Part 6

Thank You (Bahasa Indonesia)

 

Aku bersama Jongjin membawa pesanan untuk pelanggan yang paling tidak ingin ku lihat kehadirannya ini. Aku membawa 6 porsi besar bibimbap sedangkan Jongjin membawa dua porsi besar Jajangmyon untuk Bogeun dan Jonghyun hyung yang ada di kursi belakang Eric dan lainnya.

          “ Hm? Minumannya Hyesungie~?” tanya Minwoo dan ku balas dengan tatapan tajam

          “ Bisakah anda menunggu sebentar?” ucapku sambil menahan kesal. Dongwan yang ada di samping Minwoo terkekeh pelan melihat ekspresiku yang mungkin terlihat aneh di matanya.

Aku mengabaikannya dan segera ke dapur mengambilkan minuman.

          “ Silahkan” ujarku kemudian sambil meletakkan minuman di hadapan mereka.

          “ Terima kasih Hyung~” ucap Junjin dengan tatapan puppy eyes-nya. Aku mengartikan itu sebagai bentuk pengampunan atas perbuatannya yang telah membawa 4 orang di hadapannya ini. Aku mendesah pelan dan tersenyum tipis.

Aku kembali ke dapur dan tersenyum, “ Tiada ampunan untuk kalian kali ini.....” gumamku pelan dan segera melihat kelima orang yang kini sedang makan dengan sangat lahap.

Terlihat Hyunjung berdiri dan berjalan menuju kasir. Sungjin yang sedang berdiri di sana sambil menguap lebar, ingin sekali aku pukul.

          “ Meja nomor 5, berapa?” tanya Hyunjung sambil mengeluarkan dompetnya

          “ Um? 5? Um..... 1700 Won....” jawab Sungjin dengan masih mengantuk.

Tiba-tiba terdengar teriakan nyaring dari meja no 6, tepat di samping meja Hyunjung. Minwoo, laki-laki yang berteriak tadi, segera menuju dapur dan memegang kerah bajuku.

          “ Ya! Shin Hyesung! Toilet! TOILEEEETTT!!!!” teriak Minwoo dengan mata yang melotot dan ekspresi penuh kesakitan ke arahku.

Aku tersenyum tipis dan menunjukkan ruangan yang terletak tidak jauh dari dapur di sebelah kiri pojok. Minwoo tanpa mengatakan apapun segera masuk ke toilet dengan pintu yang ditutup dengan sangat keras. Aku hanya mendengus dan memberikan senyuman kepada Taewoon yang dari tadi menatapnya dengan bingung.

Terdengar suara ribut-ribut dua orang yang kini muncul di depan mataku, Dongwan dan Junjin.

          “ Hyung...jebal... toilet...toilet....” pinta Junjin dengan muka yang sangat payah sambil memegang perutnya

          “ Hyesungie... aku duluan..aku duluaan....” muka Dongwan tak kalah memelasnya memohon kepadaku. Aku memberikan mereka gelengan kepala.

          “ Toilet yang kami punya hanya dua, satu untuk laki-laki dan satu untuk perempuan. Jika kalian tidak merasa malu menjadi seorang laki-laki, silahkan saja masuk ke toilet perempuan di sana” ucapku sambil menunjuk ke pojok kanan dapur.

Tanpa bicara panjang lebar Kim Dongwan segera masuk ke sana dan meninggalkan Junjin yang kini wajahnya terlihat makin payah.

          “ Junjin, kau bisa menumpang di restoran cepat saji di depan sana. OK?” kataku sambil menepuk pelan pundaknya.

Wajah Junjin berubah kaget namun tanpa mengatakan apapun dia segera lari ke luar cafe dan menuju restoran cepat saji di seberang. Lalu... dua orang target terakhir pun mulai ricuh dan aku melihat Eric keluar lalu masuk ke dalam mobilnya yang memang diparkir di depan. Sedangkan Andy mengikuti jejak Junjin yang segera lari menuju restoran cepat saji.

Aku tersenyum puas melihat kelakuan mereka. Tampak wajah Bogeun dan Jonghyun hyung kebingungan melihat tingkah Tuan Muda dan 4 temannya.

