Hak Milik

My Complicated Love

Keesokan paginya Yoojung terbangun tanpa Jihoon  di sampingnya. 

"Uh, dia sudah pergi?" gumam Yoojung.

"Kau sudah bangun, aku membawakanmu sarapan! "tiba-tiba saja Jihoon masuk dengan membawa nampan berisi roti bakar dan susu. 

" Kau tak perlu repot-repot, aku bisa melakukannya sendiri! " Yoojung yang merasa tidak enak. 

" Tidak masalah, aku melakukan ini untuk melaksanakan tanggung jawabku sebagai seorang suami. Lagipula tadi aku melihatmu sangat kelelahan, aku tidak tega membangunkanmu. Jadi aku memutuskan untuk membuatkanmu sarapan. " Jihoon menjawab dengan senyuman yang sangat manis. 

Pipi Yoojung merona mengingat kembali kejadian tadi malam. Belum lagi sikap Jihoon yang berubah drastis kepadanya,membuat Yoojung kebingungan. Tapi Yoojung tidak masalah, Jihoon mampu mencairkan atmosfer canggung yang terjadi di antara mereka selama ini. Terbukti, hanya dalam waktu satu hari, suasana di antara mereka sudah menjadi senyaman ini. Membuat Yoojung cepat melupakan Jimin, kekasih brengseknya yang mencampakannya di hari pernikahan mereka. Walaupun Yoojung masih belum mengerti alasan sebenarnya dibalik perubahan sikap Jihoon tersebut, dia bisa menerima situasi ini. 

" Kau makanlah, aku akan mandi dulu! " ucapan Jihoon membuyarkan lamunannya, membuatnya menatap Jihoon sekarang. 

Yoojung pun mengangguk dan Jihoon segera beranjak menuju kamar mandi setelah mengusap kepalanya, membuat Yoojung sedikit termangu. 

Yoojung sudah menyelesaikan sarapannya, tetapi Jihoon masih belum selesai mandi. Dia pun segera melepas selimut yang membungkus tubuhnya polosnya dan mulai berpakaian. Rasa sakit disekujur tubuhnya membuatnya kesulitan untuk bergerak. Tetapi akhirnya Yoojung pun selesai memakai seluruh pakaiannya. 

Tidak lama kemudian terdengar suara pintu diketuk dengan sangat keras. Dengan perlahan Yoojung menuruni tangga, tetapi ketukan di pintu semakin tidak sabaran. 

Setelah mencapai pintu, Yoojung pun membukanya. Tetapi alangkah terkejutnya dia saat melihat siapa yang berdiri di depannya. 

"K-kk-kak Jimin? "saking terkejutnya membuat Yoojung sampai tak bisa berkata-kata. 

" Ini aku Yoojung, kak Jimin mu! " Jimin terlihat sangat berantakan. Masih mengenakan pakaian yang sama seperti kemarin. Rambut acak-acakan, dan aroma alkohol menyeruak dari tubuhnya. Tanpa aba-aba,  tiba-tiba Jimin langsung memeluk tubuh Yoojung . Yoojung yang masih terkejut pun hanya mampu terdiam. 

" Maafkan aku Yoojung ! " gumam Jimin disela-sela pelukan mereka. 

Tiba-tiba, sebuah tangan melepaskan pelukan mereka berdua. Jihoon langsung memegang pergelangan tangan Yoojung dan menariknya. Menyembunyikan tubuh mungilnya di belakang punggung tegapnya. 

"  Apa yang sedang kakak lakukan disini? "tanya Jihoon dengan sarkastik

" Ini rumahku. Kenapa kau menanyakan keberadaanku di rumahku sendiri? " jawab Jimin dengan nada yang tidak kalah sarkasnya

"  Kakak salah. Apa kakak lupa, ayah menghadiahkan rumah ini kepada Yoojung dan suaminya. Dan aku adalah suami Yoojung sekarang. Jadi rumah ini milik kami. " Jihoon yang sudah menahan emosinya sejak tadi akhirnya meluapkan amarahnya. 

" Aku tidak peduli siapa pemilik rumah ini. Tetapi,  Yoojung hanya istrimu di atas kertas. Dia masih milikku bahkan sampai sekarang. Jadi jangan pernah berani mengakuinya sebagai milikmu! " Jimin masih tidak mau kalah. 

" Kakak juga salah untuk yang satu itu. Yoojung sudah menjadi milikku seutuhnya. Kami sudah melakukannya tadi malam. " Jihoon berkata dengan percaya diri dan membuat pipi Yoojung kembali merona. 

Mata Jimin membelalak kaget. 

"  Tidak mungkin. Yoojung tidak mungkin melakukan itu denganmu. Yoojung masih mencintaiku. Kau pasti berbohong! "Jimin masih bersikeras. 

" Kalau tidak percaya, tanyakan sendiri padanya! " Jimin menoleh ke arah Yoojung dan menatap matanya seolah meminta konfirmasi. 

Yoojung pun mengangguk dengan ragu membuat kaki Jimin lemas seketika. 

Jimin pun langsung jatuh berlutut dan menjerit histeris. Yoojung yang tak tega melihatnya akhirnya berlari ke kamar. 

" Lebih baik kakak pergi, daripada membuat Yoojung semakin terluka! " Jihoon mencoba mengusir Jimin dari rumahnya. 

Jimin pun akhirnya berdiri dan melangkah pergi dengan gontai.  

Sekarang hak milik Yoojung telah dipegang oleh Jihoon dan tak ada yang bisa merubahnya. Tetapi Jimin tidak berencana untuk menyerah semudah itu. 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment