010.

Heartless
Please Subscribe to read the full chapter

“Jongin-ah, aku lapar!! Bisakah kau membuatkanku makan?” Soojung duduk di tepi ranjang dengan tangan memegang perutnya yang telah berbunyi sedari tadi. Semenjak ia tinggal dengan Jongin semalaman, ia mulai nyaman dengan dirinya. Meski awalnya ia merasakan takut dan kesal namun Soojung merasa tersentuh. Pemuda tan itu tak pernah menolak apapun yang ia minta. Seperti kali ini.

“Kau ingin makan apa??”

Soojung berpikir sejenak. Ada keinginan untuk mengecap lezatnya jajangmyun namun itu hal mustahil untuk ia dapatkan. “Terserah kau saja ..”

“Kau ini!! Pilih salah satu, ramnyun atau mie cup?”

“Hey!! Bedanya apa??”

“Yaah kalau ramyun bukan mie cup..”

“Ah, terserah kau saja lah mau yang mana.”

Jongin mengangguk paham. Sebelum ia keluar kamar, ia meletakkan beberapa potong pakaian untuk Soojung. Gadis cantik itu mengernyit heran. Darimana Jongin mendapatkan pakaian itu? Seingatnya tempat ini sama sekali tak memilikinya. Ah, entahlah!! Mungkin Jongin memang sudah menyiapkan ini semua atau bagaimana ia tak peduli. Selama nanti ia menunggu Jongin selesai memasak, ia akan mandi dahulu. Tubuhnya terasa tak nyaman sama sekali.

Beberapa detik kemudian, Jongin meninggalkan kamar. Soojung mulai melakukan ritual kesehariannya dalam membersihkan tubuh. Oh, kali ini ia tak hanya dibuat keheranan oleh pakaian yang dibawa oleh Jongin. Namun juga peralatan mandi yang seingatnya tak selengkap ini. Pemuda ini memang misterius. Ataukah ia memang menanggapi serius candaannya kemarin malam. Saat ia mengatakan kalau ia tak mampu merawat diri jika terus dikurung dalam tempat ini. Soojung hanya tersenyum sendiri ketika melihat ini semua. Sepertinya Jongin memang menyukainya. Terlalu banyak bukti yang ia berikan.

Terkena kucuran air yang mengalir dari shower memberikan kesegaran yang lebih. Semua kepenatan yang sempat menggantung di tubuhnya perlahan luntur begitu saja. Tangannya masih mengusap kasar rambut yang basah dengan handuk. Setelah dirasa cukup kering, ia meletakkan anduk di pundak lalu mulai mengoles lotion yang ia juga tak tahu Jongin dapat dari mana. Sepertinya Jongin memang telah menyiapkan ini semua sewaktu ia tertidur lelap.

Semuanya sudah selesai, ia ingin menghampiri Jongin yang tampaknya masih berkutat dengan ramnyun. Aroma khas ramnyun terbawa angin sampai ke kamarnya, mengundang ia untuk segera turun. Namun saat ia akan membuka pintu, telinganya menangkap sesuatu suara yang cukup ia kenal.

“Dimana Soojung?”

Suara berat itu, Soojung tahu. Itu suara Sehun. Soojung tercekat. Tubuhnya terjatuh. Melemas dan tak berdaya. Ketakutan yang semula sempat menghilang kembali berkumpul dan mengalir disetiap alir nadinya. Keringat dingin mengucur dari keningnya. Cemas, gelisah dan ketakutan luar biasa jika Sehun menemukannya. Ia tak mampu berpikir lagi apa yang akan terjadi. Hingga kesadarannya berkurang. Penyakitnya telah lebih dulu mengambil alih rasa sadarnya. Gadis cantik itu terjatuh dengan kelopak mata terpejam.

Sementara itu...

“Dia ...” Jongin tercekat. Tak ada pikiran dalam dirinya jika Sehun akan mendatanginya di tempat ini. Tapi ekor matanya menangkap ekspresi bersalah dari salah sati di antara mereka. Tao. Pasti pemuda itu yang telah mengatakan kepada Sehun. Sungguh tak bisa Jongin percaya.

Sehun mengerang kesal. Satu meja di depannya ia tendang kasar. “Aku tanya dimana Soojung? Kau jangan sok jadi pahlawan Kim Jongin!!” Sentak Sehun.

Konsekuensi akan hal ini memang seharusnya ia persiapkan. Jongin sudah berjanji untuk melindungi Soojung sepenuh hati. Ia bangkit dan menatap tajam Sehun. Dari sorot kedua obsidian itu Jongin tampak menantang Sehun. Kali ini ia tak mau dianggap lemah oleh Sehun. Senyuman sinis terukir dari bibir Jongin.

