Sore harinya Amber telah diperkenankan untuk keluar dari rumah sakit karena lukanya yang tak terlalu parah. Sebenarnya Amber masih harus dirawat satu sampai dua hari lagi, namun gadis itu terus meminta pulang dengan alasan tak punya uang untuk membayar perawatannya dan tak ingin menambah beban hutangnya. Mau tak mau Myungsoo pun menuruti permintaan kekasihnya itu.

Myungsoo pun dengan senang hati mengantar gadis itu kembali ke rumahnya. Bahkan tak hanya Myungsoo, tapi Chanyeol dan L.Joe juga turut menemani. Hubungan mereka memang belum membaik, namun di depan Amber ketiganya berusaha untuk akur.

Dengan menggunakan mobil milik Myungsoo, keempatnya pergi menuju rumah Amber. Sesampainya di rumah Amber, ada sebuah mobil sedan hitam terparkir di sana.

“Amber, mobil siapa itu? Keluargamu?” tanya Myungsoo pada Amber yang duduk di samping dirinya. Amber terlihat bingung, gadis itu menggelengkan kepalanya. “Entahlah.”

Chanyeol dan L.Joe pun sama bingungnya. Terutama Chanyeol, meskipun ia belum terlalu lama mengenal sahabatnya itu, tapi ia tahu persis bahwa Amber sudah tak memiliki keluarga lagi. Keluarga satu-satunya tinggalah kakak lelakinya yang tak mungkin memiliki mobil seperti itu. Jadi itu mobil siapa? Pikirnya.

Keempatnya turun dari mobil dengan Amber yang dibantu Chanyeol untuk turun karena bahu kanannya masih terasa nyeri ketika berjalan. Myungsoo berjalan mendahului  yang lain untuk membuka pintu pagar rumah Amber yang tak terkunci, ia agak sedikit terkejut melihat seorang pria dewasa sedang berdiri di depan pintu rumah Amber.

“Maaf, anda siapa ya?” tanyanya. Pria tersebut menoleh pada Myungsoo. Pria tersebut memakai kacamata dan tampaknya sudah agak tua karena wajahnya yang mulai keriput dan uban yang mulai mendominasi rambutnya.

Amber, L.Joe, dan Chanyeol menghampiri Myungsoo yang masih berdiri di luar meski pagar tak dibukanya. “Siapa, Myung?” tanya Amber. Namun begitu Amber melihat seorang pria tua yang berdiri di depan rumahnya, seketika raut wajahnya berubah. “Ah, Pengacara Jang!”

Pengacara Jang tersenyum ramah. “Apa kabar, Amber?”

“Jang Ahjussi?” tanya L.Joe terkejut. Amber tak kalah terkejut, ia menatap L.Joe bingung. “Kau mengenal Pengacara Jang?”

Pengacara Jang yang baru menyadari adanya L.Joe pun segera membungkuk hormat. “Annyeonghashimnika, Lee Byung Hun-ssi.”

“Untuk apa anda kesini, ahjussi?”

“Saya kemari karena ada suatu urusan dengan Nona Amber,” jawabnya.

“Amber?”

Amber semakin bingung melihat L.Joe yang tampaknya mengenal Pengacara Jang, begitu juga sebaliknya. “L.Joe, ada apa sebenarnya? Kau mengenal Pengacara Jang?”

“Dia adalah pengacara perusahaan ayahku.”

“Apa?!”

Amber berbaring di atas kasurnya dalam diam. Meskipun begitu, matanya tak juga terpejam. Masih terngiang di benaknya kejadian sore tadi. Ia tak menyangka bahwa ternyata selama ini hutang yang berusaha dilunasinya adalah hutang ayahnya kepada perusahaan milik ayah L.Joe. Entah ini adalah sebuah kebetulan atau bukan. Sulit dipercaya rasanya.

Saat itu juga gadis itu kembali memikirkan hutang-hutang ayahnya setelah sempat terlupakan karena masalah-masalah yang baru dialaminya belakangan. Prestasinya di sekolah pun tak bisa ia bilang cemerlang, ia tak bisa menjadi juara umum, sekarang pun prestasi belajarnya mulai menurun.

“Aku tak bisa seperti ini terus,” gumamnya pada diri sendiri.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, L.Joe menyeruak masuk ke dalam ruang kerja ayahnya. Tentu saja hal itu membuat ayahnya terkejut melihat kedatangan anaknya yang sangat jarang menampakkan wajahnya di rumah.

“Lee Byung Hun! Apa aku tak pernah mengajarimu sopan santun?!” marahnya.

L.Joe tak ambil pusing mendengar omelan ayahnya yang telah menjadi makanannya sehari-hari itu. “Kenapa kau tak pernah bilang kalau Perusahaan keluarga Liu memiliki hutang pada perusahaanmu?”

“Darimana kau tahu soal itu?”

L.Joe berdecak pelan. “Itu tak penting, jawab saja pertanyaanku.”

“Sebelumnya kau tak pernah ambil pusing dengan urusan perusahaan, lagipula itu tak ada hubungannya denganmu.”

“Tentu saja itu ada hubungannya denganku!”

Ayah L.Joe mengerutkan keningnya. “Apa kau mengenal keluarga Liu?”

L.Joe diam tak menjawab.

“L.Joe?”

“Tidak.”

“Lalu kenapa kau ambil pusing soal hutang itu?”

“Tak bisakah kau membebaskan hutang-hutang mereka?”

Ayah L.Joe tertawa mendengar permintaan anaknya tersebut. “Apa keuntungannya bagiku jika aku membebaskan hutang mereka? Lagipula itu hutang mereka terhadap perusahaan kita, bukan kepadaku secara pribadi.”

“Aku akan melakukan segala yang kau perintahkan, asal kau bisa membebaskan hutang mereka,” ucapan L.Joe membuat Ayahnya terkejut. Ia pun mulai menganggap serius ucapan anaknya itu. Tuan Lee melonggarkan simpul dasinya. “Apa kau yakin?” tanyanya.

“Apa hubunganmu sebenarnya dengan keluarga Liu hingga kau berani melakukan hal seperti ini?”

L.Joe lagi-lagi tak menjawab. Ia sendiri tak tahu kenapa ia melakukan hal itu.

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Saat itu pula kehidupan Amber Josephine Liu mulai berubah. Meski pada awalnya sangat sulit, namun sekarang, perlahan-lahan kehidupannya mulai membaik. Kehadiran Myungsoo menjadi salah satu faktor tentunya.

Please Subscribe to read the full chapter