Part 5

Thank You (Bahasa Indonesia)

 

Pagi hari, jam 10 waktu Korea Selatan. Shin Hyesung sedang melayani pelanggan yang datang ke cafe R.o.S seperti biasa. Namun, ada hal yang tidak biasa. Di seberang jalan, di dalam restoran cepat saji yang terletak persis di depan cafe R.o.S, berkumpullah empat orang pria yang tampan dan chic sedang memperhatikannya dari jauh. Dengan teropong kecil tentu saja.

          “ Tidak ada yang aneh dengan tingkah lakunya” ucap Minwoo yang tidak melepaskan teropongnya.

          “ Tentu saja, ini masih terlalu pagi untuk bertingkah aneh hyung” timpal Andy

          “ Shin Hyesung terlihat berbeda sekali...” gumam Eric yang disambut tatapan heran dari Junjin di sebelahnya.

          “ Aku tidak melihat perbedaan apapun darinya hyung” sahut Junjin

          “ Maksudku...pakaian dan cara dia melayani tamu berbeda ketika di bar...” jawab Eric

Junjin hanya menatap bengong kepada hyung yang dianggapnya makhluk paling aneh di dunia ini.

          “ Ah... aku bosan! Eric-ah, kau yakin kita harus seperti ini terus? Hanya melihat dia seharian? Ini sudah satu jam!” seru Minwoo yang melepaskan teropongnya lalu menyenderkan tubuhnya ke kursi.

          “ Hm... atau...kita harus melakukan aksi selanjutnya?” ujar Eric yang disambut tatapan penasaran dari ketiga temannya.

          “ Kita harus mencari sandera untuk ditanyai..” lanjut Eric sambil tersenyum sinis.

Pukulan cukup keras mendarat di kepala Eric.

          “ Ya! Lee Minbong!” teriak Eric

          “ Kau gila?! Kau mau menculik dan menyandera orang hanya karena rasa penasaranmu yang berlebihan itu kepada Hyesung??” seru Minwoo

Eric meringgis kesakitan dan cemberut, “ Bukan... kau salah mengerti maksudku, Minwoo-ya. Aku hanya ingin kita bertanya sebentar ke pelayan lainnya di cafe itu. Huh...” gerutu Eric

Wajah Minwoo langsung berubah melembut dan tersenyum bodoh. Ia mengusap-usap kepala Eric, “ Mianhae Eric-ah... kau seharusnya menjelaskan dengan cara yang benar agar kami tidak salah paham...”

          “ Kau saja yang terlalu bodoh. Special stupid Lee Minbong...” gerutu Eric

Di lain pihak, Junjin dan Andy saling bertatapan melihat tingkah laku dua hyung-nya yang aneh dan kekanak-kanankan.

          “ Jin-ah.. apa kau kenal pelayan lain di cafe itu?” tanya Eric kemudian.

          “ Hmm.. hanya beberapa saja. Jongjin hyung dan Sungjin hyung. Mereka berdua terlihat cukup akrab dengan Hyesung hyung, dan kami pernah bertemu sebelumnya” jawab Junjin

          “ Kalau begitu... tanyai mereka. Sekarang!” perintah Eric

          “ Sekarang? Tapi bagaimana? Apa kau mau aku keluar, ketahuan oleh Hyesung hyung, rencana kita berantakan dan kita satu persatu akan mendapat tendangan memutar taekwondo-nya?” ucap Junjin dramatis.

Hening. Mereka membayangkan Hyesung yang sedang marah dan tendangan memutar Hyesung mendarat di tubuh mereka.

          “ Tunggu sampai salah satu dari mereka keluar saja kalau begitu” ucap Eric pelan

Hening.

          “ Aku lapar... Aku mau memesan burger. Kalian mau?” ucap Andy dan disambut anggukan dari ketiga hyung-nya.

Andy tersenyum dan berjalan menuju kasir untuk memesan burger.

Tiga puluh menit berlalu, makanan yang mereka pesan pun telah habis. Saat ini mereka melanjutkan aksi mengintip tingkah laku Shin Hyesung dengan teropong masing-masing. Para pelanggan yang di dalam restoran melihat mereka dengan tatapan bingung. Namun, tak ada satupun yang menganggu mereka karena..tentu saja... dua bodyguard Eric siap sedia menjaga Tuan Muda dan teman-temannya sekalipun melakukan tingkah laku konyol dan aneh.

