Chapter 10

Romance in The Rain

Disclaimer: Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi menulis fantasy yang sudah lama tersimpan di khayalan Author.

Rate: M

Genre: Romance & Hurt Comfort

Warning: BL, , Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Changkyu, Yoosu and many more. Pairings akan bertambah seiring perkembangan cerita.

Summarry : Amore Tale adalah racun cinta paling mematikan. Sebuah ramuan hitam yang sangat dilarang sejak pertama kali diciptakan. Orang yang terkena AmoreTale tidak akan pernah sembuh sampai ajal menjemput. Anak yang terlahir dari hubungan akibat Amore tale tidak akan memiliki hati dan perasaan. Jung Yunho merasakan hal yang aneh dan asing sejak pertemuannya dengan seorang Kim Jaejoong.

DON'T LIKE DON'T READ

Jaejoong segera mendapat perawatan intensive begitu tiba di Seoul Hospital. Terdapat luka yang serius di punggung dan pendarahan hebat disela pahanya. Jaejoong masih di ruang emergency. Tim dokter  yang dipimpin oleh Seungri sedang berusaha menolongnya. Diluar ruangan, Yunho yang ditemani Ji Yoong, Junsu, Yoochun dan Hankyung menunggu dengan cemas. Hankyung sudah memberitahu Leeteuk dan mereka dalam perjalanan ke rumah sakit. Mereka terdiam hanya Ji Yong yang berbisik pelan untuk menenangkan putranya.

“Tenanglah. Joongie tidak akan meninggalkanmu. Tentu dia terluka tapi dia akan baik-baik saja.”

Yunho tak menjawab. Mata musangnya melirik tajam ke arah Hankyung dengan tangan mengepal. Mengerti putranya yang sedang tersulut emosi, Ji Yoong meraih tangan Yunho yang mengepal dan mengusap punggungnya pelan.

“Kau tidak bisa mencelakainya Yun. Ingat dia adalah salah satu kerabat terdekat Joongie. Walaupun Joongie tak pernah mengakuinya secara terang-terangan namun Hankyung adalah sosok Appa dimatanya.”

“Dia akan mengambil jantung Joongie”

“ Tapi Umma tahu kau tak akan membiarkannya.”

Yunho terdiam. Pandangan matanya kini beralih ke arah pintu emergency room tempat istrinya berada.

Sementara itu Hankyung berdiri tak jauh dari mereka. Menanti pintu terbuka dengan perasaan cemas. Hankyung sudah berusaha keras mengejar begitu Jaejoong keluar dari ruang kerjanya. Namun sejak dari kecil Jaejoong sangat lihai dalam melarikan diri darinya. Hankyung tak menyerah. Dirinya meminta beberapa guard dan ajudanya untuk membantunya mencari Jaejoong. Hankyung tidak peduli walau hari itu hujan turun dengan begitu deras. Perjuangannya berbuah hasil namun sedikit terlambat, saat mereka menemukan Jaejoong, namja yang dianggapnya putranya sendiri itu telah terbaring di tengah jalan dengan beberapa orang yang mengerumuninya. Hankyung berlari menerjang kerumunan itu.

Jaejoong sempat tersadar sesaat ketika Hankyung berada didekatnya. Bibir merahnya menyunggingkan senyum saat melihat anak kecil yang diselamatnya tidak mengalami luka serius. Kemudian tanganya bergerak pelan meraba dadanya. Bibirnya kembali tersenyum saat bertemu pandang dengan Hankyung.

“Tidak perlu khawatir Appa,… jantungku baik-baik saja…”bisiknya pelan sebelum kembali tak sadarkan diri.

Dan Hankyung tak dapat menahan air matanya saat kata-kata itu terdengar olehnya. Setelah semua yang terjadi, bahkan saat tubuhnya hampir mati rasa karena luka yang dialaminya, seorang Jaejoong masih mengkhawatirkan jantung yang bukan lagi menjadi miliknya setelah perjanjian itu.