          “ Hyung..mereka..kenapa?” tanya Bogeun

Aku tersenyum tipis ke arahnya, “ Hanya sedikit hukuman... aku memasukkan sedikit obat pencahar ke makanan mereka” bisikku sambil terkekeh pelan. Aku melihat perubahan wajah Bogeun dan Jonghyun hyung lalu keduanya langsung melihat ke arah piring mereka yang sekarang sudah bersih.

          “ Tenang..tenang.. aku tidak memberikan apapun di makanan kalian. Sstt..jangan bilang ke mereka, OK? Ini rahasia. Lagipula, bukannya Eric bilang dia sering mengalami sembelit? Ini bagus bukannya untuk dia,hahaha”

Bogeun dan Jonghyun hyung hanya mengangguk patuh.

          “Ngomong-ngomong, kenapa Eric masuk ke dalam mobil daripada mencari toilet? Jangan-jangan....” aku bergidik ngeri membayangkan apa yang sedang Eric lakukan sekarang di mobilnya.

“ Ah... Hyesung-ssi. Mobil Tuan Muda dilengkapi toilet di dalamnya. Tuan Muda bilang toilet sangat penting dan sewaktu-waktu akan sangat dibutuhkan di saat yang tidak terduga” jelas Jonghyun hyung

Aku mengerutkan dahi dan menggeleng pelan kepalaku. “ Yah... terserah dia sajalah... Bogeun-ah, Jonghyun hyung, tolong jaga mereka baik-baik ya? Mereka akan sangat lemas setelah mengeluarkan segala macam pencernaan mereka, hahaha” aku tertawa jahat lalu menuju dapur.

Hyunjung yang dari tadi memperhatikan di meja kasir bersama Sungjin terlihat sangat kebingungan. Aku membalas tatapan mereka dengan senyuman.

          “ Tenang saja, mereka tidak apa-apa. Hanya hukuman untuk pembuat onar di cafe ini. Sungjin-ah, jangan bilang ke manager Park, OK?” aku memberi sedikit nada ancaman di suaraku kepada Sungjin dan dia mengangguk patuh.

          “ Kau yakin mereka tidak apa-apa Hyesung-ssi? Wajah mereka terlihat sangat kesakitan. Apa mereka keracunan makanan?” tanya Hyunjung. Aku menggeleng pelan dan hanya tersenyum.

          “ Kau sudah mau pergi? Hati-hati di jalan Hyunjung-ssi” ucapku dan dibalas dengan anggukan Hyunjung, yang sedikit ragu-ragu tentu saja. Dia berhenti sejenak untuk melirik ke arah dapur lalu segera keluar cafe. Aku menatapnya hingga sosoknya menghilang dan segera masuk ke dapur, untuk mengurusi dua chitchai di toilet cafe. Mereka masih belum keluar juga, sepertinya efek obat itu lebih lama dari yang ku kira. Aku sangat bersyukur bahwa tidak ada pelanggan lain sehingga mereka tidak harus mendengar kerusuhan yang tadi terjadi.

10 menit berlalu, dan duo WooDong keluar dari toilet bersamaan. Aku sedikit kaget melihat betapa kuatnya chemistry mereka berdua ini.

          “ Bagaimana kondisi kalian?” tanyaku sambil menyerahkan dua gelas air putih kepada mereka.

          “ Hyesung-ah... apa yang terjadi pada kami?” tanya Minwoo dengan suara yang lemah

Aku menggeleng pelan dan tersenyum tipis.

          “ Ya... kau memasukkan sesuatu yang beracun ke dalam makanan kami?” kini Kim Dongwan yang bertanya sambil terduduk lemas di lantai.

          “ Tidak, aku tidak memasukkan sesuatu yang beracun ke makanan kalian” jawabku tegas. Aku tidak bohong, aku benar-benar tidak memasukkan racun ke makanan mereka. Aku hanya memasukkan obat, ya..obat pencahar, bukan racun,haha.

          “ Aku merasa isi perutku terkuras habis... aku merasa kelaparan...tapi aku harus kembali kerja..oh hidupku..” keluh Dongwan yang kini berusaha berdiri

Lee Minwoo memegang pundakku dengan nafas yang tersengal-sengal, “ Hyesung-ah... malam ini..tunggu saja...kau....hah..hah.. aku terlalu lelah. Aku pulang dulu. Sampai jumpa di bar...”