          “ Ah! Satu orang keluar! Aku rasa itu salah satu pelayan cafe. Siapa dia?” seru Andy

          “ Oh! Itu Sungjin hyung!” ucap Junjin yang segera berdiri.

          “ Jin-ah! Hati-hati! Jangan sampai ketahuan!” seru Minwoo yang dibalas anggukan dari Junjin.

Junjin keluar dan berhati-hati menyebrang jalan. Dia menggunakan topi dan kacamata hitam, berjalan perlahan, mendekati Sungjin yang sedang menguap lebar dan membuang sampah di belakang cafe. Jarak keduanya semakin mendekat dan...

Hap! Junjin menarik cepat tubuh Sungjin dan membawanya bersembunyi di bawah pohon. Wajah Sungjin tampak kaget, dan Junjin pun melepaskan kacamatanya.

          “ Sst... Sungjin hyung, ini aku. Kau masih ingat? Junjin. Dongsaeng-nya Hyesung hyung” ucap Junjin.

Mata Sungjin melebar dan dia mengangguk patuh. Junjin melepaskan pegangannya dan merapikan kembali pakaian Sungjin yang sedikit berantantakan.

          “ Ah.. hyung maafkan aku... tapi..aku harus melakukan ini... aku...tidak akan memukul atau menjarahmu, hanya tolong jawab dengan jujur apa yang kutanyakan, OK?” ujar Junjin sambil memegang pundak Sungjin dengan kedua tangannya. Sungjin hanya membalas dengan anggukan dan tatapan super bingung.

Junjin menarik nafas dan menghelanya perlahan. “ Apa....kemarin Hyesung hyung menang undian?” tanya Junjin

Sungjin menggeleng.

          “ Aneh... hmm.. kalau begitu, apa ada yang aneh dengannya kemarin? Misalnya dia makan sesuatu yang aneh dan membuatnya jadi melompat-lompat? Atau terbang ke udara?” tanya Junjin kembali

Sungjin mengerutkan dahinya dan menggeleng bingung. Junjin kembali berpikir keras

          “ Ah! Lalu...bisa kau ceritakan apa yang dilakukan oleh Hyesung hyung kemarin?”

Sungjin berpikir sejenak, “ Aku rasa...kemarin dia kelihatan normal saja. Dia bernyanyi sangat indah dan tidak terlihat gugup, seperti pro saja.” Wajah Sungjin berubah menjadi kagum

Junjin melepaskan kedua tangannya dan pasrah.

          “ Tapi....” lanjut Sungjin dan Junjin kembali menatapnya

          “ Ketika dia selesai tampil, tiba-tiba dia menghilang dan beberapa menit kemudian muncul bersama seorang wanita yang cantik”

          “ Wanita? Siapa?”

Sungjin mengangkat bahunya, “ Entahlah... tapi aku merasa cukup sering melihatnya datang ke cafe. Dia tinggi, cantik, seperti model” Sungjin tersenyum

Junjin mengerutkan dahinya, “ Wanita? Model? Siapa? Hyesung hyung tak pernah sekalipun menceritakan soal itu kepadaku. Apa itu kenalannya? Tapi...seorang model? Hm...” batin Junjin

          “ Junjin-ssi...apa masih ada yang ingin kau tanyakan? Aku harus segera kembali atau nanti ada yang curiga karena aku terlalu lama keluar” ujar Sungjin

        “ Ah! Maaf hyung...baiklah...terima kasih banyak...dan..aku mohon kau merahasiakan ini dari Hyesung hyung..”

          “ Aku tau... sampai jumpa Junjin-ssi!” sahut Sungjin dan berlalu dari hadapan Junjin. Junjin sendiri masih terdiam di tempatnya dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

Junjin berjalan cepat dan memutuskan untuk melaporkan info yang diterimanya kepada tiga orang ‘agen’ lainnya. Namun, tanpa disadari dia menabrak seseorang di depannya.

          “ Oh! Maafkan aku” ucap Junjin

          “ Ah...tidak apa-apa...hoaaammm...um?” ujar orang tersebut sambil menguap

          “ Junjin-ssi?” tanya orang tersebut

Junjin mendongak dan tersenyum lebar melihat orang di depannya, “ Wow! Jongjin hyung! Kebetulan sekali!” Junjin segera menarik Jongjin ke tempat dimana dia ‘menyekap’ Sungjin sebelumnya.

          “ Hei..hei! Ada apa ini?!” seru Jongjin.