“Kenapa kalau aku mau menjadi pahlawan untuk Soojung?”

Sehun berdecak kesal. “Oh-ho .. Inikah yang namanya cinta? Tapi maaf Kim Jongin, kau tidak bisa selamanya menjadi pahlawan Soojung. Dia harus mati di tanganku.”

Gerak tangan Jongin cepat menarik tubuh Sehun yang hendak melewatinya. Sehun berbalik, menatap dingin Jongin. Sebuah senyum sinis diberikan Jongin atas tatapan mata Sehun.

“Tidak semudah itu saudaraku. Kau tidak bisa menghabisi nyawa Soojung. Ambil saja nyawaku daripada nyawanya.” Tukasnya.

Sehun mendesis kesal. Pernyataan yang dilontarkan Jongin menyulut emosi Sehun. Amarahnya yang telah menumpuk tinggi sebentar lagi akan meledak jika saja ia kehilangan kontrol. Rahang tegasnya mengeras, gemeratak giginya mengiringi sorot tajam kedua lensa Sehun. Lalu ia membanting tangan Jongin agar terlepas. Setelahnya ia meninggalkan Jongin yang terjerat tarikan tangan Tao dibelakangnya.

“Lepaskan Zitao !! Lepaskan tanganku!! Kau memang keterlaluan.. Penghianat!!” Umpat Jongin seraya meronta dari cengkraman tangan Tao. Pemuda lebih tinggi itu sedikit tersentak lalu tak sengaja melepas tangan Jongin. Hatinya mencelos mendengar umpatan dari Jongin. Perasaan bersalah menyeruak dari dalam diri Tao. Mengganggu keyakinan Tao akan pilihannya yang membantu Sehun. Ia masih terdiam membatu saat Jongin telah berhasil menyusul Sehun yang tampak tak sabar mendobrak pintu kamar tempat Soojung berada. Hingga ia tersadar dan menyusul keduanya.

“Sehuuuun-ah...” Seru Tao saat Sehun berhasil mendobrak pintu. Namun ia dicegah Jongin agar tak masuk. Sehun memberontak lalu mendorong Jongin. Ia masuk ke dalam kamar. Sepasang lensa kelamnya menyaksikan tubuh Soojung yang tergolek tak sadarkan diri di atas lantai.

Jongin terkejut mengetahui hal itu. Segera ia menghampiri tubuh Soojung dan membawanya dalam pelukan. Tangannya tak berhenti menggoyangkan tubuh Soojung. Berharap gadis yang ia cintai bisa membuka matanya.

Alih-alih menolong, Sehun malah tertawa puas. Tak ada sedikitpun belas kasihan yang tertuang disana. Sangat menyenangkan baginya melihat keadaan Soojung. Entah mengapa sikap Sehun berubah-ubah dengan sendirinya. Jongin melemparkan pandangan tak suka penuh kebencian kepada Sehun yang tengah tertawa. Sungguh, ia tak menyangka saudaranya akan sekejam ini. Tak adakah sedikit saja rasa kasihan untuk Soojung? Bukankah gadis ini juga pernah masuk dalam hidupnya?

Merasa dipandang seperti itu Sehun hanya mengulas senyum sinis. Sedikit demi sedikit ia mendekati Jongin yang masih mendekap tubuh Soojung. Seolah ia tak akan melepaskan gadisnya barang sedetikpun. Tingkah Jongin sungguh menggelikan hati Sehun. Masih saja Sehun tertawa sinis dengan seringaian yang tak pernah lepas dari wajahnya. Sehun berjongkok. Tangannya ingin mengusap puncak kepala Soojung namun ditampik kasar oleh Jongin.

“Jangan menyentuhnya sedikitpun Oh Sehun!!” Bentak Jongin keras.

Sehun tertawa semakin keras. “Kenapa? Sebentar lagi ia akan menjadi milikku Kim Jongin. Aku minta maaf kalau harus menyakitimu. Tapi memang ini tugasku. Aku bukan orang yang suka melanggar tugas. Jadi sekali lagi maaf..” Sehun mengeluarkan benda yang ada di sakunya. Sebuah pistol yang siap untuk memakan Soojung saat itu juga.

Jongin terbelalak, ia mendekap tubuh Soojung semakin erat. Menutupi semua inci tubuhnya yang mungkin bisa dijangkau oleh Sehun.

“Aku mohon Oh Sehun!! Jangan lakukan ini!! Aku akan bertanggungjawab kepada Sungkyu hyung!! Tapi aku mohon jangan lakukan ini!!”

