Fantasy and Reality

Till We Meet Again III : Beyond Parallel
Please Subscribe to read the full chapter

This is a double update! Read the previous chapter first (baca chapter sebelumnya dulu, ya?)

==================================================

 

“Karena aku sudah tahu cukup banyak mengenai kalian, kurasa kita bisa segera ke inti masalah.” Wanjin menyalakan laptopnya dan mulai mengetikkan sesuatu. “Kurasa ada baiknya jika aku memperlihatkan kondisi di dimensi kalian saat ini terlebih dahulu.”

Dia memutar layar laptopnya untuk memperlihatkan apa yang tampil di sana. Siwon, Kyuhyun, dan Josh langsung mengerubuti komputer kecil itu.

Ada Dreadnaught di sana, seperti terekam video.

“Benda itu tampaknya masih belum berbuat apa-apa, sementara semua orang yang berada di dalam Dark Matter—begitu kalian menyebutnya—masih terus disedot tenaganya.” kata Wanjin serius. Dia ikut duduk bersama mereka. “Jika ini terus berlanjut, cepat atau lambat mereka semua akan mati.”

“Sebenarnya untuk apa dia membutuhkan tenaga sebanyak itu?” gumam Siwon pelan, namun Wanjin ternyata masih dapat mendengarnya.

“Ini hanya dugaanku, tapi kurasa benda itu tidak punya tenaga yang cukup untuk melakukan penyerangan.” katanya.

“Pasti karena keberadaan Scelestica di dimensi ini sehingga makhluk aneh itu tidak mendapatkan suplai tenaganya. Tapi apa penyebabnya? Kenapa hanya karena Scelestica berada di sini Dreadnaught tidak punya cukup energi?” tambah Kyuhyun.

“Karena ini.”

Siwon dan Kyuhyun melompat kaget ketika sadar Josh sedang bermain-main dengan bola-bola putih yang melayang-layang di sekitar tangannya.

“Holy?” kata Siwon. Akhirnya dia paham. “Jadi itu sebabnya dia tidak bisa berbuat banyak di sini. Konsentrasi Holy di dimensi ini pasti jauh lebih besar dibandingkan dimensi asal kami.”

“Ya.” Wanjin menanggapi.

“Pantas saja semuanya kelihatan lebih ‘cerah’.” kata Kyuhyun.

Siwon mengusap dagunya. Setelah berpikir sejenak. “Jadi, karena Scelestica tidak punya banyak kekuatan untuk membuat benda itu langsung siap bertempur, maka dia membutuhkan sumber tenaga dari luar.”

“Very good.” Baik Siwon ataupun Kyuhyun agak melonjak ketika mendengar pujian dari Josh.

“Aku yakin profesor dan yang lain tidak tahu informasi ini.” kata Josh kemudian. Dia berbalik kepada Wanjin. Kecurigaannya pada lelaki itu kini sudah lenyap. “Apa kita bisa memberi tahu mereka?”

Wanjin menggeleng. “Sayangnya, ini seperti siaran TV. Hanya satu arah.”

Dan baik Siwon, Kyuhyun, maupun Josh menghela napas pada saat yang bersamaan.

“Jadi, apa yang bisa kami lakukan sekarang?” tanya Kyuhyun.

“Temui Scelestica dan kalahkan dia.”

“Tapi bagaimana cara menemukannya?”

“Saat ini aku sedang berusaha melacaknya. Aku yakin dia sedang bersembunyi.” kata Wanjin. “Untuk saat ini kita hanya bisa menunggu.”

Mereka berempat pada akhirnya terlibat pembicaraan santai, yang sebagian didominasi perbandingan apa pun yang ada pada dimensi itu dengan yang ada pada dimensi asal mereka. Pembicaraan itu berlangsung berlanjut sampai sore, hingga menjelang waktunya bagi mereka untuk pulang.

“Aku bingung kenapa kita tidak dapat masuk ke dalam mimpi Kevin.” kata Josh sementara Wanjin mengantar mereka keluar.

“Kurasa itu karena kalian tidak terlalu mengenal dia.”

Jawaban Wanjin membuat ketiganya terdiam. Memang mereka tidak banyak mengenal anak itu, bahkan dibalik ekspresi cerianya mereka tidak tahu apa-apa mengenai dirinya. Josh sendiri mengakui dalam hatinya bahwa anak itu pun memiliki Eterna yang cukup baik. Tidak hebat, tapi cukup baik, untuk menjadi seorang Penjaga.

