Battle for Everyone's Lives

Till We Meet Again III : Beyond Parallel
Please Subscribe to read the full chapter

Saat itu dunia asal sedang terjadi pertempuran yang sangat sengit. Seluruh dunia berubah menjadi medan perang.

Semua orang, baik militer maupun sipil, bahu-membahu menghadapi makhluk-makhluk ganjil yang jumlahnya kini masih terus bertambah. Bahkan pihak-pihak yang dulunya saling berseteru pun kini saling membantu. Sebuah pemandangan yang mustahil terjadi apabila kondisi dunia tidak sedang terancam seperti sekarang.

Para Penjaga membantu pula dengan pesawat-pesawat canggih mereka. Pesawat-pesawat tersebut melayang-layang di antara begitu banyak kerumunan musuh dan melepaskan berbagai macam tembakan, dari peluru biasa hingga senjata berteknologi laser. Saking banyaknya peluru yang terlontar dari semua senjata perang sehingga tampak seperti sedang terjadi perang bintang yang dahsyat.

Bagi sebagian besar orang, perang besar ini bagaikan film yang menjadi nyata. Ada pula yang mengatakannya sebagai hari kiamat, namun hanya sedikit yang tahu kejadian yang sesungguhnya. Para penjaga tahu betul pertempuran pada hari itu hanya seperti pertempuran biasa yang umumnya mereka hadapi. Tidak ada yang spesial. Hanya saja jumlah musuh kali ini sangat banyak sehingga membuat mereka cukup kewalahan.

Saat itu ada satu pesawat tempur penjaga yang berhadapan langsung dengan Dreadnaught, yakni Falcon. Tapi secanggih apapun pesawat itu dan sehebat apa pun kemampuan laser-nya ternyata tidak mampu menggores makhluk itu sama sekali. Hal itu semakin dipersulit dengan keberadaan monster-monster kecil dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga sangat mempersulit gerak mereka.

Di bawah mereka dan juga di udara tampak bongkahan-bongkahan es raksasa, ledakan-ledakan berukuran besar, dan pusaran air, dan juga tonjolan-tonjolan tanah yang tampak ganjil dan tidak mungkin terjadi secara alami.  Semuanya itu merupakan usaha para penjaga elemen untuk menghalau musuh—meskipun tidak banyak berpengaruh karena saking banyaknya musuh yang harus mereka hadapi. Hal utama yang menghambat tindakan para penjaga elemen ini adalah karena mereka harus mempertimbangkan ketidakseimbangan alam jika menggunakan kemampuan elemen bumi terlalu jauh. Efek kerusakan yang ditimbulkannya bisa jauh lebih berbahaya bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup yang ada di bawahnya.

* * *

Dalam situasi yang sangat berbahaya itu, sebuah cahaya muncul di ruang penyimpanan Kristal. Ruangan itu sebenarnya sudah cukup terang hanya oleh karena cahaya dari kristal-kristal yang ditempatkan di sepanjang dingin ruangan. Namun cahaya yang keluar kali ini sungguh lain, berbeda dengan cahaya-cahaya Kristal di ruangan itu.

James, yang saat itu masih berada di ruangan itu, bertanya-tanya cahaya apa itu. Dia tahu betul kalau ini bukanlah cahaya dari Kristal. Dia merasakan ada esensi yang berbeda.

 

Dugaannya benar. Beberapa detik berikutnya, cahaya itu meredup. Bersamaan dengan itu, muncul tiga sosok lain di dalam ruangan itu.

Ketiga orang itu tampak tergopoh-gopoh, bingung dengan perubahan lingkungan yang tiba-tiba.

Josh dan Kyuhyun sesaat lamanya tampak kebingungan mengenai lokasi mereka sekarang. Namun karena setelah tahu di mana mereka berada, fokus mereka segera berpindah kepada Siwon yang—entah sejak kapan—sedang memperhatikan sebuah Kristal kecil yang melayang-layang di hadapannya. Dia tampak begitu terpesona dengannya.