Pelatuk itu siap ditekan oleh jari-jari Sehun yang telah diarah pada tubuh Soojung. Sehun menahan sebentar lalu memandang ejek Jongin. Sorot mematikan itu begitu kentara terpancar dari kedua mata tajam Sehun bercampur dengan sebuah kemenangan. Ia tak memerdulikan apa yang dikatakan oleh Jongin. Keinginannya satu. Mengakhiri semuanya dengan senyum kemenangan. Baiklah, ini saatnya.

“Ucapkan kata-kata terakhirmu untuk Soojung. Ah, aku lupa bukan kau yang akan meninggal tapi Soojung. Lakukan apa yang kau inginkan sebelum aku menembak ini.”

Semua partikel emosi yang tertahan di tubuh Jongin membuncah. Indera pendengarannya memanas akibat untaian kata dari Sehun. Kilatan api membakar kedua bola kelam mata Jongin ketika ia menatap tajam Sehun. Sudah lelah ia bersabar dan memohon dalam pada Sehun. Harus ada yang ia lakukan lebih dari ini. Jongin meletakkan tubuh Soojung lalu berdiri menantang Sehun. Tangannya mengepal, rahangnya menegas dengan gemeretak kesal dari pertemuan giginya.

Jongin berdecih dan akan meludah pada Sehun jika saja ia tak ingat Sehun adalah adiknya. Oh, Jongin masih memiliki kewarasan untuk hal itu.

Ah, tidak juga. Buktinya ...

Bugg...bugg..bugg...

Kepalan tangan Jongin lebih dulu mendarat pada wajah Sehun tanpa bisa diantisipasi. Sehun terjungkal

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
DeerLuvian
Update spesial nanti untuk ultahnya si Jongin .. :D klo gak lupa .. hahahaha

Comments

You must be logged in to comment
purnamasrywahyuni_98 #1
Chapter 3: Ini kok langsung chapter 003 ya? Yang 002 dimana?
Oohjungie #2
Chapter 18: Syukurlaaaaah authornya masi inget sm ff ini. Ini ff sampe chptr brp ya kalo blh tau ? Bisa2 endingnya sampe taun dpn gara2 updatenya lama bgt
fitrichyni #3
Chapter 18: Ya ampun ternya chapter 17 18 udah di update,jujur min hampir putus asa ini ff bakal diupdate,ternyata udah di update hari ini :( ...terimakasih bnyk authornim :( ,seru bnget cerita mystery selalu jdi favoritku , makin bikin kepo nih jgn smpe sehun jdi benci soojung :( ...kasian bnget klo soojung ditinggal lagi :( ...duh pokoknya aku tunggu kelanjutannya..SMANGATT
Oohjungie #4
Chapter 17: Woaaaa finally update!!! Authornim pliss kalo apdet jgn lama2 :((( hampir 5 bln dr aku komen dibulan maret :') seriusan sering2 apdet dong aku harap ini endingnya happy ending yhaaa plisss jgn buat sehun kehilangan soojung :(
Keknya sehun mulai tau deh rahasia sapa yg bunuh keluarganya dulu hmmm lanjutnya jgn lama2 ya plisssss :(:(:(:(
PiperGrace08
#5
Chapter 17: The kiss scene made me melt.... aaaaa

kangen banget ama Sestal huweee jd baper lg kan, mengingat mba ital taken -w- tp seperti biasa, ni chapter keren!! Ditunggu apdetan selanjutnya
fitrichyni #6
Chapter 16: cie soojung mulai senyum2 lagi hoho,chapter membahagiakan bikin senyum2 sendiri ,kekeke,keep fighting chingu :D
fitrichyni #7
Chapter 15: ngebut baca 15 chapter,pliss dilanjut :" ,seru bnget,pnasaran reaksi krystal selanjutnya apa,jarang2 nemu ff dgn cast sestal seseru ini :" ,bahasanya enak banget...omo,trs akhirnya krystal bakal gmna,ah pokoknya pnasaran to the max :" ,dilanjut yaa :(
Oohjungie #8
Chapter 16: Apdetnya asaaaap! Asikk asikk :3 chptr dpn lbh greget lg yaa cphtr ini krg greget dikit momen sestalnya :D overal ceritanya as alwaysss sukaaa
PiperGrace08
#9
Chapter 16: Aiiihhh seneng baca chap ini~ akhirnya soojung ama sehun gak canggung lagi!
Oohjungie #10
Chapter 15: AKHIRNYAAAA APDET JUGA!!! :') aku uda hampir hopeless sm ini ff kirain ga bakal dilanjut hampir 6bln gak apdet :( sering2 apdet dong sayang kalo gak dilanjut ini ff SUMPAH SERIUSAN :') THANKYOUUUU UDA DI APDET LG YHAAA SEMANGAT!