Junjin merapikan baju Jongjin dan mulai bertanya, “ Hyung..aku yakin kau pasti tau dan pasti memahami apa yang kumaksud. Kau...apakah kau tahu penyebab Hyesung hyung bertingkah aneh?”

Jongjin mengangkat alisnya dan kemudian tersenyum simpul, “ Jadi..apa yang dia lakukan kemarin di bar?” tanyanya terkekeh

          “ Yah...dia seperti sedang terbang, sangaaaat aneeeh. Bahkan dia bersikap sangat baik kepada kami. Dia bernyanyi, menari, oh..jika kau melihatnya kau pasti merinding, dan...dia melakukan aegyo!” jelas Junjin menggebu-gebu

          “ Wow! Ternyata efeknya lebih dahsyat dari yang kukira, hahaha. Aku rasa ini pertama kalinya dia merasakan hal itu” Jongjin terkekeh

          “ Jadi...penyebabnya?” tanya Junjin tak sabar

Jongjin mendekatkan bibirnya ke telinga Junjin dan berbisik, “ Dia..Shin Hyesung yang bermuka masam itu, sedang...jatuh cinta!”

Seketika mata dan mulut Junjin melebar, “ Benarkah?  Kau serius??? Hyesung hyung tidak pernah dekat dengan wanita setahuku. Siapa? Siapa?” tanya Junjin semakin tak sabar

          “ Kemarin, dia sangat bahagia sekali bersama seorang wanita, pelanggan cafe kami. Hmm... aku tidak pernah menanyakan namanya, tapi... wanita itu cantik seperti model..dan.. oh! Dia pelanggan yang meminta alamat Hyesung beberapa waktu yang lalu!” seru Jongjin

          “ Kau yakin?! Hyunjung-ssi??!” tanya Junjin dan kali ini matanya lebih membesar lagi.

          “ Oh? Kau tau namanya?”

          “ Iya.. beberapa kali aku bertemu dengannya. Wah... tentu saja dia jatuh cinta pada wanita cerewet itu...hahahaha” Junjin tertawa puas setelah mengetahui rahasia hyungnya

          “ Hahaha. Baguslah.. ku harap dia bahagia. Aku bosan melihatnya berwajah dua dan marah-marah setiap hari. Akhirnya, aku bisa melihat dia tersenyum tulus juga, ehehe” Jongjin kembali terkekeh.

          “ Terima kasih hyung, informasi yang sangat berharga. Ah... Hyung satu itu! Berani-beraninya dia menyimpan rahasia kepada dongsaeng-nya sendiri! Awas saja!” ucap Junjin sambil mengepalkan tinjunya

          “ Ya... Junjin-ssi, jangan marah.. hahaha, dia baru saja menyadari perasaannya,haha. Oh ya, jangan bilang kepadanya jika aku memberi tahumu soal ini, OK? Kau tau kan, dia sangat sensitif dan oh my God, aku tak mau ditendangnya,hahaha”

Junjin tersenyum, “ Tentu tidak hyung, aku jamin tak akan menyebutkan namamu. Sekali lagi terima kasih hyung”

          “ Yah...cuma soal kecil.. aku mau kembali dulu. Rasa kantukku menghilang setelah bertemu denganmu,hehe. Bye~” ujar Jongjin dan berlalu

Junjin tersenyum sinis dan meregangkan jemarinya. “ Baiklah saatnya memberikan laporan...”

Di restoran cepat saji di depan cafe R.o.S, tiga laki-laki tampan sedang menunggu dengan tidak sabar laporan dari salah satu ‘agen’ mereka.

          “ Hei!” teriak seorang laki-laki yang tersenyum jenaka dan ketiga orang tersebut menoleh dengan senyum yang mengembang

          “ Oh..Dongwanie...aku merindukanmu..” Minwoo berdiri dan memeluk erat Dongwan

          “ Ya! Kalian hanya terpisah 10 jam saja! Ngomong-ngomong, aku rasa ini belum waktunya makan siang dan kau sudah datang?” ujar Eric

          “ Hehehe, hari ini Minyoung datang dan aku meminta dia menggantikanku sementara hingga selesai makan siang nanti” jelas Dongwan dan duduk di samping Minwoo

          “ Oh! Junjin hyung kembali!” seru Andy dan membuat ketiga hyungnya menoleh keluar. Junjin berlari kecil dan menyebrangi jalan lalu membuka pintu restoran. Dengan senyuman lebar dia memandang keempat temannya yang sedang menunggu jawaban Junjin dengan sangat tidak sabar.

