Chapter 2

Romance in The Rain

 

Disclaimer : Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi menulis fantasy yang sudah lama tersimpan di khayalan Author.

Rate: M

Genre: Romance & Hurt Comfort

Warning: BL, , Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Changkyu, Yoosu and many more. Pairings akan bertambah seiring perkembangan cerita.

Summarry : Amore Tale adalah racun cinta paling mematikan. Sebuah ramuan hitam yang sangat dilarang sejak pertama kali diciptakan. Orang yang terkena Amore Tale tidak akan pernah sembuh sampai ajal menjemput. Anak yang terlahir dari hubungan akibat Amore tale tidak akan memiliki hati dan perasaan. Jung Yunho merasakan hal yang aneh dan asing sejak pertemuannya dengan seorang Kim Jaejoong.

DON'T LIKE DON'T READ

Pagi itu Yunho kembali ke rumah sakit sebelum pergi ke kantor. Dan sekali lagi Jaejoong belum terbangun. Yunho memutuskan untuk duduk di samping ranjang Jaejoong. Manic musangnya tak berkedip menatap wajah cantik itu.

Hal ini sangat baru bagi Yunho, pertama kalinya dalam hidup dia tertarik dengan sesuatu. Ingin menyentuhnya, memeluknya dan memilikinya. Sejak kecil dirinya tak pernah menginginkan apapun untuk dirinya. Dia dia pernah merasa nyaman dengan  orang-orang di sekitarnya kecuali Sang Umma dan dua sahabatnya. Yunho sangat membenci apapun walaupun hal-hal yang sepele sejak kecil. Dia membenci sesuatu tang terlalu gaduh atau terlalu tenang. Yunho akan dengan mudah melukai orang-orang disekitarnya atau membunuh tanaman atau binatang yang membuatnya terasa terganggu. Pernah suatu hari saat dirinya masih di Elementary School tahun pertamanya, Yunho membunuh anjing penjaga sekolah karena tidak suka dengan suara gonggongannya yang terlalu keras. Hal itu sempat membuat gempar sekolah walaupun mereka tidak tahu bahwa Yunho lah yang melakukannya. Hanya Ji Yong Sang Umma lah yang menyadari bahwa itu adalah ulah putranya.

Begitu pulang sekolah Ji Yong mengajaknya berbicara di kamar Yunho.

“Umma tahu kau yang membunuhnya.” Kata Jiyong pada Yunho yang memandangnya tanpa ekspresi seperti patung es.

“Umma tak menyalahkanmu. Apa yang terjadi padamu adalah kesalahan Umma. Umma sangat menyayangimu. Kau harus berusaha untuk tidak menyakiti siapapun. Umma tahu itu sangat berat namun itu adalah satu-satunya cara agar mereka tidak memisahkan kita.”

Yah saat itu pemberantasan Amore Tale dan anak yang terlahir dari hubungan itu masih marak. Pemerintah tidak akan segan membunuhnya meskipun itu adalah anak kecil sekalipun. Dan memikirkan bahwa putranya akan diambil darinya kemudian di musnahkan adalah ketakutan terbesar Ji Yong.

Yunho kecil hanya terdiam tak berbicara sambil menghapus air mata Ji Yong mengalir di pipinya. Yunho kecil tak mengucapkan janji apapun. Namun setelah kejadian itu Yunho tak pernah melakukan hal ekstrem. Bila dia tidak menyukai hal apapun Yunho hanya akan diam sambil memandangi gantungan berbentuk bulan sebening Kristal dengan kupu-kupu berada di dalamnya. Suatu pengingat dari Sang Umma bahwa dirinya harus bersikap baik agar suatu hari nanti dapat bertemu dengan Kupu-kupu. Kupu-kupu miliknya.

Setelah bersabar dalam kehidupannya yang kosong dan tanpa warna, akhirnya Yunho bertemu dengan kupu-kupu yang pernah Umma ceritakan padanya. Kupu-kupu yang hanya tercipta untuknya.

Yunho masih menatap wajah Jaejoong tanpa bosan. Kemudian tanpa sadar, tangannya bergerak meraih tangan Jaejoong. Yunho berhasil menggenggam jemari lentik itu. Hal yang sangat aneh karena dirinya merasa sangat bahagia hanya karena hal sesederhana itu. Hal sederhana yang kini membuat senyum terukir di bibirnya. Saat itulah, Jaejoong terbangun dari tidurnya.

.

.

