015

Heartless
Please Subscribe to read the full chapter

Soojung menghela nafas lelah. Keinginannya untuk bertemu Jongin telah terlaksana dan sekarang saatnya ia pulang. Selama perjalanan, ia memejamkan mata untuk menghilangkan lelah di tubuhnya. Terlebih ia menangis; salah satu hal yang sanggup menguras tenaganya.Cukup lama ia beristirahat, pada akhirnya kelopak mata itu terbuka.

Sejenak ia mengamati sekitar. Kening Soojung mengerut saat itu juga.

Ini dimana?

Pandangannya mengedar lebih aktif. Ia merasa memang ini bukan jalan yang ia kenal. Ini bukan jalan tempatnya pulang. Lalu ini dimana?

Soojung menoleh pada bodyguard yang ada di sebelahnya.

“Ini dimana?” Tanyanya bingung dan penasaran.

“Ini Daerah Gwangju, salah satu jalan pulang.”

“Tidak!!” Soojung kembali memperhatikan jalanan. “Kita tidak melewati jalan ini saat kemari.” Sanggahnya.

“Salah satu jalan tembusan. Ini jalan lain yang lebih cepat untuk kembali ke rumah.” Jawab sang supir.

Gadis itu masih sangsi namun ia mencoba percaya. Mungkin ini memang salah satu jalan pulang. Toh, ia juga tak terlalu hafal jalan alternatif agar lebih cepat sampai rumah. Meski ada rasa ragu dan tak nyaman, Soojung mencoba memejamkan matanya. Sebelum ia benar-benar tertidur, ia mengecek ponselnya. Hanya ada satu pesan yang ia terima dari Minho.

Bibirnya melengkung kecil lalu membalas pesan itu. Detik selanjutnya, ia kembali mengeratkan kelopak matanya perlahan.

Masih dalam hitungan menit, Soojung kembali terbangun. Kali ini disebabkan umpatan yang ia dengar dari sang supir. Ia menajamkan mata dan menoleh pada bodyguard sekitar yang tampak lebih ketat menjaga. Sebenarnya ada apa? Lekas ia mencari jawaban dengan melihat keluar mobil, Kedua matanya terbelalak terkejut.

Ada mobil yang hendak mendempetnya. Mobil itu milik..

Sehun?

“Se-Sehun?” Pekik Soojung reflek. “Sehun!!”

“Cepat!! Kalian pegang dan dekap dia!!” Seru sang sopir pada bodyguard yang ada di dekat Soojung.

Soojung terkesiap dengan tindakan cepat salah satu bodyguardnya. “Yaa!! App.. Toll....” Ia memberontak dalam dekapan dan cengkraman kedua tangan bodyguard di sebelahnya.

Soojung takut, keringatnya mulai bermunculan. Degup jantung itu tak lagi beraturan. Soojung sungguh takut setengah mati. Ia tak pernah sebelumnya diperlakukan seperti ini. Semua pikiran buruk begitu leluasa bermain di otaknya.

Lalu ini semua apa hubungannya dengan Sehun? Apa Sehun terlibat dengan hal ini?

Air mata Soojung perlahan turun. Ingatan tentang dirinya yang pernah menjadi korban Sehun berputar terus di benaknya. Mungkinkah semuanya ini rencana Sehun yang akan membunuhnya lagi? Tapi tunggu, ada yang janggal jika memang Sehun terlibat.

Sedari tadi supirnya terus mengumpat manakala mobil Sehun hendak mendempet mobil ini. Kalau memang Sehun adalah komplotannya, pasti mobil ini akan berhenti ‘kan? Soojung takut, bingung, gemetaran, dan tak tahu harus bagaimana. Segalanya begitu kompak melumpuhkannya.

Ia harus berbuat apa lagi?

Oh, ada sedikit harapan ketika suara Sehun sayup-sayup terdengar. Apakah Sehun akan menolongnya? Dalam hati Soojung berdo’a. Semoga Sehun melihatnya dan memang menolongnya.

Sementara di luar sana, mobil Soojung terasa dipepet kuat. Bahkan sang supir tak sanggup mengendalikan laju mobilnya. Ia mengumpat keras manakala mobil Sehun mendahuluinya dan berhenti mendadak. Mau tak mau mobil Soojung menabrak jika tak ingin jatuh ke jurang. Mengingat pingiran jalanan hanya dibatasi oleh besi agar tak terjerembab ke dasar jurang.

