Dilemma
Lost In Your LoveRan terdengar ibu memanggilnya . Dia mendiamkan diri lalu terdengar lagi suara ibunya memanggil .
"Ran !!", Jerit Puan Minhee daripada bawah .
"Nae omma", Sahut Ran .
"Turun lah cepat", Ujar maknya mengundang tanda tanya Ran .
"Kejap . Ran nak mandi", Balas Ran , kenapa pula maknya memanggilnya ? Sedangkan dia boleh je naik ke atas .
Ran terus masuk ke bilik air dan mandi . Dia mengumam di dalam bilik air , tapi tak tahu kenapa hati nya rasa lain macam . Tapi baginya mungkin perasaannya yang masih belum pulih lagi . Dia terus mandi dan memakai baju .
Ran menuruni tangga sambil bergumam . Namun langkahnya semakin perlahan bila tiba-tiba hatinya berdebar . Dia memegang dada .
"Kenapa ni?", Terasa sakit bila jantung itu berdegup laju seakan mahu kelaur daripada dadanya . Ran turun perlahan sehingga dia berdiri di tengah tangga , memandang ruang tamu .
Nafasnya kembali sesak . Jiwanya bergelora . Lutut kembali lemah , bibir terkunci rapat melihat apa yang terjadi di depan nya . Semua orang memandang Ran , ibu bapa , mak mentua , Ren dan
Chanyeol .
Matanya bertembung memandang Chanyeol yang dari tadi menatap wajahnya . Dia mengigit bibir bila hatinya berdegup laju menerima tatapan Chanyeol itu .
"Ran . Sinilah", Panggil Puan Minhee . Ran melarikan pandangannya daripada Chanyeol . "Ran nak pegi dapur", Ran terus berlalu ke dapur , bila hatinya tak senang bila Chanyeol menatapnya sebegitu rupa . Dia berdiri di tepi meja . Memegang dada yang berdegup laju . Dia tak bersedia lagi berhadapan dengan Chanyeol . Tak dia langsung tak bersedia . Hatinya masih lagi sakit dan berdarah . Apa tujuan Chanyeol datang ke mari?
Dia terus menyibukkan diri mengemas dapur untuk mengelakkan diri daripada berhadapan dengan Chanyeol . Dia mempersiapkan semua hidangan untuk mereka semua .
"Ran, dahlah tu kemas je . Jom lah makan tengah hari ni", Panggil Puan Narsha . Ran diam lalu mendekatkan diri dengan meja dan duduk di hadapan Chanyeol . Dia terasa kekok , dia berusaha untuk tak memandang mata Chanyeol dan menikmati hidangan mereka dengan membisu .
Dia perasan mata Chanyeol hanya terlekat padanya . Dia tertanya-tanya apa yang telah jadi pada lelaki itu ? Mana Jihui?
Mereka yang lain juga terasa kekok . Ren yang terkenal.dengan perangai cinabeng dia , terus mematikan kesunyian itu .
"Hyung , hulur lah noona lauk ni sedap !", Dia menyiku Chanyeol membuat mereka tersentak . Chanyeol mengangguk dan meletakkan ikan ke atas pinggan Ran ..
Ran hanya mendiamkan diri . Senyum tak , jeling tak . Dia bertindak heartless . Dia sedikit pun tak menjamah lauk itu dan bangun . Semua agak terkejut bila dia bangun dan bawa pinggannya ke sinki .
Chanyeol hanya melepaskan keluhan kecil .
Dia tahu , apa yang telah di lakukan atas Ran , perkara yang melukakan hati gadis itu .
------------------------------------------
"Takpe . biar Ran basuh ", Ran mengambil pinggan dan mangkuk daripada Puan Narsha, Puan Narsha hanya tersenyum , lalu berlalu ke hadapan meninggalkan Ran seorang diri di dapur .
Ran membasuh sehingga dia terasa seseorang di belakangnya . Bau tu , nafas tu , dia kenal siapa ..Dia menoleh kebelakang dan sambung membasuh tanpa menghiraukan Chanyeol .
Walaupun hatinya berdebar laju , dan terasa ingin peluk tubuh lelaki itu namun bila memikirkan kembali hatinya jadi sakit .
"Ran", Panggil Chanyeol .
Ran terdiam . Dia rindukan cara Chanyeol memanggil namanya . Ran mengetap bibir .
Ran tak menyahut . Terlalu pahit untuk dia menyahut .
"Ran, im sorry", Ran dapat rasakan kesakitan di dalam kata-kata ringkas Chanyeol itu . Namun dia tetap mendiamkan diri .
Selesai membasuh pinggan , dia berlalu ke kabinet , mengabaikan kehadiran Chanyeol walaupun kepalanya hampir sahaja dengan dada suaminya . Dia mengendah lelaki itu .
"Ran", Panggil Chanyeol lagi .
"Apa awak nak ?Nak sakitkan hati saya lagi? Go on", Dingin Ran berkata , dia sendiri taktau daripada mana kekuatan dan keberanian itu datang sedangkan hatinya separuh mati mendenga
Comments