Part 10

Thank You (Bahasa Indonesia)

Another failed chapter??? I dunno -_-"
hampir satu bulan sejak apdetan chapter 9..dan kini sudah sampai di chapter 10!!! Yay!!

Tulisan saya emang aneh, banyak kekurangan dan ummm terlalu klise??..... tapi selalu merasa senang ketika tahu ada yang baca dan komen, hehehe. Apalagi ini fic dalam bahasa Indonesia, bukan english, dan nongol di AFF, trus bukan Ricsyung pula,,,hahahahahaha. Buat Nu sang mbak Clumsy (haha, bukan Nu Greentea, my bestie :*), lalu Pil (Feelgyo??, teman sesama eks-*** :p), dan Chiro (Chirochun-sama yang setiap ficnya bikin aye terperangah) I LOOOOOVVEEEE YOUUUUU! Dan juga buat komentator sebelumnya (yang sekarang entah dimana...mungkin fic ini terlalu lama ndak diapdet makanya mereka 'hilang' *nangis* :p), saya juga ucapkan terimaaa kasiiihhh. Belum tahu kapan fic ini akan berakhir...apakah bahagia..apakah nestapa..semuanya tergantung MOOD,hehe. 12 sunbsribers sudah lebih dari cukup buat aku. Terima kasih^^

Here you go! Thank You, Chapter 10!!!

______________________________________________________________________

          “ Apa yang sedang dilakukan oleh Hyesung hyung sekarang?” ucap Junjin

          “ Memandang Gomdoriku...” sahut Eric

          “ Mengapa dia melakukan hal itu?” Dongwan ikut bertanya

          “ Dia menyukai Gomdoriku...” jawab Eric dan berhasil mendapat pukulan cukup keras di kepalanya dari Minwoo dan Andy.

          “ Sakiiiittttt~~~” Eric meringgis kesakitan dan mengusap kepalanya.

Saat ini kelima host sedang menatap Shin Hyesung yang sejak 20 menit yang lalu berjongkok di pojok ruangan dekat mini bar dan memandang Gomdori yang sedang tertidur.

          “ Kau yakin dia baik-baik saja? 10 menit lagi klien akan mulai berdatangan. Apa sebaiknya kita menyuruh dia pulang saja?” Minwoo terlihat sangat khawatir melihat perilaku Hyesung yang tidak biasanya itu.

          “ Apa mungkin karena kejadian hari ini? Pasti terjadi sesuatu..” gumam Andy

Eric mengerutkan dahinya, “ Bogeun dan Jonghyun hyung tidak melaporkan ada kejadian yang aneh hari ini.... Ah..aku harus melihat video itu dulu!”

          “ Aku ikut!!” seru keempat host lainnya bersamaan dan cukup keras. Hal tersebut membuat Shin Hyesung tersentak dan segera berdiri.

          “ Gawat...apakah dia akan memarahi kita?” Junjin sedikit ketakutan akan apa yang terjadi selanjutnya. Namun, ketakutannya sirna ketika dia melihat senyuman dari wajah Hyesung.

          “ Hei.. apa yang kalian bicarakan? Oh ya Eric, sebaiknya kau letakkan Gomdori di ruanganmu karena sebentar lagi klien akan datang dan..yah..kau tahu, sangat berisik sekali” Hyesung berjalan mendekat ke arah teman-temannya yang saat ini sedang memasang wajah bingung.

          “ Um? Apakah terjadi sesuatu? Kenapa kalian memasang tampang bingung seperti itu?” tanya Hyesung lagi

          “ A...i..itu..ti..tidak apa-apa.. kami..kami sedang memutuskan bahwa hari ini kita akan mengajak para klien berdansa bersama, hahaha. Sudah lama sekali aku tidak berdansa..aku rasa badanku cukup kaku” ucap Junjin sambil merenggangkan badan dan lengannya. Jawaban Junjin disambut anggukan dari keempat temannya.

Hyesung mengerutkan dahi, “ Kenapa tiba-tiba ingin berdansa?”

Junjin terdiam..dia tidak memiliki alasan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

          “ Nyonya Park!” seru Dongwan tiba-tiba yang disambut tatapan dari keempat host lainnya.