Hankyung kembali mengusap wajahnya yang terlihat lebih tua dari biasanya. Hankyung menatap pintu emergency room untuk kesekian kalinya. Dan sebuah keputusan telah diambil olehnya.

.

.

Junsu tidak pernah membayangkan akan ada begitu banyak kesedihan ketika dirinya berhasil menemukan adhiknya. Hatinya terasa semakin perih karena Junsu sebagai dokter pribadi keluarga Tan sangat mengetahui tentang perjanjian yang dilakukan Jaejoong dengan keluarga Tan. Hal yang semakin membuatnya sesak karena turut merasa bersalah tentang apa yang menimpa saengnya. Andai saja Junsu tak meninggalkan Jaejoong sendirian disana malam itu, semua ini tak akan terjadi.

Junsu masih sangat ingat malam itu hujan begitu deras. Umma Heechul baru saja melahirkan saat Mr.Kim dan beberapa orang berpakaian hitam datang ke kediaman kecil itu. Mereka membawa paksa Umma Heecul pergi dan membunuh Appa nya. Junsu kecil yang ketakutan membawa baby saengnya pergi dari rumah. Dengan kaki kecilnya berjuang untuk melarikan diri dibawah gerismis dan dingin malam.

Kemudian Baby saeng menangis begitu keras. Junsu menyadari bahwa kain selimut yang meyelimuti baby saengnya sudah basah kuyub dan tubuhnya sangat pucat. Dan mungkin sangat lapar. Junsu kecil berhasil menemukan sebuah box telepon umum. Junsu membawa saengnya masuk ke dalam untuk berteduh. Tangis baby saengnya semakin kencang. Junsu yang tidak tega melihat adiknya kelaparan berniat untuk mencari susu. Namun hari sudah larut malam dan hujan semakin deras bercampur badai. Dengan berat hati Junsu kecil meinggalkan Baby saengnya disana. Sambil menyapu air mata yang Junsu kecil bergegas berlari mencari bantuan. Mengetuk setiap pintu rumah yang ia jumpai. Namun tidak ada satupun yang membukakan pintu. Hujan yang sangat deras membuat para penghuni rumah tak mendengar ketukannya. Namun Junsu tak menyerah. Setelah ketukan pada rumah yang ke 12 akhirnya ada yang membukakan pintu. Seseorang bernama So Ji Sub. Junsu  menceritakan apa yang terjadi pada Ji Sub. Tanpa menunggu lama lagi Ji Sub meminta Junsu untuk membawanya ke tempat Junsu meninggalkan baby saengnya. Namun begitu sampai di sana baby saengnya sudah tak berada disana. Junsu kehilanngan jejak adhiknya yang bahkan belum memiliki nama di malam naas itu.

Rasa bersalah dan mimpi buruk menghantui Junsu sejak malam itu. meskipun Ji Sub telah menbantunya mencari dan ketika Junsu beranjak remaja meneruskan pencarian itu, Junsu belum dapat menemukan adhiknya.

Kemudian takdir memberikan sedikit jalan terangnya saat Junsu mengantikan Ji Sub sebagai dokter pribadi keluarga Tan dan bertemu dengan Yeoja yang dulu pernah menjadi Ummanya. Meskipun Heechul sudah tak mengenalnya. Junsu sendiripun tak pernah terang-terangan menyebutkan dirinya adalah putra Dong Wook. Junsu mengunci kesedihan dan dendamnya terhadap keluarga Kim karena tak ingin terbunuh sebelum dirinya berhasil menemukan adhiknya. Kemudian Junsu bertemu dengan seorang Kim Jaejoong. Meskipun saat itu Junsu tidak mengetahui bahwa Jaejoong adalah adhiknya yang hilang namun seharusnya Junsu menyadari perasaan itu, perasaan bahagia yang tulus saat keduanya bertemu dan kedekatan yang melebihi pasien dengan dokternya, perasaan yang melebihi persahabatan.

