Chapter 14

Romance in The Rain

Disclaimer: Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi menulis fantasy yang sudah lama tersimpan di khayalan Author.

Rate: M

Genre: Romance & Hurt Comfort

Warning: BL, , Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Changkyu, Yoosu and many more. Pairings akan bertambah seiring perkembangan cerita.

Summarry : Amore Tale adalah racun cinta paling mematikan. Sebuah ramuan hitam yang sangat dilarang sejak pertama kali diciptakan. Orang yang terkena AmoreTale tidak akan pernah sembuh sampai ajal menjemput. Anak yang terlahir dari hubungan akibat Amore tale tidak akan memiliki hati dan perasaan. Jung Yunho merasakan hal yang aneh dan asing sejak pertemuannya dengan seorang Kim Jaejoong.

DON'T LIKE DON'T READ

“Appa, ada yang ingin kutanyakan”

Kibum sudah tersadar dan masih terlihat lemah untuk berbicara. Namun Kibum memiliki begitu banyak pertanyaan untuk Sang Appa. Sedikit sulit pada awalnya karena Heechul tak pernah mau meninggalkan sisinya. Tetapi akhirnya Kibum berhasil mengalihkan perhatian Heechul, mengatakan bahwa dirinya merindukan bubur buatan Heechul. Dan Heechul benar-benar pulang untuk membuatkannya tanpa berpikir dua kali.

“Appa, Jadi Heechul Umma bukan Umma kandungku?”

“Nde. Kau adalah putra dari Zhou Mi dan Henry.”

Kibum terdiam. Bibir yang sangat kering itu bergetar. Sambil terus menahan rasa sesak di dadanya Kibum kembali berkata.

“Bahkan Appa juga bukan Appa kandungku.”

“Hal itu memang benar tapi kau adalah putra dari adhik yang paling kucintai melebihi diriku. Aku menyayangimu melebihi apapun.”

“Zhoumi dan Henry mereka…”

“Meninggal saat kecelakaan. Mereka sangat menyayangimu. Bila mereka masih hidup dan berada disini mungkin mereka akan lebih memanjakanmu.”

“Lalu apa yang terjadi dengan putra kandung Heechul Umma?”

“Dia…”

.

.

“Bummie, kau meresahkan sesuatu?” Tanya Siwon saat dirinya menggantikan Hankyung menemani Kibum.

“Nde. Tapi sekarang ada kau disini Hyung. Resah itu sedikit menghilang.”

“Mau membagi rasa resah itu denganku?”

“Umma Heechul dia bukan Umma kandungku.”

“Bumie…”

“Jangan khawatir Hyung aku cukup bahagia mendengar kenyataan itu. Aku tidak akan merasa bersalah terhadap orang Tua kandungku ketika kami bertemu di surga nanti. Hanya satu permintaanku padamu Hyung, sampai diriku tak bertahan lagi, sampai waktuku tiba untuk bertemu dengan orang tuaku, kumohon jangan tinggalkan aku.”

Siwon terdiam, tangannya bergerak pelan menghapus air mata yang mengalir di kedua pipi kekasihnya.

“Aku sudah mengatakannya berulang kali dan aku tak akan bosan untuk mengatakannya lagi Bummie. Aku tak akan meninggalkanmu Cangi. Lagipula bukankah terlalu dini untuk berbicara tentang pertemuanmu dengan mereka? Kau harus memiliki banyak cerita untuk mereka. Tentang pernikahan kita tentang anak-anak kita.”

“Hyung…”

“Tan Kibum, bersediakah kau menikah denganku?” Tanya Siwon tanpa mengindahkan panggilan Kibum padanya. Siwon meraih jemari Kibum, mengecupnya lembut sementara Kibum masih terdiam menatap Siwon dengan tatapan tak percaya.

“Hyung…?”

“Kumohon jawablah bahwa kau bersedia. Jangan membuatku patah hati. Kau tahu betapa aku sangat mencintaimu.”