Kini duo WooDong saling berangkulan dan berjalan tertatih keluar cafe. Bogeun dan Jonghyun hyung segera membantu mereka dan membawa mereka masuk ke dalam mobil. Ketika mereka membuka pintu mobil, aku bisa mendengar teriakan keras Minwoo.

          “ Ya!!! Eric-ah!!!! Apa yang kau lakukan di dalam!!!!! Ah!! Kau benar-benar membuatku muntah!!!”

Aku tertawa keras hingga perutku sakit. Pasti aroma yang keluar dari dalam mobil sangat dahsyat sekali.

          “ Hyesung-ah, kau kejam..jika aku tahu bahwa ini untuk menjahili mereka, aku tidak akan memberikan obatku padamu” Taewoon menepuk pundakku dengan wajah bersalah.

          “ Ckckckck...aku tidak akan pernah berbuat jahat kepadamu, Hyesung-ah” kini giliran Jongjin yang muncul di sampingku.

Aku tersenyum tipis dan memandang keduanya, “ Mereka tidak akan pernah melupakan ini. Taewoon-ah, kau tidak bersalah. Semuanya, urusanku” aku berlalu dan membereskan piring bekas makanan mereka.

^^^

Malam harinya, aku mengendarai motorku menuju bar Brand New. Aku sangat merindukan suasana kota Seoul di malam hari bersama motorku. Bar Brand New tidak terlalu jauh dari rumahku, hanya sekitar 15 menit saja.

Aku sampai di depan bar dan segera memarkirkan motorku. Aku melangkah menuju pintu utama, dan hampir saja aku berteriak kencang karena di depanku sudah ada lima pasang mata yang seakan-akan siap memakan diriku bulat-bulat.

          “ Apa?” tanyaku dan berusaha masuk ke dalam. Sialnya, mereka menahanku dan menutupi jalan.

          “ Hyung...kau jahat...aku benar-benar menderita tadi siang..” Junjin memberikan tampang puppy eyes nya. Aku membalasnya dengan tatapan tajam.

          “ Hyung...kau memasukkan obat pencahar bukan ke makanan kami?” kini maknae Andy yang bertanya.

          “ Kau bohong Shin Hyesung! Kau bilang tidak memasukkan apapun ke dalam makanan kami!” seru Dongwan sambil cemberut dan melipat tanggannya.

          “ Hei...aku tidak bohong. Kau bertanya apakah aku menaruh racun di makanan kalian, bukan obat pencahar kan?” elakku sambil terus berusaha menerobos masuk.

          “ Ya... Shin Hyesung. Kau anggap kami ini apa? hah?” tangan Minwoo menahan tubuhku yang sedari tadi mencoba mencari celah masuk ke dalam.

Aku berhenti dan menatap tajam mereka. “ Kalian sendiri yang menganggap diriku ini apa? Kalian tahu bahwa aku tidak suka kalian membuat keributan di cafe tempatku bekerja bukan? Aku sudah pernah memberi tahu kalian sebelumnya”

          “ Tapi Hyesung-ah... kami sangat penasaran mengapa kau ber- ” Minwoo segera menutup mulut Eric.

Aku mengerutkan dahi, “ Penasaran? Apa yang membuat kalian penasaran?”

          “ Ah... itu, ahahaha.. bukan apa-apa hyung. Kami hanya penasaran melihat kau bekerja saja. Yah..hanya itu, benarkan hyung? Andy? Hahaha” cara Junjin menjawab sambil tertawa garing semakin membuatku curiga bahwa itu bukanlah jawaban yang benar.

          “ YA! Lee Minbong! Aku tidak bisa bernafas!” teriak Eric yang melepaskan tangan Minwoo dari mulut (dan sebagian hidungnya).

          “ Hyesung-ah... kami hanya penasaran apa yang membuatmu berbeda kemarin dan akhirnya kami mengetahui bahwa kau sedang jatuh cinta! Kenapa kau tidak memberi tahu kepada kami sebelumnya? Kami akan dengan senang hati membantumu Hyesung-ah. Dan tentu saja, wanita itu benar-benar cantik dan sangat cocok untukmu!” perkataan Eric tidak bisa terkontrol dan mengalir begitu saja dengan cepat. Aku sangat terkejut mendengarnya, begitu pula Minwoo, Dongwan, Junjin dan Andy yang kini menatapnya dengan tatapan ‘dasar kau pengkhianat!

