Missing Memories

Till We Meet Again III : Beyond Parallel
Please Subscribe to read the full chapter

Ada double update karena waktuku (dan juga Jo-oppa) tidak banyak.

Chapter ini akan banyak berkisah mengenai Daniel karena dia memegang esensi cerita kali ini.

Chapter ini tidak sempat di-edit ulang oleh Jo-oppa T_T

====================================================================================================================

 

Siwon terbangun di tengah malam karena kerongkongannya terasa kering. Perlahan dia turun dari tempat tidur, mencoba untuk tidak membangunkan Kyuhyun yang masih mendengkur pulas di sampingnya. Setelah menoleh sejenak dan memastikan bahwa dongsaeng-nya itu masih lelap, dia pun keluar dari kamar untuk mencari air minum.

Suasana ruang tengah yang gelap gulita dengan cahaya rembulan masuk memberi kesan tenang pada ruangan yang biasanya penuh dengan hiruk-pikuk itu. Angin malam yang berhembus masuk menandakan kalau pintu teras sedang terbuka. Tidak biasanya pintu itu dibiarkan terbuka begitu oleh member karena udara malam di Seoul sangat menusuk tulang. Namun rasa ingin tahunya untuk saat ini terpaksa harus mengalah dengan rasa haus yang semakin menjadi-jadi.

Setelah mengambil air minum dan meneguknya, Siwon melangkah menuju teras dengan maksud untuk menutupnya. Namun dia terperanjat kaget ketika Josh tiba-tiba masuk ke ruang tengah, sehingga tidak sengaja kepalanya terantuk frame pintu kaca membuat pintu itu bergetar hebat. Josh sendiri tidak kalah kagetnya dengan Siwon namun masih bisa menahan keseimbangannya sehingga tidak terlempar ke belakang dan jatuh dari teras lantai dua belas.

“Astaga, Siwon. Kau mengagetkanku.” katanya.

“Seharusnya aku yang bilang begitu, Hyung.” tanggap Siwon sambil mengusap kepalanya. Sepertinya dia benjol. “Sedang apa di luar malam-malam begini?”

“Hanya sedang berusaha menenangkan diri sambil berpikir.” jawab Josh. “Sini kulihat.” Dia menarik kepala Siwon agak kasar; agak kurang memperhatikan tata krama karena menurutnya kepala anak itu lebih penting dari itu. Awalnya Siwon menolak, namun Josh memaksanya. Setelah melihat puncak kepalanya dengan teliti, dia lalu berkata, “Tidak apa-apa.”

Dia duduk, menyandarkan lehernya di sofa sehingga kepalanya mendongak. Siwon ikut duduk di sebelahnya, setelah menutup pintu teras, tentunya.

“Tadi kukira Hyung sudah pulang.” kata Siwon memulai, mengusik ketenangan malam itu.

“Kurasa kondisiku belum cukup kuat meskipun untuk teleport satu kali lagi. Jadi kuputuskan untuk tinggal.” Josh menjawab dengan mata tertutup dan dengan posisi yang masih mendongak. “Selain itu, aku merasa ada yang ganjil.”

Siwon mengintip Josh dari sudut matanya. “Kau takut terjadi sesuatu pada kami?”

“Diri kalian yang masa depan datang dan ditugaskan untuk membantu di sini. Apa menurutmu itu tidak aneh?” Rupa-rupanya Josh masih belum puas dengan jawaban dari Siwon dan Kyuhyun masa depan tadi.

Siwon, yang masih belum tahu benar seluk-beluk Penjaga hanya merasa itu sebagai suatu kebetulan saja tapi Josh berpendapat lain.

“Sudahlah, Kita tidak perlu membicarakan itu sekarang.” katanya mengakhiri. “Yang penting, karena kebetulan sekali kembaran kalian berdua yang berasal masa depan datang kemari, bagaimana kalau kita manfaatkan saja?”