Sehun segera keluar dari dalam mobil dan menobrak pintu mobil Soojung. Lelaki itu memaksa tubuh Soojung untuk dilepas. Namun tak mudah, bodyguard yang sedari tadi menahannya memukul Sehun. Pada akhrinya terjadi adu pukul di sekitar sana. Tak hanya Sehun, Junmyun dan Tao juga membantu Sehun membekuk kawanan penjahat itu.

Tao menembakkan pistol ke udara, bodyguard dan juga sopir Sehun terkejut. Hal ini dimanfaatkan oleh Junmyun untuk meringkus mereka dan membawanya ke dalam mobil Soojung menunggu polisi yang telah ditelepon. Sedangkan Sehun, lelaki itu memeluk kuat tubuh Soojung yang menegang ketakutan. Ia bersyukur, Soojung tak memberontak saat Sehun berusaha mendekatinya.

Ada keringat dingin yang mengucur deras dari dahi Soojung. Jelas menandakan bahwa ia ketakutan dan butuh perlindungan. Terus dan terus Sehun mengucapkan kalimat penenang agar Soojung merasa lebih baik. Namun di dalam mobil Tao, tiba-tiba Soojung jatuh pingsan. Sehun kelabakan dan segera meminta Tao untuk mengantarkan ke rumah sakit.

“Ada apa dengannya Sehun?” Tanya Tao panik melihat Soojung yang memucat seperti itu.

Sehun menggeleng kecil. “A-aku juga tidak tahu Tao. Bisa lebih cepat? Aku tidak tega melihat Soojung!!” Pekik Sehun yang semakin panik. Soojung sama sekali tak memberikan respon atas gangguan yang diberikan oleh Sehun.

“Baik!!”

Tao segera mempercepat laju mobilnya.

Beberapa menit berselang, mereka sampai di rumah sakit. Sehun segera mengangkat tubuh Soojung dan membawanya ke dalam. Suster yang jaga memerintahkan mereka untuk membawa Soojung ke salah satu ruang UGD yang ada.

Sehun memperhatikan dokter yang tengah menangani Soojung dari luar. Ia cemas, ia gelisah, ia takut dan ia khawatir. Semua perasaan itu jelas mengerubungi dirinya. Namun di balik semua rasa itu, ada hal yang mengganjal. Ada apa dengan Soojung? Kenapa ia bisa sampai pingsan? Apa ada tekanan sebelumnya?

Tubuhnya tak bisa menetap di satu tempat. Satu menit berdiri di sebelah sana, satu menit kemudian ia berjalan ke arah lawan. Sehun sungguh tak bisa merasa tenang sebelum ada kepastian dari dokter. Mata tajamnya terus memonitori gerakan tangan dokter yang ia rasa cukup lama berada di dalam sana meski kenyataannya baru beberapa menit yang lalu.

Setelah ia berjuang dengan kekhawatiran dan kegelisahan, salah satu perawat keluar dan mempersilahkan Sehun juga Tao untuk masuk. Tak membuang waktu, Sehun segera masuk untuk menemui sang dokter.

“Kau keluarganya?” Sehun mengerut sejenak sebelum menganggukkan kepala. “Keadaan nona ini sangat parah, kenapa dibiarkan kelelahan?”

Kerutan di kening Sehun semakin dalam. Ia tak mengerti maksud dari sang dokter.

“Kapan terakhir kali nona ini melakukan check up?” Sang dokter memandang Soojung sebentar lalu kembali menatap Sehun. “Saya memang bukan dokter yang menanganinya. Saya juga baru melihatnya saat ini. Tapi saya mengerti kondisi tubuh nona ini.”

“Ma-maksud anda apa dok? Saya tidak mengerti.”

“Kau tidak mengerti?” Ada nada kesangsian dari ucapan dokter.

Sehun menggeleng.

“Nona ini menderita penyakit di dadanya. Apa kau tidak tahu?”

Sehun terkesiap. Ia membelalakkan kedua matanya. Perkataan itu menghantamnya saat itu juga sekaligus membuka sebagian memori di otaknya. Ah, Sehun ingat. Dulu, beberapa waktu yang lalu ia juga pernah mengantarkan Soojung ke rumah sakit karena penyakitnya. Kenapa ia lupa?