Dunia mimpi Jaejoong selalu diwarnai dengan hujan. Kadang hujan gerimis dan terkadang hujan yang begitu deras disertai angin dan petir. Hal itu berubah sesuai dengan keadaan hatinya menjelang tidur. Dan malam ini, Jaejoong bermimpi menangis sendirian di bawah pohon. Berteduh dari hujan lebat yang bercampur petir. Jaejoong meringkuk, memeluk tubuhnya untuk menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya.

Tiba-tiba sesuatu menyentuh rambutnya. Sentuhannya begitu ringan namun tetap membuat Jaejoong sedikit tersentak karena terkejut. Jaejoong mengangkat wajahnya perlahan. Mata Doenya bertemu dengan balita yang menatapnya lembut. Balita yang memiliki mata musang, kulit putih dengan rona sehat dan rambut sehitam malam. Jaejoong baru menyadari bahwa tangan mungil itulah yang tadi mengusap rambutnya.

“Kenapa Umma duduk disini sendirian?” Tanyanya sedikit heran khas anak kecil sambil memiringkan kepalanya.

Jaejoong terdiam tak tahu harus menjawab apa. Terlebih dia sedikit heran kenapa balita di depannya memanggilnya Umma.

“Umma, Kajja ketempat Appa dan Jae Saeng ne!” Balita itu meraih tangan Jaejoong. Dan Entah kenapa Jaejoong menurut begitu saja. Jaejoong berdiri dan berjalan pelan mengikuti balita yang menarik tangannya pelan. Keduanya berjalan di bawah hujan yang masih begitu lebat. Balita itu membawanya ke sebuah dunia mimpi lain yang berbeda dengan dunia mimpinya. Dunia yang berada di seberang dunianya. Dunia yang penuh dengan bunga segar yang bermekaran, sinar matahari yang hangat dan langit yang begitu biru.

Jaejoong terus berjalan, kakinya yang telanjang tanpa alas kaki dan basah terasa nyaman menapaki hamparan rumput hijau.

“Appa! Youngie!”

Teriakan balita yang menarik tangannya menyadarkan Jaejoong bahwa ada dua sosok yang berdiri tak jauh dari mereka. Seorang namja yang menggenggam tangan balita. Kedua sosok itu membelakangi mereka. Keduanya menatap pelangi yang saat itu membentang dengan indahnya di langit biru. Sang Balita lah yang pertama kali berbalik. Dan nafas Jaejoong sedikit tertahan saat melihat rupa balita itu begitu mirip dengan wajahnya. Balita itu tersenyum ceria sambil melambaikan tangannya dengan semangat.

“Umma! Yunie!”

Kemudian Sang Namja yang memegang tangan Youngie perlahan berbalik. Pemilik tubuh tegap itu menatapnya. Mata musang menatapnya teduh dan senyum lembut terpatri di bibirnya.

Namja itu meraih tangannya begitu begitu Jaejoong berada di hadapannya. Pemilik bibir berbentuk hati itu kembali tersenyum.

“Boo” panggilnya dengan suara khas yang entah kenapa menentramkan hatinya. Lalu tiba sebuah cahaya membuat matanya begitu silau. Membuat matanya terpejam erat dan begitu membuka mata. Jaejoong menyadari bahwa dirinya masih terbaring di rumah sakit dengan namja asing yang menggenggam tangannya. Namja yang sama dengan yang ditemuinya di dunia mimpi. Namja yang sama yang telah menyelamatkan dirinya.

.

.

Keduanya hanya terdiam tanpa berkata  dan  Yunho tak  berniat  untuk melepaskan genggamannya.

“Huk, huk!”

Suara batuk Junsu lah yang menghancurkan moment di pagi hari itu. Sebenarnya Junsu tak mau mengganggu mereka, namun Junsu terlalu lelah dan ingin cepat pulang setelah memastikan Jaejoong baik-baik saja. Dan hal itu tidak akan terjadi bila Junsu menunggu salah satu dari mereka untuk mengakhiri acara berpegangan tangan dan saling pandang itu.

Jaejoong menyentak tangan Yunho halus kemudian menarik tangannya pelan.

“Pagi Joongie ah. Apa aku menganggu kalian?” Junsu bertanya dengan nada sepolos mungkin.

“A..ani” Jawab Jaejoong dengan terbata. Junsu bersumpah ada semburat merah di kedua pipinya.

“Jinja?”

“Ne…”

Junsu terlalu lelah untuk menggoda Jaejoong lebih jauh. Junsu memeriksa luka di dahi Jaejoong dan kesehatan tubuh lainnya.

“Apa dia bisa pulang hari ini?” Tanya Yunho.