Namun fokus Josh benar-benar hanya berpusat pada kedua orang yang sedang berkelana dengan dirinya saat ini sehingga dia melupakan hampir semuanya, termasuk Yunho, Jaejung, Junsu, Yuchun, dan juga Changmin yang sempat tinggal serumah dengannya di sebuah dimensi tak berpenghuni selama sekitar hampir 7 tahun, dimensi yang mempertemukan mereka semua.

Dan kali itu, untuk pertama kalinya setelah berpuluh-puluh tahun, Josh merasa tidak berdaya.

“Tidak usah kuatir. Semuanya akan baik-baik saja.” Josh berpikir kalau Wanjin bisa membaca pikirannya. “Kalian pasti bisa mengatasi ini.”

“Bagaimana kau bisa tahu apa yang ada di pikiranku?” Tidak ada yang menyangka bahwa Kyuhyun yang akan bertanya. Ternyata dia pun memiliki pikiran yang sama.

Wanjin tertawa. “Terlihat jelas di wajah kalian.” katanya. “Kalian butuh mandi—dan tidur.” Dia menghela napas lalu tersenyum. “Jangan kuatir, kalau aku sudah menemukan lokasinya kalian pasti kuberi tahu.”

“Kalau begitu, sampai bertemu.” kata Kyuhyun dan Siwon pamit sebelum berjalan menjauh. Josh menatap mereka berdua yang berjalan mendahuluinya mendengarkan pembicaraan mereka.

“Kau mau makan apa, Kyuhyun-ah?”

“Ddokbokki.”

Siwon menatap Kyuhyun bingung. “Ddokbokki? Apa aku tidak salah dengar?”

“Tentu saja kau salah dengar. Aku ingin sukiyaki.”

“Makanan Jepang? Bukannya kau tidak suka sayuran?”

Josh tersenyum. Dia baru saja hendak mengikuti keduanya ketika Wanjin memanggilnya dan untuk pertama kalinya dalam hari itu dia berbicara dengan menggunakan bahasa daerah yang dikenal baik oleh Josh.

“Josh.” panggilnya. “Kalian harus segera menyelesaikan ini dan pulang ke dimensi asal.”

Josh hanya memberinya tatapan bingung.

“Even though it’s not, this is a place where fantasy and reality meet.”

Dengan kata-kata itu, Wanjin kembali masuk ke rumahnya dan menutup pintu gerbang; membiarkan Josh yang berdiri di tempatnya sambil termangu-mangu.

“Yah, Joshua! Ppalliwa!” Suara Kyuhyun menyadarkan Josh dari transnya, dan bergegas menuju kedua anggota Super Junior yang telah menunggunya di kejauhan.

* * *

Wanjin menghela napas. Dengan berat dia kembali duduk di dipan depan rumah sambil menghela napas. Seorang laki-laki keluar dari dalam rumah dan mendekatinya dari belakang.

Wanjin berbalik, melompat berdiri, dan membungkuk memberi hormat padanya. Lelaki itu berpakaian serba rapi dan mengenakan jas berwarna putih. Rambutnya yang dipotong pendek dan berwarna putih keperakan tersisir rapi. Walaupun rambutnya putih, namun wajah dan tubuhnya terlihat masih sangat muda. Wajahnya pun sangat tampan, mengalahkan ketampanan seorang Choi Siwon.

“Jadi kau memberi Josh petunjuk. Dia akan segera tahu apa maksud perkataanmu itu.”

“Kenapa tuan tidak mau bertemu dengan mereka langsung?” tanya Wanjin.

“Kurasa kau sudah tahu betul apa yang akan terjadi kalau mereka melihatku kan?” jawab lelaki itu tenang, suaranya tegas namun lembut. “Mereka tidak bisa menanggung beban yang lebih berat dari pada yang ada pada mereka sekarang. Ini sudah batasnya.”

“Tapi saya rasa Scelestica akan…” kata-kata Wanjin terputus.

“Mereka akan baik-baik saja.”

“Apa yang akan tuan lakukan sekarang?”

“Untuk saat ini, Josh sendiri akan sulit. Ada baiknya Siwon dan Kyuhyun harus bisa sedikit mempertahankan diri.” Lelaki itu menatap langit dengan mata yang berbinar-binar, sangat tertarik dengan bintang-bintang yang berkelap-kelip riang, seakan menyadari ada yang memperhatikan mereka dari bawah. Lelaki itu tersenyum. “They both will need something more for the next ordeal.”

