akhirnya bisa update juga. happy reading~

...........................................

Kris, Sehun dan DO sedang berjalan santai melewati lorong sekolah untuk pulang. Hari ini dia akan menonton pertandingan Tao bersama anak-anak yang lain. Dia sengaja mengulur waktu di sekolah agar tidak perlu menunggu lama pertandingan dimulai. Setelah berganti baju di toilet dia mendapati Amber tengah buru-buru membersihkan toilet. Kris memandang Amber dan teringat kata-kata Amber tadi siang. Kris benci sikap sok berani Amber dan kemudian berniat mengerjai Amber. Kris menendang ember kotor bekas pel, dan membuat seluruh lantai toilet kembali basah dan kotor.

What the Amber merutuk dalam hati dan mendapati Kris tengah tersenyum mengejeknya. Anak-anak lain yang baru keluar dari bilik toilet memandang ke arah mereka berdua, dan suasana ruangan toilet yang sempit itu menjadi memanas. Yang lain terdiam dan memilih jalur aman untuk diam-diam keluar dari toilet. Kris terus memandang Amber dengan senyum menyebalkan, dan Amber mati-matian menahan diri, dia tidak mau menghabiskan tenaga berharganya untuk marah-marah.

Amber nyaris meninggalkan pekerjaannya karena waktu sudah mepet. Tapi dia tidak tega karena siapa saja bisa terpeleset dengan genangan air di toilet. Amber bergegas secepat mungkin membersihkan toilet itu lagi.

Turnamen dimulai pukul 17.00, dan sekarang sudah pukul 16.32, Amber hanya punya waktu kurang dari setengah jam untuk sampai di tempat pertandingan. Amber bergegas berlari keluar dari kompleks sekolah. Mati-matian mencari ojek hingga dia terjatuh dan melukai lututnya.

Pukul setengah empat lebih Amber baru sampai dan bergegas registrasi untuk pertandingan, timnya sudah berada di dalam dan pertandingan sudah dimulai. Untungnya dari tim lain juga ada yang terlambat. “kalian terlambat ?”

“hehh heeeh” Amber hampir kehabisan nafas saat berlari, begitu juga anak disebelahnya.

“maaf, macet” mereka berdua mengatakan hal yang sama. Amber memandang anak itu dan mereka saling pandang lalu tertawa.

“sudah, sudah, sana cepat masuk pertandingan sudah dimulai, dan kau” petugas itu menunjuk Amber “sebaiknya kau obati lututmu lebih dulu”

“oh ” Amber memandang lututnya, dia bahkan tidak sadar kalau dirinya terluka. Amber menghabiskan lebih banyak waktu karena harus memplester lukanya dan mengganti pembalutnya dan berganti baju. Amber mengenakan celana skiny jeans tiga perempat dengan atasan baju gombrong tanpa lengan menutupi sport branya. Setelah itu dia bergegas menuju timnya. “you late !” suara James langusng menusuk jantungnya. Oh no, dia bakal kena hukuman James lagi hari ini.

“sorry” balasnya singkat.

Tim mereka berada di posisi tiga dari lima tim yang bertanding. Ini tidak bagus, hanya tersisa Amber dan Minho yang belum turun ke lapangan. “we still can win this” Amber tersenyum penuh arti pada James. Minho keluar duluan setelah MC menyebut namanya dan menunjukkan kehebatannya. Minho berhasil menambah poin dan menaikkan posisi mereka ke posisi dua. Dan sekarang giliran Amber.

“dan inilah ace dari Tim The Flash, oh dan unik sekali, satu-satunya perempuan dalam pertandingan ini” suara MC membuat jantung Amber berdegup kencang, dia berjalan naik ke arena pertandingan, merasakan setiap pandangan mata menghujam padanya. Amber membenahi kerutan di celananya, Amber sedikit mengernyit merasakan sakit di lututnya. Lalu MC menyebut namanya “...Amber”

Amber menghela nafas, lalu dia merasakan dirinya melayang. Skateboard berjalan menurun lalu naik, Amber membiarkan skateboar