Chapter Nine
Dilemma
"Kenapa Amber keluar dari mobil Kwon Jiyong?" Namja itu memutar stir mobilnya ke arah kiri dan mengikuti langkah-langkah Amber.
Amber mulai mengurangi kecepatan larinya. Dengan nafas terengah-engah, dia berhenti dan berjalan perlahan memasuki taman kota. Namja yang duduk di balik kemudi itu buru-buru memarkirkan mobilnya di depan cafe yang berada di sebrang taman. Yook Sungjae keluar dari mobilnya, dan berjalan cepat untuk menyusul langkah Amber. Di balik sebuah pohon besar, Sungjae berdiri mengintip Amber yang sedang duduk di kursi taman. Sungjae masih memperhatikan Amber dari kejauhan. Namun seketika namja itu panik melihat Amber menangis tersedu. Namja itu menghampiri Amber. "Amber.. Mengapa kau menangis?"
Amber masih menundukkan kepalanya dan mengabaikan kata-kata Sungjae. Namja itu duduk di samping Amber dan menarik kepala yeoja itu untuk menyandar di bahunya. "Aku tidak tahu masalah apa yang menimpamu, tetapi aku akan ada disini untuk menemanimu."
Sungjae mengantarkan Amber sampai ke apartemennya. "Amber, tidak apa-apa kalau kutinggalkan?" Yeoja itu hanya mengangguk mendengar pertanyaan Sungjae.
"Besok kau tidak perlu ke kantor, istirahat dulu saja. Jangan memaksakan diri. Aku menunggumu membagikan cerita tentang apapun yang membuatmu sedih." Sungjae mengusap lembut rambut Amber.
"Gomawo.. Sungjae-ya.." Amber tersenyum sambil menutup pintu. Sedangkan namja itu masih terkesima di depan pintu apartemen Amber yang sudah menutup.
**********
"Amber sekarang sedang apa ya?" Namja yang sedang berbaring di atas tempat tidur dengan berbantalkan lengannya berkata pada diri sendiri.
"Sepertinya Amber sangat shock melihatku bersama Wendy." Taehyung bergumam murung.
Namja itu memutar kembali adegan bersama Wendy di kantor kemarin siang.
"Taehyung-ah, kudengar kau mau bertunangan? Aku dengar dari kepala pelayan Han saat kemarin aku menelepon rumahmu." Wendy bertanya pada Taehyung yang sedang duduk di kursi kantornya.
"Mau apa kau menelepon ke rumahku?" Taehyung berkata dengan nada dingin.
"Aku hanya merindukanmu. Aku berkunjung ke Korea karena ingin bertemu denganmu Taehyung-ah." Wendy meraih tangan Taehyung.
Taehyung mengibaskan tangannya. "Kau bisa bilang begitu sekarang. Dulu tingkahmu seenaknya saja padaku." Namja itu bangkit dari kursinya dan berlalu meninggalkan Wendy.
Yeoja berambut panjang itu tertegun sejenak dan langsung bangkit mengikuti langkah Taehyung. Wendy melihat Taehyung tidak menggunakan lift tetapi namja itu bergerak ke ujung koridor tempat tangga darurat berada. Wendy mengejar langkah cepat Taehyung sambil memanggil namanya. Di lobby, Wendy berhasil menjajari langkah Taehyung. Yeoja itu menarik tangan Taehyung. "Taehyung-ah, dengarkan dulu perkataanku. Aku minta maaf dulu telah meninggalkanmu begitu saja. Tapi ini semua ada alasannya."
"Aku tidak mau mendengar alasan apapun darimu." Taehyung berbalik dan bersiap hendak pergi. Secara mengejutkan, Wendy memeluknya. Taehyung berusaha melepaskan pelukan Wendy, tetapi pandangannya terpaku melihat Amber dan Sungjae yang baru keluar dari lift sambil menatap padanya. Taehyung masih terpaku sampai dilihatnya Sungjae menggenggam tangan Amber dan menarik yeoja itu keluar dari gedung.
**********
Amber sedang duduk di atas tempat tidurnya dengan wajah tanpa ekspresi. Bahkan matanya terlihat kosong. Yeoja itu tiba-tiba berdiri dan berjalan menuju balkon apartemennya. Dia memandang kerlap-kerlip lampu di malam hari. Terbersit keinginan untuk melompat dari situ. Tapi niatnya digagalkan oleh suara bel pintu apartemennya. Bagaikan zombie, Amber berjalan menghampiri pintu dan membukanya. Sang tamu yang ternyata adalah Sungjae langsung memandang cemas pada Amber. Namja yang membawa satu kantong plastik penuh makanan itu langsung masuk dan memapah Amber.
Sungjae mendudukkan Amber di sofa. Dia berjalan ke arah dapur dan berkutat disana selama sekitar 30 menit. Namja itu datang membawa nampan yang diletakkannya di atas meja di depan Amber. Secangkir lemon madu hangat, semangkuk sup sayuran dan satu cup nasi.
"Makan dulu Amber. Aku hanya bisa memasak sup ini. Kau harus makan karena kesedihan mempengaruhi pikiran, dan pikiran mempengaruhi produksi asam lambung. Jadi kalau kau tidak makan, kau bisa kena maag." Sungjae berkata panjang lebar.<
Comments