“Nde, aku..aku bersedia Hyung.” Kibum menjawabnya dengan semburat merah dipipinya yang sangat pucat. Siwon mengecup pelan semburat dipipi itu.

“Gumawo. Aku akan berada disini saat kau mengatakan yang sebenarnya kepada Heechul ssi. Jadi kau tenang saja.”

Dan Kibum benar-benar mengatakan kebenaran itu. Hankyung sudah mengatakan bahwa dirinya tak sanggup jadi Kibum memberanikan diri untuk mengatakan rahasia itu. Walaupun Kibum sangat tahu semuanya tak akan sama lagi setelah itu, tapi kebenaran tetap harus terungkap. Kibum merasa bersyukur Siwon akan ada disisinya di saat-saat itu, disaat kasih sayang Heechul padanya akan jauh berkurang. Entah apa yang terjadi padanya bila Siwon tak ada disini, karena sebelum mengenal Siwon dunianya hanya dipenuhi oleh kasih sayang Hechuul padanya.

Menjelang siang, Heechul kembali mengunjunginya. Kibum membiarkan Heechul menyuapinya. Menikmati saat-saat kebersamaan itu, merekamnya disetiap ingatan miliknya.

“Umma, ada hal yang ingin kusampaikan”

“Jangan banyak bicara dulu Bumie, kau…”

“Ada orang baik yang memberikan padaku hasil DNA Umma dan aku. Hasil yang cukup membuatku terkejut. Umma, bolehkah aku memanggil dirimu Umma meskipun aku bukan putra kandungmu.”

“Bumie, apa yang kau bicarakan?”

“Aku bukan putra kandungmu. Aku putra dari Zhoumi dan Henry.”

“Hentikan omong kosong ini. Kau adalah putraku Bummie…”

“Ingat baik-baik Umma, apakah aku benar-benar putramu?”

Heechul terdiam, tak mengatakan apapun. Kemudian sebuah kilasan ingatan terlintas.

“Selamat Heechul ssi, putramu begitu sehat dan cantik.” seseorang menyodorkan padanya baby yang begitu mungil dengan selimut biru.

“Lihat Chullie dia seperti baby impianmu. Memiliki kulit seputih salju, rambut sehitam langit malam dan bibir semerah buah cerry. Dan yang terpenting dia cantik seperti dirimu” kata namja di sampingnya. Namja yang entah kenapa membuat dada Heechul begitu sesak. Sesak karena kesedihan dan kerinduan yang begitu mendalam.

Bayangan itu hilang saat mata Heechul berkedip, mengembalikannya pada dunia nyata. Kibum masih memandangnya dengan tatapan lembut dan lemah secara bersamaan.

“Kau adalah putraku Bumie, jadi kumohon jangan mengatakan hal aneh seperti itu.”

Heechul mengatakan hal itu dengan nada khas miliknya, bersikap biasa seolah-olah Kibum tidak pernah mengatakan hal penting itu. Namun Kibum tahu, Yeoja yang mengasuhnya dengan segenap kasih sayang itu sedang bimbang. Heechul tak mengatakan apa-apa lagi setelah itu. Merapikan bekas tempat bubur yang dibawanya. Mengecup kening Kibum sebelum akhirnya pergi meninggalkan kamar rawat itu.

.

.

Nafas Heechul semakin tak teratur begitu dirinya keluar dari kamar perawatan Kibum.  Bahkan saat dalam perjalanan pulang ingatan itu masih terus berputar seperti piringan rusak. Membuat hatinya begitu gelisah dan takut.

“Hyo Jin, bisakah kita berhenti sebentar? Aku ingin membeli minuman dingin di mini market itu.”

Hyo Jin, Sang Supir pribadi tentu keluarga Tan terkejut dengan sikap Heechul yang mendadak lembut. Nyonya besarnya terkenal dengan sifat dan suaranya yang keras. Namun tiba-tiba suaranya melembut. Hyo Jin cepat menyimpulkan bahwa Nyonya besarnya itu sedang berada dalam masalah besar jadi Hyo Jin memilih untuk diam dan menuruti perkataan Heechul.