          “ Apa? Aku hanya tidak suka berbohong” jawab Eric membalas tatapan keempat temannya.

Aku menarik nafas dalam-dalam dan mengontrol emosiku.

        “ Jadi kalian menguntitku kemarin? Dan semua tingkah yang kalian lakukan kemarin juga sudah direncanakan?” aku mengepal tanganku dan menatap mereka satu persatu. Dapat kulihat wajah mereka berubah antara takut dan bersalah.

          “ Ide siapa ini? Katakan!” ucapku geram. Semua tangan menunjuk ke arah Eric yang terlihat terkejut dan merasa dikhianati.

          “ Ya! kalian tega! Hyesung-ah... dengarkan penjelasanku du-” belum sempat Eric melanjutkan kata-katanya aku segera mendorong tubuhnya dan menarik masuk ke dalam. Aku menyeretnya menuju ruang kerjanya dan menguncinya dari dalam.

^^^

Author POV

Shin Hyesung menyeret paksa Eric dan membawanya masuk ke dalam ruang kerja Eric lalu menguncinya dari dalam. Keempat host lainnya hanya dapat melihat dengan tatapan pasrah dan tidak mampu berbuat apa-apa.

          “ Maafkan aku Eric hyung....” desah Andy sambil menutup wajahnya.

          “ Apa yang akan Hyesung lakukan padanya? Dia terlihat sangat marah sekali” ucap Dongwan sambil memegang tangan Minwoo erat.

          “ Semoga Shin Hyesung masih dalam kondisi sadar. Yah.. setidaknya kakinya baru sembuh dari cidera. Ku harap tidak ada tendangan memutarnya yang menakutkan itu...” sahut Minwoo.

          “ Aku bersyukur dia tidak memarahi kita...untuk saat ini.....” ujar Junjin pelan.

Brak! Prang! Prang!!!

Terdengar suara gaduh dari dalam dan suara barang pecah.

          “ Hyesung-ah!!!!!!! Andweeeee!!!!!teriakan Eric terdengar memilukan dan menyayat hati.

Prang!!! BRAK!!!! BUMP!!!

          “ Kau pikir hanya dengan ini aku akan puas hah? Aku sudah muak dengan sikapmu! Selama ini aku hanya bisa bersabar dan menahan diri!!!” teriakan Hyesung tak kalah nyaring dari Eric.

          “ Omo! Omo! apa yang dia lakukan? Ya Tuhan...!” jerit Dongwan histeris.

          “ Hyung, sepertinya ini sudah berbahaya. Aku takut Hyesungie hyung melukai Eric hyung dengan pecahan kaca atau apapun itu..” Andy terlihat sangat khawatir dan menuju ruang kerja Eric, namun ditahan oleh Junjin.

          “ Tenang Andy-ah.. Aku yakin Hyesung hyung tidak akan sejahat itu...”

          “ Memang terdengar mengerikan, tapi...aku yakin dia tidak akan melakukan itu” Minwoo menepuk pelan pundak Andy. Bagi Andy, Eric sudah seperti saudara kandungnya sendiri. Mereka pernah tinggal dan tumbuh bersama di Amerika sebelumnya.

          “ Hyesung-ah....ampun....maafkan aku...aku tidak akan melakukan ini lagi... Hyesung-ah...tolong hentikan...” terdengar rintihan suara Eric dari dalam.

Hening

          “ Ini yang terakhir bukan?” kini Hyesung yang berbicara

PRANG!

          “ Hyesung-aahhhh!!!!” teriakan Eric melengking tajam. Dan beberapa detik kemudian terdengar suara kunci dibuka, dan Hyesung keluar dari ruang kerja Eric.

          “ Hyung~!!!” Junjin segera berlari menujunya dan memeluk Hyesung dengan erat. Sedangkan Andy langsung masuk ke dalam ruang kerja Eric untuk melihat hyung yang disayanginya itu.

          “ Hyung....mianhae..jongmal mianhae..aku berjanji tidak akan mengkhianatimu lagi hyung...” Junjin merengek sambil terus memeluk Hyesung erat. Hyesung hanya diam dan menatap duo WooDong yang kini berdiri kaku di depannya.

