The Last Guardian (1)

Till We Meet Again III : Beyond Parallel
Please Subscribe to read the full chapter

Karena 1 chapter di file aslinya sebenarnya ada dua ide cerita, maka akhirnya terpaksa kupisah jadi 2 chapter.

 

===========================================================================================

 

“Kevin-ssi, ini kopi pesanan untuk meja nomor dua.” kata Kyuhyun sambil menyodorkan nampan berisi kopi kepada Kevin. Kali itu Kyuhyun mendapat giliran untuk bekerja di belakang meja kasir jadi dia yang harus mengatur semuanya. “Yah, Choi Sajang, ini untuk meja tujuh. Hati-hati.”

Tanpa komentar, Siwon mengambil nampan berisi kopi beserta sepotong cheese cake dan langsung membawanya pergi. Hari itu café cukup sibuk sehingga mereka tidak punya waktu untuk bicara sama sekali. Baru kira-kira tiga jam kemudian, ketika menjelang waktunya untuk tutup, barulah café itu kembali sepi.

Siwon dan Kevin akhirnya bisa duduk di kursi pengunjung untuk melepas lelah, setelah seharian diperintah kesana-kemari oleh Kyuhyun. Sempat terbesit di pikiran keduanya kalau mereka sesungguhnya sedang dikerjai oleh laki-laki itu. Dan setelah ditanyakan langsung oleh Siwon, Kyuhyun sendiri hanya nyengir nakal. Tak ayal, baik dia maupun Kevin akhirnya sadar kalau Kyuhyun memang mengerjai mereka.

“Aku capek sekali. Rasanya seperti baru menyelesaikan konser besar-besaran..” kata Siwon kemudian, keceplosan.

“Konser?” tanya Kevin bingung.

Siwon baru sadar dengan apa yang baru saja dia ucapkan. “Oh, b-bukan apa-apa. Maksudku, kau perhatikan saja para idola kalau mengadakan konser pasti kelelahan setelahnya.” katanya gelagapan.

Kevin hanya mengangguk, tanda kalau dia paham apa maksudnya.

“Yah, Choi Sajang, bukannya malam ini kau janji akan mentraktirku?” kata Kyuhyun yang tiba-tiba saja sudah berada di samping mereka.

“Ne, ne, arraseo.” kata Siwon. “Kau mau makan di mana?”

Kevin menatap Kyuhyun bingung. “Kyuhyun hyung, kenapa kau memanggilnya dengan Choi Sajang?”

“Kau tanya saja padanya.” kata Kyuhyun seenaknya, melempar kesalahan kepada Siwon.

Alis Siwon langsung melompat naik ke balik poninya setelah dituduh begitu saja. “Cepat selesaikan tugasmu lalu kita pergi makan.” katanya untuk mengalihkan perhatian.

Karena Kyuhyun masih terkesan berlambat-lambat, Siwon menjadi tidak sabar.

“Ah, bballi. (cepat)”

Mood Kyuhyun bagaikan bandulan; dalam sekejap saja ekspresinya yang sempat agak muram langsung berubah 180 derajat. Dengan langkah riang ditambah dengan sedikit melompat, Kyuhyun menuju meja kasir. Tingkahnya membuat Siwon menyembur sementara Kevin tertawa kecil.

Siwon bangkit dari duduknya lalu menatap Kevin. “Kau mau ikut juga?”

Kevin tersenyum sumringah dan baru saja akan menyetujuinya ketika ponselnya berdering. “Yeoboseo? Ne, eomma?” Ada jeda yang cukup lama sementara Siwon menanti.

Karena ada baiknya pembicaraan itu bersifat pribadi, Siwon memberi isyarat kepada Kevin kalau dia akan ke dapur.

Namun dia baru saja berbalik ketika Kevin tiba-tiba menghentikannya. Wajahnya pucat. “Siwon hyung, terjadi sesuatu di rumah dan aku harus pulang segera. Apakah—”

Tidak tega melihat ekspresi Kevin yang tampak begitu panik, Siwon lalu menyanggupi permintaannya. “Baiklah. Biar aku dan Kyuhyun yang menutup café.”

Kevin buru-buru menanggalkan celemeknya sambil menuju ruang ganti. Tak lama kemudian dia keluar dengan pakaian biasa. Setelah mengucapkan salam perpisahan kepada Kyuhyun dan Siwon, dia pun meninggalkan café dengan terburu-buru.

Keheningan memenuhi ruangan itu sekitar sepuluh menit karena Kyuhyun sibuk menghitung ulang pendapatan hari itu sementara Siwon membersihkan meja.

Mata Siwon beralih ke depan pintu dan melihat bahwa papan masih dalam keadaan ‘Open’. Jadi dia lalu bergegas menuju pintu untuk membaliknya. Sosok yang tiba-tiba muncul di balik pintu kaca itu membuatnya tersentak kaget.

Tidak disangka, mereka kedatangan tamu sudah lama mereka tunggu.