          “ Oh! Dongwan hyung! Kau sudah datang?” Junjin duduk di sebelah Dongwan

          “ Ya! Cepat katakan!” teriak Eric

Junjin tersenyum jahil, “Apa yang akan kau lakukan jika aku tidak mengatakan apa yang kudapatkan?”

Pletak! Jitakan keras mendarat di kepala Junjin dan Junjin meringgis kesakitan.

          “ Itu, kau mengerti?” ujar Eric

Junjin cemberut dan mengusap-usap kepalanya yang terasa sangat sakit, “ Kau keterlaluan hyung...aku cuma bercanda. Hyesung hyung saja tak pernah melakukan itu kepadaku, ah...aku seperti mengkhianatinya...” ucap Junjin dramatis

          “ Ya..Jin-ah... cepat katakan, apa kau mau Eric melakukan hal itu lagi kepadamu?” ujar Dongwan sambil mengusap kepala Junjin.

Muka Junjin kembali masam, namun tak lama kemudian berubah cerah kembali dan memberi isyarat agar keempat temannya itu mendekat ke arahnya.

          “ Alasan Hyesung hyung seperti itu...karena....dia sedang...jatuh cinta..”

Hening

          “ Wow......” desah Andy dengan mata yang membesar

Wajah Eric terlihat datar, sesekali dia mengedipkan matanya, “ Kau yakin?” tanyanya

          “ Aku mengerti hal itu, hahaha” ucap Minwoo sambil tersenyum jahil

          “ Aku...patah hati....” ujar Dongwan namun senyuman mengembang lebar dari wajahnya.

          “ Sepertinya misi kita berubah menjadi ‘mencari tahu siapa wanita yang membuat Shin Hyesung kalah’. Bagaimana?” ide Eric tersebut disetujui dengan anggukan dari ketiga lainnya, kecuali Junjin

          “ Tidak perlu hyung, aku sudah tau siapa wanita itu” ujar Junjin tersenyum simpul

          “ Benarkah? Siapa? Apakah dia cantik? Dimana kau bertemu dengannya?” serbu Dongwan

          “ Hahaha. Menurutku, dia cantik. Walau sedikit cerewet, tapi dia sangat manis dan menurutku cocok dengan Hyesung hyung” lanjut Junjin

          “ Apakah kami pernah bertemu dengannya?” tanya Minwoo

Junjin menggeleng, “ Belum... Hyesung hyung bertemu dengannya sekitar 3 minggu yang lalu. Kalian ingat wanita cerewet yang menyuruh Hyesung hyung untuk meminum obatnya teratur yang pernah aku sebut secara tak sengaja dulu?”

          “ Oh... aku ingat itu” seru Andy

          “ Nah, namanya Ji Hyunjung. Mahasiswi kedokteran, cantik, tinggi um...sekitar 175cm...” Junjin belum selesai melanjutkan kata-katanya, Dongwan dengan histeris memotongnya

          “ 175? kau yakin? Aku kalah tinggi!!!!” teriak Dongwan

Plak! Minwoo menampar pelan wajah Dongwan, “ Ya! Bisa kah kau diam? Kalau kau kalah tinggi, apalagi aku!!” seru Minwoo

          “ Hyung...berhentilah..” ucap Andy pelan namun dengan nada sedikit mengancam dan membuat dua hyungnya langsung terdiam.

          “ Oke..bisa aku lanjutkan? Nah, menurut Sungjin hyung, Hyunjung-ssi termasuk pelanggan yang cukup sering datang ke cafe, mungkin saja hari ini dia datang. Kemarin Hyesung hyung pun terlihat berdua bersama Hyunjung-ssi.” lanjut Junjin

          “ Um... apa itu dia? Wanita yang sekarang sedang berbicara dengan Hyesung?” tanya Eric yang sejak tadi memperhatikan Hyesung dengan teropongnya.

Keempat temannya pun segera melakukan hal yang sama.

          “ Oh! Benar! Itu dia!” seru Junjin

          “ Hyesung hyung...pandai memilih wanita” ujar Andy sambil tersenyum

          “ Woo...aku tak pernah melihat Hyesung tersenyum bahagia seperti itu...” ucap Dongwan pelan

          “ Kau benar...aku merasa bahagia entah mengapa..tapi..aku ingin sedikit menggodanya” kata Minwoo sembari tersenyum jahil

          “ Aku setuju denganmu Minbongie. Ayo kita ke sana!” seru Eric

          “ Kau yakin? Apa Hyesung akan menendang kita keluar jika kita ke sana?” tanya Dongwan

Eric tersenyum, “ Tenang saja. Aku jamin dia tidak akan melakukan hal itu. Nah, dengarkan aku baik-baik”

Keempat orang di hadapan Eric mengangguk dan tersenyum ketika mendengar perkataan Eric. Segera mungkin mereka keluar dari restoran tersebut dan menuju cafe R.o.S.