          “ Maksudku, Nyonya Park Kyunglim hari ini ulang tahun! Kami berencana untuk memberinya kejutan dan mengajak para klien untuk berdansa! Hahahahaha!” Dongwan memaksakan tawanya dan menyikut pelan perut Eric.

          “ I..iya, Hyesung-ah... kami sedang berpikir kejutan apa yang pas untuknya hari ini. Aku rasa Andy sudah menyiapkan makanan dan minuman yang enak untuk tamu hari ini, iyakan Andy?” sahut Eric sambil menatap ke arah Andy yang disambut tatapan tajam dari host termuda tersebut.

          “ Ah... hahaha, iya.. aku sedang menunggu kue dari Kangta Hyung, sepertinya sebentar lagi dia akan sampai. Aku..permisi dulu untuk mempersiapkan minuman dan makanan” Andy langsung pergi meninggalkan yang lainnya, dengan segera mungkin dia mengambil i-phone dari saku jasnya dan setelah masuk ke dalam dapur dia menelpon Kangta.

          “ Hyung, tolong satu cake apapun itu dan beberapa makanan ringan yang cukup untuk 30 orang! Segera antar ke bar. Cepat! Sekarang!”

Setelah Andy menghilang, keempat host lainnya menghela nafas lega.

          “ Um... kalau begitu, sebaiknya kita segera bersiap-siap! Aku akan memilih lagu apa yang akan diputar nanti” sahut Hyesung dan menuju ke panggung untuk mencari lagu.

          “ Dongwan-ah... apakah benar hari ini Nyonya Park ulang tahun?” bisik Minwoo kepada Dongwan setelah Hyesung menjauh dari mereka.

Dongwan menggeleng, “ Tidak....dan sekarang aku harus segera menghubungi Nyonya Park untuk membantu kita!” Dongwan segera berlari dan menelpon Nyonya Park.

          “ Ini semua gara-garamu...” gerutu Minwoo kepada Eric

          “ Hei! Kenapa aku yang disalahkan? Salahkan Junjin yang mulai berbohong!” sergah Eric

          “ Hyung! Kenapa aku?? Jika saja kau tadi tidak menyebutkan ingin menonton video Hyesung hyung, kami pasti tidak akan berteriak!”

Eric terdiam dan merasa kesal, “ Argh!! Sudahlah! I don’t care!”

Dan mereka pun kembali terdiam...

**

          “ Happy Birthday!!!!” teriak keenam host Brand New bar yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh klien yang hadir.

          “ Nyonya Park, aku tidak tahu jika kau berulang tahun hari ini. Aku pikir kau ulang tahun musim semi tahun depan nanti” ucap Nyonya Lee sambil menepuk pelan pundak Nyonya Park (Kyung Lim)

          “ Oh? Hohoho.. benarkah? Aku rasa kau salah dengar waktu aku menyebutnya dulu,hoho” Nyonya Park melirik ke arah Kim Dongwan yang kini membalas dengan mengedipkan matanya.

          “ Baiklah para klien kami yang cantik-cantik, hidangan utama hari ini telah ditata di atas meja. Silahkan nikmati citra rasa khas chef kami, Andy Lee!!” seru Minwoo yang dibalas tepuk tangan dari pengunjung bar.

Dentingan piring dan gelas saling beradu. Bersama dengan suara riuh rendah dari para klien. Suara musik jazz pilihan Hyesung mengalun lembut, dan sang pemutar musik, Shin Hyesung sedang duduk termenung hingga kemudian berdiri di atas panggung bar.

          “ Ehm.. mohon perhatiannya” suara Hyesung yang terdengar dari pengeras suara membuat seluruh klien dan juga host lain menoleh ke arahnya.

          “ Bagaimana...kalau kita menikmati malam ini dengan dansa bersama? Setiap klien mendapat giliran berdansa dengan host yang dia pilih selama 5 menit, dan untuk Nyonya Park, khusus untuk anda dapat berdansa dengan semua host di sini” perkataan Hyesung disambut dengan tepuk tangan dari seluruh klien, kecuali kelima host lainnya. Mereka memang mempersiapkan diri untuk berdansa, tetapi berdansa dengan semua klien dan bergantian setiap 5 menit sekali? Bukankah itu terlalu gila???

