And That is...?

Till We Meet Again III : Beyond Parallel
Please Subscribe to read the full chapter

Di masa-masa promosi album, umumnya semua personil grup idola harus bekerja lebih keras dibandingkan biasanya. Sebagai akibatnya, tidur terlalu larut dan bangun terlalu pagi menjadi makanan sehari-hari. Rasa lelah pun tidak terhindarkan, terutama pada hari ketika mereka harus tampil untuk promosi di stasiun TV. Dan seperti biasa, suasana di dorm Super Junior selalu heboh.

Tidak terkecuali dengan yang terjadi pagi itu. Pagi-pagi sekali mereka semua sudah harus bangun mempersiapkan diri karena semalam mereka latihan hingga larut sehingga tidak sempat untuk menyiapkan perlengkapan untuk pagi ini.

Leeteuk sedang sibuk memasukkan memilih beberapa buah pakaian ganti dan di sebelahnya ada Donghae yang sesekali mengambil beberapa pakaian yang dititipkannya di lemari Leeteuk.

“Ah, aku iri dengan Siwon hyung yang tidak perlu banyak melakukan promo seperti kita.” keluh Donghae sambil membuang pakaiannya begitu saja ke tempat tidur. Dia mengambil beberapa baju ganti dan memasukkannya ke dalam tasnya agak sembarangan.

“Dia punya jadwalnya sendiri, Donghae-ah. Dan dia lebih capek dari kita karena hampir setiap waktu harus bolak-balik dengan pesawat terbang.” tanggap Leeteuk bijaksana, sambil ikut memasukkan pakaiannya sendiri ke dalam tasnya.

“Teuki Hyung~~~, manajer hyung sudah datang.” Mereka mendengar teriakan Kyuhyun dari luar.

“Ne—jamsimanyo!” tanggap Leeteuk.

“Anak itu…” kata Donghae, sesaat menatap ke arah pintu  lalu kembali memasukkan barangnya ke dalam tasnya. “…apa menurutmu sifatnya tidak aneh, Hyung?”

“Aneh bagaimana?”

“Aku tidak tahu…” Donghae berhenti sejenak. “…menurutku dia terlalu ceria untuk seorang Cho Kyuhyun.”

“Bukannya itu justru bagus?”

“Maksudmu, Hyung?”

“Aku juga memperhatikannya, Donghae-ah. Kau kira sudah berapa lama aku mengenal kalian?” tanggap Leeteuk sambil menarik ritsleting tasnya. “Perubahannya terjadi hanya dalam sehari, kalau itu maksudmu. Kukira itu hanya karena kondisi emosinya sedang baik. Ayo, kita sudah ditunggu.”

Tanpa menunggu tanggapan Donghae, Leeteuk langsung melangkah keluar sambil tersenyum. Donghae sendiri hanya memandangi pemimpin Super Junior itu dengan heran, entah apa maksud kata-kata pemimpin Super Junior ini padanya. Yang jelas, semua kecurigaan yang diutarakannya kepada Leeteuk terpental dengan mudahnya.

Namun benar, beberapa hari itu Kyuhyun tampak seperti orang lain. Walaupun nyaris tidak terlihat Di mata fans atau orang sekitarnya, tapi tetap saja terasa cukup signifikan bagi semua hyung Super Junior yang telah mengenalnya cukup lama.

* * *

Saat itu semua anggota Super Junior duduk di ruang tunggu menunggu giliran untuk tampil sambil memperhatikan layar televisi, memantau kondisi di atas panggung. Hanya satu dari mereka justru malah tampak sedang frustasi dengan ponselnya.

Mungkin terlihat seperti sedang main-main tapi nyatanya tidak. Kyuhyun tidak biasanya tidak sedang bermain game di saat seperti itu. Dia justru sedang sibuk mencoba berkomunikasi dengan Siwon yang sedang syuting di tempat lain tapi sepertinya dia lupa cara menggunakan aplikasi ponsel itu.

“Kyuhyun-ah, sebentar lagi giliran kita. Kau sudah siap?” tanya Leeteuk sambil mendekatinya.

Kyuhyun gelagapan, namun setelah tahu siapa yang datang, dia pun melempar senyum kepada Leeteuk. “Ne, arrayo, Hyung.” katanya. Senyumnya saat itu terasa tidak seperti biasanya. Senyum Cho Kyuhyun yang biasanya kelihatan paling polos pun tidak pernah seperti itu. Bahkan Leeteuk sempat kaget untuk beberapa saat.

Donghae mengamati dari jauh sambil memicingkan matanya. Mencurigakan. Evil magnae tiba-tiba berubah menjadi malaikat? Apa tadi pagi matahari terbit dari sebelah Utara?

Entah apa yang dikatakan Leeteuk pada Kyuhyun karena hiruk pikuk yang terjadi di ruangan itu sehingga Kyuhyun menjawab, “Gwaenchanna, Hyung. Aku tahu ini memang penting tapi ada hal yang lebih penting.” Dia tersenyum lagi.

