Chapter Twelve
Dilemma
Sungjae bangkit dari kursinya meninggalkan Hyuna yang masih terdiam dengan wajah terkejut. Namja itu berjalan dengan langkah cepat sambil menempelkan ponselnya ke telinga untuk menghubungi Taehyung. Tetapi ponsel Taehyung tidak aktif. Kemungkinan dia sudah berada di pesawat sehingga ponselnya dimatikan.
Namja bertubuh jangkung itu melintasi lobby bergegas hendak menyusul adiknya. Di belakangnya Min berjalan cepat dan berusaha memanggil atasannya.
"Mr. Yook!"
Sungjae menengok, "Ya, ada apa Min?"
"Tadi sekertaris Mr. Lee Soo Man dari SMEnt menelepon untuk menanyakan kemajuan konsep MV EXO. Dia meminta bertemu pukul tiga sore ini. Baru saja saya memberitahu Nona Sulli sekertaris anda."
"Astaga, kenapa harus hari ini?" Tanya Sungjae putus asa. Min memandangi wajah atasannya yang terlihat kusut.
"O iya Min, mengapa kau tidak memberitahu kami kalau Amber ada di kota kelahiranmu? Kami sangat kesulitan mencarinya." Sungjae menghela nafas.
"Maafkan saya Mr. Yook. Amber sendiri yang menyuruh saya untuk merahasiakan semuanya." Min menunduk.
"Apakah kau tahu semua permasalahan Amber?" Tanya Sungjae menyelidik.
"A.. Amber berpesan supaya saya tidak boleh memberitahukan siapapun." Min menggeleng keras.
"Kau tenang saja, aku sudah tahu sebagian ceritanya. Hanya ingin memastikan saja. Apa benar Amber dinodai oleh Kwon Jiyong?"
Min menggigit bibirnya dan mengangguk pelan. Sungjae melanjutkan, "Benarkah sekarang Amber sedang hamil?"
Wajah Min memucat. "Saya.. Saya tidak tahu pastinya. Tapi satu minggu yang lalu Amber menelepon saya dan mengeluh sering mual-mual dan haidnya terlambat. Saya menyuruhnya mengecek dengan menggunakan testpack. Tetapi sampai saat ini Amber belum memberi tahu hasilnya."
Sungjae mengangguk dan berterimakasih kepada Min. Namja itu berjalan cepat meninggalkan gedung kantornya. Jari tangannya menari diatas layar smartphone miliknya untuk mengetik SMS pada adiknya.
-Taehyung-ah, kalau kau sudah sampai di Jangho Village. Segera telepon aku.-
**********
Di terminal kedatangan bandara, Taehyung berjalan cepat tangan kanannya menarik sebuah koper berukuran sedang. Tangan kirinya menggenggam secarik kertas bertuliskan alamat tujuannya. Sebuah mobil SUV hitam mendecitkan bannya dan berhenti di hadapan Taehyung. Sang pengemudi keluar dan mempersilakan Taehyung masuk.
"Selamat pagi Mr. Kim. Sepertinya Mr. Yook tidak terlihat ikut?" Sapa Tuan Kang dari balik kemudi.
"Betul Tuan Kang, hyung-ku masih membereskan sedikit urusan di Seoul." Taehyung mengangguk.
"Tuan Kang, bisakah saya menyetir sendiri ke tempat Amber?" Tanya Taehyung.
"Anda tidak keberatan Mr. Kim? Bagaimana dengan rute jalan di daerah sini?" Tuan Kang menoleh dan bertanya pada Taehyung.
"Aku kan sudah memegang alamatnya, lagipula aku bisa menggunakan aplikasi peta dari ponselku." Taehyung tersenyum sambil memamerkan giginya.
Tuan Kang mengangguk. "Kalau begitu saya turun di pemberhentian bus yang ada di depan sana saja." Pria setengah baya itu menunjuk sebuah pemberhentian bus yang berjarak sekitar 200 meter di depan mobil mereka.
Taehyung berkeras mengantarkan Tuan Kang ke rumahnya di kota sebelah, tetapi pria baik hati itu juga berkeras untuk pulang sendiri. Akhirnya tinggallah Taehyung yang sekarang menyetir seorang diri menuju ke alamat yang merupakan sebuah restoran samgyetang yang cukup terkenal. SUV hitam itu diparkir di seberang restoran, namja tampan di dalamnya terlihat memincingkan mata mengawasi gerak gerik para waitress yang berseliweran mengantarkan pesanan. Matanya membesar saat sosok yang begitu ingin ditemuinya terlihat sepintas. Dia mengancingkan mantel hitamnya, lalu memakai topi dan masker. Dia ingin menyembunyikan dulu identitasnya karena kuatir Amber akan melarikan diri melihatnya. Apapun masalah yang menimpa Amber, Taehyung yakin kalau yeoja itu sengaja memghindari dia dan hyung nya.
Taehyung berjalan perlahan dan memilih tempat duduk di teras yang menghadap ke pantai. Seorang waitress pria menghampiri dan menyerahkan sebuah buku menu. Jarinya menunjuk tulisan coffe latte dan waitress itu menuliskan pesanannya. Tiba-tiba namja tampan itu mengibaskan tangannya memberi tanda pada sang waitress untuk mendekat. Taehyung membisikkan sesuatu dan waitress itu mengangguk yang dibalas anggukan kembali oleh Taehyung.
Sang waitress pria berjalan menuju pantry, dia memanggil Amber. Memberikan kertas pesanan milik Taehyung dan berpesan untuk segera mengantarkannya. Yeoja yang memiliki senyum cute itu lantas mengangguk mengiyakan. Amber berjalan hati-hati menuju meja Taehyung untuk mengantar pesanannya. Alisnya sedikit mengernyit melihat tampilan sang tamu. Untuk apa di tempat seperti ini dia mengenakan masker? Amber bertanya dalam hati. Tetapi dia mengabaikannya dan segera meletakkan can
Comments