“Josh! Kalian kembali!” seru James gembira, beberapa saat kemudian, setelah dia sendiri tersadar dari rasa kagetnya. “Bagaimana cara kalian kembali dari Parallel Beyond?”

Namun Josh tidak punya waktu untuk menanggapi panggilan James setelah beberapa saat melihat Siwon yang masih terpesona dengan Kristal yang ada di hadapannya. Alis anak itu kini bertaut, menunjukkan kalau dia sedang bingung.

Josh dapat menduga kalau Kristal yang ada di hadapan mereka sekarang adalah milik anak itu.

Siwon tiba-tiba ingin meraih Kristal itu namun Josh segera menahan tangannya.

“Tunggu.” kata Josh. Dan kesadaran Siwon yang tadinya hanya terfokus pada benda yang berkilauan itu seakan kembali padanya. Dia menoleh kepada Josh.

“Ada apa, Hyung?” tanyanya bingung. “Benda itu memanggilku.”

Josh berdiri di depan Siwon, menutup pandangannya dari benda itu.

“Aku tahu.” kata Josh tenang. “Tapi aku ingin kau dengar apa yang harus kukatakan padamu sebelum kau memutuskan untuk mengambilnya ataukah tidak. Ini penting.” Perhatian Josh teralih sejenak kepada Kyuhyun yang kini ikut tertarik. “Don’t touch anything.” katanya lantang, sesaat sebelum anak itu menyentuh kristal-kristal lain yang terpampang di sepanjang dinding ruangan.

Kyuhyun melonjak kaget dan segera menarik tangannya dari benda-benda itu.

Bahkan James sendiri ikut kaget. Dia bergegas mendampingi Kyuhyun agar anak itu tidak berbuat yang aneh-aneh, mengingat sifatnya yang agak usil.

Akhirnya Josh kembali mengalihkan pandangannya kepada Siwon. “Benda ini memang milikmu, tapi setelah kau mengambilnya ada harga yang harus kau bayar untuk itu.” katanya.

“Apa itu?”

“Kau selamanya akan menjadi Penjaga.” kata Josh. Hanya itu yang bisa dikatakannya saat itu.

 

Di sisi lain, Siwon justru kelihatan kecewa. “Hyung, kurasa kau sudah tahu kalau aku tidak keberatan untuk itu.” katanya.

“Aku tahu, tapi bukankah masih ada yang harus kau kerjakan sekarang?” Josh balik bertanya.

Josh masih belum sanggup untuk mengatakan semuanya padanya. Dia masih belum sanggup mengatakan konsekuensinya apabila Siwon saat ini memilih menjadi Penjaga namun di tengah jalan memutuskan untuk keluar dari statusnya sebagai Penjaga. Dia juga belum dapat menjelaskan apa saja yang boleh dilakukan oleh Penjaga dan apa yang tidak boleh, beserta semua konsekuensinya. Aturan-aturan ini cukup berat, namun untuk saat ini Josh merasa semuanya terlalu berat untuk dia katakan.

“Tapi Josh, dia juga tidak bisa hidup tanpa benda itu. Itu miliknya sekarang.” kata James menyela, dalam bahasa yang hanya mereka berdua pahami.

“Aku tahu tapi—”

James mendekati Josh dan menepuk pundaknya pelan, membiarkan dua orang yang lain hanya menatap keduanya. Mereka sama sekali tidak tahu apa yang mereka bicarakan tapi rasanya ini penting. Terutama bagi Siwon.

“Awalnya aku juga sempat berpikir untuk menyimpan benda ini setidaknya sampai dia siap. Tapi dari pembicaraan kalian barusan aku sadar kalau sebenarnya anak ini sudah memilikinya semenjak kecil. Itu sebabnya, aku yakin sekarang, kalau Kristal ini yang membantu kalian keluar dari Parallel Beyond, tempat yang sama sekali tidak bisa kita capai bahkan melalui lorong waktu dan dimensi.

