Chapter 15

Romance in The Rain

Disclaimer: Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi menulis fantasy yang sudah lama tersimpan di khayalan Author.

Rate: M

Genre: Romance & Hurt Comfort

Warning: BL, , Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Changkyu, Yoosu and many more. Pairings akan bertambah seiring perkembangan cerita.

Summarry : Amore Tale adalah racun cinta paling mematikan. Sebuah ramuan hitam yang sangat dilarang sejak pertama kali diciptakan. Orang yang terkena AmoreTale tidak akan pernah sembuh sampai ajal menjemput. Anak yang terlahir dari hubungan akibat Amore tale tidak akan memiliki hati dan perasaan. Jung Yunho merasakan hal yang aneh dan asing sejak pertemuannya dengan seorang Kim Jaejoong.

DON'T LIKE DON'T READ

Leeteuk sedang menyiapkan sarapan untuk Luhan dan Tao  saat Tao yang baru berusia tiga tahun menghampirinya.

"Teuki Umma..."

Leeteuk tersenyum hangat pada anggota termuda Faith House yang berdiri tak jauh darinya dengan piyama sedikit kebesaran dan boneka panda tak lepas dari pelukannya. Mata besar miliknya sedikit terbenam karena kantuk dan punggung tangannya tak berhenti mengucek matanya.

"Pagi Tao, masih mengantuk?"

Tao tak menjawab hanya anggukan kecil itupun tanpa sadar karena lehernya tak mampu mengangga kepalanya.

"Kenapa tidak ikut Luhan Hyung menonton cartoon?"

"Ani..Tao mau cama Teuki Umma.."

"Umn...Arasso...."

Leeteuk meraih tubuh Tao, mengangkatnya kemudian menggendongnya. Dalam hitungan detik Tao kembali tertidur saat kepalanya tersandar di lekukan leher Leeteuk. Tidak lupa dengan jempol kanannya yang otomatis masuk ke dalam mulutnya. Pemandangan hangat yang selalu membuat Leeteuk tersenyum bahagia.

Tiba- tiba Bel Faith House berbunyi. Leeteuk segera bergegas ke pintu dan membukanya. Leeteuk sedikit bingung saat mendapati dua orang berpakaian rapi dengan setelan jas hitam berdiri di depannya.

"Anyeong haseo.  Jonghyun imnida" salah satu dari mereka membungkuk memberi salam kepada Leeteuk. Kemudian disusul oleh rekannya

"Key imnida"

"Leeteuk imnida. Umh ada yang bisa ku bantu?"

"Yunho ssi meminta kami untuk menjaga Faith House mulai hari ini"

"Menjaga Faith House?" Tanya Leeteuk yang bertambah bingung.

"Keluarga Jung sedang mengalami masalah yang cukup rumit dan berbahaya. Yunho ssi khawatir orang-orang yang sedang berseteru dengan beliau akan mencelakai orang-orang terdekat Jaejoong ssi. Jadi kami mohon kerjasama yang baik." Jawab Key menjelaskan.

Leeteuk tentu sangat bingung namun dirinya tetap mempersilahkan keduanya masuk. Disela-sela saat Leeteuk mengecek Luhan di ruang tengah, Leeteuk menghubungi Eunhyuk di kafe dan mendapati hal yang sama. Ada tiga orang yang mendatangi H&H kafe dengan alasan yang sama.

"Ya Tuhan semoga ini bukan pertanda buruk…"
.
.

"Chunie Hyung apa maksudmu dengan kita pindah ke kediaman Park?" Tanya Junsu tidak lupa dengan Cutie Glare miliknya.

"Baby Suie, ada yang ingin mencelakai keluarga Jung dan orang yang dekat dengan Yunho."

"Jinja? Siapa orang bodoh itu?"

"Nde. Bodoh dan Gila namun dia juga sangat berbahaya. Dia adalah Ok Taecyeon atau Jung Taecyeon"

"Jung?"

"Dia adalah Hyung Yunho. Usianya empat tahun lebih tua dari kami. Sebelum menikah dengan Ji Yoong ssi, Jung Seunghyun telah memiliki putra tanpa pernikahan dengan Ok Yoona. Seunghyun dan Yoona berpisah satu bulan sebelum Ji Yoong ssi menjadi Nyonya Jung dan Yoona menghilang sejak saat itu bersama putranya. Setelah bertahun tahun berlalu Tacyeon putra Yoona kembali, mengumpulkan sisa-sisa bawahan setia Seunghyun dan keturunan mereka untuk menghancurkan Yunho kemudian mengembalikan citra asli keluarga Jung."

