The distance between us
Lost In Your LoveRan memandang wajahnya yang teruk di hadapan cermin . Kesan-kesan air mata masih menitis di tubir matanya . Biliknya sepi , bilik tidur nya sepi . Bukan biliknya bersama Chanyeol tapi biliknya sebelum dia berkahwin dengan Chanyeol . Dia memandang mukanya di cermin, melepaskan keluhan kecil , sepi sunyi kelam . Tiada apa yang patut dia lakukan di rumah Chanyeol, kini dia sedar , yang dia bukan pilihan lelaki itu , daripada terus dibenci oleh nya , dia mengambil keputusan utk keluar daripada rumah itu .
Ran duduk di atas katil , nafasnya terasa tak keruan , hatinya gundah gulana , fikiran terganggu dengan apa yang terjadi . Memikirkannya , membuat hatinya berdebar dan akhirnya dia akan menangis seorang diri . ini menyeksa , ini menyakitkan .
Dia duduk di tengah katil dan membisu .. Cahaya matahari masuk ke dalam bilik namun sedikit pun tak memberi apa apa kesan untuk harinya nnt . Ran memeluk lutut dan menarik nafas sedalam-dalamnya .
Kenapa kita kene macam ni,Chanyeol? Kenapa?
Hatinya bersuara , sebak dada bila teringat segala kenangan mereka bersama . Dia tak kuat . Chanyeol sudah menjadi sebahagian daripada hidupnya , Chanyeol adalah nafas , hati perasaan , dan kekuatannya namun bila Chanyeol yang menyakiti hatinya , lututnya pasti terasa longlai dan lemah , seakan tak boleh berdiri lagi . Hati mana yang tak luluh bila seseorang yang telah menjadi sebahagian dalam hidup, dan semuanya berubah .
Mata gadis itu tertancap pada cat di hujung dinding . Dia mempersalahkan tin cat yang sudah kosong itu . Ia memberikannya seribu satu kenangan bersama Chanyeol ..Ya , Chanyeol . Hatinya mula menjadi luluh kembali , dia mengetat pelukan di lututnya .
Mindanya dipenuhi dengan kenangan Chanyeol dan dia sewaktu berada dalam bulan madu . Dia tak akan pernah lupa , kenangan mereka bermain cat . Hari dimana , Chanyeol sudah memiliki hatinya .
Perlahan-lahan , air mata mengalir ke pipi , dia terduduk dengan kecewa .
Kenapa ? Kenapa awak buat saya macam ni? Kenapa ?
Choi Ran menitiskan air mata , hatinya terseksa , jiwanya lumpuh . terlampau sakit di dada,
I miss you
Kata-kata nya . Dia sangat merindukan Chanyeol , gelak tawa Chanyeol , pelukan Chanyeol . Dan kerinduan itu sakit . Dia terlampau berharap yang Chanyeol akan hadir di sebelahnya dan mengelap air mata itu dengan jari dan menarik Ran ke dalam pelukannya . Sewaktu itu lah dia akan menangis sepuasnya di dalam dakapan lelaki itu , merembeskan segala perasaan dan air mata yang hanya untuk Chanyeol .
Tell me that we're not broken yet . Tell me !!
Dia mengenggam cadar putih itu sekuat hatinya sambil menutup mata menahan perit . Dia tak tahu sebegini sakit bila hati dirobek .
Dia mengusap air matanya mengunakkan belakang tangannya bila biliknya diketuk seseorang . Dia tak mahu sesiapa nampaknya dengan rupa sebegitu ..
"Ah Ran . kamu okay tak?", suara ibunya, Puan Minhee dari luar . Wanita berumur itu terasa pelik sejak Ran datang mendadak ke rumah itu di tengah malam . Takut pun ada , Ran datang dengan muka yang merah tapi dia tak tahu apa yang jadi bila Ran terus masuk ke dalam biliknya .
"O-okay", suara Ran yang sudah berubah , dia terus ke bilik air dan membasuh mukanya bagi menghilangkan bukti di muka . "Boleh mak masuk?"; Balas Puan Minhee , suaranya terserlah risau .
"Ya ya , tak kunci pun", Ran menceriakan suaranya sambil mengelap muka yang basah . Dia terus berlalu ke pintu .
Dia melemparkan senyuman ke arah ibunya sebaik sahaja Puan Minhee duduk di hujung katilnya . "Kamu ni okay ke tidak?", Dia bertanya , melihat raut wajah Ran yang lemah itu mengusarkan hatinya .
Ran gelak . "Ran okaylah mak . kenapa mak tanya ?", Ran duduk di tepi maknya dan menyibukkan diri dengan mengemas katil . Puan Minhee membisu .
"Takdelah , cuma ~~"
"Ran okaylah mak . Takde apa apa pun", Ran memaksa diri untuk ketawa sedangkan hatinya berusaha untuk bangun . Ran ketawa lagi , dia membelakangi ibunya serta merta wajahnya bertukar sebentar . Dia mengigit bibir , secara faktanya memang dia akan lebih mudah menangis jika seseorang bertanya soalan itu .
"Mianhei omma", Ujar Ran perlahan .
Puan Minhee mengangkat kening . "Nae ? Kenapa?", Dia bertanya . "Sebab buat mak risau . tapi Ran okay", Dia tersenyum lemah .
Suasana menjadi sunyi . Masing-masing membisu . Kelam . Tak seperti sebelum ini .
"Cepat turun bawah, kita makan sama-sama eeh?", Puan Minhee mengusap rambut gadis itu dan senyum . Tak tau kenapa hatinya juga tersentuh , naluri ibu tak pernah salah .
Ran mengangguk dan memerhati ibunya keluar dari bilik . Bilik menjadi kosong .
Comments