Untuk kesekian kalinya Junsu meneteskan air mata, tubuhnya terlalu lemas walaupun hanya sekedar untuk menghapus air matanya. Yoochun yang duduk tak jauh darinya mengusap pipi istrinya dengan lembut dan sayang.

“Semuanya akan baik-baik saja”bisik Yoocun.

Melupakan kekesalannya pada suami yang telah membohonginya, malam itu Junsu mengijinkan suaminya memeluknya erat.

Derak suara pintu terbuka mencuri perhatian semua orang yang menunggu di luar emergency room. Seungri keluar dan menjelaskan keadaan Jaejoong tanpa menunggu salah satu dari mereka bertanya.

“Joongie ssi mengalami luka parah di punggungnya.  Tubuhnya akan mengalami lumpuh sementara namun akan sembuh dengan terapi. Karena benturan yang keras, Jaejoong ssi kehilangan janin yang sedang dikandungnya…”

“Janin?” Tanya Ji Yoong.

“Nde. Saat terjadi kecelakaan Jaejoong sii sedang hamil. Usia janinnya sekitar 4 minggu”

.

.

Jaejoong telah dipindahkan ke ruang rawat VVIP di Seoul Hospital. Ji Yoong sedang menunggu menantunya sementara yang lain berada di luar ruangan terlibat dalam obrolan serius.

“Aku mengetahui tentang perjanjian antara istriku dan dirimu tentang penyerahan jantungnya untuk Kibum. Sebagai suaminya aku tak mengijinkanmu melakukannnya.  Sekuat apapun perjanjian itu kau akan membatalkannya. Nyawa Jaejoong, kau tak berhak mengambilnya. Aku akan mengembalikan semua uang atau kerugian yang kau derita akibat pembatalan penggusuran di rumah warga yang diperjuangkan oleh istriku. Termasuk bunga dan selisih inflansi.”

Hankyung terdiam. Jujur Hankyung bahkan sudah tak menginginkan semua itu lagi. Dan Hankyung juga telah memutuskan untuk membatalkan perjanjian itu. Hankyung melihat Jaejoong hampir meregang nyawa dan itu sangat menyakitkan. Hankyung tak ingin pengalaman itu terjadi untuk kedua kali. Namun…

“Aku akan membatalkan perjanjian itu tanpa kau minta sekalipun, namun Jaejoonglah yang memegang keputusan terakhir. Dia mendonorkan jantungnya untuk Kibum bukan karena perjanjian itu melainkan untuk membalas dendam kepada Heechul. Ini adalah cara balas dendam paling jitu yang pernah dia pikirkan. Untuk membuat hidup Heechul menyedihkan paska kematiannya, membuat Umma yang pernah melahirkannya gila sebelum akhirnya bunuh diri karena mengetahui dirinya telah membunuh putra kandungnya untuk menyelamatkan putra orang lain yang disangkanya adalah putranya”

Junsu yang ikut mendengar percakapan itu sedikit tersentak karena teringat percakapannya dengan Jaejoong beberapa waktu yang lalu. Ketika itu Junsu memintanya untuk kabur sehingga dirinya tak perlu mati untuk menyerahkan jantungnya. Namun dengan tersenyum Jaejoong menolak.

“Gwenchanayo Hyung, aku memilih mati bukan karena menyerah. Namun aku memiliki alasan paling jitu untuk menyerahkan jantungku”

Dan kini Junsu mengerti alasan di balik semua itu.

“Bila memang begitu, Junsu akan mengatakan pada Jaejoong bahwa setelah kecelakaan ada masalah dengan jantungnya sehingga jantungnya tak lagi dapat didonorkan ke Kibum” Kata Yunho.