"Citra asli?"

"Pada masa Seunghyun dan generasi sebelumnya, keluarga Jung adalah penguasa bawah tanah Asia. Mereka memperbudak ekonomi negara dan melakukan kejahatan tanpa ada yang berani melawan mereka. Aku merasakan bahwa perang saudara itu akan segera terjadi. Yunho telah memperingatkanku bahwa mungkin kita juga akan terkena imbas dari pertempurannya dengan Taecyeon. Jadi kumohon Suie, hanya sampai keadaan genting ini berakhir."

"Kau tahu kan Hyung bila aku pernah bersumpah tak akan menginjakkan kaki ke kediaman Park dan bila melanggarnya aku akan jadi gendut Hyung. Jadi bila tiba-tiba aku menjadi gendut jangan salahkan aku!"

"Mwo? Kapan kau bersumpah seperti itu baby Suie?"

.

.

Hancur dan berkeping adalah gambaran yang pas saat kenyataan tentang jatidiri putra kandungnya sampai ditelinganya. Awalnya Heechul tidak percaya, namun Hankyung memberikan bukti mulai dari cincin kembar dan tes DNA yang diam –diam Hankyung lakukan. Dan Heechul tak bisa melakukan apapun selain menangis pedih.

Setelah Hankyung menceritakan kebenaran itu, Hechul mengurung dirinya dikamar Jaejoong di kediaman Tan.  Heechul memeluk boneka gajah berwarna biru yang terletak diatas tempat tidur Jaejoong. Heechul memeluk boneka itu erat dengan air mata dan mulut tak pernah berhenti memanggil nama Jaejoong, tak pernah berhenti meminta maaf. Keadaan semakin menyiksa batin Heechul saat ingatan demi ingatan itu berputar.

Ingatan saat pertama kali Jaejoong hadir di kediaman Tan. Jaejoong kecil dengan mata Doe miliknya memandangnya dengan sinar kebahagiaan.

“Bolehkah aku memanggilmu Umma..?” Jaejoong kecil bertanya padanya. Pertanyaan yang terdengar seperti rasa malu dan keinginan besar yang menjadi satu. Namun Heechul hanya diam tak menjawab atau mengiyakan. Heechul hanya memandangnya sekilas kemudian pergi meninggalkannya.

Kemudian ingatan itu kembali berganti saat Jaejoong kecil yang berlari kearahnya ingin memperlihatkan medali saat Jaejoong memenangkan salah satu lomba atletik di sekolahnya. Kaki Jaejoong sedang terluka namun tetap memaksa berlari karena tak sabar ingin bertemu dengan Heechul, ingin membuat Heechul bangga padanya. Namun Heechul yang saat itu sedang menjemput Kibum tak menghiraukannya. Heechul langsung masuk ke dalam mobil tanpa menunggu Jaejoong. Bahkan Heechul hanya diam saja  saat melihat Jaejoong dari kaca spion. Melihat Jaejoong yang tetap berlari mengejar mobil yang membawanya.

“Umma..!”

Jaejoong baru berhenti saat dirinya terjatuh dan kaki miliknya terasa begitu sakit dan begitu nyeri untuk digerakkan.

Dan ingatan paling menyedihkan terlintas saat Jaejoong tanpa sengaja membuat Kibum terjatuh saat sedang bermain. Heechul memukul tangannya, mencubit pahanya dan menariknya paksa kemudian mengurungnya di gudang. Tak menghiraukan  teriakan dan tangisan Jaejoong yang meminta maaf padanya. Tangis Heechul semakin menjadi saat menyadari bahwa pada hari itu, Jaejoong berada di gudang cukup lama tanpa makanan dan selimut di malam yang begitu dingin itu.

Meskipun begitu setelah apa yang dia perbuat, Jaejoong masih memanggilnya Umma. Panggilan itu berhenti beberapa bulan terakhir.

“Joongie berhenti memanggilmu Umma mungkin setelah dia tahu bahwa kau adalah Umma kandungnya.”

Kata-kata Hankyung tergiang sebelum dirinya pergi meninggalkan suaminya. Heechul kembali menutup mata, memeluk boneka gajah itu, menciumnya berulang kali dan kembali menyebut nama Jaejoong. Menyesali perbuatan tanpa ampun yang pernah dilakukannya.

.

.

“Apa yang kau pikirkan Boo?” Yunho bertanya pada Jaejoong yang kini sedang bersandar di dadanya.