Siwon menatap Josh dengan mata terpincing. Sejak kapan orang ini bersikap seperti Kyuhyun kalau sedang ingin mengerjai seseorang?

“Maksudmu, Hyung?” tanyanya.

“Aku ingin kau dan Kyuhyun istirahat untuk sementara waktu, setidaknya untuk sehari.” kata Josh. “Semua jadwal kalian biar mereka yang ambil alih.”

Dia mengatakan itu dengan sebuah seringaian lebar di wajahnya.

Mata Siwon melebar. Alisnya mendadak seakan loncat dan bersembunyi di balik rambutnya yang masih acak-acakan karena baru saja bangun tidur. Untuk sesaat lamanya dia merasa gembira namun dia kemudian mengubah ekspresinya menjadi serius.

“Tidak bisa, Hyung. Kami harus profesional. Bagaimana mungkin jadwal kami diganti oleh mereka. Banyak hal yang mereka tidak tahu.”

Josh menatap Siwon dengan salah satu alisnya naik. “Mereka bisa menanyakan ulang.” katanya. “Lagipula aku tahu kau sebenarnya senang.”

Untuk beberapa detik berikutnya mereka saling tatap dalam diam sebelum akhirnya terkikik seru seperti dua orang anak perempuan yang sedang saling bertukar rahasia.

“Sedang apa kalian?”

Keduanya menoleh dan “Whaaa!” keduanya melonjak kaget sebelum menutup mulut masing-masing dengan kedua tangan. Bagaimana tidak, tiba-tiba saja Kyuhyun sudah jongkok sekitar kurang dari satu meter di hadapan mereka sambil menatap keduanya dengan tajam.

“Yah, Cho Kyuhyun, apa yang kau lakukan? Kenapa muncul tiba-tiba seperti itu?” kata Josh protes. Aneh sekali Josh tidak bisa merasakan kehadiran Kyuhyun di sana sejak tadi.

“Aku terbangun karena mendengar bunyi keras dan tidak bisa tidur lagi.” Kyuhyun bangkit lalu menghempaskan dirinya di sofa, di samping Siwon.

Tidak biasanya, batin Siwon. Bukannya dia selalu sulit dibangunkan?

Untuk beberapa waktu lamanya mereka duduk dalam keheningan. Josh menatap ke arah keduanya sesekali sebelum akhirnya angkat bicara.

“Boleh aku tahu sekarang?” tanyanya sambil menatap keduanya serius. Dagunya diletakkan di atas kedua tangannya yang diletakkan di pahanya. Keduanya tampak bingung apa yang dia maksud. “Alasan kalian menolongku.”

Siwon hendak mengatakan sesuatu tapi Josh memotongnya. “Aku ingin jawaban yang jujur, bukan jawaban diplomatis.”

Mendengar itu, baik Siwon dan Kyuhyun menunduk.

Emosi Kyuhyun mendadak naik tapi dia berusaha untuk tetap tenang. Siwon, yang cukup mengenal sifat Kyuhyun, turun dari kursi dan mengusap punggung dongsaeng kesayangannya itu untuk menenangkannya tapi Kyuhyun melepaskan tangan Siwon dari punggungnya. “Kau mencurigai kami?” tanyanya kemudian setelah beberapa saat lamanya mereka terdiam. Dia merasa agak jengkel niat baiknya dicurigai.

Josh menghela napas. “Aku sama sekali tidak mencurigai kalian.” katanya lembut. “Kau tahu, aku orangnya selalu ingin tahu. Hanya itu.”

“Kenapa? Kurasa kau sudah tahu jawabannya.” tanggap Siwon.

Josh menatap keduanya. “Tidak.” katanya. “Aku sama sekali tidak tahu.”

“Aku ingin membalas budimu.” kata Kyuhyun memulai. Dia menunduk sejenak lalu mengangkatnya lagi. Matanya kini beradu dengan mata Josh. “Hanya itu yang terpikirkan olehku. Kebetulan diriku yang masa depan datang dan menawarkan solusinya.”