          “ Lepaskan aku...” ucap Hyesung dan Junjin segera melepaskan pelukkanya lalu berdiri sejajar dengan Minwoo dan Dongwan.

Sementara itu, Andy memapah Eric yang kini menangis tersedu-sedu.

          “ Eric-ah! Kenapa kau menangis? Apa yang terluka?” tanya Minwoo dan Eric segera memeluk erat Minwoo.

          “ Tangisan palsu, hah... Aku tidak melukainya, bahkan tidak menyentuhnya satu inci pun..” ucap Hyesung sambil menatap Eric tajam.

Eric hanya cemberut dan terus memeluk Minwoo.

          “ Lalu, apa yang kau lakukan tadi?” tanya Dongwan

          “ Andy, kau lihat kan apa berserakkan di ruang kerjanya? Jelaskan ke mereka” ucap Hyesung.

          “ Um... itu...um... beberapa pigura dari ukuran besar dan kecil yang memajang foto..um.. Hyesung hyung...lalu ada album foto yang kini robek, mug dengan foto Hyesungie hyung dan juga beberapa CD video Hyesung hyung...” jelas Andy sambil mengusap bagian belakang lehernya.

Junjin, Minwoo dan Dongwan hanya bisa kaget dengan mulut yang terbuka lebar.

          “ Yeah... asal kalian tahu saja, bukan hanya benda-benda dengan wajahku yang dia punya, tapi kalian semua! Dia ini maniak! Kalau kalian tidak percaya, kalian bisa lihat sendiri di lemari ruang kerjanya. Di sana jelas-jelas tertulis nama kalian masing-masing di tiap pintu lemari!” seru Hyesung kesal

          “ Hyesung-ah! Aku bukan maniak! Aku membuat dan menyimpan itu hanya demi kepentingan klien. Mereka sangat suka sekali membeli pernak-pernik yang berhubungan dengan kalian!” Eric melepaskan pelukannya ke Minwoo dan membalas perkataan Hyesung.

          “ Hah! Demi kepentingan klien kau bilang? Tanpa sedikit pun memberi tahu kami? Aku rasa bukan hanya itu tujuanmu!” seru Hyesung

          “ Ya! Aku tidak berbohong!!! Walau.... aku juga memang suka menyimpan foto kalian..karena aku menganggap kalian sebagai saudara..tentu saja aku boleh menyimpan foto kalian bukan?!” balas Eric

          “ Wah.. kini aku tahu alasan kau meminta video Hyesung yang sedang menyanyi kemarin kepadaku” ucap Dongwan tiba-tiba

          “ Kim Dongwan! jangan membuatku terlihat semakin bersalah!” sahut Eric cepat

          “ Hyesung-ah...percayalah..aku bukan maniak..aku minta maaf jika hal ini aku lakukan diam-diam tanpa memberi tahu kalian. Jika aku memberi tahu kalian, kalian pasti tidak akan setuju dengan hal ini. Lagi pula, semua foto dan video itu terlihat sangat alami dan tentu saja bernilai tinggi..” jelas Eric

Hening...

          “ Asal kalian tahu saja... jika tiap bulan kalian selalu mendapat bonus lebih, itu...adalah hasil keuntungan penjualan pernak-pernik, foto dan video kalian itu.... maafkan aku..” lanjut Eric dan menunduk.

          “ Um.. Hyesung-ah.. lalu, bagaimana kau bisa tahu dia menyimpan semua benda-benda itu?” tanya Minwoo

          “ Yah...dulu aku pernah masuk ke ruangannya, lalu menemukan lemari yang bertuliskan nama kita semua, kecuali dirinya. Aku pikir itu adalah tempat dia menyimpan hasil observasinya mengenai kinerja kita. Ketika aku buka, aku menemukan benda-benda itu. Dulu masih sangat sedikit dan tidak sebanyak sekarang. Aku tidak mengatakan apapun karena ku pikir dia pasti memiliki alasan dan segera menjelaskannya pada kita semua. Hah, tapi apa yang diperbuat oleh mikkulaji ini? Jika aku tidak menghancurkan dan membongkar semuanya, kalian tidak akan pernah diberitahu olehnya!”

Hening.