          “ Eric hyung, kau yakin tidak ada yang terjadi selama ‘kencan’nya Hyesung hyung? Misalnya dia ditolak, atau dipukul oleh gadis itu? Hyesung hyung sungguh aneh!” bisik Junjin dengan nada yang sangat dramatis. Orang yang dipanggil Eric tadi masih saja menatap Hyesung dengan kerutan di keningnya.

           “ Tidak.. Bogeun bilang tidak ada adegan seperti itu. Semuanya berjalan dengan sangat lancar...” guman Eric

Semuanya pun kembali menghela nafas untuk kesekian kalinya.

           “ Ini terlalu aneh... Hyesung yang biasa tidak akan pernah mau melakukan hal seperti ini, apalagi membuat ide gila ini!” ucap Minwoo sambil memijit pelan kepalanya.

Hening

          “ Hahaha... sudahlah... biarkan  ‘bukan Shin Hyesung yang biasanya’ hari ini berbuat semaunya.. jika ada masalah aku yakin dia akan mengatakan pada kita” kata Dongwan sembari menepuk pundak Minwoo yang berdiri di sampingnya.

        “ Aku rasa apa yang dikatakan Dongwan hyung benar... mari kita nikmati saja dulu ‘permainan’ hari ini, hyung” Andy yang sedari tadi diam kini berjalan mendekati panggung tempat Hyesung berdiri.

          “ Baiklah semuanya! Silahkan bersiap-siap dan memilih! Dansa akan segera dimulai!!” seru Hyesung bersemangat.

**

Shin Hyesung POV

Alunan musik jazz mengalun lembut dari ruangan. Setiap host kini sedang berdansa dengan pasangannya masing-masing, tidak terkecuali diriku. Nyonya Jung adalah klien nomor 4 yang kini berdansa denganku, tersenyum sangat lembut. Ku akui dia memang cantik, tapi....

“ Untukmu, Ji Hyunjung. Gadis manis yang selalu bercahaya seperti matahari...”

Ya Tuhaaannn!!!

Wajah Hyunjung yang tadi sore ketika aku memberikannya buket bunga tadi masih saja terus terbayang di kepalaku!

          “ Ugh... Hye..Hyesung-ssi.. To..Tolong...sesak...sesak...” suara rintihan dari Nyonya Jung membuatku tersadar bahwa sedari tadi aku memeluknya dengan sangat erat. Ya Tuhan... apa yang sedang terjadi dengan diriku!

          “ Maaf! Maafkan aku Nyonya Jung! Aku sungguh-sungguh minta maaf!” ucapku dan segera melepaskan pelukanku. Aku dapat melihat sosok wanita madya di depanku terbatuk-batuk sambil mengipas wajahnya. Berusaha untuk bernafas dengan normal kembali.

          “ Tidak.. *uhuk* tidak apa-apa Hyesung-ssi. Aku baik-baik saja...” kini Nyonya Jung kembali tersenyum lembut seperti biasanya. Aku memejamkan mataku, mengutuk diriku atas kebodohan ini.

          “ Apa kau sedang ada masalah?” aku tertegun mendengar perkataan Nyonya Jung.

          “ Masalah percintaan?” dan aku pun menjadi terkaget-kaget.

Aku bisa mendengar kekehan dari Nyonya Jung dan kini dia memegang tanganku, menaruhnya di pinggangnya dan tangannya pun melingkar di leherku.

          “ Aku akan mendengar ceritamu sambil berdansa. Kau boleh menceritakan semuanya padaku. Aku tidak akan memberitahu kepada siapapun. Ini janjiku padamu” Nyonya Jung tersenyum meyakinkanku. Aku sedikit ragu, namun pada akhirnya mengangguk pelan. Membalas senyumannya.

**

          “ DIA MENANGIS????!!!”

Aku terjungkal keras dari kursiku dan segera berdiri menutup mulut Dongwan.

