Part 16 B

The Plot For Our Marriage Life
Please Subscribe to read the full chapter

Choi’s Mansion – Kitchen

“Kenapa Kyu belum turun. Apa dia tidak lapar? Ini sudah lewat dari jam sarapan”, khawatir Jae sambil melirik jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Hari ini adalah hari minggu, untuk itu Siwon tak perlu pergi ke kantor.

“Aishh… Berhentilah melakukan hal-hal bodoh, Choi! Lebih baik kau pergi ke atas, dan bangunkan istrimu”, perintah Jae kepada Siwon yang sedari tadi tak henti-henti berkumur dengan menggunakan air kran.

“Kau bilang apa ? Ha-hal.. Hal.. bodoh.  Aku tak akan melakukan hal bodoh seperti ini, jika kau tak membuat lidah dan bibirku terbakar. Pshh… Tangan emas apanya? Mana ada tangan emas yang tak bisa membedakan bubuk cabe dengan garam”, ejek Siwon sambil menahan rasa pedas.

Siwon sempat berpikir, apa yang akan terjadi kepada bibir tipis nan seksi miliknya, jika ia tak segera berhenti memakan asparagus goreng sialan buatan Jae, yang rasa pedasnya melebihi ramen buatan sang umma. Apakah bibirnya akan menjadi bengkak, lalu berubah bentuk menjadi plummy seperti bibir istrinya? Atau bahkan lebih parah lagi, ia akan dianugerahi bibir semerekah Angelina Jolie. Siwon jadi  membayangkan bagaimana jika hal itu terjadi. Apakah wajahnya yang manly ini akan cocok jika di sandingkan dengan bibir setebal bibir Jolie. Setelah Siwon menghabiskan waktu yang cukup alot, untuk mengimajinasikan hal yang tak penting ini, akhirnya ia hanya mampu bergidik ngeri, dengan bulu roma yang meremang. Seolah ia baru saja menonton Paranormal Activity edisi 1, 2, 3, secara maraton. Bisa kalian bayangkan sendiri, apa jadinya jika Choi Siwon memiliki bibir setebal bibir Jolie? Uhh.. kurasa bukan pilihan yang bijak.

“Yak!”, hardik Jae membuat Siwon menghentikan imajinasi bodohnya. “Berhenti menyalahkanku. Lebih baik kau salahkan orang yang  telah memasukkan bubuk cabe ini ke dalam botol garam”, bela Jae sambil  menunjukkan botol berwarna biru dengan label ‘garam’, namun ternyata isinya adalah bubuk cabe yang memiliki rasa pedas level maksimum. Entah siapa, orang iseng yang memasukkan bubuk cabe ini ke dalam botol garam.

“Bukan aku yang memasukkan bubuk cabe itu kedalam botol yang seharusnya menjadi tempat garam. Kurasa itu perbuatan Kyuhyun, karena yang bertugas membereskan barang-barang belanjaan kami adalah dia”, bela Siwon karena memang tupoksinya hanya sebagai kuli angkut yang membawa barang-barang yang telah mereka beli dari hypermarket tiba dengan aman di dapur rumah. Sedangkan, yang menyimpan dan mengatur barang-barang belanjaan mereka pada tempat yang seharusnya adalah Kyu. Waktu itu, Kyu memang sedang tidak fokus, sehingga ia dengan cerobohnya memasukkan bubuk cabe ke dalam botol garam. Hal itu terjadi karena ia terlalu memikirkan  kedekatan WonJae.

Jae hanya mampu mendesah mendengar penuturan Siwon. Jika seperti ini, tak ada yang bisa disalahkan. Ia harus maklum, sahabatnya itu memang terkenal ceroboh. “Ya sudah, lebih baik kau panggil istrimu. Ajak dia sarapan, kau tak ingin Kyu dan aegya kalian kelaparan bukan?”, usul Jae.

Siwon pun mengangguk, lalu mulai beranjak pergi dari ruang makan ini. Ketika, ia mulai berjalan beberapa langkah, tiba-tiba ia membalikkan tubuhnya lalu tersenyum menang layaknya Einstein yang tersenyum kegirangan karena telah berhasil menciptakan bola lampu pertama didunia setelah mencoba sebanyak 99 kali. hal ini membuat Jae menaikan kedua alisnya. “Kau tidak lupa dengan taruhan kita ‘kan, Kim?”, ucapnya sambil sekedar mengingatkan Jae bahwa dia adalah pemenang dari taruhan yang mereka buat.

Jae hanya bisa memutar bola matanya dengan malas. Well, setidaknya Jae harus mengalah, walaupun dalam hal ini ia bukanlah pihak yang melakukan kesalahan secara penuh. Tapi, ia juga bukan menjadi pihak yang benar, karena ia sendiri dengan bodohnya memberikan sepiring asparagus goreng buatannya kepada Siwon secara langsung, tanpa ia coba terlebih dahulu. Ia terlalu bersemangat untuk membuktikan pada Siwon bahwa tangan emasnya ini mampu membuatnya menjadi pemenang Master Chef Amerika, sehingga ia melupakan hal penting yang harus dilakukan para koki sebelum menyuguhkan hidangannya.

