Part 14

The Plot For Our Marriage Life
Please Subscribe to read the full chapter

Incheon Airport

“JAE-JAEEEEEEEEEEEE”, seketika Jae menoleh ke arah kanan dan ia menemukan sahabat karibnya tengah melambai-lambaikan tangan. Jae pun melangkah ke arahnya, dengan senyum yang terkesan dipaksakan. Mereka berpelukan erat sambil berjingkrak-jingkrak dan memekik girang, bagaikan seseorang yang tak bertemu selama bertahun-tahun. Berlebihan memang, tapi itulah ciri khas dari kedua namja cantik ini.

“Aku merindukanmu!”, pekik Kyu sambil mengecup kedua pipi sahabatnya.

“Aku juga”, balas Jae.

“Kenapa dengan wajahmu?”

“Kenapa apanya?”

“Kau terlihat tidak bahagia”, ucap Kyu cuek, membuat Jae melongo. ‘Ya Tuhan aku dikira tidak bahagia, padahal aku sudah mengembangkan senyum tiga jari sedari tadi, hingga otot-otot wajahku kaku’, batin Jae.

“Kau buta atau katarak? Apa kau tak lihat sedari tadi aku tersenyum, ha?!”

“Aish.. Kau pikir aku ini siapa? Yak! Aku sudah mengenalmu terlalu lama bahkan aku tahu seluruh boxer yang kau miliki bergambar Hello Kitty!”, Jae segera membekap mulut Kyu demi menghentikan perkataan-perkataan memalukan lainnya yang akan keluar dari mulut sahabatnya ini. Kyu pun berontak karena ia merasa kehabisan nafas, segera pula Jae melepaskan bekapannya tapi sambil memberikan death glare andalannya.

“Hosh.. K-Kau ingin membunuhku, eoh? Apa kau tahu?! Sedetik lagi kau membekap mulutku, kau bisa membuatku mati! Apa kau mau tanggung jawab, jika top model nomor satu di Asia mati karena ulahmu, HA! Berapa banyak air mata yang akan keluar jika hal itu terjadi! Berapa?! Berapa?!”, dan untuk kedua kalinya Jae membekap kembali mulut Kyu yang sedang mengoceh itu.

“Berhentilah berbicara jika kau tak ingin kubuat mati!”, desis Jae di telinga Kyu, kontan tubuh Kyu menggigil. Ancaman Jae kali ini bukan main-main.

Karena kehebohan yang terjadi, tak banyak pengunjung yang melirik ke arah mereka dengan pandangan aneh dan heran. Banyak diantara mereka yang berpikir mungkin kedua namja kondang ini tengah berada di dalam suatu acara reality show sehingga mereka harus berakting *berteriak histeris* seperti tadi. Demi menghindari kehebohan lebih lanjut, Jae segera menyeret Kyu keluar dari bandara, untuk menuju sebuah cafe terdekat untuk berbincang-bincang.

.

.

Movie Studio Cafe

“Jadi, apa yang sebenarnya terjadi di Paris?”, tanya Kyu dengan suara yang lebih tenang.

“Semuanya berakhir… Semuanya hancur..”, ucap Jae dengan wajah tertunduk. Kyu menaikan salah satu alisnya. Ia bingung. Sepertinya sang sahabat tengah dirundung masalah yang amat sangat berat.

“A-Apa yang menjadi alasan semuanya telah hancur? Bisakah kau ceritakan kronologisnya? Aku sedikit bingung”. Jae memandang Kyu lekat lalu setelah ia menghembuskan nafas, ia menceritakan seluruh kejadian dan permasalahan yang terjadi di Paris antara dirinya dan Yunho.

