Part 16 A

The Plot For Our Marriage Life
Please Subscribe to read the full chapter

Choi’s Mansion

“Lihat -lihat, bagaimana dengan yang ini kurasa milik Viktor & Rolf lebih baik dari pada buatan Valentino”, Jae menunjuk ke dalam salah satu halaman majalah Elle, dimana disana terpampang seorang model wanita tengah menenteng tas keluaran terbaru yang didesain oleh Viktor & Rolf salah satu desainer kondang sekaliber internasional.

Kyu hanya merengut sambil menggeleng mendengar penuturan Jae, Hell No bagaimana bisa tas dengan bentuk seperti koper milik suaminya yang selalu dipakai saat ke kantor disebut lebih baik. Ewww… itu terlalu manly, bukan tipenya. Jadi, wajar saja jika ia lebih memilih tas tenteng dengan ukuran yang lebih besar namun memiliki motif floral dengan aksen klasik, salah satu trademark dari Valentino. “Ayolah Jae,  buatan Valentino lebih baik”, tuturnya sambil menunjuk ke halaman sebelah. “Jika kau memakainya, aku bisa menjamin kita akan terlihat layaknya Lady Victoria. Kita seperti berada dizaman Romawi Kuno, benar-benar klasik dan high class”.

“Ya.. Ya.. Ya.. Tapi kau juga akan terlihat seperti ahjumma-ahjumma, sekalian saja kau pakai gaunnya, jangan lupakan heels, kipas, serta topi ala Kate Middleton. Lalu kau pergilah ke pusat keramaian, hingga orang-orang menyadari, Choi Kyuhyun Number 1 Asian Super Model telah berubah menjadi transgender!”

“Yak! Apa maksudmu! Bagaimana bisa tas indah ini disamakan dengan tas-tas milik ahjumma. Kau sendiri seorang desainer bukan? Dimana sense of fashion yang seharusnya kau miliki?! Aigoo.. jika begini, aku bisa merasa sangsi ckckck”

“Apa katamu?! Kau meragukan kemampuanku sebagai seorang desainer! Hahaha lucunya. Apa seorang desainer yang sudah memamerkan hasil karyanya di ajang pekan fashion New York adalah desainer kelas teri?”, puji Jae kepada dirinya sendiri walaupun secara tersirat.

“Uh Huh… tapi kurasa jika dibandingkan dengan Valentino yang sudah bertahun-tahun memamerkan hasil karyanya di beberapa negara seperti Milan, London, Paris, termasuk NEW YORK, kau bisa dibilang tidak ada apa-apanya”, ejek Kyu, sambil memberikan penekanan pada kata New York.

“Ya itu benar, tapi setidaknya aku sudah go international, dari pada dirimu. Pencapaian karirmu sebagai seorang model, hanya bisa menjangkau kawasan Asia. Ups.. mianhae, aku tak bermaksud menghinamu, aku hanya berkata sesuai fakta”, ucapnya tanpa ada rasa sesal saat ia melihat wajah murka Kyu.

Pertempuran antara siluman ular putih dan siluman ular hijau pun dapat terjadi, melihat kedua uke yang kadar kerempongannya melebihi emak-emak ini, tengah saling mendeath glare bagaikan Cyclops yang siap mengeluarkan laser panas dari kedua matanya. Baik Kyu maupun Jaejoong tengah sama-sama berdiri dari duduknya, saat ini mereka tengah berhadapan dengan mata yang saling menatap tajam, tangan yang mengepal, kedua kaki yang mengangkang dan tubuh sedikit menunduk, ciri bagi pesumo yang siap bertarung.