Hyo Jin menghentikan mobilnya tepat di depan mini market. Heechul segera keluar dari mobil. Dengan langkah tergesa-gesa Heechul memasuki mini market. Heechul  menuju ke lemari pendingin. Mengambil satu botol air mineral dingin, membukanya dan meneguknya cepat. Salah satu kebiasaan buruk tubuh Heechul, mendadak akan sangat haus bila terlalu banyak pikiran.

Heechul mengambil beberapa botol lagi sebelum berjalan ke meja kasir untuk membayar. Heechul sedang mengantri di kasir saat pintu tiba-tiba terbuka. Sekitar tiga namja masuk dengan senjata api di tangan mereka. Kemudian …

Dor!

Sebuah tembakan terdengar kemudian diikuti dengan teriakan. Semuanya terjadi begitu cepat. Saat Heechul tersadar, satu orang di depannya ambruk dengan darah bersimpahan. Tiga orang bersenjata mengacak-acak toko tanpa merampas uang kasir kemudian pergi. Beberapa orang yang berada di toko segera menghampiri korban tembakan, seseorang telah memanggil ambulance.

Pintu kembali terbuka, kali ini adalah Hyo Jin yang berlari menghampiri Heechul yang masih berdiri mematung sambil melihat korban yang tergeletak tak jauh dari tempatnya berdiri.

“Heechul ssi anda tidak apa-apa?”

Namun Heechul tak menjawab. Air mata terlihat di kedua pipinya. Sebuah nama keluar dari bibirnya sebelum dirinya ambruk tak sadarkan diri.

“Dong Wook?”

.

.

Yunho sedang dalam perjalanan pulang saat sebuah kabar sampai ke telinganya. Lee Hongki salah satu accounting terbaiknya tertembak di sebuah mini market. Yunho memang memberinya cuti sebagai penghargaannya terhadap kerja kerasnya selama setahun terakhir. Peluru itu menembus dadanya namun tak sampai mengenai jantung atau organ vital lainnya. Hingga kabar terakhir sampai padanya, Hongki masih krisis di rumah sakit.

Taecyeon telah memulai perang. Dia mulai memburu satu persatu orang penting di perusahaan miliknya dan dia melakukannya di tempat umum seolah dirinya menyampaikan tantangan terbuka.

“Kangin”

“Nde, Yunho ssi.”

“Peringatkan beberapa petinggi dan karyawan elit Jung Corp. Bila perlu kawal mereka dengan bodyguard.”

“Baiklah Yunho ssi”

Yunho memang terkesan cuek tapi dia sangat memperhatikan orang-orang disekitarnya. Yunho sangat sulit untuk berbaur dengan orang lain, namun beberapa karyawan dan petinggi Jung Corp cukup membuatnya nyaman. Sangat sulit untuk mencari orang-orang yang mampu memberinya rasa nyaman tanpa ada godaan untuk membunuhnya jadi Yunho selalu memelihara kesehatan dan kenyaman inner cycle miliknya. Yunho memang belum pernah membunuh seseorang tapi itu karena dirinya berjuang keras untuk menolak godaan itu.

Begitu sampai di depan kediaman Jung, Yunho langsung keluar dari mobil dan berjalan cepat menuju pintu utama kediaman Jung. Namun langkahnya terhenti saat melihat Sang istri sedang berada di taman.

Jaejoong sedang berdiri tegak dengan Seung Ki berdiri tak jauh darinya. Beberapa hari terakhir, Jaejoong terlalu semangat memulai latihannya. Dan hasilnya cukup baik, Jaejooong sudah mampu berdiri tanpa alat bantu apapun sekarang.

