Tension Rising

Till We Meet Again III : Beyond Parallel
Please Subscribe to read the full chapter

Memang benar Josh yang berinisiatif membuat Siwon, Kyuhyun, dan Changmin agar tidak tegang ataupun panik semenjak mereka masuk ke tempat itu. Namun sekarang dia justru bertanya-tanya kenapa mereka bisa terlihat begitu tenang, seakan-akan apa yang mereka hadapi sekarang adalah hal rutin biasa sama seperti halnya mereka berhadapan dengan konser atau semacamnya.

“Aku tidak tahu kalau kalian bisa begitu tenang dengan semua ini.” kata Josh heran ketika mereka mendekati jantung itu dengan hati-hati. “Terus terang, kepalaku serasa mau meledak.”

“Itu aneh. Kenapa bisa stress?” kata Kyuhyun. Anak itu tidak menggunakan sapaan 'hyung' seperti biasanya.

“Stress karena mencari jalan agar kalian bisa keluar dari sini.” kata Josh, tidak peduli dengan kata-kata Kyuhyun yang terkesan tidak sopan.

“Dan kembali membiarkan dirimu untuk tetap tinggal di tempat seperti ini?” lanjut Changmin. Dia menghembuskan napasnya kuat-kuat, menduga apa yang ada di dalam kepala Josh.

“Tidak.” sela Josh cepat sebelum ada yang bicara. “Aku tidak mau tinggal di tempat seperti ini.”

Siwon mengatakan, “Ah!” tanpa suara, sementara Kyuhyun dan Changmin hanya menatapnya dengan datar, tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.

Walaupun mereka tampak begitu tenang menghadapi situasi yang tidak menentu seperti sekarang, namun dalam hati ketiganya ada ketakutan tersendiri. Setiap kali kejadian semacam ini terjadi, Josh akan menyelamatkan datang membantu, namun sebagai gantinya dia harus menjadi penggantinya. Mereka berharap kejadian seperti itu tidak akan terjadi lagi.

“Kau mau tahu apa sebabnya?” Kyuhyun yang angkat bicara. “Aku tidak tahu apakah Siwon dan Changmin memiliki alasan yang sama denganku tapi bagiku itu karena ada kau di sini.”

Siwon dan Changmin menatapnya sekarang. Bahkan Josh yang sibuk memperhatikan jantung aneh itu pun ikut menoleh.

Kyuhyun serius, ketiga orang itu bisa langsung melihatnya dari ekspresinya. Kilat-kilat nakal yang biasa terpancar dari matanya kali itu sama sekali tidak terlihat.

Tiba-tiba saja dan tanpa peringatan, anak itu melompat dan memeluk Josh; membuat sang Penjaga tersentak kaget dengan kakinya yang masih tetap terpaku pada tempatnya. Walaupun dia membelakangi mereka semua, mereka tahu kalau anak itu sedang mencucurkan air matanya. Josh membalas pelukannya itu, walau dia masih belum dapat memahami apa yang sesungguhnya terjadi. Dia hanya menanyakan sebuah pertanyaan sederhana.

Perlahan, Siwon memutuskan untuk ikut merangkul keduanya, meninggalkan Changmin yang takjub melihat pemandangan yang sedang terjadi di depan matanya ini. Tidak biasanya seorang Cho Kyuhyun bersikap seperti ini pada siapa pun. Dia kelihatan begitu...emosional.

“Hyung, jangan berbuat sesuatu yang aneh lagi, do you understand?” bisik magnae Super Junior itu di telinga Josh, membuat Josh menoleh sedikit dan menatap laki-laki yang 9 tahun lebih muda dari dirinya itu dengan bingung. Walau begitu, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun

“Kyuhyun-ah, Jo-hyung sudah tahu.” kata Siwon, berusaha menenangkan luapan emosi Kyuhyun yang tiba-tiba saja meledak tanpa sebab. Sesuatu yang jarang diperlihatkannya kepada orang lain.

“Lebih baik begitu.” kata Kyuhyun. Dia melepaskan pelukannya, membuat Siwon dan Josh ikut melepaskannya. “Tidak setiap hari aku melakukan perjalanan jauh melintasi dimensi untuk menyelamatkan seseorang.”

Bibir Josh otomatis membentuk lengkungan tipis. “Aku tahu.” katanya. “Tidak semua orang mau melakukannya juga.”

* * *

“Hanya itu yang bisa kulaporkan saat ini.” Suara mesin menggema dari ponsel yang suaranya sengaja disetel ke loudspeaker. “Profesor memberikan hak khusus bagi kalian dan TVXQ untuk datang dan tinggal di sini untuk beberapa waktu tapi itu terserah kalian.”

“Kami akan mendiskusikan ini terlebih dahulu dengan manajer kami.” kata Leeteuk bijaksana.

“Bagaimana dengan pihak manajemen?” tanya Yesung.