“Ne. Joongie sudah membaik. Cukup istirahat  dan  dia akan sehat seperti biasa. Waeyo?”

“Karena malam ini aku dan Ummaku akan datang ke kediaman Tan untuk melamarnya” jawab Yunho tanpa ekspresi apapun.

Suasana hening sejenak sebelum akhirnya…

“Mwo?!!” Suara lengkingan Junsu menggema di ruangan itu sementara Jaejoong hanya diam tak percaya sambil menatap Yunho tak percaya.

.

.

Tan Hankyung, pemilik restaurant dan pabrik tekstil terbesar di kawasan Asia Timur baru saja selesai dengan beberapa rekan kerjanya saat melihat Jaejoong berada ruang tunggu di depan ruang kerjanya.

“Joongie…”

Hankyung setengah berlari saat menghampiri namja yang dianggapnya putranya sendiri itu. Pada pertemuan terakhir, keduanya sempat bersitegang dan berakhir dengan Joongie pergi dengan keadaan sangat kacau. Hal yang sempat membuat Hankyung cukup khawatir dan bertambah khawatir saat melihat perban yang melilit kepalanya.

Joongie hanya tersenyum lemah saat melihat kekhawatiran di wajah Hankyung.

“Apa Appa ada waktu luang, ada hal yang ingin kubicarakan”

“Ne, tentu saja”

Hankyung mengajak Jaejoong ke sebuah kafe terdekat dari Tan Building. Hankyung belum makan sejak pagi, masalah dengan Jaejoong membuatnya tak kehilangan selera. Tapi pertemuannya dengan Jaejoong membuat hatinya sedikit tenang dan mendadak merasa sangat lapar.

Dengan sabar Jaejoong menunggu Hankyung menyelesaikan makanan yang dipesannya sambil sesekali mengajaknya mengobrol dengan hal-hal ringan.

“Maafkan Appa karena terakhir kita bertemu..”

“Gwenchanayo. Pikiranku sangat kacau saat itu. Tapi kini pikiranku sudah lebih baik. Hampir lebih dari setengah hidupku aku habiskan dengan perasaan benci dan bagaimana caranya untuk membalas dendam padanya. Tapi kini pikiranku sangat terbuka. Aku ingin menghabiskan waktuku yang tersisa dengan mencintai dan membentuk keluarga kecil yang bahagia. Appa, aku ingin menikah”

“Joongie…”

“Setiap orang berhak menikah dan memiliki anak. Appa tenang saja. Aku tidak akan kabur. Sesuai perjanjian kita, aku akan mati satu tahun lagi dan menyerahkan jantungku untuk menyelamatkan Bummie”

TBC
 

Anyeong, Akhirnya Chapter 2 dari Romance in The Rain update^^. Terima kasih buat yang kasih comment  dan baca chap kemarin. Mian bila chapter ini sangat pendek. Hari sabtu dan Minggu aku akan sangat sibuk dan aku tak sabar untuk menunggu hari senin untuk membuat Chapnya lebih panjang. Rencana untuk chap adalah tentang masa lalu dan sebab Jae ingin bunuh diri, acara lamaran Jae dan mungkin sampai ke pernikahan mereka^^. untuk Changkyu moment akan cepat menyusul sabar ne pasti akan muncul tinggal menunggu waktu yang pas

Gumawo udah Mampir. Tetep ditunggu comment nya^^

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yo_yunjae #1
Chapter 21: Aku suka banget ceritanya...
Ngk bosenin
Akhirnya Dongwook dan Taecyon melindungi keluarga yunjae dari jauh.. pengorbanan mereka besar ya ^^
Setiap couple punya bagian masing-masing 👍
chookyuu
#2
Chapter 2: Apa maksudnya jae ? Apa jaejoong sakit parah?
chookyuu
#3
Chapter 1: Ini pair pertamanya changkyu apa yunjae ya? Aku suka changkyu dan ffnya
amaharanin #4
Entahlah komen aku bakal dibaca author atau enggak, bae yg penting komen biar gak dosa baca karya orang gratis tapi main pergi gitu aja :D ijin baca author
hibiki_kurenai_A
#5
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#6
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#7
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#8
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#9
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
doyce228 #10
Chapter 21: waaaahhh bagus sekali. mau Jaejoongie sebagai sosok ibu rumahtangga sangat berjaya menjinakkan(?) suami dan anak-2 nya dengan baik sekali. aku jadi iri hahaha ToT

makasih ya buat ceritanya. keren sekali *hugs*