Ckiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit !

Brukkkkkkkkkk !

Semuanya kaget dan refleks menoleh ke arah luar karena tahu sumber suara berasal dari jalanan tak jauh dari gedung itu. 

“ !"

"Amber !” tanpa bicara lagi James dan Minho bergegas lari keluar menuju ke arah sumber suara. 

Yang lain yang tadinya sempat kaget tidak mengerti kini ikut khawatir, jangan-jangan Amber yang sedang mengalami kecelakaan. Mereka semua berbondong-bondong menyusul James dan Minho. 

Tapi ternyata hanya terjadi kecelakaan kecil, sepertinya ada sebuah mobil yang mengerem mendadak sebelum akhirnya menabrak pembatas jalan yang untungnya hanya terbuat dari kayu, bukan besi. Jalanan masih terlihat normal bahkan sedikit ramai. Beberapa mobil masih lalu lalang. Yang lain hampir bernafas lega sebelum mereka melihat pemandangan yang lebih menakutkan.

Amber dengan muka terrified sedang berdiri di seberang jalan. Wajahnya terlihat sangat ketakutan dan bahkan dari jauh mereka bisa melihat tubuhnya gemetaran hebat. Mulut Amber tercekat, tangannya mengepal satu sama lain. Kuku Amber terlihat seperti berusaha menguliti punggung tangannya yang lain.

“Amber calm down okay...” teriak James yang berusaha menyeberang jalan. Dia nyaris berlari menjemput Amber kalau saja Minho menariknya tepat sebelum sebuah mobil nyaris menabrak tubuhnya. “oppa akan segera kesitu, just stay right there and calm down, everything is gonna be fine, i promise” James berteriak sambil menoleh kanan kiri dengan sedikit panik berusaha segera menyeberang. 

Minho lebih panik karena dia harus terus melihat Amber disaat yang lain juga harus mengontrol James yang kadang membuang akal sehatnya kalau berhubungan dengan Amber. Jika James ingin menjemput Amber dia akan melakukannya saat itu juga tidak peduli apapun yang terjadi bahkan jalanan ramai sekalipun.

Di tengah kepanikan itu tanpa ada yang sadar Kris telah berhasil berlari ke seberang dan segera meraih tangan Amber. Menarik Amber dan memaksanya untuk memandang wajah Kris. “look at me, i won’t ever leave you,