Casted Away

Till We Meet Again III : Beyond Parallel
Please Subscribe to read the full chapter

Baik Siwon, Kyuhyun, Changmin, bahkan Josh terpaku di tempat mereka berdiri sekarang. Sesosok yang sedang tergeletak tak berdaya di hadapan mereka membuat ketiganya syok. Tidak ada yang menyangka kalau Kevin Woo juga terperangkap di tempat itu.

“Bagaimana dia bisa berada di sini?” Detik berikutnya Changmin menyadari kebodohan dalam kata-katanya sendiri. “Tentu saja. Bola hitam itu.”

Siwon mencari-cari di antara tumpukan orang yang semakin banyak. Mereka dibiarkan saling menindih begitu saja, seperti kumpulan boneka yang dibuang ke gudang. “Aku tidak melihat teman-temannya.” katanya.

“Aku harus masuk ke dalam mimpinya. Sepertinya dia belum lama di sini.” Josh mengulurkan tangannya, mencoba menggapai bola mimpi yang melayang-layang di atas dada anak itu.

Namun ketika tangannya hendak menyentuhnya, sesuatu tiba-tiba membuatnya terlempar ke belakang.

Bahkan Josh sendiri kaget. “Apa yang—?”

“Kenapa hyung tidak bisa masuk?” kata Siwon heran.

Kyuhyun ikut mengulurkan tangannya.

“Kyu, jangan—”

Sesuatu yang tidak terlihat, yang membungkus bola itu, membuat Kyuhyun terlempar.

Untung saja Siwon dan Changmin berhasil menangkapnya sebelum anak itu terhempas.

“Neo gwaenchanha?” tanya mereka. Kyuhyun mengangguk.

“Jo-hyung saja tidak bisa masuk. Bagaimana mungkin kau bisa?” kata Siwon dengan nada agak tinggi.

“Arraseo…”

“Apa yang sebenarnya terjadi?” kata Changmin, alisnya menyatu karena kuatir. Dari pengalamannya, dia tahu ini dapat menjadi sesuatu yang buruk. Sangat buruk.

“Eotteohke? Kalau dibiarkan dia akan mendapat mimpi buruk lalu—“ kata Kyuhyun. Semua diam, sudah tahu apa yang akan terjadi. Josh yang memahami apa maksudnya juga ikut diam.

Tidak ada yang berbicara selama beberapa menit. Sementara Kyuhyun, Siwon, dan Changmin saling bertukar pandang dengan khawatir, Josh justru melihat gambaran-gambaran dalam bola mimpi Kevin. Sesuatu mendadak terlintas di benaknya.

“Aku ingat sesuatu.” katanya. Semua mata sekarang memandangnya. “Apa yang dikatakan Sarah?”

Semua memandangnya bingung sebab banyak sekali yang dikatakan oleh Sarah.

“Musik bisa menyentuh jiwa manusia yang paling dalam.” Josh menatap mereka sekarang. Ketiganya melongo.

“Dia bilang begitu?” tanya Changmin.

Josh mendecih. “Sewaktu kita masih berada di Corona. Kau tidak ingat?”

“Oke, begini ceritanya.” lanjutnya. “Sewaktu aku kecil dulu, ada salah seorang tetanggaku memutar lagu agak keras sehingga terdengar sampai ke rumahku. Pada waktu itu aku sedang tidur. Lirik-lirik dari lagu itu ternyata dapat mempengaruhi mimpiku dan merubahnya menjadi mirip seperti yang ada di lagu itu. Karena itu sebuah lagu balad, dan liriknya benar-benar mengharukan, aku pun terbangun dan menangis.”

Ketiganya serempak mengatakan, “Ah!” setelah paham apa maksudnya.

“Maksudku, bagaimana jika kita menggunakan lagu untuk membangunkan Kevin?”

Mereka bertiga terbelalak. “ITU IDE YANG BAGUS SEKALI, HYUNG!” teriak ketiganya serempak, membuat tuli telinga Josh.

Untungnya hanya butuh waktu beberapa detik bagi telinganya untuk pulih.