^^^

Hyesung POV

          Hari ini Hyunjung datang kembali ke cafe, dan aku...entahlah..yang jelas aku merasa sangat senang karena kedatangannya. Sejujurnya aku sendiri agak sedikit bingung dengan perasaanku. Beberapa minggu yang lalu, aku merasa dirinya seperti parasit menyebalkan yang menganggu hidupku, namun...kali ini aku merasa dia sebagai udara dan matahari yang membuatku merasa lebih hidup. Ketika Hyunjung datang, dia memberikan senyuman lebar seperti biasanya. Dan...Jongjin pun mulai menggodaku serta memaksaku untuk mendekatinya.

          “ Hei.. ini kesempatan untukmu! Cepat ke sana!” seru Jongjin sambil mendorong tubuhku.

          Dengan sedikit gugup aku mengambil pesanan dan menuju mejanya.

          “ Hai...” sapaku pelan

          “ Hai Hyesung-ssi!” balasnya dengan nada riang

          “ Mau pesan apa? Hari ini menu yang diskon ada spaghetti tuna cheezy dan pancake choco blazt.” ucapku sambil memberikan daftar menu.

Hyunjung tersenyum dan mulai melihat ke daftar menu. “ Hm...sepertinya spaghetti tuna cheezy kau sebutkan enak. Um..air mineral satu, OK? Terima kasih Hyesung-ssi” ucapnya sambil menatapku dan tersenyum.

Aku membalas senyuman. Oh...sungguh senyumannya itu terlihat seperti..matahari yang bersinar cerah. Ah! Apa yang kupikirkan.... “Ba..baiklah... tunggu sebentar, OK?” dan aku sangat malu menyadari suaraku terdengar gugup dan sedikit terbata-bata. Hha... apa yang sedang terjadi denganku..

Aku segera menuju dapur dan memberikan daftar pesanan kepada Taewoon yang hari ini bertugas sebagai koki.

10 menit kemudian, pesanan telah siap dan kembali Jongjin menyuruhku untuk mengantarkannya. Aku membawa pesanan dan entah mengapa kakiku terasa sedikit lemas. Jantungku berdegub kencang tak karuan ketika jarak aku dan Hyunjung semakin dekat. Aku melihat Hyunjung sedang membaca buku yang cukup tebal, dan dia memakai kacamata. Terlihat sangat elegan dan...cute bersamaan.

          “ Ah...apa yang kupikirkan...” gumamku sambil menggeleng pelan. Aku menarik nafas panjang dan kakiku tiba di meja Hyunjung.

          “ Pesanan datang. Silahkan dinikmati, Hyunjung-ssi” ucapku tersenyum sambil meletakkan dan menata pesanan di meja Hyunjung. Hyunjung mendongak dan melepas kacamatanya seraya memberikan senyuman terima kasih.

Baru saja aku hendak mengatakan sesuatu kepada Hyunjung, tiba-tiba terdengar suara cukup gaduh dari luar. Ketika mataku melihat apa yang sedang terjadi, jantungku tiba-tiba berdegub lebih cepat dan mukaku memerah. Tanpa ku sadari, tanganku mengepalkan tinju dan menarik nafas dalam-dalam.

Kring. Pintu cafe terbuka dan masuklah gerombolan lima orang pria yang sangat berisik.

          “ Bogeun-ah, Jonghyun hyung, kalian juga masuk. Kalian belum makan bukan? Aku yang bayar!” terdengar suara laki-laki yang paling menyebalkan berbicara kepada dua orang, yang bisa dikatakan bodyguardnya, dengan setelan hitam dan kacamata hitam.

Dua orang yang bernama Bogeun dan Jonghyun tersebut mengangguk dan mengikuti Tuan Muda mereka masuk ke dalam.

Aku memalingkan mukaku dan segera beranjak menuju dapur, hingga suara nyaring itu memanggil namaku.

          “ Hyesung-ah! Kami datang~” aku segera membalikkan badanku dan ku lihat Eric tersenyum sambil melambaikan tangannya.