Andy menepuk pelan pundak Eric, “ Hyung...aku tahu kesalahanmu fatal..tapi bersyukurlah Hyesung hyung tidak melukaimu sama sekali..”

          “ Aku tidak akan melakukan itu Andy-ah, walaupun aku sangat kesal dengannya, dan kalian juga! Aku tahu wajah dan tubuh kalian adalah aset berharga untuk menjadi seorang host. Aku tahu bagaimana rasanya tubuh yang tidak bisa bergerak dan terasa sakit selama 24 jam. Tapi... jika kalian melakukan hal itu lagi, aku tidak akan sungkan-sungkan untuk memberikan tendangan memutarku..” ucap Hyesung dan segera berlalu dari hadapan mereka.

Terdengar helaan panjang dari kelima host tersebut.

          “ Untuk pertama kalinya, aku bersyukur menjadi seorang host” ucap Dongwan pelan dan diikuti anggukan dari Minwoo dan Junjin.

          “ Maafkan aku....” ujar Eric dan segera menuju ruangannya.

          “ Hyung..apa..yang akan kau lakukan?” tanya Andy

          “ Membereskan ruanganku. Ada yang mau membantu?” tanya Eric yang kini memasang tampang memelas.

          “ Ah... aku absen untuk membantumu hyung..” sahut Junjin

          “ Aku juga” jawab duo WooDong bersamaan

          “ Dasar pengkhianat!” seru Eric

          “ Hahaha..sudahlah, aku akan membantumu hyung, ayo!” ucap Andy

          “ Andy-ah! Aku mencintaimu!” sahut Eric dan mencium pipi kanan Andy

          “ Ya! Hyung! Hentikan! Ini menjijikan!” teriak Andy dan Eric hanya terkekeh pelan melihatnya.

^^^

Hyesung POV

Tepat jam 1 malam, Bar Brand New telah sepi dan klien semua sudah pulang. Aku menyandarkan tubuhku ke sofa dan memejamkan mata. Ku rasakan tangan seseorang kini memijat pelan pundakku.

          “ Jin-ah...jangan terlalu kuat...” ucapku

          “ Wow..kau menyadari ini aku, hyung? Kau pasti punya indera keenam” jawab Junjin polos.

Aku terkekeh pelan mendengarnya. Bagaimana bisa aku tidak mengetahui tangan sahabatku sendiri? dan kekuatan pijatannya itu, hanya Junjin yang memilikinya.

          “ Hyung..aku benar-benar minta maaf soal hari ini...” ujar Junjin pelan

          “ Hmm....”

Tiba-tiba aku merasakan kakiku dipijat oleh dua orang yang berbeda, dan ketika aku membuka mata, ku lihat Dongwan dan Minwoo yang kini tersenyum ke arahku.

          “ Tampang kalian terlihat sangat bodoh loh..” kataku

          “ Ya..kami memang bodoh, Hyesung-ah...” jawab Minwoo sambil menyengir

          “ Hyung... minuman untukmu” kini ku lihat Andy yang memberikan segelas teh hangat dan meletakkannya di atas meja.

          “ Aku membuatnya dengan penuh cinta ditambah campuran lemon dan daun mint” lanjut Andy dengan senyumannya yang khas. Sangat imut sekali.

          “ Hyesung-ah... jika kau mau, aku akan terus begini sampai pagi” Eric yang sedari tadi di samping Andy segera berjongkok dan mengangkat kedua tangannya ke atas.

Sejujurnya, aku tahu alasan mereka melakukan hal ini. Perbuatan mereka membuatku ingin sekali tertawa, terutama Eric yang kini tampangnya terlihat sangat bodoh sekali. Aku berusaha menahan senyumku.

          “ Apa yang kalian inginkan dariku?” tanyaku sambil terus bersikap dingin

Seketika mereka semua melakukan pose Eric tadi di hadapanku.

