"K-kau . . . Park Jihoon? " Yoojung tergagap karena saking terkejutnya dengan pernyataan tiba-tiba yang dilontarkan Jihoon. Semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut merasa terkejut. Apalagi orang tua Jihoon sekalipun pun tidak menyangka putranya akan datang dan mengatakan hal tersebut. Bahkan kehadirannya sendiri adalah sebuah kejutan besar untuk mereka, karena Jihoon mengatakan dia tidak akan hadir dalam acara pernikahan tersebut. Bagaimana bisa dia berdiri di sini dan mengatakan hal mengejutkan ini sekarang. Apa dia mencoba menjadi pahlawan kesiangan? 

"Ya, aku, Park Jihoon, akan menikahimu" jawab Jihoon dengan tenang, mantap dan pasti, tanpa ada sedikitpun keraguan dalam suaranya. Mengabaikan tatapan heran yang dilayangkan semua orang kepadanya. 

"Tapi. . . Kenapa...  bukankah kau membenciku?" Yoojung yang masih kurang yakin dengan pendengarannya mencoba memastikan. 

"Aku tidak membencimu, aku hanya tidak suka kau menjadi kakak iparku, tapi karena sekarang kakakku tidak datang untuk menikahimu, aku yang akan menggantikannya. Jika pernikahan tidak dilaksanakan, itu akan mencoreng nama baik kedua keluarga. Apa kau mau itu terjadi Choi Yoojung?" tanya Jihoon, berpura-pura bersikap dingin. 

"Jadi..  ini semua demi nama baikmu?" tanya Yoojung dengan suara bergetar. 

"Ya, anggap saja begitu. Jadi bagaimana, kau mau menikah denganku?"Jihoon menjaga suaranya stabil. Sebenarnya Jihoon tidak ingin berbohong, tapi dia takut jika Yoojung tahu bahwa Jihoon selama ini menyimpan rasa padanya, Yoojung malah akan membencinya. 

". . . "

" Tidak ada banyak waktu Choi Yoojung ! "desak Jihoon. 

" Baiklah, aku akan menikah denganmu Park Jihoon" jawab Yoojung dengan air mata menetes dipipinya.