          “ YA!! Bisakah kau menjaga mulutmu??! Bagaimana jika terdengar orang lain???”

Kim Dongwan berusaha melepas tanganku dan mulutnya. Dengan tubuh yang berotot, wajar dia bisa menepis tanganku dengan mudah dan menatapku. Sangat terkejut.

          “ Di sini tidak ada siapapun kecuali kau dan aku, dan kenapa gadis itu menangis???! Apa yang kau perbuat padanya??!!” Dongwan masih saja histeris dan kali ini mengguncang-guncangkan tubuhku dengan kasar.

Saat ini aku berada di toko bunga Dongwan yang memang hanya berjarak 800 meter dari cafe ku. Aku menggunakan waktu pergantian shift untuk menemuinya dan menceritakan kejadian kemarin.

          “ Dongwan-ah.. bisakah kau berhenti bersikap histeris seperti itu? Lepaskan tanganmu dari bahuku, bodoh” aku menggerutu, kesal.

Dongwan melepaskan tangannya, dan kembali menatapku dengan sangat serius.

dan aku? Menghela nafas untuk kesekian kalinya.

          “ Aku tidak melakukan apapun kecuali... kecuali.. aku memberinya sebuket bunga dan..kemudian... dia menangis?! Kau tahu? Dia menangis begitu saja!!!”

Keheningan menemani kami untuk beberapa saat, hingga Dongwan tersenyum dan menahan tawa.

          “ Yah..... Shin Hyesung.... saat itu, apa yang dia katakan?”

Aku mengerutkan keningku, “ Dia berkata, ‘ terima kasih, oppa...’ dan seketika masuk ke dalam rumahnya, dan meninggalkanku begitu saja!” aku benar-benar bingung..

          “ Hyesung-ah.... itu berarti dia sangat bahagia! Saking bahagianya, dia sampai menangis. Karena terlalu malu menangis di depanmu, dia pun masuk ke dalam rumahnya. Aku yakin saat itu di dalam kepalanya sedang ada pertunjukan pesta kembang api! Hahahaha!” Dongwan tergelak puas sambil menepuk pundakku.

Aku terdiam dan mencoba mencerna perkataan Dongwan. Benarkah dia terlalu bahagia sehingga dia menangis?

Aku masih termenung beberapa saat, hingga derai tawa Dongwan pun berhenti. Dia menepuk pundakku untuk menyadarkanku dari lamunanku ini.

          “ Apa dia akan datang hari ini ke cafe mu?”

Aku mengerjapkan mataku dan mengangguk, “ Iya... dia bilang akan datang. Biasanya saat makan siang..”

          “ Dan sekarang, jam berapa?” Dongwan mengedipkan matanya. Aku langsung melirik ke arloji yang ku pakai dan seketika mataku membesar.

          “ Astaga!!! Waktu makan siang sebentar lagi selesai!!! Aku harus ke cafe sekarang!” Aku merasa sangat panik saat itu juga dan mengambil jaketku dari kursi.

          “ Ya! Ya! Hati-hati!!!” seru Dongwan

Saat aku ingin membuka knop pintu aku berhenti dan menoleh ke belakang. Dongwan melihatku dengan raut kebingungan.

          “ Dongwan-ah.... apa dia akan datang?”

          “ Bodoh! Cepat kembali ke cafemu sekarang?!!!”

**

Aku masuk ke dalam cafe dengan terengah-engah. Mataku dengan cepat mencari sosok yang familiar di meja pelanggan, lalu ke meja kasir. Nihil! Dia tidak ada!!! Aku melirik arloji dan waktu makan siang memang sudah habis. Saat ini hanya ada 3 pelanggan saja di cafe.

Aku langsung duduk di kursi terdekat dan menghela nafas panjang. Arrgghh!! Kenapa kau bodoh sekali, Shin Hyesung! Aku memukul kepalaku pelan dan tiba-tiba sosok Jongjin muncul di hadapanku, dengan cengiran jahilnya.

          “ Mencari seseorang?” tanyanya dan duduk di sampingku

          “ Bukan urusanmu...” aku mendengus kesal

          “ Kau hanya telat beberapa saat saja...”

