Di lain tempat,  terlihat Jimin yang sedang berada di sebuah bar, melarikan diri dari pernikahan, dengan botol bir ditangannya, terlihat sangat menyedihkan. 

Air mata mengalir dipipinya, ekspresi sedih dan marah bercampur jadi satu. Marah karena menjadi seorang pengecut, dan sedih karena telah menyakiti hati gadis yang ia cintai. 

Ketakutannya untuk membangun sebuah komitmen membuatnya menjadi seorang pengecut. Jimin takut memiliki tanggung jawab sebagai seorang suami. Dia takut tidak bisa melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dan akan melukai Yoojung. Tapi dia tidak sadar yang dilakukannya sekarang ini lebih melukai Yoojung. 

Pada awalnya semuanya berjalan biasa saja. Dia melamar Yoojung, mencari baju dan cincin pernikahan bersama. Bahkan mereka yang memilih gedung pernikahannya. Tetapi semakin mendekati hari pernikahan, Ketakutannya semakin menjadi. Karena itulah dia memutuskan kabur dari pernikahannya sendiri. 

Tapi, itu tak membuatnya lebih baik. Dia merasa bersalah , menyesal, dan takut kehilangan Yoojung. Tiba-tiba saja sekelebat bayangan Yoojung muncul di kepalanya. 

"Arrrrrggghhh! "dia pun melempar botol birnya dan berteriak. 

Semua pengunjung bar terlihat sangat ketakutan. Tidak ada yang berani menegurnya. Penampilannya yang sudah kacau menjadi tambah kacau. Tiba-tiba saja dia berlari keluar, ke arah tempat parkir, mencari mobilnya, dan mengendarai dengan kencang. 

Tidak lama kemudian, dia sampai di gedung pernikahan. Tetapi, saat dia membuka pintu, ruangan tersebut sudah kosong. 

"Maaf, kenapa tidak ada orang disini? "tanyanya pada seorang pelayan yang sedang membereskan meja. 

Pelayan tersebut terlihat bingung, tetapi akhirnya dia menjawab " pernikahannya sudah selesai Tuan, apa Tuan tidak tahu? "pelayan itu malah balik bertanya. 

" Siapa mempelai  laki-laki nya? "tanya Jimin dengan ekspresi terkejut. 

" Putra Tuan Park Seo Joon, Tuan Park Jihoon! "jawab pelayan tersebut dengan tenang. Maklum, dia tidak tahu jika yang berbicara dengannya adalah mempelai lelaki yang sebenarnya dan kakak kandung dari Park Jihoon. 

Jimin pun langsung jatuh terduduk dan menangis keras membuat pelayan tersebut terheran-heran. 

Penyesalan memang selalu datang terlambat.