          “ Hyesung-ah.. maafkan kami..sungguh..kami tidak akan melakukannya lagi..” ucap Minwoo

          “ Benar Hyesung-ah..aku tidak akan melakukan tindakan bodoh ini lagi dan membuatmu kesal. Aku janji!” lanjut Dongwan

          “ Hyung..aku mencintaimu dan tidak akan mengkhianatimu.. Jika iya, kau bisa memukulku sepuas hatimu” kini Junjin yang berkata

          “ Hyung...aku akan melakukan apapun hingga kau bisa memafkanku..” ujar Andy

         “ Hyesung-ah... aku Eric, manusia paling bodoh, berjanji tidak akan pernah melakukan perbuatan bodoh ini lagi. Aku bersumpah atas namaku dan namamu sendiri...” perkataan Eric membuatku ingin sekali tertawa karena lagi-lagi dia mengeluarkan 4D-nya .

Aku menatap tajam pada mereka satu persatu. Perlahan, wajahku melembut dan tersenyum.

          “ Aku mengerti...kalian hanya penasaran saja... Sebenarnya..aku juga pihak yang salah di sini karena tidak memberitahu kepada kalian. Tapi..itu terlalu cepat..aku butuh..waktu untuk menceritakan semuanya” jelasku pelan. Ku rasakan pipiku panas, ah..aku memang terlalu malu untuk menceritakan hal ini.

          “ Wow.. Hyesungie hyung.. wajahmu memerah” ucap Junjin dan aku menatap ke arahnya yang kini segera menunduk.

          “ Hm... aku tidak merasa kesal lagi kepada kalian. Lagipula, kalian semua sahabat yang sudah ku anggap seperti saudaraku sendiri. Ku rasa, obat pencahar tadi sudah cukup membuat kalian jera. Jika aku ingin, dan siap tentu saja, aku akan menceritakan semuanya kepada kalian...” jawabku dan pipiku terasa lebih panas daripada sebelumnya.

          “ Jadi..kau benar-benar jatuh cinta pada gadis itu?” tanya Dongwan sambil menatapku

Aku menunduk, tidak bisa mengatakan apapun.

          “ Aiguuu...lucu sekali.... Shin Hyesung yang terlihat malu-malu karena jatuh cinta..aiguu...” kini Dongwan mulai menggodaku

          “ YA! Hentikan!!” teriakku keras.

          “ Hyuunnggg~” kini Junjin segera memelukku, dan diikuti yang lainnya. Mereka mengerubungi dan memelukku erat sehingga membuatku sulit untuk bernafas.

          “ Ya! Lepaskan! Aku tidak bisa bernafas!” aku berusaha melepaskan diriku dari makhluk-makhluk mengerikan ini.

Tiba-tiba saja aku merasa pipiku dicium oleh seseorang. Terlihat wajah yang sangat menyebalkan kini menyeringai puas di sebelah kiriku.

          “ YA! ERIC MUN!!!!!!!!!!!!!!!”

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
shinfly
i don't know will update "hyung and I" story or not..because..i'm not to motivate to write it :'(

Comments

You must be logged in to comment
feelgyo #1
Chapter 17: Akhirnya bs komen pnjang2 disni~ hihihihi~~ c:
dah kangen berat sama fic yg satu ini >.<

okay, waktunya komentar~~ ♬..╰(′▿`)╮ ♬..╰(′▿`)╮ ♬

*ambil ancang2*

HUEEEEEEEEEEEE......TIDAAAAAAAKKKK.....TIDAAAAAKKKK.....TIDAAAAKKKKK....KENAPAAAA???? KENAPAAAA YIM?? (۳˘̩̩̩Д˘̩̩̩)۳
Apa salahnya Hyesung? Kenapa bs begini?? Maknya kn udh ngasi darah...kenapa yim?? Kenapa??? (۳˘̩̩̩Д˘̩̩̩)۳
kn kesian Junjinnya Yim....kesian jg ama host yg lain....hikss hiksss *salahfokus*

Ini pst gara2 Hyunjung!!!!! Щ(ºДºщ)

Aku ga prcaya bs nangis bolak/i dihari valentine OTL
knp di 2crita yg kubaca hari ini (satunya pnya junu), syungnya hrs mati dgn tragis???? (TДT)

Btw ini masi ada episode trakhir ya? Aku udh ga sanggup ngebacanya yim.....sedih bgt suer....
Kamu hrs bayar ini pake The Host Yim. Harus! (҂˘̀^˘́)9