“Pa… Bo…”, hanya kata itulah yang keluar dari bibir Kyuhyun setelah ia mendengarkan keluh kesah Jaejoong. Sedangkan Jae sendiri, hanya bisa menganga mendengar respon dari sahabatnya. Jae ingin sekali membela diri, namun belum sempat ia mengatakan sepatah katapun, Kyu segera megutarakan pendapat lainnya. “Kau menyukainya ‘kan? Ani.. Kurasa kau mencintainya. Lalu apalagi yang harus kau tunggu, ha? Ungkapkanlah! Kenapa kau selalu mementingkan egomu sendiri. Jika kau merasa harga dirimu adalah segala-galanya maka sebaiknya kau lupakan Yunho. Apa kau sanggup?”

Benar-benar di luar dugaan sahabatnya yang manja, childish, dan menyebalkan ini ternyata bisa sangat dewasa ketika memberikan pendapat. Buktinya, sekarang ucapan Kyu serasa menohok jantung dan hati Jaejoong. Lantas apa yang harus Jae jawab? Jika ia mengatakan, ia sanggup kehilangan Yunho, itu sama saja dengan membohongi dirinya sendiri karena jauh di dalam lubuk hatinya ia tak bisa jika tak hidup bersama namja bermata musang itu. Lalu, jika ia berkata ia tidak sanggup kehilangan Yunho, mau dikemanakan harga dirinya ini? Ia belum siap untuk merasa kalah dan malu.

Jae pun hanya bisa menghembuskan nafas dengan panjang lalu tertunduk lesu. “Aku tak tahu”, ungkap Jae dengan pundak yang bergetar. Kyu tahu sahabatnya ini sedang menangis walau tak dengar suara isakan sekalipun. Kyu pun bangkit dari hadapan Jae, lalu ia mengambil tempat duduk yang ada di samping sahabatnya, dengan segera ia memeluk Jae dan mengusap-usap punggung Jae yang bergetar.  Sembari melakukan itu, Kyu memandang ke dinding kaca dan disana ia bisa melihat ternyata langit pun merasakan kesedihan yang menimpa sahabatnya, karena saat ini hujan lebat mengiringi kisah sendu Jaejoong.

.

.

Choi Mansion

“Kau dari mana saja?”, tanya Siwon kepada Kyu yang baru memasuki ruang keluarga,  tanpa mengalihkan pandangan dari layar kaca TV.

“Aku bertemu…”, ada sedikit jeda. Kyu ragu apakah ia harus mengatakan kepada suaminya jika ia baru saja bertemu dengan Jae. Ia takut jika suaminya akan mencari tahu keberadaan Jaejoong setelah mengetahui namja incaran suaminya sudah berada di Korea.

“Siapa?”, kali ini Siwon bertanya dengan alis yang mengkerut sambil mengalihkan pandangan ke arah Kyu. Namun belum sempat Kyu menjawab, Siwon segera berlari ke arahnya. Sontak, hal ini membuat Kyu membelalakan mata dan mematung di tempat. Ada apa gerangan dengan suaminya ini?

Siwon segera menggunakan handuk kecil yang sedari tadi  tersampir dilehernya *Siwon baru selesai mandi* untuk mengusap rambut Kyu yang basah. “Aigoo… Baby, kau jangan hujan-hujanan, nanti jika kau sakit bagaimana, eoh?” ucap Siwon dengan raut wajah khawatir. Kyu sendiri hanya memiringkan kepalanya ke samping sambil mengedipkan matanya berkali-kali dengan lucu, membuat Siwon menelan ludah. Pemandangan yang amat sangat sulit untuk ditolak.

“A-Aku lupa membawa payung, lagipula mana aku tahu jika hari ini akan hujan. Setahuku dari ramalan cuaca tadi pagi, hari ini akan cerah tanpa awan mendung sekalipun”

“Ya.. Ya… Ya.. Baiklah.. Aku mengerti.  Sekarang kau mandi, lalu ganti pakaianmu, sebelum kau masuk angin, arra?”

Kyu masih menatap Siwon dengan pandangan menyelidik. ‘Dia khawatir seperti ini, karena memang 100% khawatir atau dia takut jika aku sakit nanti aku akan merepotkannya?’, batin Kyu.