Berbeda dengan malam-malam sebelumnya dimana Yunho menyentuhnya secara intim, malam ini Jaejoong tidak tertidur. Setelah Yunho membersihkan tubuhnya, Keduanya saling berpelukan di tempat tidur mereka. Kulit mereka saling bersentuhan memberikan kehangatan tersendiri di malam yang sedang hujan itu.

“Sedang mengingat salah satu kejadian di masa lalu. Saat masih di Primary School aku pernah menjadi juara lomba lari jarak menengah.”

“Jinja?”

“Nde. Saat itu dapat berlari adalah hal yang begitu menyenangkan. Perlombaan yang pertama dan terakhir yang pernah kuikuti.”

“Wae?”

“Sebelum perlombaan kakiku sudah terluka karena salah satu kakak kelasku membully ku. Suatu cara kotor agar adiknya yang juga mengikuti lomba dapat menang. Namun aku memaksa tetap ikut dan bertahan sampai digaris finish. Aku memenangkan pertandingan namun luka di kakiku rupanya lebih parah dari yang kubayangkan. Sejak hari itu aku tak bisa berlari bebas seperti sebelumnya.”

“Mianhae..”

“Kenapa kau meminta maaf?”

“Karena aku tak ada disana.”

“Itu adalah hal diluar jangkauanmu Yunie Hyung.”

“Nde aku tahu. Tak ada diantara kita yang tahu kapan kita bertemu, namun di dasar hatiku ada keserakahan yang cukup membuatku khawatir. Kau telah berada disisiku sekarang, ,menjadi istriku tetapi aku menginginkan lebih. Aku ingin berada disisimu saat kau masih kanak-kanak bahkan aku ingin berada disana saat dirimu baru saja dilahirkan sehingga akulah hal pertama yang kau lihat saat matamu terbuka untuk pertama kalinya.”

Jaejoong terdiam, namun matanya tak lepas dari mata musang suaminya yang memandangnya lembut penuh pengaguman. Dan Jaejoong tak menghindar saat Yunho mengecup bibirnya lembut.

“Yunie, saranghae.” Bisik Jaejoong sambil tersenyum sebelum menyusupkan wajahnya disela leher yunho. Menyembunyikan semburat yang kini menghiasi pipinya.

“Nado. Saranghae”

Setelah malam pengakuan Jaejoong tentang perasaannya itu, Jaejoong akan terus mengucapkan kata-kata itu sebelum keduanya tidur. Salah satu kebiasaan baru yang kini menjadi rutinitas wajib bagi keduanya.

Yunho semakin mengeratkan pelukannya seolah tak ingin melepaskan Jaejoong bahkan dalam mimpi sekalipun.

.

.

Jaejoong tersenyum sebelum menutup matanya berharap bertemu dengan kedua aegya yang akan menjadi putranya dimasa depan. Namun yang ada dihadapannya bukanlah taman tempat kedua aegya itu bermain seperti malam-malam sebelumnya, melainkan sebuah pintu gerbang sebuah gedung sekolah tempat Jaejoong pernah mengenyam pendidikan.

Tak  jauh darinya terlihat seorang anak kecil yang serupa dengannya berlari mengejar mobil. Dada Jaejoong berubah sesak saat menyadari bahwa itu adalah salah satu ingatan miliknya. Anak kecil itu terjatuh dengan sebuah medali ditangannya. Mata Doe miliknya terlihat merah dan membesar, Jaejoong kecil menangis karena sedih dan rasa sakit yang begitu besar di kakinya.

“Kau tidak apa-apa?” Tiba-tiba seseorang menghampirinya.

Jaejoong kecil mendongak dan melihat seorang namja berjongkok di depannya.

“Nde. Tidak apa-apa Ajhusi.”

“Kakimu berdarah, bagaimana bila kita memeriksanya ke klinik? Ajhusi bekerja di Klinik tak jauh dari sini?”

“Jinja?”

“Nde.”

“Joongie mau ikut Ajushi asalkan ajushi mau memberitahu nama ajushi jadi nanti bila ternyata ajushi berniat jahat pada Joongie, Joongie bisa melaporkan ajushi kepada polisi.”

Namja itu tersenyum lembut saat melihat wajah menggemaskan Jaejoong kecil.

“Arasso. Nama Ajushi Taecyeon. Tapi Joongi bisa panggil Tae.”

Kemudian pemandangan itu berubah menjadi sebuah rumah pohon dibelakang tempat Taecyeon bekerja paruh waktu. Jaejoong kecil menangis dan Taecyeon terlihat menghiburnya dengan sebuah permen lollipop berbentuk gajah.