Beruntung perang berdarah ini, tak terlaksana karena kedatangan seorang penginterupsi yang kita ketahui sebagai kepala rumah tangga di kediaman ini. Siapa lagi orangnya jika bukan The Almighty Mr. Choi Siwon.. Tunggu dulu.. The Almighty? Apa tidak salah? Kurasa kita harus mengganti panggilan tersebut, karena jika kita menilik keadaan sekarang ini, Siwon yang baru pulang dari kegiatan berkantornya, tengah membawa kantung-kantung plastik dengan label Lotte Mart. Tentunya kita sudah tak asing lagi dengan isi yang ada didalam kantung tersebut apalagi jika bukan barang-barang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Memang pasangan WonKyu tidak pernah menggunakan jasa pelayannya untuk sekedar membeli perlengkapan yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Mereka terbiasa untuk berbelanja secara berduaan saja, hitung-hitung sebagai acara kencan juga, mengingat mereka sama-sama sibuk dan jarang bertemu. Namun, kali ini berbeda. Hal itu karena sang nyonya sedang merasa tidak mood untuk berbelanja, apalagi saat ini mereka tengah kedatangan tamu yang tak lain adalah sahabat nyonya rumah, tak mungkin juga Kyu meninggalkan Jae sendirian bukan? Lagipula daripada memilih sayuran, daging, atau perabotan bersama sang suami, lebih baik Kyu menonton salah satu stasiun TV favoritnya yakni Fashion TV bersama Jae, dengan ditemani beberapa majalah fashion seperti Elle, W, Allure dan lainnya juga jangan lupakan popcorn juga teh herbal. Ya, memang sedikit janggal, pop corn dan teh herbal bukanlah hidangan yang matching jika disajikan secara berbarengan, tapi harap maklum disini kita sedang berhadapan dengan dua uke hamil yang keinginannya beraneka ragam.

“Wonnie~ kemari… Ada yang ingin kami tanyakan”, perintah Kyu dengan nada manja. Siwon membelalakan mata, hatinya mendadak tak enak, jika nada manja seperti ini yang ia dengar ia yakin istrinya ini pasti sedang ada maunya. Oh No! Maunya Kyuhyun tidak akan sama seperti maunya orang normal. Well, he’s one of kind.

Dengan enggan dan langkah yang dipaksakan, Siwon menghampiri duo keong racun ini. Menurutnya, mereka berbisa, beracun jadi tak ada salahnya memanggil mereka dengan sebutan ini. “Ada apa?”, tanyanya dengan nada takut-takut

“Menurutmu, diantara dua tas ini mana yang paling bagus?”, tanya Kyu. Uh..Oh.. Pertanyaan yang menjebak, jika Siwon salah menjawab, pasti amukan istrinya yang melebihi ledakan bom Nagasaki akan tercipta. Gulp.. “Emmm…. Apakah harus kujawab, maksudku hal ini lebih menyangkut ke selera bukan?”

“Ya.. Ya.. Terserah, yang jelas sekarang ini kami butuh jawabanmu!”, ucap Jae tak sabaran. Siwon mengutuk dalam hati, tak istrinya tak sahabatnya ternyata mereka sama-sama menyebalkan. Jika status mereka bukan uke dengan kualitas tinggi, mungkin Siwon tak akan segan-segan menghajar mereka. “Tunggu sebentar, bukankah ini majalah wanita? Kenapa aku harus memilih barang yang ada di majalah wanita? Apa kalian tidak salah?!”, heran Siwon.

“TIDAK!”, jawab JaeKyu secara serempak. Siwon tak ingin mempertanyakan keanehan ini lebih lanjut, karena selain disuguhi tatapan tak menyenangkan ia juga harus maklum, something feminin adalah ciri khas mereka.  “Yang ini!”

“Yes! Piihanmu memang tepat!”, pekik Jae senang. Siwon menunjuk Tas pilihan Jae daripada tas besar mirip tas ummanya. Baginya tas ini lebih maskulin. Aura memb

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
mrshelmet
kyknya bbrp chapter lg cerita ini bkl ending :D

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 24: Astaga kasian banget Siwonie harus bayar shopping trip duo shoppaholic
Puk puk Siwonie
ChoiWKS #2
Chapter 1: Aaaahh ini ff yg kucari2.. ini kesukaanku bgt dulu pas prtama kali baca di ffn atau wp gtu yah lupa..
Sukak bgt ama ceritanya..
Salam kenal author???
dewikyu #3
Chapter 3: Duh wonkyu baru aja ketemuan udah gitu, bagaimana nanti rumah tangganya :v
dewikyu #4
Izin baca ya^^
clara23 #5
Chapter 24: Woonniee hahahhaa kerjaa kerasss yaa..buat ngumpulin uit lagi ahahahahaha bagai bank berjalan
clara23 #6
Chapter 24: Woonniee hahahhaa kerjaa kerasss yaa..buat ngumpulin uit lagi ahahahahaha bagai bank berjalan
clara23 #7
Chapter 24: Woonniee hahahhaa kerjaa kerasss yaa..buat ngumpulin uit lagi ahahahahaha bagai bank berjalan
clara23 #8
Chapter 9: Hahahhahaha kocak deh malam pertamanya hahahaha, tapiii sweeeeett.....
clara23 #9
Chapter 3: Siap2 perang deh kyuppa hahahhahaa...
clara23 #10
Chapter 1: Hhahhaha semangat kyuppa