“Wae? Kenapa diam saja? Atau kau ingin kumandikan?”, seru Siwon dengan tatapan genitnya, membuat Kyu mengernyit lalu dengan segera Kyu mengambil handuk yang ada di tangan Siwon untuk dilemparkan ke wajah mesum suaminya.

“MIMPI!”, hardik Kyu  sambil  berlalu meninggalkan Siwon. Ohohoho.. Andaikan Siwon tahu muka Kyu, saat ini sudah merah padam seperti kepiting rebus.

Sepeninggal Kyu, Siwon hanya mematung dengan pikiran yang kalut. Aneh, bukankah istrinya ini paling suka dimanja? Kenapa sekarang dia mendadak jutek?

‘Aish.. memusingkan’, batin Siwon sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.

.

.

“Aigooooooooooooooo.. Baru dua hari dia tiba di Korea tingkahnya sudah seperti Raja Minyak saja”, ucap Kyu sambil berdiri didepan TV. Ia juga tengah memegang benda keramatnya *sapu*. Pagi ini, Kyu tengah menyapu rumah, sambil ditemani oleh suara pembawa acara gosip yang keluar dari TV yang ia nyalakan. Saat si host mengucapkan sebuah nama yang amat sangat ia kenal, tiba-tiba ia menghentikan seluruh aktivitasnya lalu berdiri di depan TV, demi melihat berita tersebut lebih lanjut.

“Apa yang kau lihat Baby?”, tanya Siwon sambil mendekati Kyu lalu menyodorkan sebuah dasi berwarna hitam. Kyu melirik sekilas dasi yang disodorkan Siwon, lalu tanpa mengalihkan pandangannya dari layar TV, ia mengambil dasi tersebut, dan menempatkan sapu yang ia pegang ke pinggir sofa.

Siwon segera berdiri di hadapan Kyu, namun tidak menutupi penglihatan Kyu terhadap layar TV, karena ia tak mau menganggu istrinya yang sedang fokus menonton acara gosip *acara favorit Kyu*. Kyu seolah terlatih dan tanpa menatap ke arah kemeja Siwon, dengan tangan lihainya ia memakaikan dasi  di kerah kemeja sang suami.

“Yunho..”, lirih Kyu sambil menunjuk menggunakan dagunya ke arah TV dimana disana tergambar dengan jelas Yunho yang tengah keluar dari salah satu restoran mewah di Seoul bersama model baru yang pernah mereka temui sewaktu di Paris *Hwang Tiffany*.

Siwon menolehkan kepalanya kebelakang untuk melihat apa yang membuat istrinya sangat tertarik. “Jadi, kau cemburu karena Yunho terlihat bersama Tiffany?”

“Uhuk”, Siwon terbatuk karena tiba-tiba Kyu mengencangkan ikatan pada dasinya. Kyu kesal bisa-bisanya Siwon bertanya seperti itu.

“Yak! Baby.. kau ingin membunuhku, eoh?”

“Jika kau tak bicara asal, aku tak akan mungkin berniat untuk membunuhmu”, delik Kyuhyun sambil melonggarkan ikatan pada dasi Siwon.

“Lalu, apa yang sebenarnya membuatmu tertarik, hingga aku bisa melihat kedua bola matamu itu hampir keluar?”

“Siwonnie.. Siwonnie.. Jika harus kuceritakan mungkin akan menghabiskan waktu selama beberapa jam. Sekarang, kau harus segera berangkat ke kantor, bukan? Aku akan menceritakannya nanti, arra? Sekarang pergilah!”, ucap Kyu sambil membawa jas Siwon yang tersampir di sofa dan koper suaminya yang sebelumnya ditempatkan Siwon di atas meja ruang keluarga.