“Kurasa kau juga tahu kalau dia telah memilikinya semenjak lama walaupun tidak dalam bentuk permata seperti ini. Kau sudah tahu semua latar belakangnya.” katanya panjang lebar, sebelum menarik napas dalam-dalam. “Bro, kau tahu betul kalau kita tidak memiliki hak untuk mengambil benda ini darinya. Dia tidak akan menjadi Siwon yang semua orang kenal. Dia akan mati tanpa benda ini.”

“Tapi—”

“Kalau kau tidak memberikannya kepadanya, dia akan mati. Kalau dia memutuskan untuk keluar nanti, dia juga akan mati. Apa bedanya?” sela James. “Kasus anak ini memang sungguh tidak biasa. Tapi untuk saat ini, biarkan saja dia mengambilnya. Kau bisa menjelaskan konsekuensinya padanya nanti.”

“Aku tidak tahu—jika dia tahu akibatnya…” Josh mencoba berdebat lagi.

“Kita tidak punya pilihan lain, Josh.” kata James lagi, meletakkan kedua tangannya di pundak Josh. “Setidaknya, biarkan dia hidup lebih lama.

“Selanjutnya, jika dia sudah tahu, keputusannya untuk tetap hidup atau memilih untuk mati semuanya tergantung padanya.”

Josh terdiam, berusaha menenangkan diri dan berpikir jernih. Dia benar-benar bingung. Jikalau Siwon mengambil Kristal itu sekarang, secara otomatis dia akan menjadi Penjaga. Dan itu artinya dia harus segera membayar harga yang sangat mahal. Untuk saat ini, Josh tidak ingin itu terjadi karena menurutnya masih banyak yang dapat dilakukan Choi Siwon di luar sana sebagai seorang artis dan aktor; hal-hal yang tidak dapat dilakukannya sebagai seorang Penjaga.

Tapi tiba-tiba sesuatu muncul dalam benaknya. Dia seperti mendapat sebuah inspirasi. “Aku ingat sekarang. Tanpa sadar dia sudah menjadi bodyguard bagi saudara-saudaranya di Super Junior. Kurasa itu sudah cukup.” katanya kemudian.

“Benarkah?” kata James bingung. “Tapi apa hubungannya dengan ini?”

“Dan aku baru mendapat ide.” katanya lagi. “Mungkin kalau kita membiarkan Kristal itu masuk ke dalam tubuhnya dan menyegelnya dengan segel kita, dia tidak perlu menjadi Penjaga sampai waktunya tiba.”

Mata James membuka lebar. “Itu ide yang sangat bagus. Tapi apa kau yakin kita bisa melakukannya dengan menggunakan Segel Tiga Penjaga?”

Josh berhenti sejenak. “Aku tidak tahu. Ini seperti sedang berjudi tapi kurasa kita tidak punya cara lain. Walau begitu, aku harus meminta persetujuannya dulu. Biar aku yang bicara padanya.”

“Aku dan kau masing-masing punya satu segel dan kita masih butuh Liz untuk itu…” katanya. “…biar aku yang menghubunginya.”

Josh beralih dan melihat ke arah Siwon. Dia menatap takjub anak itu dengan alis terangkat, setelah melihat ekspresinya saat itu. “And tell her to hurry. He’s definitely pouting right now.”

Bahkan Kyuhyun pun meledak tertawa.

* * *

Raungan keras dari Dreadnaught membuat semua yang mendengarnya jadi waspada. Makhluk itu mengembangkan sayapnya selebar mungkin, lalu dalam sekali kepak dia melesat tinggi ke angkasa. Kepakan sayap makhluk itu begitu kuatnya sehingga melempar semua yang berada di dekatnya. Pesawat milik penjaga yang berukuran besar pun mengalami guncangan yang sangat hebat, nyaris melemparnya dari angkasa.