Perlahan Yunho mendekati Jaejoong. Seung Ki yang menyadari kehadiran Yunho langsung membungkuk hormat. Yunho berjalan melewati Seung Ki dan berbisik kepadanya  untuk meninggalkan mereka berdua. Seung Ki membungkuk sekali lagi sebelum akhirnya pergi meninggalkan pasangan muda Jung itu.

Yunho berhenti tiga langkah dibelakang Jaejoong yang sedang menutup mata. Kaki telanjang miliknya menyentuh hamparan karpet rumpu hijau. Perlahan kaki kanannya bergeser pelan. Hanya bergeser beberapa inci namun mampu mengukir senyum dibibirnya. Kaki kirinya mulai menyusul dan bergeser tak jauh dari kaki kanannya. Hal itu terus berulang dan Jaejoong semakin menambah jarak langkahnya. Tepat di langkah yang ke sepuluh, kaki Jaejoong merasa lelah dan sedikit nyeri. Jaejoong kehilangan keseimbangan. Namun sebelum tubuh ramping itu jatuh menyentuh hijaunya rerumputan taman Kediaman Jung, seseorang telah menangkap tubuhnya.

Jaejoong tak perlu menebak saat perasaan aman dan nyaman membelenggunya saat punggungnya bertemu dengan dada bidang khas suaminya.

"Yunie, selamat datang" sapa Jaejoong sambil menoleh dan bertemu pandang dengan mata musang milik Yunho.

"Nde, aku pulang Boo" jawab Yunho dengan kecupan lembut di kening istrinya.
.
.

Yunho tak pernah merasakan bahwa duduk diatas rerumputan di sore hari saat matahari akan terbenam adalah hal yang menarik. Namun sore itu ketika Jaejoong meminta Yunho  untuk menemaninya melihat matahari terbenam, hal yang seharusnya terasa biasa itu berubah menjadi special, begitu istimewa. Keduanya duduk berdampingan dengan tangan saling bertaut.

"Kenapa saat kau berlatih berjalan tadi matamu tertutup?"

Jaejoong hanya tersenyum lembut saat mendengar pertanyaan suaminya.

"Aku membayangkan kedua putra kita berlarian didepanku dengan kaki mungil mereka dan aku berusaha untuk mengejarnya."

"Hanya dua? Kau tak menginginkan lebih Boo?"

"Umh..." Jaejoong terdiam namun mengangguk polos.

Pemandangan yang membuat Yunho tak tahan untuk tidak menyentuh wajah istrinya. Maka Yunhopun mengangkat tangannya, menyibak rambut Jaejoong yang sedikit menutupi wajah cantik itu kemudian ujung jarinya menyusuri garis wajah Jaejoong.

Jaejoong menutup mata menikmati sentuhan hangat Yunho. Beberapa saat kemudian Jaejoong mengangkat tangannya meraih tangan yang menyentuh pipinya. Jaejoong tak menariknya menjauh, justru Jaejoong malah menariknya lebih dekat. Berharap dapat merasakan sentuhan tangan Yunho lebih dalam.

Kemudian mata keduanya bertemu pandang dan Jaejoong menyadari ada kelelahan yang tidak biasa dari sorot mata suaminya.

"Kau terlihat lelah Yunie hyung. Mungkin karena beberapa terakhir ini kau kurang tidur."

"Sebelum bertemu denganmu aku hanya butuh waktu tiga jam untuk tertidur. Aku hanya tidak suka menghabiskan waktu istirahatku dengan kegelapan. Bila seseorang tidur biasanya akan bermimpi indah namun hal itu tak terjadi padaku. Dulu aku seperti itu dan terbiasa dengan dunia abu-abu itu. Sejak bertemu denganmu dan sebelum kau menjadi milikku sepenuhnya, mulai ada warna dalam dunia tidurku. Sejak itu aku mulai menghabiskan waktu lebih tiga jam untuk tidur dan memimpikanmu. Namun setelah kini kau menjadi miliku aku sama sekali tidak ingin tertidur. Karena aku tak perlu bermimpi untuk melihatmu. Kini kau sangat nyata didepanku dan dalam jangkauanku. Milikku"

Jaejoong terdiam, terlalu tersentuh dengan apa yang Yunho ucapkan padanya.