Donghae mengalihkan pandangannya ke televisi ketika Leeteuk berbalik dan berjalan menuju ke arahnya. Meski begitu, dari ujung matanya dia terus menatap Kyuhyun yang masih kesulitan mengatasi ponselnya sendiri sehingga beberapa kali secara tidak sadar tertangkap basah olehnya sedang menggerutu di depan benda itu.

Pemandangan itu serasa aneh di mata Donghae karena Kyuhyun pasti tahu cara mengoperasikan benda itu dengan sangat baik.

Keanehan-keanehan lain juga diperhatikan oleh yang lain. Meski di depan kamera dia tampak sama seperti Kyuhyun yang biasa; Kyuhyun yang suka meniru Siwon, Kyuhyun yang ceria, dan Kyuhyun-Kyuhyun yang lain; namun ketika berada di belakang panggung, terutama ketika hanya ada dia dan hyung Super Junior-nya, banyak sekali tingkah lakunya yang mengundang tanda tanya.

Seperti ketika dia lupa di mana letak toilet dan juga sempat salah jalan ketika kembali ke ruang tunggu, tergopoh-gopoh ketika Leeteuk menyuruhnya masuk ke dorm lebih dulu, salah masuk kamar lalu tertidur di kamar Yesung namun kemudian menjerit kaget setelah melihat ddangkoma (tidak ada yang tahu apakah itu keisengan Yesung yang sengaja menaruh kura-kuranya di atas tempat tidur ataukah karena ada yang sengaja berusaha mengerjai Kyuhyun), dan juga sikap canggung yang jelas-jelas dia tunjukkan ketika berpapasan dengan Changmin. Meski demikian, tidak ada di antara mereka yang berniat menanyakannya secara langsung.

“Yah, Hyung.” bisik Ryeowook kepada Sungmin. “Ada apa dengan Kyuhyun belakangan ini? Kenapa dia kelihatan aneh?”

“Benar. Dia terus menerus melupakan sesuatu, seperti kakek-kakek.” tambah Shindong.

“Ah, sayangnya Heenim sudah masuk wajib militer. Kalau tidak, pasti hanya dia yang berani bicara.”

“Biarkan saja.” kata Leeteuk sambil tersenyum. “Aku yakin tak lama lagi dia akan kembali seperti semula.”

“Hyungdeul sedang bicara apa?”

Semua melonjak kaget. Tidak ada yang menyangka kalau Kyuhyun tiba-tiba saja sudah berada di belakang mereka. Dia seperti ninja saja; atau mungkin lebih tepatnya: hantu.

“Yah, Cho Kyuhyun. Jangan mengagetkan begitu.” tukas Shindong sambil memegangi dadanya.

“Ah, mian...mian...tapi tadi Hyungdeul sedang bicara apa?”

Yang lain menatapnya kaget. Cho Kyuhyun minta maaf? Biasanya hal seperti ini dia lakukan untuk mengerjai mereka.

“Tidak mengapa, Kyu.” kata Leeteuk sambil tersenyum. “Mereka cuma sedang menanyakan sesuatu padaku.”

“Oh...” Kyuhyun mengangguk paham lalu kembali ke kursinya tadi. Sesaat kemudian ada pesan masuk di ponselnya. Dan dia tertawa tertahan membaca isinya. Gaya tertawanya pun sungguh tidak biasa, mengundang perhatian mereka semua. Tampak jauh lebih elegan jika dibandingkan dengan gaya tertawanya dulu yang lebih mirip tawa pemimpin penjahat.

“Berikutnya giliran kita. Ayo siap-siap.” perintah Leeteuk.

* * *

Satu keanehan lain yang paling menonjol adalah sifat Kyuhyun yang semakin mirip dengan Siwon dalam hal skinship jika dibandingkan dengan yang dulu. Dia bisa tiba-tiba saja muncul entah dari mana dan langsung merangkul siapa pun yang berada di dekatnya. Well, semenjak hidup bersama dengan anggota Super Junior yang lain, Kyuhyun jadi terbiasa dalam hal skinship. Namun yang mengherankan adalah dalam beberapa hari belakangan dia tampak semakin sering melakukannya.

Tapi pada saat sifat usilnya kembali kambuh, dia akan mengerjai habis-habisan semua hyung-nya di dorm (sehingga Donghae pada akhirnya merubah pendapatnya mengenai evil magnae yang menjadi malaikat). Korban terakhirnya adalah Henry yang datang berkunjung sore itu setelah menghabiskan liburannya selama beberapa hari di Amerika. Dia berhasil membuat Henry menjerit ketakutan dan berlari keluar kamar ketika menemui seseorang tanpa wajah duduk di tepi tempat tidur. Dia bahkan sempat terantuk sesuatu di lantai karena kamar yang berantakan dan gelap. Kyuhyun melepas topengnya lalu tertawa histeris sambil memegangi perutnya yang sakit dengan kaki yang ditendang-tendangkan ke udara.

Jengkel, Henry menolak menyerahkan oleh-oleh yang diminta oleh Kyuhyun beberapa hari sebelumnya.