Pada saat yang bersamaan, bola-bola Holy dalam jumlah yang sangat banyak berkerumun di sekeliling orang itu, membuatnya tampak bersinar karenanya.

* * *

Josh menelan makanannya dengan tidak terburu-buru seperti biasanya. Pikirannya terus bertanya-tanya apa maksud dari perkataan Wanjin tadi. Kenapa dia mendapat firasat kalau mereka tidak akan bertemu lagi? Sesuatu mengganggunya namun dia tidak tahu apa itu.

“Hyung, gwaenchanha?” tanya Siwon. Dia semenjak tadi memperhatikan gerak-gerik Josh. Lelaki itu seperti telah kehilangan nafsu makannya. Ekspresinya pun terlihat begitu serius.

“A place between fantasy and reality. Is that mean that this place is a dream world?” gumam Josh pada dirinya sendiri.

Bahkan Kyuhyun yang sedang sibuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya berhenti mengunyah.

“Apa maksudmu?” tanya Siwon bingung. Dia menoleh ke arah Kyuhyun yang kembali asyik dengan makanannya, seakan tidak peduli.

“Hyung, kalau kau tidak mau makan, biar aku saja—“ Dia nyaris menjepit sepotong daging sapi ketika sumpit Siwon menahan sumpitnya.

“Ah, Hyung—“ Aksi protes Kyuhyun langsung berhenti ketika melihat tatapan Siwon.

“Biarkan dia makan.” kata Josh, meski matanya tetap terpaku pada makanannya. “Kau juga, Siwon. Siapa tahu kalian butuh untuk nanti.”

Siwon dan Kyuhyun saling bertukar pandang, namun Kyuhyun hanya mengangkat bahu. Ia kemudian kembali menjepit potongan daging sapi dengan sumpitnya, membuat Siwon mendesah sambil menggeleng.

Kyuhyun dan makanan. Benar-benar kombinasi yang sama bagaikan Changmin dengan kulkasnya.

Pada saat yang sama, di dimensi asal mereka, Shim Changmin mendadak bersin keras-keras.

“Bwachoooo!!!”

“Kau kena flu?” tanya Kevin masa depan kuatir.

“Aniyo.” Changmin tak sadar menggosok hidungnya bagaikan anak kecil. “Sepertinya ada yang membicarakanku.” Dia berbalik kepada Kevin masa depan dan menunjuk benda mirip seperti gabungan antara gelang dan arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. “Kau bilang itu benda apa tadi?”

“Ah, ini transmitter. Kyuhyun masa depan yang membuatnya.” Dia menekan sesuatu di sana dan benda itu mulai berkedip.

“Kau yakin benda ini

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ningekaputri #1
Chapter 25: howaaaa akhir na slsai.... Ada cerita lg??? Cerita yg mana ini???
ningekaputri #2
Chapter 6: hihihi,,,chapter ini lucu,,saat leeteuk kaget klo kyuhyun masa dpn brumur 74thn. Gak bisa brhenti ketawa hahahahaha *lol
ningekaputri #3
Chapter 1: part selanjut na yg hrz qu baca. Ehmmm jujur qu trtarik dgn ff ini krn brothership. Jd sm sx gak brhrp ada dsb. Hehehe. Cm sng klo main cast byk kyuhyun^^ ada byk prtnyaan d kpala qu. Tp smga trjwb d part 3 ini,
Yulie1012 #4
Chapter 25: baca 2X saia hehe
Apa mungkin Siwon masih ingat karena sudah punya kristal? & ternyata yg punya pedang itu Siwon-Kyuhyun masa depan toh :D
Yulie1012 #5
Chapter 25: awalnya bingung, tp makin akhir-makin bagus
Tp lagi kenapa cuma Siwon yg inget, Kyuhyun tidak?

Ah, Ff ini bagus :)
Nurulms #6
Chapter 2: Aih bingung aq
gyu1315 #7
Chapter 25: waa baru baca dan sy have fun banget baca ini semuaa >3<
udah lama banget gabaca yg genre begini ♥
yp sayang banget yg kyu additional story ga di publish ya ? ㅜㅜ yah, padahal masih ngerasa kyunim disini agak kurang #biased wkwk
KyuNaCho #8
Chapter 25: Koq bisa yg ingat cuma siwon?
Gara2 siwon dan puya kristal ya?
oh ya epilog nie msh da ganjalan, bph kah q berharap msh da lanjutan:-)
Mksh<3