Jieun's POV (2) [End]

Mr.Coffee

“Yahh! Kau benar-benar wanita murahan!” tanpa sadar tanganku bergerak dengan sendirinya menarik rambut wanita itu dari atas kasur dengan paksa dan menyeretnya kelantai, membuatnya berteriak kesakitan sambil mencoba melepaskan tanganku.

                “Akhh! Lepaskan aku!”

                “Beraninya kau mendekati Yongguk! Tidak bisakah kau menggoda pria lain?!”

                Aku menampar wajah wanita itu dengan sekuat tenaga, sementara tanganku yang satunya masih menjambak rambutnya dengan kuat. Aku benar-benar tidak bisa menahan diriku saat ini. Aku telah berjanji didepan makam umma dan appa untuk tidak berkelahi lagi sejak meninggalkan Gwangju, tapi sepertinya aku harus melanggar janji itu. Umma dan Appa pasti akan sangat marah di alam sana.

                “Akhh!Hentikaaann!”

                Wanita itu berusaha mendorong tubuhku, namun kini aku menindihnya sambil kembali menjambak rambutnya dengan kuat, membuatnya berteriak histeris dan sepertinya langsung membangunkan Yongguk dari tidurnya.

                “Jieun?! Apa yang kau lakukan?!”

                Aku bisa mendengar suara Yongguk yang khas.  Ia pasti terkejut dengan kejadian didepannya, tapi aku tidak peduli. Aku belum puas untuk memberi pelajaran pada wanita didepanku ini. Jadi aku tidak memedulikannya dan terus mencakari wajah wanita sialan ini.

                “Omo! Jieun! Hentikan!”

                Kali ini aku mendengar suara Himchan yang baru memasuki ruangan itu. Ia dengan cepat menahan lenganku dan menarik tubuhku untuk menjauh dari Mirae yang saat ini sudah menangis dengan  penampilan yang berantakan. Aku bisa melihat kulit wajahnya yang kemerahan dan mengelupas karena ulahku. Ia menangis sambil menutupi  wajahnya dan tubuhnya dengan selimut. Ia terlihat sangat menyedihkan, tapi jujur saja itu membuatku senang. Aku senang karena wanita itu pantas menerimanya.

                “Jieun! Apa yang kau lakukan pada Mirae?!”

                Kali ini rasa senangku menurun drastis saat melihat Yongguk membantu wanita sialan itu untuk duduk. Aku benar-benar membenci perbuatan Yongguk itu.  

                “Apa yang kulakukan?! Aku melakukan apa yang harus kulakukan!”

                “Apa yang harus kau lakukan?! Kau mau membunuh Mirae?!”

                Hatiku tiba-tiba saja terasa sakit saat Yongguk membela wanita itu sambil menyebut namanya.

                “ Kau tidak seharusnya melakukan semua ini Yongguk!”

                “Apa masalahmu?!”

                “Apa masalahku?! Masalahku adalah...”

                “Kau bukan istriku! Dan aku bukan suamimu! Jadi berhentilah mencampuri urusanku! Seperti keinginanmu, Jieun!”

                Tubuhku membeku seketika mendengar perkataan Yongguk. Hatiku tiba-tiba saja terasa sangat sakit dan perih. Yongguk tidak seharusnya membela wanita itu, ia bilang ia menyukaiku dan mencintaiku tapi ia malah membela wanita itu. Ia bahkan kini memalingkan wajahnya dariku untuk membantu wanita penggoda itu berdiri. Ia tidak seharusnya melakukan itu padaku.

                Aku tidak bisa menahan air mataku saat ini. Pada akhirnya aku menangis, aku menangis lagi karena Yongguk. Tapi saat ini ia tidak memedulikanku, ia sibuk menenangkan wanita penggoda itu.

                “Kau suamiku Yongguk!”

                Aku berteriak kesal, meskipun saat ini air mataku terus mengalir dan Himchan mulai membujukku untuk keluar dari tempat itu. Tapi aku tidak mau pergi dari tempat itu, tidak sebelum Yongguk  meninggalkan wanita itu.Aku berusaha melepaskan kedua lenganku yang ditahan oleh Himchan.

                “Jieun, sudahlah.” Himchan berusaha menenangkanku, namun akhirnya ia melepaskan pegangannya dariku setelah aku memohon padanya.

                Aku berjalan menuju Yongguk dan menarik lengannya untuk menjauhi wanita itu, namun sekali lagi ia membuatku tersakiti. Ia menepis tanganku untuk tidak menyentuhnya. Apakah ia semarah itu hanya karena perkataanku padanya. Kenapa ia semarah itu?

                “Yongguk, ayo pulang bersamaku.” Kataku sambil terisak, namun ia tidak menjawabku. Ia bahkan tidak melihatku saat ini.

                “Yongguk, ayo pulang!” sekali lagi aku berusaha menarik lengannya, namun ia tetap memalingkan wajahnya dariku tanpa berkata apapun.

                PLAAKK

                Aku kemudian reflek mengangkat tanganku dan menamparnya tepat di pipinya dengan sekuat tenaga, membuat Yongguk mengumpat kesal. Kini ia bisa melihatku, dan mata kami saling bertatapan.

                “Apa yang kau lakukan?!” Yongguk berdiri dari duduknya sambil menatapku dengan marah. Aku tidak peduli lagi dengan pandangannya itu, yang kuinginkan saat ini hanyalah ia harus menjauhi wanita bernama Mirae itu.

                “Pulang bersamaku!”  Kataku, setengah berteriak.