“ Aku bukanlah tipe yang sangat pengampun Hankyung ssi, sebenarnya aku sudah berniat menghancurkan seluruh keluargamu, lebih tepatnya membunuh Kibum sehingga akar permasalahan ini hilang. Namun aku masih memandangmu sebagai orang yang disayangi oleh istriku. Jadi kali ini aku melepasmu dan keluargamu” sambung Yunho.

“Nde, aku mengerti”

Beberapa detik kemudian tiba-tiba terdengar jeritan dari dalam ruang rawat Jaejoong.

.

.

Jaejoong sedang duduk di dunia mimpinya yang kini begitu mendung dan siap untuk turun hujan. Kemudian seorang balita menghampirinnya. Berdiri tepat di hadapanya.

“Umma” panggilnya lirih.

Jaejoong mendongak dan tersenyum saat mendapati balita yang sering hadir dalam mimpinya.

“Apa Umma akan meninggalkan Appa? Aku tak berhasil terlahir untuk menemani Umma. Apa Umma tak ingin memberi kesempatan padaku dan Young Jae untuk terlahir kemudian bermain dengan Appa dan Umma?”

Senyum Jaejoong berhenti, sedikit bingung dengan apa yang dikatakan balita yang mengaku bernama Yunjin itu padanga. Kemudian Jaejoong menyadari ada sakit yang luar biasa di perutnya. Saat mata Doe itu menoleh ke bawah, darah deras mengalir di sela pahanya.

.

.

Ji Yoong tak mengatakan apapun saat melihat Jaejoong yang mulai sadar. Namun tiba-tiba Jaejoong menjerit dan terus memanggil baby seolah menantunya itu menyadari bahwa dirinya mengalami keguguran.

“Baby,,,hiks baby”

Ji Yoong mencoba menenangkan Jaejoong namun  Jaejoong tetap saja menangis. Tak lama kemudian Yunho dan yang lainnya masuk ke dalam. Yunho langsung menghampiri istrinya.

“Boo, waeyo?”

“Yunie, Baby…baby kita…hiks”

Yunho pun segera mengerti kesedihan yang melanda istrinya. Jaejoong sangat mendambakan anak dan kecelakaan itu telah merebut harapannya. Yunho memeluk hati-hati tubuh istrinya yang terlihat lemah dan ringkih itu. Sambil berbisik menenangkan. Tak ingin terus melihat istrinya yang terus menangis dan tentu menganggu pemulihannya, Yunho mengijinkan saat Seungri datang dan menyuntikkan obat penenang di lengan kiri Jaejoong. Beberapa waktu kemudian, Jaejoong kembali tidur di dekapan Yunho masih dengan isakan dan senggukan.

.

.

Hal yang Kyuhyun rasakan saat pertama kali membuka mata adalah rasa sakit di daerah privatnya,  badannya yang pegal dan kedua tangan yang melingkar di tubuhnya, mendekapnya dari belakang. Setelah keduanya makan siang, entah kenapa sesudah Changmin mendapat telepon, suaminya itu tidak kembali ke kantor dan mengerjai tubuhnya dengan  alasan bercinta disaat hujan itu sangat romantic.

“Jaejoong mendapat kecelakaan” bisik Changmin sambil mengecup tengkuknya.

Dheg!

Jantung kyuhyun berdetak gelisah saat mendengar kabar itu.

“Jadi kau mengajakku bercinta untuk mengalihkan perhatianku dari berita sepenting ini?!” desis Kyuhyun berbahaya.

“Shh…Aku hanya tak ingin kau panic dan melakukan hal bodoh. Keadaan Jaejoong sudah stabil. Hanya saja dia akan mengalami kesulitan berjalan beberapa bulan. Kabar buruknya adalah dia kehilangan baby pertama mereka”

“ Oh God…”

“Selalu ada kabar baik di balik kabar buruk My Kyu. Dan kabar baiknya adalah Tan Hankyung membatalkan perjanjian itu. Jaejoong Hyungmu tidak akan mati setelah merayakan ulang tahunnya yang ke 20 seperti yang kau takutkan.”

