Tiba-tiba lamunan Kyu terhenti, karena sebuah ketukan pada pintu diruangan tempat dia berada.

Tok-tok-tok-tok

Dibukanya pintu, dan dapat dilihat olehnya sosok yang sangat dirindukannya.

“ Jae!” Jerit Kyuhyun bahagia.

“Hai Kyu…” Sambil memeluk Kyuhyun.

“ Wow..wow..wooow!! Lihatlah dirimu! Kau sangat menawan” Puji Kyu setelah melepaskan diri dari pelukan Jae. “Jika kau semenawan ini, aku rela kawin lari bersamamu hahaha bagaimana??”

“ No no no no.” Sambil geleng-geleng kepala “Aku tidak mau.”

“Memangnya kenapa?”

“Tidak mungkin sesama uke hidup bersama.”

“Memangnya siapa yang akan menjadi uke!! Dengar ya JaeJae, aku bisa menjadi seme-mu.”

“Buahhahahahahaha.. Kau? Seme?”

Kyu Mengangguk

“Buahahahaahahaha.. Mengacalah! Kau terlalu girly untuk seorang seme. Lihatlah dirimu, walaupun kau memakai suit (white suit)  tetap saja kau terlihat cantik hahahaha.”

Kyu memberikan death glare

“ Hahhaaha iya-iya maaf.. aku tidak bermaksud menghinamu, aku hanya berkata sesuai fakta.” Tutur Jae, sambil nyengir kuda.

“ Ck.. Kau ini, sudah seminggu tak bertemu, tetap menyebalkan ya. Ayo masuk! Kita bicara di dalam saja, aku tidak mau tamu-tamuku terganggu oleh tawamu yang aneh itu!” Tutur Kyu sambil menarik lengan Jae.

Sesampainya didalam, mereka pun duduk di sebuah sofa merah yang panjang.

“Kyu, apa kau yakin ingin menikahnya dengannya?”

“Apa aku punya pilihan?” Tanya Kyu balik, bukannya menjawab pertanyaan Jae.

Mendengar pertanyaannya, Jae hanya bisa menarik napas. “Ya! Kau benar, tapi kau masih bisa kabur dari pernikahan ini.. Maksudku kita. Kita pergi dari pernikahan ini, sesuai dengan penawaranmu tadi, tapi kita tidak usah kawin lari, bagaimana?”

“Hahaha Ayolah Jae, tadi itu aku hanya bercanda.. lagipula, aku yakin dia akan menemukan kita dengan mudah.”

“Tidak! Tenang saja, jika kita kabur dan bersembunyi di kutub utara, kutub selatan, gurun sahara atau di pedalaman amazon, aku yakin dia tidak akan bisa menemukan kita.” Tutur jae dengan antusias.

“ Yah! Mana mungkin aku yang highclass ini, rela hidup susah di tempat-tempat ekstrim seperti itu??!!!! Kau ingin membantuku atau membuatku mati secara perlahan-lahan, HAH? Lagipula Jae, aku tidak mau bermasalah dengannya. Jika aku pergi dari pernikahan ini, dia pasti akan menghancurkan keluargaku, dan juga teman-temanku.”

“Jadi kau menerimanya begitu saja? Kau rela?”

“Hmm.. yah, aku rela.. karena hanya dengan cara ini aku bisa melindungi bisnis Appaku dan………….”

Tiba-tiba perkataan Kyu terhenti, pikirannya menerawang ke kejadiaan seminggu yang lalu, tentang percakapan Siwon dan Myungsoo saat ditelepon. Mengenai Siwon yang rela menikah dengan Kyu agar Siwon bisa mendekati Jae. Hal itulah, yang membuat Kyu bertekad untuk menggunakan berbagai macam cara agar Siwon tidak pernah bisa menyentuh Jae sekalipun. Jae adalah sahabatnya, orang yang paling berharganbaginya, tidak boleh ada yang bisa menyakitinya.

“Dan apa Kyu?” tanya Jae, yang langsung membuyarkan lamunannya

“Hah?? Ohh… dan… dengan pernikahan ini juga, aku bisa melindungi orang-orang terdekatku” tutur Kyu sambil tersenyum

“Oh… Kyu, that’s so sweet..” Ungkap Jae sambil berkaca-kaca.

“Hey.. Kenapa malah kau yang menangis?” Melihat adanya sebutir air mata di pelupuk mata Jae.“Harusnya aku yang menangis. Aku yang akan hidup dengan Si-Choi-Menyeramkan itu! Sudah-sudah jangan menangis. Kau tidak ingin make-up mu rusakkan?? Tisu tisu tisu.. dimana tisunya?” Sambil mengedarkan pandangan mencari tisu. “Nah, itu dia.” setelah akhirnya menemukan tisu, lalu menyodorkannya pada Jae “Pakai ini. Usap air matamu.”

“ Terimakah kasih, Kyu..”  sambil menggambil tisu yang disosorkan Kyu.

Tidak tahan melihat Jae bersedih, maka Kyu pun mengalihkan topik pembicaraannya.

“ Oh iya, bagaimana New York’s Fashion Week-nya? Sukses?”

Selama seminggu ini, Jae tidak bersama Kyu  dan tidak membantu Kyu menyiapkan perhelatan akbar untuk pernikahan Kyu, karena ada ajang peragaan busana dunia di New York yang harus diiikutinya, maka dari itu baru kali ini mereka bertemu lagi.

“ Ya.. Mereka sangat menghargai karyaku dan mereka suka.. ” Jawab Jae dengan nada malas. Jae memang sering mengikuti ajang peragaan busana dunia, karena dia adalah fashion designer ternama. Di usianya yang muda ini, namanya sudah dikenal didunia fashion internasional walaupun dirinya tidak seterkenal Alexander McQueen atau Donatella Versace. Maka, ketika dirinya ditanyai tentang kesan-kesan yang dirasakannya saat  mengikuti ajang fashion dunia yang bergengsi itu, dia hanya akan membalas seadanya saja.

Mendengar jawaban Jae, yang tidak antusias, Kyu pun mengalihkan kembali topik pembicaraannya.

“ Ohh.. Baguslah. Lalu, Apa kau sudah bertemu dengannya?”

“Siapa?”

“ Yunho?”

“Apa??!!!?”

“Aku mengundangnya. Tadi, waktu kau kesini apa kau melihatnya?”

“Tidak! Aku tidak melihatnya. Lagipula, aku tidak berniat u