          “ Hei..bersikap baiklah kepada kami. Kami ini pelanggan loh” ujar Minwoo yang segera duduk di kursi dekat dengan meja Hyunjung berada.

          “ Hyesung-ah. Aku bertemu mereka di jalan dan mereka bilang ingin makan di cafemu, lalu aku memutuskan untuk ikut” sahut Dongwan yang sedang memamerkan deretan gigi putihnya.

Aku menghela nafas panjang dan mencari wajah Junjin dan menatapnya dengan makna, “bisa kau jelaskan mengapa mereka bisa sampai di sini?

Junjin hanya menyengir dan mendekatiku sambil menepuk pundaku. “ Hyung, kami hanya sedang jalan-jalan saja, hingga mereka bilang merasa lapar dan aku menyarankan untuk makan di cafe tempatmu bekerja. Selain bisa menambah pendapatan cafe ini, bukankah bagus jika kita berenam bisa berkumpul bersama di siang hari?” bujuk Junjin

Aku memejamkan mataku dan menghela nafas panjang.

          “ Hyesung hyung..aku sangat lapar..bisa kah kau memberikan kami daftar menu?” pinta Andy dengan wajah memelas. Aku menatapnya dengan tatapan kosong dan segera menuju ke meja kasir untuk mengambil daftar menu.

Aku kembali ke meja dimana lima orang pria yang paling berisik sedunia itu berada. “ Silahkan. Jika sudah tahu ingin memesan apa, panggil saja aku..” ujarku pelan

          “ Wah... Hyesung-ah.... kau benar-benar berbeda” ucap Minwoo sambil menepuk pelan lenganku dan aku hanya membalas perkatanyaan dengan senyuman.

          “ Hei... sepertinya wanita di sebelah itu...cantik sekali...” gumam Dongwan sambil tersenyum cerah ketika melihat Hyunjung yang memang persis di sampingnya. Entah mengapa aku merasa sedikit kesal.

          “ Wow... kau benar! Aku mau mendekatinya dulu.” ujar Minwoo dan bergerak menuju ke arah Hyunjung.

          “ Ya! Kau ingin merebut dia dariku Lee Minbong?!” Dongwan segera mengikuti Minwoo dari belakang dan mereka duduk tepat di depan Hyunjung.

Hyunjung terlihat sangat kaget, namun Dongwan segera menjulurkan tangannya, “ Kim Dongwan. Dan dia Lee Minwoo. Nona cantik, siapa namamu?”

          “ Ah! Hyunjung-ssi! Sudah lama tidak bertemu!” seru Junjin dan kini dia berjalan dan duduk mengikuti Dongwan dan Minwoo. Melihat mereka bertiga di dekat Hyunjung membuat kepalaku sedikit sakit dan tanpa ku sadari tanganku mengepalkan tinju.

          “ Hyesung-ah... kau terlihat sedang marah? Ada apa?” tanya Eric

Aku segera menatapnya dengan sinis, “ Tidak ada apa-apa...bukan urusanmu” jawabku sambil menuju ke Minwoo cs.

          “ Ehm... Maaf... jadi..kalian bertiga mau memesan apa?” tanyaku sambil menahan diri agar suaraku terdengar senormal mungkin.

Minwoo menoleh ke arahku dan tersenyum sinis. Menyebalkan. “ Ya..Hyesung-ah... kami akan makan apapun yang dipesan oleh Eric. Jadi, biarkan dia memesan untuk kami bertiga. Benarkan anak-anak?” tanya Minwoo ke Dongwan dan Junjin yang direspon dengan anggukan dari keduanya.

          “ Ah... Ngomong-ngomong Hyunjung-ssi, jadi kau sering datang ke sini? Bertemu dengan Hyesung hyung? Ah...aku tidak tahu jika hubungan kalian sedekat itu sekarang...” perkataan Junjin tersebut membuat mukaku memerah dan aku hanya menghela nafas untuk mengontrol emosiku.

          “ Oh! Jadi namamu Hyunjung? Nama yang cantik” ucap Dongwan

Hyunjung yang sedari tadi diam..kini tersenyum dan terkekeh pelan. “ Hahaha... Iya. Perkenalkan, namaku Ji Hyunjung. Aku datang ke sini hanya untuk makan, Junjin-ssi. Ngomong-ngomong, Dongwan-ssi dan Minwoo-ssi temannya Hyesung-ssi?” tanya Hyunjung

          “ Yep! Tentu saja. Kami berenam sudah seperti saudara.” sahut Minwoo

          “ Berenam?” tanya Hyunjung

          “ Iya.. kau lihat laki-laki super tampan di sana? Namanya Eric dan laki-laki super imut di depannya itu Andy. Kami berenam bekerja sebagai host di bar Brand New. Jika sempat, mampir..hahaha” jawab Dongwan sambil menunjuk ke arah Eric dan Andy.

