Mungkin kali ini Amber harus benar – benar mengucapkan terima kasih pada L.Joe. Lagi – lagi lelaki itu menyelamatkan hidupnya. Setelah berbaku hantam dengan 5 orang pria  sekaligus, membuat wajah L.Joe babak belur. Sebagai rasa terima kasih, Amber pun membawa L.Joe ke rumahnya untuk ia obati.  

“Ah, pelan – pelan,” L.Joe meringis kesakitan, “jangan seperti anak kecil, tahan sebentar,” dengan telaten, Amber mengobati luka memar di wajah L.Joe.

“Sekarang buka bajumu,” perintahnya.

“A,apa?”

Amber hilang kesabaran, dengan paksa ia melepas baju L.Joe. Namun ia merasa canggung ketika menyadari perbuatannya. Melihat tubuh L.Joe, membuat jantung Amber berdegup kencang. Wajahnya merona merah. Dengan pelan dibasahinya selembar kain dan diusapkannya pada bagian tubuh L.Joe yang memar. 

L.Joe menatap gadis yang sibuk mengobati lukanya itu, “Terima kasih.”

“Harusnya aku yang berterima kasih, kau sudah menyelamatkanku, dua kali.”

L.Joe terus memperhatikan Amber yang sejak tadi sibuk mengobati lukanya. Tanpa sadar sudut bibirnya terangkat. Amber yang sadar sedang diperhatikan mengalihkan pandangannya pada pria itu, “kenapa senyum – senyum begitu?”

L.Joe tersadar dari lamunannya, “ah, kenapa?”

“Lupakan. Aku telah mengobati lukamu, sekarang kau istirahatlah di kamarku, lukamu masih belum kering dan kau juga belum pulih benar, sebaiknya kau menginap disini,” L.Joe kembali memakai kaosnya, “aku tidur di sofa saja, tidurlah di kamarmu.”

“Tapi.”

“Selamat malam.”

Amber menghela nafas. Ia pun memilih untuk pergi tidur. Setelah mengunci pintu rumahya dan mematikan semua lampu, Amber kembali ke kamarnya. Sebelum menutup pintu, ia sempatkan melihat L.Joe, rupanya pria itu belum tidur. Ia hanya berbaring menatap langit – langit. Ada sesuatu hal yang ingin Amber tanyakan pada L.Joe.

        “Apa kalian orang jahat?”

L.Joe melirik Amber yang berdiri di ambang pintu kamarnya, “Maksudmu?”

“Saat itu, kalian ikut berkelahi kan? Kau, Chanyeol, dan Mark. Dan pria yang menggangguku tadi sepertinya juga mengenalmu. Apa kalian terlibat sesuatu hal yang berbahaya?”

Amber memang belum mengetahui tentang Chanyeol dan bahkan L.Joe yang menjadi ketua geng di SMA Jaeguk. Chanyeol tak ingin membuat gadis itu khawatir. L.Joe pun tak bisa menampik pertanyaan Amber tersebut.

“Mungkin.” 

“Apa itu berarti Chanyeol juga?”

Ada jeda yang L.Joe berikan pada pertanyaan yang Amber berikan barusan sebelum akhirnya ia membuka suara, “Hmm.”

Setelah tak ada lagi sahutan dan yang terdengar hanyalah suara pintu yang tertutup, L.Joe mulai memejamkan matanya. Entah mengapa yang ia lihat adalah wajah Amber yang telaten mengobati lukanya. Ia seperti melihat sosok ibunya dalam diri gadis itu. Dan ia tak tahu sejak kapan desiran itu mulai muncul di hatinya.

Dengan wajah kesal, Myungsoo melangkahkan kakinya ke sebuah ruangan kelas ditemani oleh Taehyung dan Leo. Kedatangan ketiga pria tampan itu sontak membuat siswa – siswi di kelas itu terkejut sekaligus takut. Pasalnya, berita soal kejadian di kantin kemarin lusa telah menyebar seantero sekolah.

Mata Myungsoo meneliti seluruh ruangan. Ia sangat geram ketika tak menemukan orang yang dicarinya, “Mana Amber?!”

Tak ada yang berani menjawab. Semuanya diam karena ketakutan. Myungsoo pun menggebrak meja karena tak mendapat jawaban dari mereka.

“MANA AMBER JOSEPHINE LIU?!”

“Di, dia, ada di kantin.”

Setelah mendapatkan jawaban yang diinginkannya, Myungsoo segera pergi dari tempat itu. Taehyung pun ikut pergi sambil menendang tempat sampah yang ada didekatnya dan membuat isinya berserakan di lantai. Sementara Leo mengikuti Myungsoo dengan wajah tenang.

Seluruh murid di kelas itu menghembuskan nafas lega. Namun, wajah mereka menunjukkan kekhawatiran atas keselamatan salah satu teman sekelas mereka itu.