Semua mata menatap ke arah mana perginya makhluk itu, termasuk semua orang yang berada di dalam markas Penjaga. Semuanya baru sadar ke mana tujuan makhluk itu ketika Dreadnaught berhenti beberapa puluh mil dari markas para Penjaga. Mereka bergidik ngeri; sadar betul apa yang akan dilakukannya.

 

“Alihkan semua tenaga kita ke perisai, termasuk dari stealth. Dia sudah tahu kita ada di sini jadi percuma saja menyembunyikan diri.” perintah profesor Ico. “Adam, Dreadnaught mengincar markas!”

“Kami tahu!” terdengar seruan kompak dari semua Penjaga yang berada di dalam Falcon.

“Kami sedang dalam perjalanan.” Begitu kata Adam sebelum memutuskan hubungan komunikasi.

Markas besar itu perlahan-lahan membuka perisai tak kasat matanya. Bahkan NASA dan semua kelompok pemantau antariksa yang memiliki teleskop yang minimum mampu mencapai  ionosfer kaget dengan kemunculan sebuah stasiun raksasa di angkasa.

Dreadnaught membuka mulutnya, mengumpulkan energi konsentrasi tinggi di sana.

Semua orang yang berada di dalam markas menahan napas, termasuk Kyuhyun masa depan. Bagi Siwon masa depan, inilah saatnya dia bertindak atau semuanya akan berakhir di sini.

Sesuatu berwarna biru menyelubungi tubuh Siwon dan kemudian meledak keluar, membuat kaget semua orang di ruangan itu, termasuk juga Kyuhyun. Pada saat yang sama, Dreadnaught melepaskan energi intensitas tinggi bagai laser berukuran raksasa yang diyakini dapat melubangi bumi seandainya energi itu mengenai permukaan planet mereka.

Sesuatu berwarna biru dan berlapis dua menudungi stasiun luar angkasa itu dan menahan pukulan langsung yang mengenainya.

 

Terjadi guncangan hebat di dalam markas. Beberapa peralatan langsung mengalami kerusakan dan meledak, memercikkan bunga-bunga api ke segala arah.

Untu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ningekaputri #1
Chapter 25: howaaaa akhir na slsai.... Ada cerita lg??? Cerita yg mana ini???
ningekaputri #2
Chapter 6: hihihi,,,chapter ini lucu,,saat leeteuk kaget klo kyuhyun masa dpn brumur 74thn. Gak bisa brhenti ketawa hahahahaha *lol
ningekaputri #3
Chapter 1: part selanjut na yg hrz qu baca. Ehmmm jujur qu trtarik dgn ff ini krn brothership. Jd sm sx gak brhrp ada dsb. Hehehe. Cm sng klo main cast byk kyuhyun^^ ada byk prtnyaan d kpala qu. Tp smga trjwb d part 3 ini,
Yulie1012 #4
Chapter 25: baca 2X saia hehe
Apa mungkin Siwon masih ingat karena sudah punya kristal? & ternyata yg punya pedang itu Siwon-Kyuhyun masa depan toh :D
Yulie1012 #5
Chapter 25: awalnya bingung, tp makin akhir-makin bagus
Tp lagi kenapa cuma Siwon yg inget, Kyuhyun tidak?

Ah, Ff ini bagus :)
Nurulms #6
Chapter 2: Aih bingung aq
gyu1315 #7
Chapter 25: waa baru baca dan sy have fun banget baca ini semuaa >3<
udah lama banget gabaca yg genre begini ♥
yp sayang banget yg kyu additional story ga di publish ya ? ㅜㅜ yah, padahal masih ngerasa kyunim disini agak kurang #biased wkwk
KyuNaCho #8
Chapter 25: Koq bisa yg ingat cuma siwon?
Gara2 siwon dan puya kristal ya?
oh ya epilog nie msh da ganjalan, bph kah q berharap msh da lanjutan:-)
Mksh<3