“Jadi Ummamu tak menyayangimu?” tanya Taecyeon

“Dia bukan Umma kandung Joongie tapi Joongie berharap suatu hari nanti Umma Heechul akan mampu menyayangi Joongie seperti Umma Heechul menyayangi Bumie. Joongie masih memiliki banyak waktu sampai usia Jonggie 20 tahun.”

“Memangnya apa yang akan terjadi pada ulang tahun Joongie yang ke 20?”

“Joongie akan menyelamatkan Bumie dengan jantung Joongie setelah itu Joongie akan menemui Umma kandung Joongie di surga.”

Taecyeon memandang tak percaya pada Jaejoong kecil.

“Kau, kenapa sampai melakukan sejauh itu?”

“Karena Joongie ingin menyelamatkan orang-orang yang Joongie sayangi.”

“Lalu siapa yang akan menyelamatkan Joongie.”

“Joongi tidak memerlukan siapa-siapa untuk menyelamatkan Joongie. Joongie sangat senang bisa membantu semuanya.”

Taecyeon memandang Jaejoong kecil didepannya dengan lembut. Meraih kepalanya dan mengusapnya lembut.

“Meskipun begitu ajushi ingin menyelamatkan Joongie. Suatu hari  Ajushi datang dan membawa Joongie pergi dari kediaman keluarga Tan. Ingat hal itu baik-baik.”

Setelah Taecyeon mengatakan hal itu, pemandangan itu menjadi redup kemudian menjadi gelap dan saat Jaejoong membuka mata, dirinya masih berada di dalam dekapan Yunho. Di luar hujan masih begitu deras dan petir menyambar diluar sana.

“Boo, waeyo?” tegur Yunho yang telah terjaga sejak pertama kali Jaejoong bergerak gelisah.

“Gwencanayo. Hanya mimpi tentang masa kecilku.”

“Jinja?”

“Nde.”

Tangan Yunho bergerak mengusap rambut Jaejoong pelan.

“Tidurlah, hari masih begitu malam.”

“Sepertinya aku tidak bisa kembali tidur Yunie Hyung.”

“Aku bisa membuatmu kembali tidur. Kau hanya perlu memberiku ijin.” Kata Yunho sambil mengirim senyuman nakal yang jarang terlihat dan hanya diperuntukkan untuk Jaejoong seorang.

Wajah Jaejoong langsung memerah padam saat mengetahui maksud dari perkataan suaminya. Dan Jaejoong tak menolak saat Yunho mengecupnya untuk kesekian kalinya pada malam itu.

.

.

Setelah beberapa bulan tak membuatkan sarapan untuk suaminya, akhirnya pagi ini saat Jaejoong merasa sangat sehat Jaejoong memutuskan untuk memasak. Jaejoong sedang berjalan pelan menuju kamarnya untuk mengajak Yunho sarapan bersama saat dirinya mendengar keributan dari ruang tamu kediaman keluarga Jung. Perlahan dan dengan kehati-hatian Jaejoong berjalan  ke arah ruang tamu untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Hankyung dan Yunho sedang duduk saling berhadapan. Mata Yunho menatap Hankyung tajam.

“Apapun yang terjadi aku tak mengijinkan Jaejoong keluar dari kediaman Jung.” Kata Yunho sambil mengepalkan tangannya kencang seolah menahan emosi.

“Yunho ssi Jebal, istriku sangat membutuhkan kehadiran Joongie sekarang.”

Tahu bahwa Hankyung menyebut Heechul, Jaejoong segera menghampiri keduanya.

“Yunie Hyung? Appa.?”

“Boo, kumohon masuklah ke kamar sekarang juga.” Yunho berusaha mengatakan hal itu dengan kelembutan yang biasa namun tidak dengan sorot matanya yang masih menatap tajam kea rah Hankyung.

“Chulie adalah ibu kandung Joongie. Seberapa bencinya Joongie sekarang terhadap Ummanya, dia berhak tahu atas apa yang terjadi terhadap Ummanya.”

Tanpa menghiraukan Yunho yang menatapnya tajam seolah ingin membunuhnya, Hankyung menghampiri  Jaejoong.

“Joongie, Appa telah memberitahu Chulie tentang dirimu dan dia menerima kebenaran itu dengan cukup buruk. Chulie jatuh sakit dan sampai sekarang semakin memburuk. Hanya kehadiranmulah yang mampu menolongnya. Aku tak memintamu untuk memaafkannya Joongie, aku tahu tak semudah itu bagimu tapi kumohon tolonglah dia. Aku belum siap untuk kehilangan dia.”