“Kyuhyun, you first.” katanya kemudian.

“Ah, lagu apa yang harus kunyanyikan?” gumamnya bersemangat. Setelah menimbang-nimbang, dia membuka mulutnya untuk mulai bernyanyi.

“Ah-ah-ah,” sela Josh cepat, sebelum dia sempat bernyanyi.

Kyuhyun yang sudah hampir memperdengarkan suaranya melirik ke arah Josh dengan mulut terbuka. “Wae geurae? (Ada apa lagi?)” protesnya.

“No ballads, please.” 

“Mwo? Wae?”

“Do you want him to have a nightmare? Sing a cheery song or—“ Josh berhenti sebentar lalu melanjutkan dengan kata-kata yang sangat cepat. “—anything that can bring hope or something. Just no ballads.”

“Aish, geu ajeossi ga jeongmal…(paman ini benar-benar...)” gerutu Kyuhyun. Terpaksa dia memilih lagu lain lagi.

Ah, terlintas di kepalanya lagu kesukaannya, A Whole New World, soundtrack Aladdin. Setelah berdeham, dia pun mulai melantunkannya dengan lembut.

“I can show you the world shining, shimmering, splendid

 Tell me, princess, now when did you last let your heart decide?...”

“Yah, Cho Kyuhyun, Kevin-ie yeoja anieyo. (Kevin itu bukan cewek)” Changmin terkikik namun langsung diam setelah mendapat tatapan membunuh dari Kyuhyun. Siwon hanya menunduk, berusaha menyembunyikan tawa dan senyumnya yang sudah nyaris merobek bibirnya.

Josh sendiri hanya memutar bola matanya. Dia tidak menyangka Changmin bisa menemukan ide untuk bergurau di saat genting seperti ini.

Tidak ada dari keempatnya yang menyadari bahwa ribuan mil dari tempat itu, Cho Kyuhyun masa depan bisa merasakan kalau dirinya yang lain sedang bernyanyi dengan sepenuh hati.

* * *

Butuh guncangan kuat dari Donghae untuk membuat Kyuhyun masa depan tersadar dari transnya.

“Kyuhyun-ah, gwaenchana?” tanya Donghae kuatir.

“Dia menyanyi.” tanggap Kyuhyun dengan mata berbinar-binar.

“Mwo? Nugu?” tanya Sungmin yang ada di dekatnya.

“Kyuhyun sedang menyanyi. Aku bisa merasakannya.” Dia mencari-cari komunikatornya dan menekan beberapa tombolnya. “Mungkin kita bisa menemukan lokasinya sekarang.” Dia berhenti ketika lampu di alat itu berkedip. “Ah, profesor. Kyuhyun sedang menyanyi. Mungkin kita bisa mencari tahu lokasinya dengan mendeteksi sinyal gelombang suaranya.”

“Kerja bagus.” tanggap sang profesor. “ICO, coba deteksi gelombang suara sekecil apa pun dari Dreadnaught. Gunakan semua tenaga yang kau perlukan untuk itu.

“Ah, Kyuhyun. Aku mungkin butuh kau di sini. Kau bisa mangkir sejenak dari kegiatanmu?”

“Saya memang akan ke sana.” jawab Kyuhyun masa depan tenang namun tegas.

“Bawa semua anggota kalau kau bisa.”

Dia memutuskan hubungan komunikasi. Semua mata memandangnya dengan jantung berdebar-debar.

“Bagaimana?”

“Dia ingin kita semua datang ke sana.” jawabnya sambil tersenyum. “Kajja.”

Di tempat lain, tepatnya di apartemen Jaejung, Justin nyaris berteriak sekeras-kerasnya karena senang. Dia berhasil menembus pertahanan Dreadnaught, dan dia langsung mencoba untuk menghubungi Josh. Dia menggunakan sebuah komunikator lain sebagai mediumnya.

Mendengar jeritan kegirangan dari dalam kamar, keempat orang yang berada di luar pun berlarian masuk.