Sambil tersenyum, Siwon membuka pintu dan mempersilahkannya masuk.

“Yah, Choi Sajang. Bukannya kita sudah tutup—“ Kyuhyun membatu di tempatnya ketika melihat siapa yang datang.

“Ah, kalian sudah mau tutup?” Laki-laki itu melihat jam tangannya. “Astaga, sudah jam segini? Kalau begitu besok saja baru aku kembali lagi. Maaf jika sudah mengganggu.”

Laki-laki itu berputar pada tumitnya, hendak meninggalkan café namun Siwon menahan tangannya, membuatnya melonjak kaget.

“Sebenarnya, kami ingin bertemu juga dengan Anda, Joshua Waterby.” kata Siwon sambil tersenyum.

Lelaki itu menatap Siwon dengan mata terbelalak. Tapi bukan karena genggaman di lengannya yang membuatnya seperti itu.

“Bagaimana kau tahu namaku?”

Siwon hanya tersenyum lalu mempersilahkannya kembali masuk.

“Mari, biar kami jelaskan.”

Setelah membalik papan hingga menunjukkan ‘Closed’, Siwon mengantar lelaki itu ke meja di tengah café.

* * *

“Kami sudah lama mencari Anda.” kata Siwon.

“Ini mengenai Anda.” sela Kyuhyun, ikut duduk di sebelahnya.

“Aku?” tanyanya bingung.

Siwon menggaruk kepalanya sambil melirik ke arah Kyuhyun. “Kita mulai dari mana, ya?”

Belum lagi mereka sempat berbincang, gempa yang cukup kuat tiba-tiba menggoyang tempat itu.  Ketiganya langsung berdiri dan lari keluar dari café. Gempa itu hanya berlangsung selama beberapa detik namun efeknya luar biasa. Semua meja dan kursi bergeser ke arah dalam, menumpuk di satu sisi. Beberapa barang pecah belah bertabrakan dan pecah berantakan.

Setelah gempa mereda, Siwon dan Kyuhyun memandang café kecil itu dengan putus asa.

“Ah, Heenim pasti mengamuk.” Hanya itu yang keluar dari mulut Kyuhyun.

“Ini bukan salah kita, kau tahu?” tukas Siwon.

“Kelihatannya sudah dimulai. Maaf, apapun yang kalian ingin katakan tampaknya harus kita tunda sampai lain kali.” kata Josh sambil berbalik.

Kedua anak itu sudah berniat menahannya tapi berhenti ketika tahu kalau laki-laki itu kini membatu di tempatnya berdiri.

Matanya menatap lurus ke depan dan mendapati seseorang berpakaian rapi tak jauh dari mereka. Siwon dan Kyuhyun ikut menoleh ke arah yang dilihatnya.

Figurnya tinggi besar, parasnya tampan dengan rambut berwarna emas. Dia mengenakan pasangan jas dan celana berwarna hijau metalik dengan kemeja hitam di dalamnya. Pernak-pernik kecil di jas itu berwarna sama dengan warna rambutnya. Kombinasi baju dan aksesoris itu tampak agak norak bagi siapa pun yang melihat

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ningekaputri #1
Chapter 25: howaaaa akhir na slsai.... Ada cerita lg??? Cerita yg mana ini???
ningekaputri #2
Chapter 6: hihihi,,,chapter ini lucu,,saat leeteuk kaget klo kyuhyun masa dpn brumur 74thn. Gak bisa brhenti ketawa hahahahaha *lol
ningekaputri #3
Chapter 1: part selanjut na yg hrz qu baca. Ehmmm jujur qu trtarik dgn ff ini krn brothership. Jd sm sx gak brhrp ada dsb. Hehehe. Cm sng klo main cast byk kyuhyun^^ ada byk prtnyaan d kpala qu. Tp smga trjwb d part 3 ini,
Yulie1012 #4
Chapter 25: baca 2X saia hehe
Apa mungkin Siwon masih ingat karena sudah punya kristal? & ternyata yg punya pedang itu Siwon-Kyuhyun masa depan toh :D
Yulie1012 #5
Chapter 25: awalnya bingung, tp makin akhir-makin bagus
Tp lagi kenapa cuma Siwon yg inget, Kyuhyun tidak?

Ah, Ff ini bagus :)
Nurulms #6
Chapter 2: Aih bingung aq
gyu1315 #7
Chapter 25: waa baru baca dan sy have fun banget baca ini semuaa >3<
udah lama banget gabaca yg genre begini ♥
yp sayang banget yg kyu additional story ga di publish ya ? ㅜㅜ yah, padahal masih ngerasa kyunim disini agak kurang #biased wkwk
KyuNaCho #8
Chapter 25: Koq bisa yg ingat cuma siwon?
Gara2 siwon dan puya kristal ya?
oh ya epilog nie msh da ganjalan, bph kah q berharap msh da lanjutan:-)
Mksh<3