                “Apa yang kau inginkan, Jieun?! Apakah semua yang kulakukan selalu salah dimatamu?! Apa yang kau inginkan sebenarnya?! Aku sudah menjadi cukup gila karena kau tidak kunjung menjawab pernyataanku, kau juga mencoba menghindariku, dan kau juga menginginkanku untuk tidak mencampuri urusanmu! Sekarang aku melakukan apa yang ingin kulakukan dan itu juga salah dimatamu!”

                Aku membeku mendengar pernyataan Yongguk. Ia benar, aku tidak seharusnya berbuat seperti ini. Apa yang dikatakannya, semuanya benar. Aku sudah melewati batasku, aku tidak seharusnya menyakiti Mirae seperti tadi, aku tidak seharusnya menampar Yongguk. Aku bahkan tidak mengerti kenapa aku berbuat seperti itu, kenapa aku merasa sedih saat melihat Yongguk dengan wanita lain. Apa yang salah denganku?

                Apa aku menyukainya? Maksudku, apa aku mencintai Yongguk?

                “Aku mencintaimu, Yongguk.”

                 Aku tidak yakin kalau aku mengatakannya. Mungkin aku hanya mengatakannya didalam pikiranku saja. Tapi harus kuakui, aku mencintainya dan aku menyadarinya.

                “Kau bilang apa?”

                Mataku kini bertatapan dengan Yongguk. Ia menatapku seolah menunggu jawaban dariku. Apakah aku benar-benar mengatakan bahwa aku mencintainya? Apakah aku mengatakannya diluar pikiranku?

                “Aku...aku mencintaimu.”

                Air mataku sudah berhenti mengalir, namun aku masih sedikit terisak dan itu menyebabkan suaraku bergetar dan hampir tidak keluar. Aku hanya mengatakannya dengan pelan, namun Yongguk langsung memelukku dengan erat. Syukurlah ia mendengar perkataanku.

                 Untuk pertama kalinya aku membalas pelukannya. Kulit tubuhnya terasa sangat hangat, karena saat ini ia tidak mengenakan atasan dan hanya memakai celana jeansnya. Dan bau parfum ditubuhnya, aku tidak pernah puas untuk menghirup aromanya.

                 Setelah berpelukan cukup lama Yongguk mengusap wajahku yang sembab, ia memandangiku sejenak sambil tersenyum dengan gummy smilenya, membuatku ikut tersenyum melihatnya. Selanjutnya kami berciuman, lalu kembali berpelukan tanpa henti.

                “Aku menunggumu mengatakan itu, Jieun.”

                Aku bisa merasakan detak jantung  Yongguk yang kuat saat kami berpelukan. Ini semua memang salahku, aku membuatnya menjadi seperti ini meskipun aku tahu ia menyukaiku. Dan sekarang aku menyadarinya, aku mencintainya. Kami berdua memang egois, di sisi lain aku tidak ingin melihatnya dengan wanita lain tetapi aku mencoba mengacuhkannya. Hyosung unnie dan Hana benar, setidaknya aku harus tahu bagaimana menyukai seseorang. Dan sekarang aku mencoba belajar untuk mencintai Yongguk, paling tidak aku akan membuatnya selalu terpaku padaku. Aku akan belajar mencintainya. 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
rinakkuma #1
Chapter 18: Cutee~ selesai dlm seharii
byull98 #2
Chapter 18: Author-nim!!!! Mian sebesar-besarnya, baru komen sekaranggg;;;;; Suka banget sama fanfic iniiii, bingung mau komen apalagi kkkk~~~ author-nim jjang!! Bangsong jjang!! Kkkkkk ^^
FolderName
#3
Chapter 18: i need more of our Bbangssong together~ LoL but this is good
opparsfangirl #4
Chapter 18: Baguuus bangeeeet ! #Teambbangssong ... ayo authornim bikiiin ff sebagus ini lagiii yg lebih dramatis :))
kyurikim #5
Chapter 18: Wah udah ending aja nih aku kira bakalan ada kelanjutannya
rengganis
#6
Chapter 18: Wah udah ending ya? Hmmm..klimaksnya ok, tapi butuh chapter lagi buat romancenya bangsong pas merit atau setelahnya hehehe....
Gak nyangka ternyata himchan yg ngatur semuanya. Bakat jadi sutradara deeehhh
mimonu
#7
Chapter 18: aiiiiih endingnya _(:3」∠)_ bagus deh ffnya! ditunggu lagi ff yg lain~
Ichikawa-Ami #8
Chapter 18: Waaaaa, udah ending nih?? Kirain bakal ada chapter cerita cintanya mereka lagi pas Jieun udah bilang. Tapi gapapa author-nim, overall ceritanya seru bgt. Congrats yaa udah bisa selesein ^^
kyurikim #9
Chapter 16: Junhong kenapa balik ke amerika lagi:' Dan Yongguk, sini aku jitak dulu (becanda ding) tapi Yongguk kenapa pake acara nyari si Mirae lagi sih iya aku tau kamu sakit ati tapi ga gini juga kali *kenapa saya yang emosi-_-* semoga masalah author cepet selesai ya:') dan baekyeon sebenernya saya agak kretek karena baekhyun itu ultimate bias :') waiting bangsong jadi real yeah '-')9
rengganis
#10
Chapter 16: Huhuhu...yongguk serem banget sih,,posesif gitu. Tapi in the name of love kali yaaaa....
Tapi kenapa balik ke mirae lagiiii? Uuhh...