          “ Wow...jadi kalian semua host? Pantas saja...kalian sangat ahli menghadapi wanita, haha. Tapi.. Hyesung-ssi bilang itu hanya untuk klien nyonya besar saja?” tanya Hyunjung yang melirik ke arahku. Aku hanya kembali menghela nafas dan menutup mataku.

          “ Benarkah? Hyesung bilang seperti itu? Wah.... kejam sekali dia tidak mengijinkan kami bertemu dengan wanita cantik sepertimu..” lanjut Dongwan. Aku sudah tidak bisa menahan diri lagi dan ingin segera membalas ucapan Dongwan namun suara Andy yang memanggilku membuatku mengurungkan niat tersebut. Aku segera berjalan menuju Andy dan Eric.

          “ Hyesungie hyung... Bibimbap porsi super untuk 6 orang, orange juice 8 dan dua porsi besar Jajangmyeon untuk Bogeun dan Jonghyun hyung.” ucap Andy dan aku mencatat pesanan di kertas.

          “ Hyesungie~ Kau terlihat sangat kesal. Apa kau kenal wanita yang didekati mereka?” tanya Eric dan aku hanya menatapnya dengan tatapan ‘bukan urusanmu untuk tahu apakah aku mengenalnya atau tidak

          “ Baiklah.... aku mengartikan tatapanmu itu sebagai kau mengenalinya. Hm..mereka terlihat senang..” lanjut Eric sambil menatap mereka yang sedang tertawa dan berbicara dengan senang. Sesekali aku mendengar lawakan kuno Dongwan yang mungkin satu level dengan Hyungsin.

          “ Ah...menyenangkan sepertinya... aku ingin ikut mereka...tapi dengan tiga orang hyung di sana..aku pasti kalah...” keluh Andy sambil memasang wajah memelas.

          “ Kalau aku yang ke sana... aku yakin mereka yang akan kalah” sahut Eric tersenyum sinis

          “ Wo...hyung... rasa percaya dirimu terlalu tinggi..” ucap Andy

          “ No comment...” dan kini mereka berdua tertawa bersama-sama. Aku kembali menghela nafas dan segera meninggalkan mereka menuju dapur.

          “ Hyesung-ah... jaga emosimu..jaga emosimu..” gumamku

          “ Hm? kau berbicara denganku?” tanya Taewoon

Aku menggeleng pelan... dan memikirkan sesuatu lalu tersenyum sinis, “ Taewoon-ah..apa kau punya obat pencahar?”

TBC

( Akhirnya bisa ngepost ini juga.. terlalu banyak hal yang terjadi akhir-akhir ini, dan tentu saja skripsi..hahaha. Selamat membaca!^^~)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
shinfly
i don't know will update "hyung and I" story or not..because..i'm not to motivate to write it :'(

Comments

You must be logged in to comment
feelgyo #1
Chapter 17: Akhirnya bs komen pnjang2 disni~ hihihihi~~ c:
dah kangen berat sama fic yg satu ini >.<

okay, waktunya komentar~~ ♬..╰(′▿`)╮ ♬..╰(′▿`)╮ ♬

*ambil ancang2*

HUEEEEEEEEEEEE......TIDAAAAAAAKKKK.....TIDAAAAAKKKK.....TIDAAAAKKKKK....KENAPAAAA???? KENAPAAAA YIM?? (۳˘̩̩̩Д˘̩̩̩)۳
Apa salahnya Hyesung? Kenapa bs begini?? Maknya kn udh ngasi darah...kenapa yim?? Kenapa??? (۳˘̩̩̩Д˘̩̩̩)۳
kn kesian Junjinnya Yim....kesian jg ama host yg lain....hikss hiksss *salahfokus*

Ini pst gara2 Hyunjung!!!!! Щ(ºДºщ)

Aku ga prcaya bs nangis bolak/i dihari valentine OTL
knp di 2crita yg kubaca hari ini (satunya pnya junu), syungnya hrs mati dgn tragis???? (TДT)

Btw ini masi ada episode trakhir ya? Aku udh ga sanggup ngebacanya yim.....sedih bgt suer....
Kamu hrs bayar ini pake The Host Yim. Harus! (҂˘̀^˘́)9