Jaejoong terdiam, terlalu bingung untuk mengatakan apapun. Namun akhirnya dia mengannguk.

“Boo!” teriak Yunho tidak menyetujui keputusan istrinya.

“Keadaan sekarang tidak memungkinkan dirimu untuk bepergian jauh.”

“Aku sudah sembuh Yunie Hyung.”

“Kesehatanmu tentu menjadi prioritas bagiku Boo, tapi ada hal yang membuatku lebih khawatir.”

“Tidak apa-apa Yun, Umma yang akan menemaninya.” Sela Ji Yong yang sejak tadi memperhatikan mereka dan berdiri tak jauh dari sana.

“Umma..?”

“Umma tahu kau ingin menemaninya namun tak bisa karena jadwalmu terlalu sibuk hari ini. Jangan khawatir ne, Umma akan menemaninya. Umma akan menjaganya dengan nyawa Umma. Kau tenang saja.”

Ji Yong menghampiri Yunho. Meraih tangannya dan mengusap lengannya pelan. Memberinya bisikan untuk menenangkan putranya. Dan setelah mendapat sedikit ijin dari Yunho, Ji Yoong menatap Hankyung.

“Kajja Hankyung ssi, kita pergi ke kediaman Tan. Lagipula sudah lama aku tak berkunjung ke sana. Kita adalah besan dan sudah kewajibanku menjenguk Heechul ssi bila dia sakit sekarang.”

Sementara itu di waktu yang sama namun ditempat yang berbeda, Taecyeon sedang duduk di meja kerjanya dengan permen lollipop berbentuk gajah ditanganya. Memainkannya pelan sebelum akhirnya memandangnya dengan lembut.

“Seperti janjiku Joongie, aku akan menjemputmu meskipun kau tak ingin sekalipun.”

TBC

Anyeong, Author balik lagi dengan Chapter 15. Mianhae ne meleset satu hari dari yang Author janjikan. Terima kasih buat yang review dan baca chap kemarin.

Sudah memasuki klimaks stage kedua^^. Mianhae buat penggemar Changkyu karena di Chapter ini mereka tidak ikut ambil bagian. Author sedang mencari ide untuk memasukkan couple ini dalam klimaks dan sayangnya sampai saat ini Author belum dapat ideTT. Tapi tetep Author usahakan kok^^ soalnya rasanya tidak seru bila klimaks tanpa mereka.

Gumawo udah mampir dan baca fic ini.

Tetep ditunggu saran dan reviewnya

Big Hug

Yeye Kyunie^^

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yo_yunjae #1
Chapter 21: Aku suka banget ceritanya...
Ngk bosenin
Akhirnya Dongwook dan Taecyon melindungi keluarga yunjae dari jauh.. pengorbanan mereka besar ya ^^
Setiap couple punya bagian masing-masing 👍
chookyuu
#2
Chapter 2: Apa maksudnya jae ? Apa jaejoong sakit parah?
chookyuu
#3
Chapter 1: Ini pair pertamanya changkyu apa yunjae ya? Aku suka changkyu dan ffnya
amaharanin #4
Entahlah komen aku bakal dibaca author atau enggak, bae yg penting komen biar gak dosa baca karya orang gratis tapi main pergi gitu aja :D ijin baca author
hibiki_kurenai_A
#5
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#6
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#7
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#8
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
hibiki_kurenai_A
#9
Chapter 21: komen.x borongan yak?!
gue baca.x tandem langsung dari awal sampe akhir.
menarik banget nih cerita.x, ga bertele2 cara deskripsi.x, tapi juga ga terlalu to the point.
plot.c ga terlalu bisa ditebak. cuma sekitar 50% yg mungkin bisa diraba readers n itu jadi point tambahan.x.
ga fluffy, action.x juga ga maksa. seimbang lah.

well, soal epilog nih, kenapa yg dibully sehun ga si luhan aja?
trus, si tao juga.
btw, kalo kris ntar suka tao, jadi.x pedo banget dong dia.
secara bisa jadi asisten.x changmin, rarti umur.x kira2 seperempat abad. lebih njomplang dari umur pasangan yunjae soal.x.
#ngakak
doyce228 #10
Chapter 21: waaaahhh bagus sekali. mau Jaejoongie sebagai sosok ibu rumahtangga sangat berjaya menjinakkan(?) suami dan anak-2 nya dengan baik sekali. aku jadi iri hahaha ToT

makasih ya buat ceritanya. keren sekali *hugs*