“Jinja?”

“Nde. Aku memastikan sendiri bahwa itu benar”

“Minie Hyung, bisakah kau lepas pelukan mautmu sekarang? Aku ingin menjenguk Joongie hyung di rumah sakit”

“Kau tahu peraturannya My Kyu, kau tak dapat keluar dari kediaman Shim tanpa diriku yang mendampingimu. Dan aku hanya akan pergi bila Minie Junior terpuaskan”

Mata Kyuhyun membulat saat menyadari bahwa Chanmin belum mengeluarkan miliknya, sang Minie Junior yang kini kembali mengeras.

“Tapi Minie Hyung…”

Dan seperti biasa Kyuhyun tidak dapat menolak jeratan evil seorang Shim Changmin.

.

.

Malam itu saat Hankyung pulang, seperti biasa dirinya akan menjumpai Heechul yang sedang berada di kamar Kibum. Setiap malam sebelum tidur istrinya itu akan mendatangi kamar Kibum sekedar membenarkan selimut atau memeriksa keadaan Kibum. Heechul tidak akan dapat tidur tenang sebelum mengecup kening Kibum. Bila dulu hal itu adalah pemandangan hangat namun kini entah kenapa sedikit menyesakkan.

Hankyung menunggu di depan kamar Kibum dengan tenang sambil memikirkan kata-kata yang tepat yang akan dia sampaikan ke istrinya.

“Sudah pulang Hyung”sapa Heechul saat menjumpai Hankyung berdiri di depan kamar Kibum.

“Nde”

Seperti hari-hari sebelumnya, Hankyung akan mengecup kening Heechul dengan lembut ketika dirinya baru pulang bepergian.

“Sudah makan malam Hyung?”

“Ani”

Heechul mengajak Hankyung untuk makan malam. Hankyung membiarkan Heechul melayaninya menata makan malam untuknya. Heechul menunggui suaminya makan sambil sesekali menanyakan tentang pekerjaanya. Setelah Hankyung selesai dengan makan malamnya, kepala keluarga Tan itu memulai pembicaraan seriusnya.

“Chullie ada hal penting yang ingin kusampaikan.”

TBC
 

Anyeong, Akhirnya Chapter 10 selesai ^^.Terima kasih buat yang review dan baca chap kemarin.

Author gak bisa bicara banyak mengenai Chap ini atau bayangan untuk chapter selanjutnya. Author hanya dapat berharap semoga chap ini tidak mengecewakan.

Gumawo udah mampir dan baca fic ini.

Tetep ditunggu saran dan reviewnya

Big Hug

Yeye Kyunie^^

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yo_yunjae #1
Chapter 21: Aku suka banget ceritanya...
Ngk bosenin
Akhirnya Dongwook dan Taecyon melindungi keluarga yunjae dari jauh.. pengorbanan mereka besar ya ^^
Setiap couple punya bagian masing-masing 👍
chookyuu
#2
Chapter 2: Apa maksudnya jae ? Apa jaejoong sakit parah?
chookyuu
#3
Chapter 1: Ini pair pertamanya changkyu apa yunjae ya? Aku suka changkyu dan ffnya
amaharanin #4
Entahlah komen aku bakal dibaca author atau enggak, bae yg penting komen biar gak dosa baca karya orang gratis tapi main pergi gitu aja :D ijin baca author
hibiki_kurenai_A
#5
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#6
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#7
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#8
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#9
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
doyce228 #10
Chapter 21: waaaahhh bagus sekali. mau Jaejoongie sebagai sosok ibu rumahtangga sangat berjaya menjinakkan(?) suami dan anak-2 nya dengan baik sekali. aku jadi iri hahaha ToT

makasih ya buat ceritanya. keren sekali *hugs*