“Manajemen tidak mengetahui ketidakhadiran Kyuhyun dan Siwon. Yang mereka ketahui hanyalah Changmin.” ICO menjawab.

Semua berpikir ada baiknya untuk sementara hal ini dibiarkan begitu saja. Masalah akan semakin rumit seandainya pihak manajemen dan fans tahu Kyuhyun dan Siwon ikut menghilang.

“Hubungi nomor ini jika kalian ingin kemari.” kata ICO lagi. “Semua akomodasi dan transportasi akan kami tanggung.”

“Ne, kamsahamida.” tanggap Leetuk sebelum menutup jalur komunikasi dengan markas.

Lelaki tertua di Super Junior itu melayangkan pandangannya ke seluruh bagian dorm sebelum kembali memijit pelipisnya. Ekspresi mereka penuh dengan kekuatiran namun kabar mengenai keberadaan Kyuhyun dan Siwon barusan sudah membuat mereka dapat sedikit bernafas lega. Lebih lagi, Donghae dan Yesung sudah diperbolehkan keluar rumah sakit sehingga beban pikirannya semakin berkurang.

“Oke.”  Leeteuk mengambil inisiatif. Semua mata langsung beralih padanya. “Kita akan menyelesaikan kegiatan kita seperti biasa, jangan sampai ada yang curiga kalau Kyuhyun dan Siwon menghilang. Untung sekali kita punya cadangannya.” Leeteuk berbicara mengenai Siwon dan Kyuhyun masa depan hingga membuat beberapa di antara mereka merasa tercabik antara rasa geli dan rasa kuatir. Beberapa bahkan mencoba menyelanya dan memberikan tanggapan sarkastis padanya, karena mood mereka sudah jauh lebih baik dari beberapa jam sebelumnya.

Satu hal yang ada di pikiran mereka saat itu adalah mereka harus selalu tersenyum. Walaupun dalam hati mereka merasakan kesedihan dan kekuatiran mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi pada anggota paling tampan dan anggota paling muda di Super Junior namun mereka tetap tidak dapat memperlihatkan ekspresi murung kepada khalayak banyak. Fans yang bersedih karena melihat mereka sedih justru akan membuat mereka semakin stress.

“Siwon dan Kyuhyun masa depan akan mengisi kekosongan sambil menunggu Kyuhyun dan Siwon belum kembali. Kevin masa depan juga akan sementara menggantikan Kevin masa kini, walaupun aku ragu dia dapat mengisi semua kekosongan yang terjadi.” lanjut Leeteuk. Dia jeda lama sekali, tenggelam dalam pikirannya sendiri. Begitu dia sadar, seisi dorm ternyata ikut diam bersamanya. “Setidaknya kita tahu mereka bersama Joshua. Mereka pasti tidak ada apa-apa.”

“Ya, betul! Ayo kita semangat! Kita doakan mereka bisa keluar dari sana dengan selamat.” kata Shindong.

“Aku yakin Changmin juga ada bersama mereka. Jadi jangan kuatir, ne?” Yesung berusaha memberi semangat kepada yang lain.

“Ne.”

* * *

Walaupun kegiatan Kyuhyun d

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ningekaputri #1
Chapter 25: howaaaa akhir na slsai.... Ada cerita lg??? Cerita yg mana ini???
ningekaputri #2
Chapter 6: hihihi,,,chapter ini lucu,,saat leeteuk kaget klo kyuhyun masa dpn brumur 74thn. Gak bisa brhenti ketawa hahahahaha *lol
ningekaputri #3
Chapter 1: part selanjut na yg hrz qu baca. Ehmmm jujur qu trtarik dgn ff ini krn brothership. Jd sm sx gak brhrp ada dsb. Hehehe. Cm sng klo main cast byk kyuhyun^^ ada byk prtnyaan d kpala qu. Tp smga trjwb d part 3 ini,
Yulie1012 #4
Chapter 25: baca 2X saia hehe
Apa mungkin Siwon masih ingat karena sudah punya kristal? & ternyata yg punya pedang itu Siwon-Kyuhyun masa depan toh :D
Yulie1012 #5
Chapter 25: awalnya bingung, tp makin akhir-makin bagus
Tp lagi kenapa cuma Siwon yg inget, Kyuhyun tidak?

Ah, Ff ini bagus :)
Nurulms #6
Chapter 2: Aih bingung aq
gyu1315 #7
Chapter 25: waa baru baca dan sy have fun banget baca ini semuaa >3<
udah lama banget gabaca yg genre begini ♥
yp sayang banget yg kyu additional story ga di publish ya ? ㅜㅜ yah, padahal masih ngerasa kyunim disini agak kurang #biased wkwk
KyuNaCho #8
Chapter 25: Koq bisa yg ingat cuma siwon?
Gara2 siwon dan puya kristal ya?
oh ya epilog nie msh da ganjalan, bph kah q berharap msh da lanjutan:-)
Mksh<3