*


Duh duh duh... Eric perhatian banget, beliin tongkat ama bawain makanan juga~

Tapi ini bukan ya~???
Elreya
#8
Chapter 15: Yo Unnie~ Aku udah lama ga komen didini ya hahaha~ Aku liat update langsung ngeliat adegan kayak gini... malah galau sendri didepan laptop *pundung* yosh! Hyesung harus selamat! dan akhirnya hyunjung tau kenyataanya , now now how would the plot give us the ending~(gini nih orang abis stres ngerjain tugas)
clumsyblue
#9
Chapter 15: H... Hyesung aaahhhh.... Nooooooooooooooooo!!!! Kenapa golongan darahku b kenapaaaaaaaaaaaaaaa!!!! Hyesungieeeeeeeeeeeeeeeee!!!

Idem sama ipil.. aku juga langsung inget mvnya syung... huaaaaaaaaa T^T
Ayiiiiimmmmmmm ;A;

Eniwei, thank you for updatiing~^^
hyuu_hikari #10
Chapter 15: aku.... semua yang mau aku bilang uda diwakilin ama Pil dibawah xDD
btw, kamu tega yah.... kemaren udah begitu, sekarang hyesung dibikin kecelakaan parah.... tapi ntah kenapa aku suka banget ama chapter yg ini...