"Nde. Aku adalah milikmu" bisik Jaejoong sambil menyandarkan kepalanya di dada Yunho mencari kehangatan. Dan Yunho memberikan kehangatan itu dengan mendekapnya. Keduanya diam beberapa saat sebelum akhirnya gerimis memaksa Yunho untuk mengakhiri pelukan itu dan berganti menggendong Jaejoong memasuki kediaman Jung.

.

.

“Amber!” Kenapa jumlah brokolinya 6 potong?!” Teriak Kyuhyun saat mendapati potongan brokolinya bertambah dari jumlah seharusnya. Setelah insiden film Wall-E, Kyuhyun akhirnya mau mengkonsumsi sayuran dengan jumlah yang ditentukan. Setelah perdebatan yang berlangsung beberapa jam  akhirnya keduanya sepakat bahwa Kyuhyun akan memakan wortel dan brokoli masing-masing 5 potong saat makan siang dan makan malam.

“Sudahlah My Kyu, lagipula sayur sangat baik untuk kesehatanmu dan Aegya” Sela Changmin yang duduk di sebelahnya yang tentu saja langsung mendapat Death Glare dari istrinya.

“Jadi kau lebih membela Amber daripada istrimu?” desis Kyuhyun.

“Ani, aku hanya lelah My Kyu dan sedang tak ingin mendengar pertengkaranmu dengan Amber gara-gara sepotong brokoli.”

“Kau lelah denganku Hyung…?”

‘Oh no’ batin Changmin saat melihat mata Kyuhyun mulai berkaca-kaca.

“My Kyu, bukan seperti itu maksudku.”

“Kau bohong Hyung, kau pasti sudah tidak mencintaiku lagi dan ingin meninggalkanku gara-gara aku gemuk iya kan?”

“My Kyu cara itu sudah tidak ampuh lagi. Cepat habiskan brokolinya.”

Kyuhyun memang memiliki segala cara untuk kabur dari kewajibannya memakan brokoli. Kyuhyun akan mencari kesalahan Changmin kemudian dirinya akan berteriak dan diikuti dengan tangisan seolah dirinya benar-benar terluka. Setelah itu dirinya akan berlari meninggalkan Changmin dan bersembunyi bersembunyi. Awalnya Changmin sangat panic dan merasa sangat bersalah namun begitu menemukan Kyuhyun didalam salah satu almari, istrinya itu sedang tertawa senang dengan psp ditangannya. Dan otak jenius Changmin langsung tahu maksud dibalik aksi ngambek istrinya itu.

Kyuhyun mengembungkan pipinya saat tahu aksinya gagal. Kyuhyun menatap kesal brokoli didepannya itu sebelum akhirnya mengambil garpu, menusuk brokoli itu sedikit keras dari yang seharusnya. Tangan satunya menutup hidung, sementara tangan kirinya memasukkan sepotong brokoli ke dalam mulutnya.

Changmin hanya mendesah pelan saat melihat tingkah istrinya itu. Akhir-akhir ini pekerjaan di kantor cukup membuatnya lelah dan semakin lelah karena kini ditambah dengan tingkah ajaib istrinya. Namun bukan Changmin namanya bila membiarkan dirinya lelah begitu saja tanpa mendapat balasan yang setimpal.

“My Kyu Kyu kupastikan malam ini kau membayarnya.” Batin Changmin sambil melirik Kyuhyun dengan tatapan predatornya. Poor Kyuhyun yang masih berjibaku dengan beberapa potong brokoli sehingga tidak menyadari tatapan Changmin dan nasib yang akan menimpanya malam ini. 

.

.