Anyway, makasi deh yim buat airmata ini. Makasi udh bikin mewek dihari yg cerah tnpa hujan. Makasi kamu udh buat maknya Hyesung nangis nyesel (puas bgt dibagian ini xD). And lastly, makasi udh update Ayim~ <3
Liya_Heartless
#2
baru nemu ini fanfic, dan alhamdulilah bukan yay! jarang ada fic yg straight, indonesia lagi xd
clumsyblue
#3
Chapter 16: Woohooo sinetronnya berlanjuutt~~~

HantuSyung imut banget cobaa... Sini nak, main sama kakak, hantuin kakak aja boyeeh XDDD #ditendang
Idem sama ipil buat emaknya syung. Kenapa sadar di detik2 terakhiiirrrr? jdsakgdsakjdgska!!! Kenapaaaaaaaa? ? ? Terus syung kenapa menghilang? Kenapaaaaaaaaaaaaaaaa? ? ? ? ?

*cough*
Ayiimm, tengkiu udah diapdet yaaa~~~ *tjium panas*
feelgyo #4
Chapter 16: Tjih! Akhirnya nie sinetron ada kelanjutannya juga *tatap sinis penulisnya*

Sejujurnya Yim, diawal chapter aku ngakak bgt. Hyesung bener2 polos ya. Dicuekin belalang aja bs sedih(?). Pffttt...
And....... I love this chapter!!! So much!!!! Much!! Much!! Much!!! Kecuali dibagian ending. :P

Omaigottt, ini cerita bs bikin jantung mau copot! Pelis jgn 'tamatin' Hyesung dulu!!! The host yg lain blm sempat marah2 ke Syung, perkara doi bawa motor ga hati2. TT^TT
Huuuhh, maknya Hyesung (ato Hyunjung) ngeselin bgt deh! Knp hrs sadar didetik-detik trakhir?? Knp??? Knp??? *goncang2 penulisnya* *bakar rumah sakitnya* #anarkis

Pelis emaknya aja, jgn Syung... *maap, trlalu bias* XDD
Eniweyyyy, I hope this sinetron(?) tidak melakukan pembunuhan, sebab pembunuhan itu adalah tindakan keji, tindakan kriminal yang melanggar undang-undang yang berlaku dinegara kita. Ganbatte!! XD

PS: Ayim yg baikhati, baikbudi, rajin menabung, dan tidak sombong, pelis update secepatnya yak. Peluk cium dari rider paporit(?) <3
Elreya
#5
Chapter 16: Yeay~ You're come back Unnie :) Ah jangan bikin Hyesung meninggal, Kasian Hyunjung sama Ommanya let them be happy Unnie. Ayolah masa aku mau UN harus liat Angst mulu sih jadi please banget Yaaaa Unnie~ Kangen juga ga liat Unnie update kekeke
shin-pads
#6
Chapter 15: Duuuh ><

Jangan dibikin angst dong. Jangan dimatiin Pilkyo-nyaa ㅠㅠ
shin-pads
#7
Chapter 2: Akhirnya nemu juga fict dengan bahasa Indo! Huraaayyyy! *lemparbuketkamboja*


Duh duh duh... Eric perhatian banget, beliin tongkat ama bawain makanan juga~

Tapi ini bukan ya~???
Elreya
#8
Chapter 15: Yo Unnie~ Aku udah lama ga komen didini ya hahaha~ Aku liat update langsung ngeliat adegan kayak gini... malah galau sendri didepan laptop *pundung* yosh! Hyesung harus selamat! dan akhirnya hyunjung tau kenyataanya , now now how would the plot give us the ending~(gini nih orang abis stres ngerjain tugas)
clumsyblue
#9
Chapter 15: H... Hyesung aaahhhh.... Nooooooooooooooooo!!!! Kenapa golongan darahku b kenapaaaaaaaaaaaaaaa!!!! Hyesungieeeeeeeeeeeeeeeee!!!

Idem sama ipil.. aku juga langsung inget mvnya syung... huaaaaaaaaa T^T
Ayiiiiimmmmmmm ;A;

Eniwei, thank you for updatiing~^^
hyuu_hikari #10
Chapter 15: aku.... semua yang mau aku bilang uda diwakilin ama Pil dibawah xDD
btw, kamu tega yah.... kemaren udah begitu, sekarang hyesung dibikin kecelakaan parah.... tapi ntah kenapa aku suka banget ama chapter yg ini...