Josh sadar betul kata-kata itu berasal dari dalam hati Kyuhyun, bukan kata-kata yang biasanya terangkai untuk publikasi media. Setelah beberapa saat, Josh memutus kontak mata mereka lalu menunduk. Sebuah senyuman kelegaan terpatri di bibirnya.

“Kyuhyun jika sudah berkeinginan untuk melakukan sesuatu, dia tidak bisa ditahan.” tambah Siwon.

“Aku tahu.” jawab Josh dengan wajah yang masih tersenyum lebar. Matanya kini beralih kepada Siwon.

“Aku yang membawa kristal jadi aku harus ikut.” kata Siwon. “Lagipula aku tidak mungkin membiarkan Kyu-Kyu melakukannya sendiri.”

“Yah!” Dan Siwon pun tertawa atas protes yang dilancarkan Kyuhyun di detik berikutnya karena nama panggilannya.

“Apa kalian tidak pernah berpikir kalau bisa saja dunia yang akan kalian datangi itu berbahaya? Atau...atau mendekati kiamat seperti yang kalian saksikan sendiri?”

Siwon kembali menunduk sementara Kyuhyun menggeleng, juga sambil menunduk.

“Seharusnya ini bukan tugas kalian.” kata Josh lagi. “Kalian telah memikul beban yang sebenarnya tidak perlu kalian pikul namun berhasil melaluinya dengan sangat baik. Apa lagi yang bisa kukatakan selain merasa bangga? Kalian bukan hanya anggota boyband yang terkenal di seluruh dunia namun juga orang yang berhasil melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh Penjaga.”

Dengan kata-kata itu Josh bangkit dari duduknya lalu merangkul keduanya. “Gomawo. Jeongmal gomawoyo.” katanya.

Kyuhyun dan Siwon bertukar senyum. Siwon menggosok-gosokkan telapak tangannya yang besar di punggung Josh, sementara Kyuhyun merangkul Josh erat se

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ningekaputri #1
Chapter 25: howaaaa akhir na slsai.... Ada cerita lg??? Cerita yg mana ini???
ningekaputri #2
Chapter 6: hihihi,,,chapter ini lucu,,saat leeteuk kaget klo kyuhyun masa dpn brumur 74thn. Gak bisa brhenti ketawa hahahahaha *lol
ningekaputri #3
Chapter 1: part selanjut na yg hrz qu baca. Ehmmm jujur qu trtarik dgn ff ini krn brothership. Jd sm sx gak brhrp ada dsb. Hehehe. Cm sng klo main cast byk kyuhyun^^ ada byk prtnyaan d kpala qu. Tp smga trjwb d part 3 ini,
Yulie1012 #4
Chapter 25: baca 2X saia hehe
Apa mungkin Siwon masih ingat karena sudah punya kristal? & ternyata yg punya pedang itu Siwon-Kyuhyun masa depan toh :D
Yulie1012 #5
Chapter 25: awalnya bingung, tp makin akhir-makin bagus
Tp lagi kenapa cuma Siwon yg inget, Kyuhyun tidak?

Ah, Ff ini bagus :)
Nurulms #6
Chapter 2: Aih bingung aq
gyu1315 #7
Chapter 25: waa baru baca dan sy have fun banget baca ini semuaa >3<
udah lama banget gabaca yg genre begini ♥
yp sayang banget yg kyu additional story ga di publish ya ? ㅜㅜ yah, padahal masih ngerasa kyunim disini agak kurang #biased wkwk
KyuNaCho #8
Chapter 25: Koq bisa yg ingat cuma siwon?
Gara2 siwon dan puya kristal ya?
oh ya epilog nie msh da ganjalan, bph kah q berharap msh da lanjutan:-)
Mksh<3