Hankyung baru saja datang di kediaman Tan dan menyadari bahwa Heechul tak menyambutnya seperti biasa. Hankyung segera mencari sosok istrinya dan menemukannya di kamar mereka.

“Chulie”

Hankyung menghampiri Heechul kemudian mengambil tempat duduk tepat diselahnya.

“Aku mendengar insiden di mini market. Aku sangat bersyukur kau baik-baik saja.”

“Tapi tidak dengan hatiku.” Jawab Heechul  sambil berbalik dan pandangan keduanya bertemu. Mata Heechul begitu merah dan raut wajahnya begitu pucat. Setelah insiden di mini market dan tersadar, ingatan Heechul pulih total. Namun Heechul tidak jatuh ke dalam jurang kesedihan yang pernah terjadi padanya. Kesedihan mendalam yang pernah membuatnya gila. Tidak setelah Heechul melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa namja yang pernah membuat hidupnya bahagia, namja yang seharusnya sudah mati berdiri tegak dihadapannya siang ini.

“Bumie telah memberitahumu?”

“Nde. Namun sekarang aku sangat bimbang. Aku…”

“Bumie adalah putra adikku. Saat kau hadir diantara kami kau sudah dua bulan terpisah dengan putra kandungmu. Dan aku tak mencegahmu. Kau begitu kehilangan putramu sementara Bummie baru saja kehilangan kedua orang tuanya.”

“Aku ingin marah padamu Hyung, namun aku ingat bahwa akulah yang memaksamu untuk menyerahkan Bummie padaku dan menyatakan bahwa dia adalah putraku secara sepihak. Hyung, Bummie tak mengatakan apa-apa lagi selain kenyataan bahwa dia bukanlah putraku. Apakah mungkin kau tahu siapa dan dimana putraku sekarang?”

Hankyung terdiam, berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk pelan.

“Nde, bahkan dia sangan dekat dengan kita.”

“Siapa?” Tanya Heechul tidak sabar. Nafasnya memburu tak sabar ingin mengetahui keberadaan putra kandungnya.

“Joongie.”

TBC

Anyeong, Akhirnya Chapter 14 selesai^^. Mian ne baru bisa update. Beberapa hari terakhir author sakit dan tak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya jadi updatenya molor. Terima kasih buat yang review dan baca chap kemarin.

Author masih menyusun beberapa ide untuk dari fic ini. Terutama pertemuan antara Yunho dan Taecyeon juga akhir dari drama anak dan Umma antara Heechul dan Jaejoong. Semoga cingu menyukai chap ini. Author akan berusaha untuk update lebih cepat. Mungkin Senin^^ minta doanya saja biar Author cepat stabil kesehatannya jadi jadwalnya tidak meleset.

Gumawo udah mampir dan baca fic ini.

Tetep ditunggu saran dan reviewnya

Big Hug

Yeye Kyunie^^

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yo_yunjae #1
Chapter 21: Aku suka banget ceritanya...
Ngk bosenin
Akhirnya Dongwook dan Taecyon melindungi keluarga yunjae dari jauh.. pengorbanan mereka besar ya ^^
Setiap couple punya bagian masing-masing 👍
chookyuu
#2
Chapter 2: Apa maksudnya jae ? Apa jaejoong sakit parah?
chookyuu
#3
Chapter 1: Ini pair pertamanya changkyu apa yunjae ya? Aku suka changkyu dan ffnya
amaharanin #4
Entahlah komen aku bakal dibaca author atau enggak, bae yg penting komen biar gak dosa baca karya orang gratis tapi main pergi gitu aja :D ijin baca author
hibiki_kurenai_A
#5
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#6
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#7
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#8
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#9
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
doyce228 #10
Chapter 21: waaaahhh bagus sekali. mau Jaejoongie sebagai sosok ibu rumahtangga sangat berjaya menjinakkan(?) suami dan anak-2 nya dengan baik sekali. aku jadi iri hahaha ToT

makasih ya buat ceritanya. keren sekali *hugs*