Aku melihat ke arahnya, “ Dia sudah pulang?”

Jongjin tersenyum jahil, aku tidak menyukainya. “ Seharusnya...”

          “ Maksudmu?” aku tidak mengerti ucapan pria ini.

Jongjin menunjuk ke arah toilet perempuan. Aku mengikuti arah telunjuknya, dan kerutan di keningku semakin dalam.

Hingga beberapa detik kemudian, aku melihat sosok yang ku cari keluar dari sana.

Lalu mata kami saling bertemu. Kemudian, senyuman kami bersahutan. Hingga ia perlahan berjalan mendekatiku, dan aku tak sadar jika aku langsung berdiri serta berjalan ke arahnya juga.

          “ Hai...” sapaku

          “ Hai... oppa” sapanya dengan tersenyum, malu-malu.

Aku mengusap tengkukku, gelisah...ah..bukan..aku gugup..

          “ Tidurmu...nyenyak?” pertanyaan yang sangat bagus Shin Hyesung!!! Aku ingin sekali menampar diriku sendiri.

          “ Tentu... sangat nyenyak..”

Hening sesaat.

          “ Aku kira oppa tidak bekerja hari ini...” ucapnya

Aku segera menggeleng keras, “ Tidak...tadi aku ke tempat Dongwan sebentar, dan baru saja aku sampai di sini” Aku merasa mulutku sedikit pegal, ternyata dari tadi aku tersenyum sangat lebar!

          “ Oh ya oppa... minggu depan... maukah kau ke rumahku?” tanya Hyungjung. Aku bisa melihat semburat jingga di wajahnya dan ia menunduk.

          “ Minggu depan? Sepertinya aku tidak ada kegiatan apapun. Ada ...apa?” ku akui, jantungku sekarang berdetak dengan sangat cepat. Ya Tuhan... aku diajak ke rumahnya???

          “ Sebenarnya.... minggu depan adalah hari ulang tahunku.. biasanya hanya dirayakan di keluargaku saja... tapi...semalam Omma dan Appa memintaku untuk mengajakmu... mereka... mereka ingin bertemu denganmu...”

Tuhan... Apakah aku boleh pingsan di sini??? Duniaku seperti berputar dan jantungku berpacu semakin cepat. Aku memang ingin sekali berkunjung ke rumahnya dan bertemu dengan orang tuanya.. Tapi... tidak secepat ini???!!!

          “ Oppa.....” Hyunjung mengibas-ngibas tangannya di depan wajahku

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali. Berusaha untuk tetap fokus dan tenang.

          “ Baiklah...minggu depan? Tentu aku akan datang, Hyunjung-ah....”

**

Author POV

Hyesung berdiri termenung di depan motornya. Saat ini dia berada di depan rumahnya dan bersiap pergi menuju bar Brand New.

          “ Fokus Hyesung! Fokus!” Hyesung menampar pelan kedua pipinya. Ia mengencangkan jaket tebalnya dan naik ke atas motor.

          “ Aku butuh Dongwan untuk membantuku berpikir rasional...” gumamnya.

Orang yang dibutuhkan oleh Hyesung, yaitu Kim Dongwan, saat ini sedang berada di ruangan Eric di bar bersama keempat host lainnya. Pintu ruangan dikunci rapat, flat TV dengan layar 22 inch berada di hadapan mereka, sebuah video diputar dan kelima host tampan tersebut menonton dengan sangat serius.

          “ HAHAHAHAHAHAHA!!!!!!!”

Gelak tawa membuncah dari mulut mereka. Eric dengan sigap langsung menekan tombol pause untuk menghentikan video sementara. Kim Dongwan bersama Junjin jatuh berguling-guling dan langsung diikuti oleh Eric. Minwoo dan Andy terus tertawa sambil memegang perutnya.

          “ Ya!! Kalian lihat tadi ekspresinya???? Aku tidak pernah melihat wajahnya seperti itu!! hahahahaha” Eric terbahak dan sesekali menghapus air matanya.

          “ Jika aku tahu akan dapat melihat ekspresi Hyesung hyung seperti itu, aku akan mengajaknya naik roller coaster sesering mungkin!” giliran Junjin yang berkata, dan disambut anggukan dari teman-temannya.