* * *

Sementara Kyuhyun sibuk konsentrasi untuk bernyanyi, tiga orang lain sibuk memperhatikan bola mimpi yang melayang di atas dada Kevin. Mimpinya yang sempat terlihat mengharu-biru perlahan berubah menjadi lebih baik dan ceria. Baik Siwon, Josh, maupun Changmin bersorak gembira, namun mereka hanya bisa mengekspresikan kegembiraan itu dengan menjerit tertahan. Ketiganya saling tos dalam kondisi jongkok, dengan mulut tersenyum lebar.

Namun kesenangan sementara itu terganggu.

“Josh, bisa dengar aku?” Mereka bertiga mendengar suara dari suatu tempat. Keempatnya terkejut. Kyuhyun bahkan sempat menghentikan nyanyiannya. Namun karena yang lain menyuruhnya untuk tetap lanjut, dia pun melanjutkannya.

Josh sadar suara itu berasal dari komunikatornya jadi dia memisahkan diri agak jauh untuk menjawab panggilan itu.

“Aku di sini.” katanya.

“Oh, astaga. Entah kenapa aku bisa merasa senang mendengar suaramu.”

Alis Josh menyatu. “Justin? Itu kau?”

“Ya, ya, ini aku. Aku terpaksa melanggar laranganmu untuk tidak menggunakan sihir agar bisa menghubungimu. Ngomong-ngomong, apa kau sendiri?”

“Tidak. Aku bersama Changmin, Kyuhyun, dan Siwon di sini.” jawab Josh. “Dan Kevin.”

Terdengar seruan gembira dari seberang. Dia tahu itu suara Yunho dan yang lain.

“Tunggu dulu. Apa itu Kyuhyun yang sedang bernyanyi?”

“Ya.”

“Ingatkan aku untuk memberinya wine setelah kalian berhasil keluar dari sana.”

“Memangnya kami ada di mana?”

“Kau tidak akan percaya ini.”

Justin menceritakan singkat apa yang terjadi pada mereka.

Dan setelah selesai, Josh pun berkata, “Aku tidak bisa membawa mereka keluar dengan jalan dengan membelah tempat ini. Terlalu banyak orang.”

“Aku tahu. Dengar, Josh, aku akan mengalihkan komunikasi ini kepad

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ningekaputri #1
Chapter 25: howaaaa akhir na slsai.... Ada cerita lg??? Cerita yg mana ini???
ningekaputri #2
Chapter 6: hihihi,,,chapter ini lucu,,saat leeteuk kaget klo kyuhyun masa dpn brumur 74thn. Gak bisa brhenti ketawa hahahahaha *lol
ningekaputri #3
Chapter 1: part selanjut na yg hrz qu baca. Ehmmm jujur qu trtarik dgn ff ini krn brothership. Jd sm sx gak brhrp ada dsb. Hehehe. Cm sng klo main cast byk kyuhyun^^ ada byk prtnyaan d kpala qu. Tp smga trjwb d part 3 ini,
Yulie1012 #4
Chapter 25: baca 2X saia hehe
Apa mungkin Siwon masih ingat karena sudah punya kristal? & ternyata yg punya pedang itu Siwon-Kyuhyun masa depan toh :D
Yulie1012 #5
Chapter 25: awalnya bingung, tp makin akhir-makin bagus
Tp lagi kenapa cuma Siwon yg inget, Kyuhyun tidak?

Ah, Ff ini bagus :)
Nurulms #6
Chapter 2: Aih bingung aq
gyu1315 #7
Chapter 25: waa baru baca dan sy have fun banget baca ini semuaa >3<
udah lama banget gabaca yg genre begini ♥
yp sayang banget yg kyu additional story ga di publish ya ? ㅜㅜ yah, padahal masih ngerasa kyunim disini agak kurang #biased wkwk
KyuNaCho #8
Chapter 25: Koq bisa yg ingat cuma siwon?
Gara2 siwon dan puya kristal ya?
oh ya epilog nie msh da ganjalan, bph kah q berharap msh da lanjutan:-)
Mksh<3