●○●○●○

“Baby”, lirih siwon sambil menghampiri kyu. Dilihatnya kyu yang berbaring di atas kasur dengan punggung yang membelakanginya. Ia melangkah menuju kyu, hingga tangannya menyentuh pundak kyu, namun sang istri tetap tak bergeming. Dia pun mencoba membalikan tubuh kyu, tapi kyu malah dengan sengaja menelusukkan wajahnya ke arah bantal. Ia seolah tak siap dan tak mau melihat wajah siwon. Siwon pun mengernyit, mengapa istrinya jadi moody seperti ini, apakah ini karena bawaan si jabang bayi.

“Baby, kau kenapa? apa kau merasa kesakitan sayang?”, tanyanya sambil mengusap rambut Kyu. “Tidakah kau dan uri aegya lapar? Ini sudah mulai memasuki jam makan siang”

“Aku tidak lapar!”

“Mwo?! Jangan bilang kau masih berniat untuk melakukan diet gila, agar tubuhmu menjadi ramping. Ayolah baby… Sadarlah, kau sedang hamil, seketat apapun diet yang kau lakukan tubuhmu pasti akan melar”

‘Tsk, dasar tidak peka, siapa juga yang melakukan diet. Apa dia tidak sadar, dialah yang membuat selara makanku hilang!’, batin Kyu.

“Baby, kumohon mulai detik ini juga  tolong kau hentikan diet bodoh ini. Tolonglah, jangan kau bahayakan dirimu dan juga bayi kita. Sungguh, aku tak ingin sesuatu yang buruk terjadi hanya karena diet bodoh yang kau lakukan. Kau jangan membuatku kecewa. Kau lihatlah jae, dia tetap mempertahankan bayinya walaupun dia harus mengandung tanpa figur seorang suami atau kekasih yang mampu mendampinginya”, ucap siwon sambil mulai membanding-bandingkan sikapnya dan sikap jae. Bagi kyu, siwon terkesan membangga-banggakan jae. Siwon terkesan lebih simpati pada sahabatnya. Sedangkan ia merasa, siwon hanya menganggapnya sebagai namja manja yang tak pernah mensyukuri segala sesuatu yang dianugrahkan Tuhan kepadanya, termasuk janin yang sedang ia kandung. Sungguh pemikiran suamianya itu salah besar. Andai saja siwon tahu, Kyu sudah bisa beradaptasi dengan kehamilannya ini, termasuk mencoba bersahabat dengan morning sickness yang kerap kali ia alami. Untuk urusan tubuh, ia sudah tak memikirkan hal itu. Dia sekarang tak peduli jika tubuhnya bisa seukuran gajah bengkak, karena pola makannya yang berlebihan.

Siwon terus mengoceh tiada henti, membuat kyu sebagai satu-satunya pendengar yang ada disana menjadi semakin jengah. Kyu pun semakin menelusukan wajahnya ke bantal agar mampu meredam semua ocehan siwon yang bisa membuat kupingnya rusak. Demi Tuhan, iya baru sadar ternyata suaminya lebih cerewet daripada Appanya yang terkenal menyeramkan. Kesal dengan semua ini kyu pun mengangkat wajahnya sambil berteriak frustasi lalu melemparkan bantal yang sedari tadi ia pakai sebagai tameng ke arah siwon yang tengah bercuap ria.

“BERISIK!!!!”,  teriak kyu.

“Yak! Ke….”, protes siwon terhenti, saat dilihatnya kyu yang tiba-tiba menempelkan jemari lentiknya di bibir tipis siwon yang terbuka. Pupus sudah amarahnya, padahal tadi ingin sekali ia meminta penjelasan atas tindakan kasar kyu.

“Ada apa dengan bibirmu? Kenapa menjadi sebengkak ini?”, tanya kyu khawatir, sambil terus mengusap bibir siwon dengan lembut.

Siwon hanya bisa mengulum senyum, segalak apapun dan semenyebalkan apapun istrinya, ternyata ia tahu istrinya itu masih peduli pada dirinya,

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
mrshelmet
kyknya bbrp chapter lg cerita ini bkl ending :D

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 24: Astaga kasian banget Siwonie harus bayar shopping trip duo shoppaholic
Puk puk Siwonie
ChoiWKS #2
Chapter 1: Aaaahh ini ff yg kucari2.. ini kesukaanku bgt dulu pas prtama kali baca di ffn atau wp gtu yah lupa..
Sukak bgt ama ceritanya..
Salam kenal author???
dewikyu #3
Chapter 3: Duh wonkyu baru aja ketemuan udah gitu, bagaimana nanti rumah tangganya :v
dewikyu #4
Izin baca ya^^
clara23 #5
Chapter 24: Woonniee hahahhaa kerjaa kerasss yaa..buat ngumpulin uit lagi ahahahahaha bagai bank berjalan
clara23 #6
Chapter 24: Woonniee hahahhaa kerjaa kerasss yaa..buat ngumpulin uit lagi ahahahahaha bagai bank berjalan
clara23 #7
Chapter 24: Woonniee hahahhaa kerjaa kerasss yaa..buat ngumpulin uit lagi ahahahahaha bagai bank berjalan
clara23 #8
Chapter 9: Hahahhahaha kocak deh malam pertamanya hahahaha, tapiii sweeeeett.....
clara23 #9
Chapter 3: Siap2 perang deh kyuppa hahahhahaa...
clara23 #10
Chapter 1: Hhahhaha semangat kyuppa