Ya.. saat ini mereka sedang menonton video rekaman (yang sudah diedit oleh Bogeun) ‘kencan’ Hyesung kemarin. Mereka datang lebih awal dari biasanya agar dapat menonton video tersebut dengan tenang, tanpa ketahuan Hyesung.

          “ Eric, ayo lanjutkan! Sebelum Hyesung datang” seru Minwoo dan memperbaiki posisi duduknya.

Eric masih terkekeh namun segera mengambil remote dan memutar kembali video tersebut. Sesekali kelima host akan tertawa, dan juga mengeluarkan erangan panjang, atau cacian sumpah serapah ketika melihat aksi Hyesung yang terkesan ‘bodoh’ di mata mereka. Semuanya sangat menikmati ‘penampilan’ Hyesung yang alami. Sedikit terbesit rasa bersalah di dalam hati mereka, terutama ini adalah kali keduanya mereka memaksa untuk melihat privasi Shin Hyesung. Namun, rasa penasaran membuat perasaan salah itu memudar perlahan-lahan.

Hingga video pun hampir habis dan mereka melihat ‘adegan’ Hyesung memberikan bunga kepada Hyunjung.

          “ Awww... manis sekali.....” guman Dongwan dan memegang lengan Minwoo

          “ Aku tidak pernah tahu dia bisa menjadi pria romantis seperti ini” ucap Andy dan mengangguk pelan. Terbesit senyuman dari bibirnya.

          “ Hyesung hyung terlihat sangat polos dan tulus... aku ingin memeluknya sekarang~~~” Junjin membuat gerakan memeluk dirinya sendiri dan memejamkan matanya.

          “ Hehehe... aku harus menahan diri untuk menjahilinya... aku tidak mau merusak kepolosannya” kekeh Minwoo dan menepuk pelan lengan Dongwan

          “ Tapi...jika endingnya berakhir bahagia seperti ini, lalu kenapa kemarin dia bertingkah aneh?” tanya Eric yang kini menatap layar TV yang hitam karena video pun sudah habis.

          “ Oh! Dia menceritakan padaku bahwa ketika dia memberikan bunga tersebut, Hyunjung-ssi menangis!” seru Dongwan tiba-tiba dan mengambil remote dari tangan Eric. Ia segera memutar video hingga ke bagian akhir yang dimaksud.

          “ Lihat! Memang video ini diambil dari jauh, tapi kalian bisa melihat bukan badan Hyunjung-ssi bergetar lalu dia masuk ke dalam rumahnya terburu-buru?” jelas Dongwan sambil menatap keempat wajah temannya. Semuanya memperhatikan layar TV dengan serius.

          “ Iya, kau benar...” gumam Eric

          “ Kemarin dia pasti sibuk memikirkan itu, hehehe” Junjin terkekeh puas, berhasil menemukan alasan di balik tingkah laku hyungnya.

          “ Okeee... sepertinya ‘misi’ kita kali ini berjalan sukses dan tidak ketahuan” Andy berdiri sambil meregangkan otot-otot lengan dan pinggangnya.

          “ Sepertinya begitu... Shin Hyesung belum datang juga....” sahut Minwoo

Tok tok tok

Seketika suasana menjadi hening, dan senyuman puas yang sejak tadi menempel di bibir mereka mendadak sirna.

Eric meneguk ludahnya, mau tidak mau dia merasa yang paling ketakutan saat ini. “ Atau.....misi kita akan sangat tidak sukses kembali” gumamnya pelan.

Tok tok tok

ketukan itu terdengar kembali

Seketika kelima host langsung mengambil CD video dari player, mematikan TV, mencabut kabel, merapikan bantal-bantal sofa, dan Eric langsung menaruh CD video di dalam laci mejanya lalu menguncinya.