Kyu menyeret Siwon keluar hingga mereka tiba di depan pintu rumah yang sudah Kyu buka. Kyu memberi kecupan sekilas di bibir Siwon, sebelum ia berkata, “Selamat bekerja, Siwonnie”.

Blam

Siwon menganga. Apa-apaan itu tadi? Apa itu adalah hal yang pantas dilakukan sang istri untuk mengantarkan suaminya pergi bekerja. Tiba-tiba pintu menjeblak terbuka menampakan sosok Kyuhyun. “Kau lupa kunci mobilmu, Siwonnie”, ucap Kyu sambil menyerahkan benda tersebut ke dalam genggaman Siwon. Tapi belum selesai Siwon merespon, pintu rumah pun tertutup kembali dengan suara yang tak kalah keras seperti tadi.

“Aish…”, Siwon pun hanya mampu mendumel tak jelas, sambil berjalan menuju mobilnya yang terpakir di depan rumah.

Sementara itu di dalam rumah, Kyu tengah mengambil posisi duduk nyaman disofa sambil melanjutkan acara yang tadi sempat tertunda yakni menonton gosip dengan tatapan serius dengan tangan yang meremas salah satu bantal yang ada di sofa dengan penuh semangat. “Jung Yunho.. Kau cari mati, eoh?!!”
.

.

Satu minggu telah berlalu, dan semua pemberitaan di TV masih sama dengan sebuah headline Jung Yunho dan para selirnya. Benar, itulah julukan yang diberikan beberapa media kepada namja yang sekarang telah berubah menjadi seorang playboy kelas kakap. Bagaimana tidak? Setiap harinya, beberapa acara  berita menjadikan Yunho sebagai topik utamanya,  karena banyaknya foto yang beredar dimana dalam foto tersebut Yunho ditemukan tengah berduaan dengan seorang yeoja yang berbeda-beda setiap harinya. Tentunya dalam pose yang bisa dibilang intim.

Krak~

Bunyi itu adalah bunyi yang mengakibatkan seluruh pasang mata di toko perhiasan Diamond’s Queen menoleh  ke arah namja cantik yang sedang mendongak ke atas untuk melihat tayangan pada  televisi yang ditempatkan di atas  meja etalase.  Dalam tayangan tersebut, Yunho dan selir barunya  yang bernama Jung Jessica tengah gencar diberitakan dalam acara gosip siang ini.

“Omo… Kyu”, pekik Jae. “Apa yang kau lakukan?”

“WAE?!”, tanya Kyu dengan n

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
mrshelmet
kyknya bbrp chapter lg cerita ini bkl ending :D

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 24: Astaga kasian banget Siwonie harus bayar shopping trip duo shoppaholic
Puk puk Siwonie
ChoiWKS #2
Chapter 1: Aaaahh ini ff yg kucari2.. ini kesukaanku bgt dulu pas prtama kali baca di ffn atau wp gtu yah lupa..
Sukak bgt ama ceritanya..
Salam kenal author???
dewikyu #3
Chapter 3: Duh wonkyu baru aja ketemuan udah gitu, bagaimana nanti rumah tangganya :v
dewikyu #4
Izin baca ya^^
clara23 #5
Chapter 24: Woonniee hahahhaa kerjaa kerasss yaa..buat ngumpulin uit lagi ahahahahaha bagai bank berjalan
clara23 #6
Chapter 24: Woonniee hahahhaa kerjaa kerasss yaa..buat ngumpulin uit lagi ahahahahaha bagai bank berjalan
clara23 #7
Chapter 24: Woonniee hahahhaa kerjaa kerasss yaa..buat ngumpulin uit lagi ahahahahaha bagai bank berjalan
clara23 #8
Chapter 9: Hahahhahaha kocak deh malam pertamanya hahahaha, tapiii sweeeeett.....
clara23 #9
Chapter 3: Siap2 perang deh kyuppa hahahhahaa...
clara23 #10
Chapter 1: Hhahhaha semangat kyuppa