Memang sukar bagi Ran untuk menghadap wajah Chanyeol sejak peristiwa yang meragut semua kepercayaannya . Hatinya sebak melihat Chanyeol melayan Jihui seperti biasa , seperti tiada apa-apa yang terjadi . Apa yang boleh dilakukannya ialah menahan perit dan sakit itu . "Sayang , abang nak pergi kerja dah ni", Chanyeol yang sudah 2 minggu berkerja di syarikat keluarganya , membetulkan kot hitamnya di depan cermin besar ruang tamu . Ran mengukir senyuman . Sudah 2 bulan mereka memadu rasa . Namun dua bulan itu penuh dengan duka yang disimpan Ran . Ran berdiri di hadapan Chanyeol , dan membetulkan tali lehernya . Matanya khusyuk menarik-narik tali leher itu , tak perasan dirinya ditenung . "Sayang ..." , panggil Chanyeol . "Uhmmm?", Ran leka . "Mianhaee . Jeongmal mianhae", tiba-tiba Chanyeol memohon maaf kepada Ran , membuatnya terkedu sebentar . Ran memandang Chanyeol . Mereka berbalas renungan . "For what ?", Ran buat tak tahu , dia menepuk-ii dada Chanyeol yang berdebu sedikit . Chanyeol memegang tangannya erat , mengucup dan membelainya lembut . Tersentuh hati Ran diperlaku begitu , sebak pun ada . "Im sorry for all did to you", ujarnya dalam kekesalan . Chanyeol menyelak rambut Ran yang menghalang matanya . Ran mengukir senyuman yang paling indah . Yang boleh dilakukan sekarang ialah senyum , berpura-pura dirinya bahagia . "Its okay abang . Its okay . Im alright with this as long as you love me"; Ran membelai wajahnya , sebak bila semakin lama , semuanya berubah . Chanyeol semakin jauh darinya , semua kata-kata romantik juga pudar dari bibirnya . Sebab itulah hatinya tersentuh Chanyeol melayannya sebegitu . Hatinya perlu dicekalkan . Chanyeol mengeluh perlahan . "I have to go now Ran ", Chanyeol berkata lalu mengucup dahi gadis itu . Ran mengigit bibir , tangannya ligat menepuk debu yang bertakhta di kot hitam Chanyeol . "Ahh we have to go now Chanyeol" , Tiba-tiba , suara Jihui memecah keheningan antara mereka berdua