“Ja-jadi? Bagaimana Soojung?” Tanya Sehun pelan.

Dokter tersenyum tipis. “Beruntung kau membawanya tepat waktu. Dia baik-baik saja, hanya saja kalian harus membawanya ke rumah sakit tempat ia biasa dirawat. Alat medis disini masih kurang lengkap.”

“A-aku mengerti dok.”

“Saya pergi dulu. Panggil saya kalau ada apa-apa dengan nona Soojung.”

Dan Sehun hanya terdiam mematung. Ia bahkan melupakan sebuah kenyataan yang seharusnya ia ingat dengan baik. Sosok yang mulai mencuri perhatiannya itu tak memiliki hidup yang lama.

.

.

.

“Bagaimana bisa? Bukankah mereka sedang pergi ke Gwangju?”

Sooyeon merasa bingung dengan kabar tiba-tiba dari Sehun. Sejam setelah Soojung selesai mendapatkan penanganan, Sehun mengabari pihak keluarga. Ia menelpon Sooyeon dan meminta keluarga segera datang ke rumah sakit di Gwangju.

Sehun mendesah pe

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DeerLuvian
Update spesial nanti untuk ultahnya si Jongin .. :D klo gak lupa .. hahahaha

Comments

You must be logged in to comment
purnamasrywahyuni_98 #1
Chapter 3: Ini kok langsung chapter 003 ya? Yang 002 dimana?
Oohjungie #2
Chapter 18: Syukurlaaaaah authornya masi inget sm ff ini. Ini ff sampe chptr brp ya kalo blh tau ? Bisa2 endingnya sampe taun dpn gara2 updatenya lama bgt
fitrichyni #3
Chapter 18: Ya ampun ternya chapter 17 18 udah di update,jujur min hampir putus asa ini ff bakal diupdate,ternyata udah di update hari ini :( ...terimakasih bnyk authornim :( ,seru bnget cerita mystery selalu jdi favoritku , makin bikin kepo nih jgn smpe sehun jdi benci soojung :( ...kasian bnget klo soojung ditinggal lagi :( ...duh pokoknya aku tunggu kelanjutannya..SMANGATT
Oohjungie #4
Chapter 17: Woaaaa finally update!!! Authornim pliss kalo apdet jgn lama2 :((( hampir 5 bln dr aku komen dibulan maret :') seriusan sering2 apdet dong aku harap ini endingnya happy ending yhaaa plisss jgn buat sehun kehilangan soojung :(
Keknya sehun mulai tau deh rahasia sapa yg bunuh keluarganya dulu hmmm lanjutnya jgn lama2 ya plisssss :(:(:(:(
PiperGrace08
#5
Chapter 17: The kiss scene made me melt.... aaaaa

kangen banget ama Sestal huweee jd baper lg kan, mengingat mba ital taken -w- tp seperti biasa, ni chapter keren!! Ditunggu apdetan selanjutnya
fitrichyni #6
Chapter 16: cie soojung mulai senyum2 lagi hoho,chapter membahagiakan bikin senyum2 sendiri ,kekeke,keep fighting chingu :D
fitrichyni #7
Chapter 15: ngebut baca 15 chapter,pliss dilanjut :" ,seru bnget,pnasaran reaksi krystal selanjutnya apa,jarang2 nemu ff dgn cast sestal seseru ini :" ,bahasanya enak banget...omo,trs akhirnya krystal bakal gmna,ah pokoknya pnasaran to the max :" ,dilanjut yaa :(
Oohjungie #8
Chapter 16: Apdetnya asaaaap! Asikk asikk :3 chptr dpn lbh greget lg yaa cphtr ini krg greget dikit momen sestalnya :D overal ceritanya as alwaysss sukaaa
PiperGrace08
#9
Chapter 16: Aiiihhh seneng baca chap ini~ akhirnya soojung ama sehun gak canggung lagi!
Oohjungie #10
Chapter 15: AKHIRNYAAAA APDET JUGA!!! :') aku uda hampir hopeless sm ini ff kirain ga bakal dilanjut hampir 6bln gak apdet :( sering2 apdet dong sayang kalo gak dilanjut ini ff SUMPAH SERIUSAN :') THANKYOUUUU UDA DI APDET LG YHAAA SEMANGAT!