Tok tok tok

          “ Ya... Eric! Kau di dalam kan? Dimana yang lain?” Suara Shin Hyesung terdengar dari balik pintu

          “ Bersikaplah seperti biasa” bisik Andy pelan. Eric menangguk

          “ I..iya! Tunggu!” Eric segera berjalan menuju pintu dan membukanya

Muncullah wajah Hyesung yang sedikit kesal, karena menunggu sejak tadi. Dia segera menatap tajam ke arah Eric dan matanya melihat ke dalam ruangan Eric. Tampak empat orang host yang kini tersenyum penuh arti kepadanya.

          “ Apa yang kalian lakukan sejak tadi?” Hyesung memicingkan matanya, curiga.

          “ Ti..tidak ada apa-apa.. kami hanya berbicara dan bermain seperti biasanya” jelas Eric

          Hyesung mengernyitkan dahinya, masih tidak percaya. “ Kenapa tidak di luar? Kenapa harus berbincang di dalam ruanganmu? Aku pikir kami hanya masuk ke dalam ruanganmu ketika ada hal penting yang harus dibicarakan. Apa kalian merencanakan sesuatu? Apakah ada hal yang tidak ku ketahui??” Hyesung terus menanyai mereka dengan serangan pertanyaan yang bertubi-tubi. Junjin merasa sangat gerah dan juga gugup. Lalu dia bertepuk tangan dan mendekati Hyesung.

          “ Tidak hyung... kami tidak melakukan apapun yang kau curigai..ayolah... apa salahnya jika kami berada di ruangan Eric hyung untuk mengobrol?” Junjin berusaha merangkul hyung yang paling dia sayangi ini.

Hyesung masih belum percaya dan menatap Junjin dalam-dalam, “ Kau tidak berbohong kan kepadaku?”

Junjin menghela nafas panjang, “ Hyung... percayalah! Aku tidak berbohong! Kami memang tidak merencanakan apapun!” Junjin membalas tatapan Hyesung, berusaha meyakinkannya. Setidaknya kami memang tidak merencanakan apapun, tetapi hanya melihat videomu....

Hyesung tersenyum dan menepuk pundak Junjin. “ Baiklah... aku percaya”

Desahan lega keluar dari keempat host lainnya yang sedari tadi menahan nafas karena terlalu cemas.

          “ Oh ya, Dongwan.. aku ingin berbicara denganmu nanti....” ucap Hyesung dan membuat Dongwan sedikit terkejut.

          “ Oke!” Dongwan membalas dengan senyuman yang menunjukkan keriput di daerah matanya. Apalagi ini?

**

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
shinfly
i don't know will update "hyung and I" story or not..because..i'm not to motivate to write it :'(

Comments

You must be logged in to comment
feelgyo #1
Chapter 17: Akhirnya bs komen pnjang2 disni~ hihihihi~~ c:
dah kangen berat sama fic yg satu ini >.<

okay, waktunya komentar~~ ♬..╰(′▿`)╮ ♬..╰(′▿`)╮ ♬

*ambil ancang2*

HUEEEEEEEEEEEE......TIDAAAAAAAKKKK.....TIDAAAAAKKKK.....TIDAAAAKKKKK....KENAPAAAA???? KENAPAAAA YIM?? (۳˘̩̩̩Д˘̩̩̩)۳
Apa salahnya Hyesung? Kenapa bs begini?? Maknya kn udh ngasi darah...kenapa yim?? Kenapa??? (۳˘̩̩̩Д˘̩̩̩)۳
kn kesian Junjinnya Yim....kesian jg ama host yg lain....hikss hiksss *salahfokus*

Ini pst gara2 Hyunjung!!!!! Щ(ºДºщ)

Aku ga prcaya bs nangis bolak/i dihari valentine OTL
knp di 2crita yg kubaca hari ini (satunya pnya junu), syungnya hrs mati dgn tragis???? (TДT)

Btw ini masi ada episode trakhir ya? Aku udh ga sanggup ngebacanya yim.....sedih bgt suer....
Kamu hrs bayar ini pake The Host Yim. Harus! (҂˘̀^˘́)9

Anyway, makasi deh yim buat airmata ini. Makasi udh bikin mewek dihari yg cerah tnpa hujan. Makasi kamu udh buat maknya Hyesung nangis nyesel (puas bgt dibagian ini xD). And lastly, makasi udh update Ayim~ <3
Liya_Heartless
#2
baru nemu ini fanfic, dan alhamdulilah bukan yay! jarang ada fic yg straight, indonesia lagi xd
clumsyblue
#3
Chapter 16: Woohooo sinetronnya berlanjuutt~~~