“Oh ayolah, Henry. Aku cuma bercanda.” kata Kyuhyun. Sesekali dia terkikik mengingat reaksi Henry saat kaget.

Semua ikut memandangi Kyuhyun dengan jengkel tapi Kyuhyun sendiri tampak tidak peduli. Sebuah ide muncul di kepalanya ketika melihat reaksi mereka.

“Ayo kita makan bersama. Biar aku yang bayar. Semuanya boleh ikut.” katanya sambil tersenyum lebar.

“Kau yakin, Kyuhyun-ah?” tanya Ryeowook setengah tidak percaya. Kyuhyun mengangguk cepat sembari memberi senyuman malaikatnya. Tidak ada yang bisa menebak senyuman itu adalah senyum asli atau sekadar pura-pura. Nyaris tidak ada di antara anggota Super Junior yang bisa menebak apa yang ada di dalam pikirannya. Jangan-jangan ini cuma jebakan?

“Kalau kau bohong kau akan tahu akibatnya, arra?” kata Shindong.

Kyuhyun merengut, mencibirkan bibirnya. “Yah, kau tidak percaya padaku?”

Serempak, semuanya menggeleng.

“YAH!” Dia terlihat kecewa sekali dengan semua hyung-nya.

Shindong maju dan menengadahkan tangannya di depan Kyuhyun.

Kyuhyun menatapnya bingung.

“Mana kartu kreditmu? Sebagai jaminan kalau kau tidak bohong.”

Kyuhyun melempar pandangan sebal pada Shindong namun tetap mengeluarkan dompetnya. Namun setelah mencabut kartu kreditnya dia malah melewati Shindong dan menyerahkan kartu itu kepada Leeteuk.

“Itu. Kau puas?”

“Yah, aku yang memintanya tapi kenapa kau malah menyerahkannya kepada Leeteuk hyung?”

“Supaya kau jangan beli terlalu banyak makanan untukmu sendiri.”

Ketahuan. Semua orang berada di situ ternyata memiliki pikiran yang sama.

“Wah, aku tersanjung sekali.” kata Leeteuk sambil tersenyum. “Boleh aku beli sesuatu dengan ini, Kyuhyun-ah?”

Dia sontak berbalik. “HYUNG!” pekiknya. Beberapa di antara mereka geli melihat reaksinya.

“Ah, yang penting kita ditraktir Kyuhyun. Dan kali ini tanpa taruhan. Ayo.” ajak Shindong.

Satu demi satu senyum mereka pun merekah. Eunhyuk-lah yang menanggapi paling awal dengan menarik berdiri serta Donghae dan Sungmin yang duduk bersebelahan dengannya. Sungmin melayangkan protes dengan mengatakan bahwa tindakan tiba-tibanya itu nyaris membuat sendinya lepas.

* * *

“Maaf karena aku memaksamu makan malam sejauh ini, Siwon Hyung.” kata Kyuhyun sementara mereka semua melahap santapan makan malam itu dengan lahap.

Meski kata-kata Kyuhyun terdengar aneh di telinga Sungmin, lelaki itu mencoba mengabaikannya. “Apa kau tidak capek bolak-balik sejauh tempat syuting hanya untuk makan malam?” tambah Sungmin.

“Tidak apa sek

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ningekaputri #1
Chapter 25: howaaaa akhir na slsai.... Ada cerita lg??? Cerita yg mana ini???
ningekaputri #2
Chapter 6: hihihi,,,chapter ini lucu,,saat leeteuk kaget klo kyuhyun masa dpn brumur 74thn. Gak bisa brhenti ketawa hahahahaha *lol
ningekaputri #3
Chapter 1: part selanjut na yg hrz qu baca. Ehmmm jujur qu trtarik dgn ff ini krn brothership. Jd sm sx gak brhrp ada dsb. Hehehe. Cm sng klo main cast byk kyuhyun^^ ada byk prtnyaan d kpala qu. Tp smga trjwb d part 3 ini,
Yulie1012 #4
Chapter 25: baca 2X saia hehe
Apa mungkin Siwon masih ingat karena sudah punya kristal? & ternyata yg punya pedang itu Siwon-Kyuhyun masa depan toh :D
Yulie1012 #5
Chapter 25: awalnya bingung, tp makin akhir-makin bagus
Tp lagi kenapa cuma Siwon yg inget, Kyuhyun tidak?

Ah, Ff ini bagus :)
Nurulms #6
Chapter 2: Aih bingung aq
gyu1315 #7
Chapter 25: waa baru baca dan sy have fun banget baca ini semuaa >3<
udah lama banget gabaca yg genre begini ♥
yp sayang banget yg kyu additional story ga di publish ya ? ㅜㅜ yah, padahal masih ngerasa kyunim disini agak kurang #biased wkwk
KyuNaCho #8
Chapter 25: Koq bisa yg ingat cuma siwon?
Gara2 siwon dan puya kristal ya?
oh ya epilog nie msh da ganjalan, bph kah q berharap msh da lanjutan:-)
Mksh<3