Anyway, makasi deh yim buat airmata ini. Makasi udh bikin mewek dihari yg cerah tnpa hujan. Makasi kamu udh buat maknya Hyesung nangis nyesel (puas bgt dibagian ini xD). And lastly, makasi udh update Ayim~ <3
Liya_Heartless
#2
baru nemu ini fanfic, dan alhamdulilah bukan yay! jarang ada fic yg straight, indonesia lagi xd
clumsyblue
#3
Chapter 16: Woohooo sinetronnya berlanjuutt~~~

HantuSyung imut banget cobaa... Sini nak, main sama kakak, hantuin kakak aja boyeeh XDDD #ditendang
Idem sama ipil buat emaknya syung. Kenapa sadar di detik2 terakhiiirrrr? jdsakgdsakjdgska!!! Kenapaaaaaaaa? ? ? Terus syung kenapa menghilang? Kenapaaaaaaaaaaaaaaaa? ? ? ? ?

*cough*
Ayiimm, tengkiu udah diapdet yaaa~~~ *tjium panas*
feelgyo #4
Chapter 16: Tjih! Akhirnya nie sinetron ada kelanjutannya juga *tatap sinis penulisnya*

Sejujurnya Yim, diawal chapter aku ngakak bgt. Hyesung bener2 polos ya. Dicuekin belalang aja bs sedih(?). Pffttt...
And....... I love this chapter!!! So much!!!! Much!! Much!! Much!!! Kecuali dibagian ending. :P

Omaigottt, ini cerita bs bikin jantung mau copot! Pelis jgn 'tamatin' Hyesung dulu!!! The host yg lain blm sempat marah2 ke Syung, perkara doi bawa motor ga hati2. TT^TT
Huuuhh, maknya Hyesung (ato Hyunjung) ngeselin bgt deh! Knp hrs sadar didetik-detik trakhir?? Knp??? Knp??? *goncang2 penulisnya* *bakar rumah sakitnya* #anarkis

Pelis emaknya aja, jgn Syung... *maap, trlalu bias* XDD
Eniweyyyy, I hope this sinetron(?) tidak melakukan pembunuhan, sebab pembunuhan itu adalah tindakan keji, tindakan kriminal yang melanggar undang-undang yang berlaku dinegara kita. Ganbatte!! XD

PS: Ayim yg baikhati, baikbudi, rajin menabung, dan tidak sombong, pelis update secepatnya yak. Peluk cium dari rider paporit(?) <3
Elreya
#5
Chapter 16: Yeay~ You're come back Unnie :) Ah jangan bikin Hyesung meninggal, Kasian Hyunjung sama Ommanya let them be happy Unnie. Ayolah masa aku mau UN harus liat Angst mulu sih jadi please banget Yaaaa Unnie~ Kangen juga ga liat Unnie update kekeke
shin-pads
#6
Chapter 15: Duuuh ><

Jangan dibikin angst dong. Jangan dimatiin Pilkyo-nyaa ㅠㅠ
shin-pads
#7
Chapter 2: Akhirnya nemu juga fict dengan bahasa Indo! Huraaayyyy! *lemparbuketkamboja*


Duh duh duh... Eric perhatian banget, beliin tongkat ama bawain makanan juga~

Tapi ini bukan ya~???
Elreya
#8
Chapter 15: Yo Unnie~ Aku udah lama ga komen didini ya hahaha~ Aku liat update langsung ngeliat adegan kayak gini... malah galau sendri didepan laptop *pundung* yosh! Hyesung harus selamat! dan akhirnya hyunjung tau kenyataanya , now now how would the plot give us the ending~(gini nih orang abis stres ngerjain tugas)
clumsyblue
#9
Chapter 15: H... Hyesung aaahhhh.... Nooooooooooooooooo!!!! Kenapa golongan darahku b kenapaaaaaaaaaaaaaaa!!!! Hyesungieeeeeeeeeeeeeeeee!!!

Idem sama ipil.. aku juga langsung inget mvnya syung... huaaaaaaaaa T^T
Ayiiiiimmmmmmm ;A;

Eniwei, thank you for updatiing~^^
hyuu_hikari #10
Chapter 15: aku.... semua yang mau aku bilang uda diwakilin ama Pil dibawah xDD
btw, kamu tega yah.... kemaren udah begitu, sekarang hyesung dibikin kecelakaan parah.... tapi ntah kenapa aku suka banget ama chapter yg ini...