HantuSyung imut banget cobaa... Sini nak, main sama kakak, hantuin kakak aja boyeeh XDDD #ditendang
Idem sama ipil buat emaknya syung. Kenapa sadar di detik2 terakhiiirrrr? jdsakgdsakjdgska!!! Kenapaaaaaaaa? ? ? Terus syung kenapa menghilang? Kenapaaaaaaaaaaaaaaaa? ? ? ? ?

*cough*
Ayiimm, tengkiu udah diapdet yaaa~~~ *tjium panas*
feelgyo #4
Chapter 16: Tjih! Akhirnya nie sinetron ada kelanjutannya juga *tatap sinis penulisnya*

Sejujurnya Yim, diawal chapter aku ngakak bgt. Hyesung bener2 polos ya. Dicuekin belalang aja bs sedih(?). Pffttt...
And....... I love this chapter!!! So much!!!! Much!! Much!! Much!!! Kecuali dibagian ending. :P

Omaigottt, ini cerita bs bikin jantung mau copot! Pelis jgn 'tamatin' Hyesung dulu!!! The host yg lain blm sempat marah2 ke Syung, perkara doi bawa motor ga hati2. TT^TT
Huuuhh, maknya Hyesung (ato Hyunjung) ngeselin bgt deh! Knp hrs sadar didetik-detik trakhir?? Knp??? Knp??? *goncang2 penulisnya* *bakar rumah sakitnya* #anarkis

Pelis emaknya aja, jgn Syung... *maap, trlalu bias* XDD
Eniweyyyy, I hope this sinetron(?) tidak melakukan pembunuhan, sebab pembunuhan itu adalah tindakan keji, tindakan kriminal yang melanggar undang-undang yang berlaku dinegara kita. Ganbatte!! XD

PS: Ayim yg baikhati, baikbudi, rajin menabung, dan tidak sombong, pelis update secepatnya yak. Peluk cium dari rider paporit(?) <3
Elreya
#5
Chapter 16: Yeay~ You're come back Unnie :) Ah jangan bikin Hyesung meninggal, Kasian Hyunjung sama Ommanya let them be happy Unnie. Ayolah masa aku mau UN harus liat Angst mulu sih jadi please banget Yaaaa Unnie~ Kangen juga ga liat Unnie update kekeke
shin-pads
#6
Chapter 15: Duuuh ><

Jangan dibikin angst dong. Jangan dimatiin Pilkyo-nyaa ㅠㅠ
shin-pads
#7
Chapter 2: Akhirnya nemu juga fict dengan bahasa Indo! Huraaayyyy! *lemparbuketkamboja*


Duh duh duh... Eric perhatian banget, beliin tongkat ama bawain makanan juga~

Tapi ini bukan ya~???
Elreya
#8
Chapter 15: Yo Unnie~ Aku udah lama ga komen didini ya hahaha~ Aku liat update langsung ngeliat adegan kayak gini... malah galau sendri didepan laptop *pundung* yosh! Hyesung harus selamat! dan akhirnya hyunjung tau kenyataanya , now now how would the plot give us the ending~(gini nih orang abis stres ngerjain tugas)
clumsyblue
#9
Chapter 15: H... Hyesung aaahhhh.... Nooooooooooooooooo!!!! Kenapa golongan darahku b kenapaaaaaaaaaaaaaaa!!!! Hyesungieeeeeeeeeeeeeeeee!!!

Idem sama ipil.. aku juga langsung inget mvnya syung... huaaaaaaaaa T^T
Ayiiiiimmmmmmm ;A;

Eniwei, thank you for updatiing~^^
hyuu_hikari #10
Chapter 15: aku.... semua yang mau aku bilang uda diwakilin ama Pil dibawah xDD
btw, kamu tega yah.... kemaren udah begitu, sekarang hyesung dibikin kecelakaan parah.... tapi ntah kenapa aku suka banget ama chapter yg ini...